Anda di halaman 1dari 6

ESSAY

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata


Kuliah Oceanografi

Dosen Pengampu:
Irma Lusi Nugraheni, S.Pd., M.Si.
Dian Utami, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Ismi Awaliyah (2213034046)
Mentari (2213034048)
Sona Safika (2213034059)
Dimas Maulana (2213034076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
SEJARAH DAN POLITIK MARITIM INDONESIA
BAB VI
PERAN PERAIRAN INDONESIA DALAM JALUR PELAYARAN DUNIA

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan total mencapai belasan ribu pulau.
Negara kepulauan disebut Archipelagic State. Kata Archipelago berasal dari bahasa latin
Archipelagus yang terdiri dari dua kata yaitu Archi yang bermakna “Laut” dan Pelagus
bermakna “Utama”, jadi makna dari kata Archipelagus yaitu “Laut Utama”.
6.1 Sea System dan Zona Komersial di Asia Tenggara pada 3 laut utama Nusantara
(Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Banda) abad XIV – XV
Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Banda merupakan tiga laut utama yang dimiliki
Indonesia dan sebagai zona komersial yang paling menjanjikan di Asia Tenggara pada abad
14 dan 15. Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, dan Kerajaan Demak merupakan kerjaan
maritim Indonesia yang memiliki peran penting dalam perdagangan di Indonesia, ketiga
kerajaan tersebut juga disegani oleh negara lain di dunia. Nusantara berkembang dari sektor
kemaritiman. Kehidupan leluhur kita sangat bergantung pada sektor kemaritiman atau laut,
hal ini dikarenakan mayoritas kerajaan Nusantara yang bercorak maritim serta mahir dalam
hal perdagangan melalui jaur laut, baik dengan pedagang lokal maupun pedagang
internasional. (Azzarika Nugroho dalam Kompaiana: 2014)
Letak Indonesia sangat strategis yaitu diantara benua Asia dan Australia. Kawasan laut
Jawa terintegrasi oleh perdagangan dan pelayaran sebelum bangsa barat datang ke Indonesia,
hal tersebut dikarenakan kawasan laut Jawa terentuk dari hasil perdagangan beras, rempah-
rempah, kayu gaharu dan lain-lain. Kawasan yang terlibat perdagangan tersebut adalah Jawa,
Sulawesi, Sumatera, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara.
Empat Laut Strategis Nusantara dalam Sejarah: Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Jawa,
dan Laut Maluku
Laut Jawa adalah Mediterranean Sea bagi Indonesia bahkan Asia Tenggara. Hal
tersebut menjadikan Laut Jawa sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai komunitas
dalam bidang politik, budaya dan ekonomi. Laut Jawa berfungsi untuk mengintegrasikan
berbagai elemen kehidupan masyarakat. Selat Malaka merupakan gerbang pelayaran serta
perdagangan dunia yang dapat dikuasai oleh Indonesia pada jaman kerajaan Sriwijaya dan
kerajaan Majapahit. Perdagangan antarpulau di Indonesia pada jaman kerajaan Islam
membuat Indonesia sempat menjadi tujuan utama perdagangan internasional bukan negeri
Cina. Lalu, keadaan seperti ini mulai berkembang lagi ketika bangsa Eropa mulai
berdatangan untuk mencari rempah-rempah. Indonesia pun menjadi daya tarik tersendiri bagi
pedagang mancanegara. Begitu banyak rute pelayaran dan perdagangan di perairan di
Nusantara, namun rute yang melintasi Laut Jaw lah yang paling ramai, hal itu dikarenakan
rute Laut Jawa yang mudah dipahami karena posisinya yang berada di tengah kepulauan
Nusantara. Selain karena posisinya yang berada ditengah kepulauan tersebut, Laut Jawa
banyak dilintasi karena ombaknya yang relatif tenang jika dibandingkan dengan laut di
Indonesia dan sekitarnya, seperti Laut Arafuru, Laut Banda, dan lain-lain. Pelayaran dan
perdagangan Laut Jawa mencakup pelayaran dan perdagangan di seluruh Nusantara. Oleh
karena itu Laut Jawa adalah inti atau core dari aktivitas pelayaran dan perdagangan di
Nusantara dengan peran sebagai jembatan dan katalisator jaringan pelayaran dan
perdagangan di seluruh Nusantara.
6.2 Tiga Jalur Utama Dunia

Pentingnya lalu lintas pelayaran bagi armada dagang kerajaan-kerajaan di dunia pada
abad ke-19, sehingga mereka menentukan jalur pelayarannya sendiri.

