Anda di halaman 1dari 1

Sudah pada kodratnya manusia senantiasa menghadapi permasalahan hidup.

Bahkan, hidup merupakan


serangkaian tindakan untuk mengelola permasalahan. Pada sebagian masalah, secara alamiah manusia
dibekali insting untuk menghadapinya. Ketika lapar, kita makan; mengantuk, tidur. Ini insting yang
otomatis mengarahkan tubuh kita.

Namun, pada sebagian lainnya manusia harus melalaui proses pencarian dan pembelajaran sebelum
menemukan solusi terbaik menyelesaikan masalahnya. Namun, permasalahan lain, seperti rasa sakit,
takut, kesepian, keinginan memiliki, rasa malu, cemburu, inilah persoalan yang diperlukan usaha
pembelajaran. Allah SWT mendorong manusia untuk selalu mencari jalan dan berusaha menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.

Dalam surah Yusuf ayat 87, Allah berfirman, “…

Mengapa Allah melarang kita berputus asa? Sebenarnya, ini mengandung konsekuensi logis.

Ketika Allah melarang manusia berputus asa, itu artinya Allah sudah menjamin pasti ada harapan dan
jalan keluar bagi setiap permasalahan. Itulah mengapa selalu ada fitrah jalan keluar dalam setiap
pemecahan masalah. Berupa jalan yang semakin mendekatkan diri manusia kepada ajaran-Nya.

Fitrah jalan keluar dari Allah selalu beriringan dengan seberapa tingkat ketakwaan hamba-Nya.
Didahului dengan pertobatan, rasa syukur, serta amalan vertikal dan horizontal, kemudian segala daya
akal dan upaya kita kerahkan untuk menemukan jalan keluar yang telah Allah siapkan untuk
permasalahan kita.

“Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."

Namun, banyak manusia merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa pertolongan Tuhan-Nya.

Atau, sebagian lain justru merasa tidak ada jalan keluar dan berputus asa atas masalah yang mendera.
Dalam kutipan surahYusuf di atas, manusia yang berputus asa dari rahmat Allah atau bahkan tidak
mengimani adanya jalan keluar, masuk dalam kategori manusia yang melakukan kekufuran.

Jadi, masalah yang dihadapi manusia dapat dipahami sebagai ujian keimanan dari Allah. Lalu, apakah
kita akan kufur atau percaya pada pertolongan-Nya? Harusnya, kita selalu yakin Allah menyediakan
jalan keluar dari setiap permsalahan yang kita hadapi.

Anda mungkin juga menyukai