Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA KULTUM SUBUH, 19 APRIL 2023

(SHOLAT GERHANA)

Didalam Al-Quran surat father Allah menjelaskan tentang bagian manusia setelah diturunkan
Alquran :

َ‫ت بِاِ ْذ ِن هّٰللا ِ ٰۗذلِك‬ ٌ ۢ ِ‫َص ٌد ۚ َو ِم ْنهُ ْم َساب‬


ِ ‫ق بِ ْالخَ ي ْٰر‬ ِ ‫ب الَّ ِذ ْينَ اصْ طَفَ ْينَا ِم ْن ِعبَا ِدن َۚا فَ ِم ْنهُ ْم ظَالِ ٌم لِّنَ ْف ِس ٖه َۚو ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت‬ َ ‫ثُ َّم اَوْ َر ْثنَا ْال ِك ٰت‬
‫ه َُو ْالفَضْ ُل ْال َكبِ ْي ۗ ُر‬
Terjemah Kemenag 2019
32. Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang
pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan636) dengan izin Allah. Itulah
(dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang besar.
636) Ungkapan menzalimi diri sendiri berarti melakukan dosa, sedangkan kata pertengahan
mengacu kepada orang yang melakukan amalan yang wajib saja dan menjauhi dosa. Adapun
orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan adalah orang-orang yang tidak hanya
mengerjakan yang wajib, tetapi juga mengerjakan yang sunah.
1. Zolimun linafsihi : Berbuat dosa
2. Muqtashid : mengerjakan yang wajib saja sedang yang sunnah tidak mau
3. Sabiqun bilkhoirot : mengerjakan bukan hanya yang wajib, tapi juga sunnahnya.

Maka bulan Romadhon ini menjadi bukti akan bagian manusia yang Allah katakan dalam
ayat ini, dan orang-orang ini akan berkelanjutan sampai nanti Romadhon telah selesai.
 Ada diantara manusia yang Ketika sudah Allah hadirkan bulan penuh Rahmat ini, dia
masih saja terlena dosa yang masih sering dia perbuat Ketika diluar romadhon, dia lalai,
sangking lalainya dia, dia lupa bahwa perbuatannya itu sedang menzolimi dirinya
sendiri, semakin sesat dia, semakin jauh dia dari Allah SWT. Syekh Abdurrohman
Assa’adi didalam kitabnya (Taysirul Karimur Rohmah) menjelaskan bahwa orang yang
ghoflah itu adalah orang yang melupakan Allah lalu kemudian Allah lupakan mereka,
seperti yang Allah katakan dalam surat Alhasyr ayat : 18 .
o Mereka tidak puasa, mereka tidak mengerjakan ibadah-ibadah lainnya, padahal
ibadah merupakan asupan hati dan diri kita, itulah makanan bathin kita yang
sebenarnya, karena didalam hadis qudsi dikatakan :

‫ وقسمت لك الرزق فال تتعب‬،‫يا عبادي خلقتك للعبادة فال تلعب‬


Artinya : Wahai hambaku ku ciptakan engkau untuk beribadah maka
jangan main-main, dan sudah kuberikan engkau rizqi maka jangan berletih-
berletih didalam mencari urusan dunia.
mereka benar-benat terlena dengan urusan dunia, mereka berharap dengan
kebaikan, malah sebaliknya keburukan yang Allah datangkan dalam kehidupan
mereka, sebagai kutukan dari kelalaian yang mereka perbuat, seperti yang Allah
pernah turunkan kepada bani Isroil :
Allah subhanahu wata’ala  berfirman QS. Al-A’raf ayat 136,

‌ َ ‫‌عْن َها‌ َغافِلِنْي‬ ِ


َ ‫ َ‌و َكانُوا‬$‫اه ْم يِف الْيَ ِّم بَِأنَّ ُه ْم َك َّذبُوا بِآيَاتنَا‬
ِ
ُ َ‫ مْن ُه ْم فََأ ْغَر ْقن‬$‫فَا ْنَت َق ْمنَا‬
“Maka Kami hukum sebagian di antara mereka, lalu Kami tenggelamkan
mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan melalaikan ayat-
ayat Kami.”

Maka orang yang lalai ini, mereka akan terus zolim kepada diri mereka sendiri,
sampai lewat romadhon ini nanti, bahkan sampai ketemua Romadhon lagi nantinya,
sebelum mereka menyadari akan perbuatan mereka dan bertaubat kepada Allah swt.
 Ada manusia yang Allah pertemukan dengan Romadhon ini mereka hanya terjebak
dengan rutinitas, terjebak dengan perintah, seakan hidupnya tertekan oleh perintah,
mungkin jikalau tidak diperintahkan mereka tidak puasa, dan mereka juga tidak akan
sholat tarawih, karena mereka hidup dalam keadaan muqtashid, tidak ada konsistensi
didalam beribadah mereka hanya mendapatkan yang wajib-wajib saja tanpa ada
keinginan lebih untuk mendapatkan pahala sunnahnya, bagi mereka itu semua sudah
cukup, sudah membuat mereka dimasukkan Allah kedalam syurga, padahal belum tentu,
kata nabi “ tidak akan masuk syurga seseorang dengan amalnya, kecuali yang
mendapatkan keridhoan dari Allah dari setiap amalnya “ dan syarat mendapatkan
keridhoan dari Allah adalah mencitai Nabinya, utusannya Nabi Muhammad SAW dalam
Alquran Allah katakan :

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫قُلْ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ َ فَاتَّبِعُوْ نِ ْي يُحْ بِ ْب ُك ُم ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم ۗ َو ُ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬
Terjemah Kemenag 2019
31. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.

Dan yang dimaksud dengan mengikuti nabi itu adalah mengamalkan apa yang diamalkan
oleh Nabi SAW, itulah yang dinamakan sunnah rosulullah saw, karena secara syariat
sunnag itu maknanya :

‫يب من قول أو فعل أو تكرير‬


ّ ّ‫ما وضف إىل الن‬
Segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi, baik itu perkataan, perbuatan dan
keputusan nabi.
Maka orang yang muqtasid ini adalah orang yang sebenarnya tidak menyatakan
kecintaannya kepada Rosulullah, karena dia enggan dia mengerjakan yang sunnah-
sunnah, dia enggan berlama-lama dimasjid, dia enggan membaca al-quran, dan dia
enggan mengerjakan amalan sunnah apapun itu, apalagi dibulan romadhon ini, yang
amalan sunnah apapun itu dikalikan berkali lipat oleh Allah swt, tapi mereka ada rasa
enggan dan malas untuk melakukannya, walaupu mereka sudah tau fadhilahnya, sudah
banyak nasehat yang mereka dengarkan tapi rasa malas itu masih ada dalam hati mereka.
Maka muqtasid ini adalah orang-orang yang terlena dalam amal mereka, tertipu dalam
amal mereka, itulah yang Allah katakana dalam akhir surat al-kahfi, kenapa mereka bisa
tertipu ? karena mereka merasa bahwa ibadah wajib mereka sudah cukup bagi mereka,
ibadah mereka yang sudah diperbuat sudah seakan cukup bagi diri mereka, padahal kata
nabi dalam hadis “ yang paling pertama dihisab seorang hamba nanti di yamil akhir,
adalah ibadah sholat mereka yang wajib, kalau sempurna, jikalau tidak sempurna, maka
Allah suruh malaikat untuk mengecek ibadah sunnahnya, sebagai pelengkap ibadah
wajib mereka yang kurang sempurna “ maka orang yang enggan melakukan yang sunnah
atau orang muqtashid ini maka mereka sangat rugi, karena tidak ada penambal dari
kurangnya ibadah wajib mereka.

 Namun ada manusia yang selalu berusaha mencari yang tebaik dalam ibadah mereka,
selalu haus akan ibadah, jangankan yang wajib, yang sunnah saja selalu dia usahakan
untuk tidak ditinggalkan, maka mereka ini dikatakan “Sabiq” ingin selalu terdepan,
selalu ingin jadi yang tebaik dihadapan Allah, begitupun dalam Romadhon ini mereka
tidak mau tertinggal dari pahala yang dilipat gandankan oleh Allah SWT, apapun ibadah
sunnahnya mereka tidak ingin tertinggal karena bukti kecintaan mereka kepada
Rosulullah, yang kemudian dengan itu akan mendatangkan kecintaan Allah kepada diri
mereka, mereka selalu bertafakkur, merenungi kuasa Allah swt, maka mereka ini yang
dikatakan oleh Allah “Ibadurrohman” hamba yang mendapatkan kasih sayang dari Allah,
Allah pilih mereka menjadi hamba terkasih dan tersayang, maka semua kebaikan Allah
berikan kepada mereka, inilah yang dikatakan orang yang sholeh, dalam Al-Quran Allah
katakan :

‫ض َك َما ا ْست َْخلَفَ الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ۖ ْم َولَيُ َم ِّكن ََّن لَهُ ْم‬
ِ ْ‫ت لَيَ ْست َْخلِفَنَّهُ ْم فِى ااْل َر‬ ِ ‫صلِ ٰح‬ ّ ٰ ‫َو َع َد هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ْم َو َع ِملُوا ال‬
ٰۤ ُ
‫ك‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ك فَا‬ َ ِ‫َضى لَهُ ْم َولَيُبَ ِّدلَنَّهُ ْم ِّم ۢ ْن بَ ْع ِد َخوْ فِ ِه ْم اَ ْمنً ۗا يَ ْعبُ ُدوْ نَنِ ْي اَل يُ ْش ِر ُكوْ نَ بِ ْي َش ْيـ ًۗٔا َو َم ْن َكفَ َر بَ ْع َد ٰذل‬
ٰ ‫ِد ْينَهُ ُم الَّ ِذى ارْ ت‬
َ‫هُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬
Terjemah Kemenag 2019
55. Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang
mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridai; dan Dia sungguh akan mengubah
(keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-
Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji)
tersebut, mereka itulah orang-orang fasik.

Maka kebaikan itu hanya diberikan kepada orang-orang yang sholeh yang mampu
berlomba dalam kebaikan bukan hanya yang wajib yang sunnahpun mereka kerjakan.

Maka terkait dengan ibadah sunnah dan tafakkur, hari ini kita akan diperlihatkan lagi
oleh Allah tentang salah satu dari tanda kekuasaan Allah swt, yaitu dengan terjadinya gerhana
matahari, yang In Sya Allah puncaknya pada jam 10.45 pagi ini, maka kita dianjurkan oleh nabi
untuk sholat sunnah, dalam sebuah hadis dikatakan :

‫ فإذا رأيتمواها‬،‫إن الشمس والقمر آيتآن من آيآت اهلل ال يكشفان ملوت أحدكم وال حلاته‬
‫فادعوا اهلل وصلّوا حىّت تنكشف‬
“segungguhnya gerhana matahari dan bulan merupakan dua tanda dari tanda-tanda kebesaran
Allah swt, bukan karena matinya salah seorang diantara kalian dan bukan pula karena hidupnya
mereka, maka jikalau kalian melihatnya, berdoalah kepada Allah dan sholatlah sampai gerhana
tersebut hilang/terang”

Karena dahulu orang-orang berpendapat bahwa terjadinya gerhana karena kematian seseorang :

،‫ وزوال هذه النجوم من مطالعها‬،‫إن رجااًل يزعمون أن كسوف هذه الشمس وكسوف هذا القمر‬
‫ ولكنها آيات من آيات اهلل عز وجل‬.‫ إهنم قد كذبوا‬،‫ملوت رجال عظماء من أهل األرض‬
“Orang-orang menduga bahwa gerhana matahari atau bulan dan fenomena bintang jatuh
disebabkan kematian seorang tokoh pembesar di muka bumi, sungguh mereka telah berbohong.
Padahal, gerhana adalah salah satu dari sekian tanda kebesaran Allah SWT…” (Sahih Ibnu
Hibban, juz 7 hlm 101 no Hadis 2856).

Dahulu mereka berpendapat bahwa lantaran kematian anaknya nabi yang Bernama ibrohim
itulah penyebab gerhana, itu dijelaskan nabi diawal hadis pertama tadi.

‫ت‬ ِ ‫ول اللَّ ِه صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم يوم م ِإ‬


ِ ‫ت الشَّمس َعلَى َعه ِد رس‬
ْ ‫َّاس َك َس َف‬
ُ ‫ال الن‬
َ ‫يم َف َق‬
ُ ‫ات ْبَراه‬
َ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ُ َ َُ ْ ُ ْ ْ ‫َك َس َف‬
‫يم‬ ِ ‫الشَّم ِ ِ ِإ‬
َ ‫س ل َم ْوت ْبَراه‬
ُ ْ
Maka hukum sholat gerhana ini adalah “Sunnah Mu’akkadah” berdasarkan pendapat para ulama
salah satunya imam Nawawi dalam kitab “Majmu’ Syarhul Muhazzab”

‫س َوالْ َق َم ِر ُسنَّةٌ ُمَؤَّك َدةٌ بِااْلِ مْج َ ِاع‬


ِ ‫َّم‬ ِ
ْ ‫صاَل ةُ ُك ُسوف الش‬
َ ‫َو‬
Berdasarkan firman Allah didalam Al-quran perintahkan kita untuk sholat atau sujud kepada
Allah :
‫هّٰلِل‬ ۗ
ِ ‫َو ِم ْن ٰا ٰيتِ ِه الَّ ْي ُل َوالنَّهَا ُر َوال َّش ْمسُ َو ْالقَ َم ُر اَل تَ ْس ُج ُدوْ ا لِل َّش ْم‬
ُ‫س َواَل لِ ْلقَ َم ِر َوا ْس ُج ُدوْ ا ِ الَّ ِذيْ خَ لَقَه َُّن اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاه‬
َ‫تَ ْعبُ ُدوْ ن‬
Terjemah Kemenag 2019
37. Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan.
Janganlah bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan. Bersujudlah kepada Allah yang
menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Maka banyak kebaikan yang Allah hadirkan bagi kita yang bisa menyempatkan diri untuk hadir
sholat Khusuf berjamaah pagi nanti, terutama sholat khusuf ini kita kerjakan dibulan mulia, dan
berada diakhir bulan Ramadhan tentunya banyak kebaikan yang akan Allah hadirkan untuk kita,
aminn…

Anda mungkin juga menyukai