TUGAS 1

Di sini Bapak/Ibu akan membuat Diagram Trapesium Usia-nya sendiri dengan

mengikuti instruksi berikut:

1. Buatlah garis miring naik ke atas (sisi kiri), tuliskan usia saat Bapak/Ibu
menyelesaikan masa sekolah pada ujung garis tersebut.
2. Lanjutkan dengan membuat garis mendatar (tengah), yang
menunjukkan usia kerja. Pada salah satu titik di garis tersebut, tuliskan
angka yang menunjukkan usia saat ini.
3. Buatlah garis miring menurun (sisi kanan) untuk menandakan masa
pensiun.
4. Ingatlah dua peristiwa penting pada masa sekolah; satu peristiwa
bernuansa positif dan satu lagi yang negatif yang terkait relasi
Bapak/Ibu dengan guru pada rentang usia PAUD sampai sekolah
menengah (4-17 tahun).
5. Pada bagian garis miring naik ke atas (sisi kiri), tulis angka yang
menunjukkan pada usia berapa kedua peristiwa tersebut terjadi
(misalnya: umur 7 dan 12 tahun).
6. Hitunglah selisih dari usia Bapak/Ibu sekarang dan usia pada saat kedua
peristiwa tersebut terjadi.
 TUGAS 2

Jika Bapak/Ibu sudah membuat diagram trapesium usia ini, jawablah

pertanyaan berikut:

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Positif : Lagi senang olah raga (Volli)

Negatif : Lebih banyak menyendiri

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa

tersebut?

Teman waktu itu, orang tua, masyarakat sekitar.

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan
gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi
persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)

Yang saya rasakan saat itu

Positif : gembira, karena ada kegiatan positif yang mengalihkan

kekurangan saya yang lebih banyak menyendiri.

Negatif : Cemas dan termenung, karena setiap manusia tidak akan

mampu menebak apa yang akan terjadi di kemudian hari. Jadi hari-hari
 saya waktu itu dipenuhi rasa cemas dan sering termenung memikirkan
apa yang akan saya jalani kedepannya.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya

rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Karena begitu mendalamnya perasaan yang muncul atas masalah

waktu itu, sehingga menjadi kenangan yang tidak mudah untuk
dihapuskan di dalam memory.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia
dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik
saya?

Experience is the best teacher, akan saya jadikan pengalaman itu

sebagai cermin dalam menghadapi kehidupan masa kini, dan akan
saya jadikan cerita berharga untuk memotivasi orang lain.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai

seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru",
"murid", "belajar", "makna", "peran"?

Setiap keadaan diamanapun kapanpun adalah guru, marilah kita

posisikan diri sebagai murid yang siap belajar apa saja supaya hidup
kita lebih bermakna dan menduduki sebuah peran penting diperadaban
ini.
 TUGAS 3

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan

murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Nilai yang ada dalam diri saya yang membantu menggerakan orang
lain adalah, keingan saya untuk selalu up to date sehingga tidak mau
ketinggalan sebuah informasi. Dengan motivasi yang ingin selalu up to
date, maka secara sadar saya merasakan banyak hal-hal baru yang
saya dapatkan. Pengetahuan baru yang saya dapatkan, tidak akan
menjadi wasilah mengalirnya paha jariyah dikemudian hari tanpa saya
tularkan ke orang lain. Maka dari itu, apa yang saya peroleh in syaa Allah
akan bermafaat bagi orang lain dengan cara saya berbagi dengan
orang lain.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid,
rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran saya cukup strategis untuk menggerakan beberapa komunitas

baik murid di sekolah, rekan sejawat di satuan pendidikan, maupun
komunitas tingkat kecamatan bahkan kabupaten. Posisi saya sebagai
ketua KKG Kecamatan jenjang SD, memberi saya peluang lebih luas
untuk menggerakan orang lain. Tentunya dengan segala kekurangan
saya yang lebih banyak ketimbang kelebihan saya.