Jalur Sutra Maritim (Maritime Silk Road)

Jalur Sutra Maritim yang berkembang sejak abad ke-2 SM sampai abad ke-15 M adalah
istilah yang mengacu pada serangkaian jalur perdagangan maritim bersejarah yang terbentuk
sejak zaman dinasti Tiongkok kuno, yaitu Dinasti Qin, Han, dan Son. Jalur ini
menghubungkan Tiongkok dengan wilayah Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Jalur
Sutra Maritim memfasilitasi perdagangan barang, budaya, pengetahuan, dan gagasan antara
berbagai peradaban yang terletak di sepanjang jalur ini. Jalur Sutra Maritim sering digunakan
untuk menggambarkan sistem perdagangan maritim yang terdiri dari beberapa jalur utama,
diantaranya

1. Jalur Maritim Selatan, menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tenggara, Asia


Selatan, dan Afrika Timur.
2. Jalur Maritim Barat, menghubungkan pelabuhan pesisir di Tiongkok dengan Jazirah
Arab melalui Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur, dan Laut Merah.
3. Jalur Maritim Utara, menghubungkan Tiongkok dengan Semenanjung Korea,
Kepulauan Jepang dan wilayah di Asia Timur.
Indonesia mempunyai posisi geografis yang strategis dalam kaitannya dengan potensi
pemanfaatan jalur sutra maritim. Konsep Jalur Sutra Baru sebenarnya muncul sebagai
gagasan untuk menjalin hubungan perdagangan, investasi dan kerja sama antar berbagai
negara dan kawasan, mengingat warisan sejarah Jalur Sutra Maritim dan Jalur Sutra Darat.

Jalur Rempah (Spicy Road)

Rempah-rempah memberikan pengaruh paling besar dalam perdagangan dan


perkembangan sejarah Indonesia dan dunia sampai saat ini. Jalur perdagangan ini menempuh
Asia Selatan hingga Timur Tengah dan Eropa, dilakukan oleh pedagang Arab dan Cina.
Perdagangan rempah dilakukan berabad lamanya sebelum masehi yang tadinya dilakukan
secara bebas, kemudian diatur oleh Hindia-Belanda. Sejarah rempah ini sangat memberi
pengaruh penting bagi pembentukan sifat nasionalisme Indonesia.

Sejarawan JJ rizal menyatakan, pada abad ke-15 dan 16 penjelajah Eropa, Christoper
Columbus asal Italia dan Vasco da Gama asal Portugis, sampai sengaja menyembunyikan
peta ke Nusantara tepatnya di Kepulauan Banda, Maluku demi menguasai komoditas rempah.
Mereka bahkan mengorbankan hidupnya demi menguasai rempah-rempah. Disinilah
penjelajahan sekaligus penjajahan Nusantara dimulai yang mana akhirnya membentuk
sejarah, penemuan wilayah, kerja sama dan nasionalisme antar suku bangsa. Selain rempah,
legenda Pulau Run dan Penjelajahan Wallace juga menarik para penjelajah ke Maluku.
Penjelajahan ini dicatat dalam surat dan buku Malay Archipelago. Maluku pada saat itu benar
benar merupakan pusat dunia hingga dijuluki sebagai “kebun surga”, dimana rempah seperti
cengkih, pala, dan lada hanya tumbuh di satu tempat.

Cinnamon Road (Jalur Kayu Manis)


Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya terdiri dari puluhan ribu pulau. air
laut. Memang luas permukaan Laut Indonesia hampir dua kali lipat luasnya benua.
Perpindahan penduduk tentunya harus melintasi lautan, jadi Pengiriman laut telah menjadi
populer.
Pada abad ke-1 SM, Pliny the Elder, seorang sejarawan Romawi,tulis tentang pelaut dari Laut
Cina Selatan hingga Afrika hingga selesairasa lidah. Mereka menggunakan rakit atau perahu
sederhana dengan dua tangan Pendulumnya diisi dengan kayu manis dan rempah-rempah
lainnya. Selain Pliny,Catatan arkeologi Mesir kuno juga mencatat bukti sejarah pelaut pantai
timur. Catatan ditemukan di galeri Mesir, dinding kuil Deir el-Bahri, Museum Royal Ontario,
AS. . Di galeri ada lukisan menggambarkan ekspedisi maritim besar yang diprakarsai oleh
Ratu Hatshepsut, penguasa Mesir dari tahun 1503 hingga 1482 SM. Di bawah meja diukir
dengan hieroglif yang menunjukkan kapal yang membawa berbagai jenis tanaman dan dupa
yang digunakan untuk beribadah, termasuk kayu manis.
Asal usul kayu manis akan membawa kita pada asal usul para pelaut. Sebenarnya Kayu manis
tumbuh di beberapa wilayah Mediterania, dan tentu saja Tentu saja kawasan ini bukan bagian
timur Afrika. Menurut dokumen sejarah, hal ini salah Salah satu rempah yang paling terkenal
pada masa itu adalah kayu manis.(Kayu manis verum). Kayu manis enak karena wanginya
kuat, manis dan pedas. Kayu manis juga merupakan bumbu makanan tertua yang digunakan
manusia Kayu manis telah digunakan Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu dan
disebutkan berkali-kali Perjanjian Lama. Ada tiga jenis kayu manis utama di Mediterania:
daun kayu manis atau malabathrum, kulit kayu manis disebut cassia,kulit kayu dan kuncup
bunga yang lebih lembut untuk orang Romawi Itu kayu manis asli.
Ini menunjukkan betapa berharganya itu kayu manis pada saat ini. Kayu manis merupakan
bahan penting dalam Ritual kerajaan di Mesir. Dalam teks Ibrani tentang pengasingan tertulis
di 7 SM dan teks Theophrastus (372-288 SM), Wood Manis dikenal sebagai “Bapak
Tumbuhan” karena merupakan bahan utama wewangian atau campuran rasa. Mari kita
kembali ke kisah Pliny (24/24-79 SM), meskipun dia sendiri yang menyebutkannya
wilayahnya adalah "Etiopia", tapi dia juga mengatakan itu adalah Etiopia.
juga membeli di tempat lain. Bagaimanapun, kayu manis tidak ada habisnya tanaman murni
atau tanaman sejenis lainnya yang belum pernah dibudidayakan di Arab, Etiopia, Somalia,
atau India. Kayu kulit kayu manis hanya ditemukan tumbuh liar di Asia Tenggara dan
beberapa pulau di Indonesia. Yakobus Innes Miller menulis bahwa kayu manis awalnya
ditanam di Asia Tenggara,Himalaya timur dan Vietnam utara.
Dari tempat-tempat ini, orang Tionghoa menanam dan mengembangkan tanaman yang
disebutnya mistletoe.negaranya. Dari Tiongkok bagian selatan, benalu menyebar ke Pulau
Jawa dan seluruh Indonesia mendapatkan tempat yang subur untuk tumbuh, terutama di
daerah Maluku. Lebih jauh lagi, dilaporkan bahwa Pliny mengenal orang-orang Arab dengan
sangat baik. Dia akan memanggil para pelaut Arab jika mereka melakukannya Arab. Saya
tahu rakit yang membawa kayu manis belum dirakit tentang sistem teknologi dengan
pengetahuan masyarakat Arab. Dari tulisannya Kita tahu kalau perahu pipih bentuknya
seperti rakit. Rakit sejenis sampan multi bagian yang deknya menyerupai sampan bekas
untuk menjelajahi Samudera Pasifik.
Gambar rakit ini mengingatkan kita pada kapal di Borobudur. Memang perahu jenis ini
sangat sederhana untuk dibuat. perjalanan jarak jauh. Dibandingkan dengan kapal Laut
Merah, kok sangat berbeda, bahkan perahunya tidak mempunyai dayung dan hanya bersandar
saja monitor serta stabilizer. Jadi Pliny tersentuh oleh keberanian para pelaut menulis bahwa
perahu itu didorong oleh "gairah dan keberanian"pelaut
Jalur Kayu Manis dan Diaspora Penduduk Nusantara di Madagaskar
Diaspora merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada penyebaran kelompok
agama atau kelompok etnis dari tanah air mereka, baik dipaksa maupun dengan sukarela.
Diaspora juga terjadi pada penduduk nusantara di madagaskar. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan bentuk-bentuk kapal yang di bawa pelaut timur, barang bawaan yang dibawa oleh
pelaut timur juga berpa kayu manis, yang memungkinkan bahwa pelaut dari timur merpakan
pelaut nusantara. Pelaut timur tersebut, melakukan perjalanan menyebrangi lautan dengan
bantuan angin yang berhembus langsung dari Sumatra bagian utara menuju Horn of Africa
melalui Kepulauan Maladewa.
Jalur Kayu Manis merupakan jalur pelayaran untuk perdagangan kayu manis yang rutenya
menuju horn off Afrika dan karena pelayaran tersebut terjadilah diaspora penduduk nusantara
di sepanjang jalur Kayu Manis. Sebagai bukti diaspora penduduk Nusantara ke Madagaskar
adalah dengan adanya penemuan tentang bukti arkeologis, ditemukannya fosil-fosil perahu
bercadik 2 seperti di relief Borobudur, rumah penduduk yang berbentuk kotak dengan atap
segitiga seperti yang umum ditemukan di nusantara, dan juga metode serta teknologi
pertanian yang hampir sama dengan sistem pertanian di nusantara. dan berdasarkan dari segi
kebudayaan bahasa dan kuliner Malagasi masih termasuk dalam ciri-ciri masyarakat di
Austronesia. kemudian bukti yang paling kuat yaitu dari ciri fisik dan kemiripan genetika.
bukti-bukti tersebut didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Massey University
Selandia Baru, University of Arizona Tucson Amerika Serikat, Centre National de la
Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Indonesia. Penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, 21
Maret 2015 yang membuktikan bahwa penduduk nusantara Indonesia merupakan nenek
moyang dari etnis malagasi yang berada di Madagaskar.
Sedangkan para pelaut tersebut tidak hanya berdagang ke negeri-negeri asing tapi juga
berdiaspora mengkloni wilayah-wilayah baru dan membangun peradaban di tempat tersebut
seperti yang terjadi di madagaskar. Mempelajari masa lalu bukanlah sekadar romantisme, tapi
untuk menggali hikmah yang diwariskan para leluhur untuk dapat digunakan dalam
membangun kebaikan di masa kini. Untuk membangun kecintaan dan semangat untuk
membangun Nusantara tercinta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai