(3 Juni 2023)
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
A. JUDUL
B. TUJUAN
1. Alat
a. Laptop
b. Microsoft Word
c. Handphone
d. Mouse
e. Cas Laptop
f. Penggaris
g. Pensil warna
h. Drawing pen
i. Pensiltic
2. Bahan
a. Cover praktikum
b. Kuota internet
c. Kertas kalkir
D. DASAR TEORI
Ada dua istilah di dalam bahasa Inggris yang artinya bentuk, yaitu
shape dan form. Shape ialah bentuk luar atau bentuk umum,
sedangkan form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya
lebih rinci. Contoh shape atau bentuk luar:
• Bentuk Bumi
• Bentuk wilayah Indonesia memanjang sejauh sekitar 5.100 km
Ukuran ialah atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan
volume. Karenaukuran objek pada citra merupakan fungsi skala,
maka di dalam memanfaatkanukuran sebagai unsur interpretasi citra
harus selalu diingat skalanya.
Contoh pengenalan objek berdasarka ukuran:
• Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim,
kantor, atau industri. Rumah mukim umumnya lebih kecil bila
dibanding dengan kantor atau industri.
• Lapangan olahraga di samping dicirikan oleh bentuk segi empat,
lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar 80 m x 100 m bagi
lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan tenis, dan
sekitar 8 m x 10 m bagi lapangan bulu tangkis.
• Nilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga
ditentukan oleh volumenya. Volume kayu bisa ditaksir
berdasarkan tinggi pohon, luas hutan serta kepadatan pohonnya,
dan diameter batang pohon.
d. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang
berada di daerah gelap. Objek atau gejala yang terletak di daerah
bayangan pada umumnya tidaktampak sama sekali atau kadang-
kadang tampak samar-samar. Meskipun demikian, bayangan sering
merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang
justru lebih tampak dari bayangannya.
Contohnya:
e. Tekstur
f. Pola
Pola, tinggi, dan bayangan pada peta dikelompokkan ke dalam tingkat
kerumitantertier. Tingkat kerumitannya setingkat lebih tinggi dari tingkat
kerumitan bentuk, ukuran, dan tekstur sebagai unsur interpretasi citra.
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak
objek bentukan manusiadan bagi beberapa objek alamiah. Contoh:
• beda tinggi,
• kecuraman lereng,
• keterbukaan terhadap sinar,
• keterbukaan terhadap angin, dan
• ketersediaan air permukaan dan air tanah.
Contoh:
Contoh:
• Di samping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi
panjang serta dengan ukurannya sekitar 80 m x 100 m, lapangan
sepak bola di tandaidengan adanya gawang yang situsnya pada
bagian tengah garis belakangnya.Lapangan sepak bola berasosiasi
dengan gawang. Kalau tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan
lapangan sepak bola. Gawang tampak pada
foto udara berskala 1: 5.000 atau lebih besar.
Interpretasi penggunaan lahan dari foto udara ini dimaksudkan untuk memudahkan
deliniasi. Untuk dapat mempercepat hasil inventarisasi dengan hasil yang cukup baik,
digunakan pemanfaatan data penginderaan jauh, karena dari data penginderaan jauh
memungkinkan diperoleh informasi tentang penggunaan lahan secara rinci.selain itu,
adanya perubahan pemanfaatan lahan kota yang cepat dapat pula dimonitor dari data
penginderaan jauh.
Penggunaan lahan mencerminkan sejauh mana usaha atau campur tangan manusia
dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungannya. Dala penggunaan tutupan lahan
ini dapat disadap dari foto udara secara relatif mudah, dan perubahannya dapat
diketahui dari foto udara multisemporal. Teknik interpretasi foto udara termasuk di
dalam sistem penginderaan jauh. (Lillesand dan Kiefer, 1997).
Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan
maksud untuk menidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut (Estes
dan Simonett, 1975). Interpretasi citra dan fotogametri berhubungan sangat erat,
meskipun keduanya tidaklah sama. Bedanya fotogametri berkepentingan dengan
geometri obyek, sedangkan interpretasi citra berurusan dengan manfaat, penggunaan,
asal-usul, ataupun identitas obyek yang bersangkutan (Glossary of the Mapping
Sciences, 1994).
Proses di dalam interpretasi citra, penafsir citra mengkaji eitra sekaligus berupaya melalui
proses penalaran untuk mendeteksi mengidentifikasi, dan meniki arti pentingnya obyek
yang tergambar pada citra. Sehingga penafsir citra berupaya untuk mengenali obyek yang
tergambar pada citra dan menterjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu seperti
geologi, geografi, ekologi, dan disiplin ilmu lainnya (Sutanto, 1986).
Penggunaan lahan dapat diinterpretasikan dari foto udara dengan melihat jenis dan
pola penggunaan lahan yang terlihat dalam gambar. Beberapa contoh jenis penggunaan
lahan yang dapat diidentifikasi dari foto udara antara lain:
1. Pertanian: Area pertanian akan terlihat dengan pola tanaman yang teratur dan
terorganisir.
2. Perumahan: Area perumahan akan terlihat dengan pola jalan yang teratur, dan
banyak bangunan seperti rumah atau gedung apartemen.
3. Industri: Area industri terlihat dengan adanya pabrik, gudang, dan area yang
besar.
4. Komersial: Area komersial akan terlihat dengan pola jalan yang ramai dan
banyak bangunan toko, restoran, dan gedung perkantoran.
5. Hutan: Area hutan akan terlihat dengan pola pohon yang padat dan rapat.
6. Lahan Terbuka: Lahan terbuka seperti taman atau lapangan akan terlihat tanpa
banyak bangunan dan dengan pola yang luas.
Selain jenis penggunaan lahan, foto udara juga dapat memberikan informasi tentang
kondisi lahan seperti tingkat kerusakan, tingkat kepadatan, dan kualitas tanah. Informasi
tersebut dapat memberikan petunjuk penting dalam menentukan tindakan pengelolaan
lahan yang tepat.
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan.
2. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum
3. Mahasiswa mendengarkan penjelasan asisten praktikum
4. Mahasiswa melakukan pengamatan pada foto udara monoskopis
5. Mahasiswa melakukan identifikasi penutup/penggunaan lahan
6. Mahasiswa melakukan delineasi pada foto udara berdasar penutup/penggunaan
lahan yang teridentifikasi
7. Mahasiswa melayout hasil delineasi untuk menjadi peta tentative
penutup/penggunaan lahan
8. Mahasiswa mencari referensi untuk membuat laporan praktikum
9. Mahasiswa mulai menulis laporan praktikum
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum tepat waktu
F. PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
a) Hasil layout delineasi (terlampir)
b) Tabel pengisian unsur interpretasi (terlampir)
c) Tabel kunci interpretasi (terlampir)
2. Analisis
Pada peta hasil layout delanasi penutupan dan penggunaan lahan kota semarang,
didapatkan beberapa objek diantaranya adalah sebagai berikut: Jalan utama, Jalan
sepetak, Sungai, Gosong sungai, Empang, Semak, Belukar, Ladang, Sawah, Tanahkosong,
Tegalan, Gubuk, Taman. Perumahan warga, Sekolah, Pasar, Warung, Kantor kepala
desa, Kantor kecamatan, Lapangan bola, Masjid, Gereja, Ruko, Pabrik, Komplek AD,
Komplek AU Kolam renang, Lapangan bulutangkis, SPBU, Kuburan, Kantor pos,
Puskesmas. Masing-masing objek tersebut diberi kode angka
Salah satu unsur penting dalam interpretasi citra adalah rona/warna. Dalam hal ini,
kita mengidentifikasi apakah citra terlihat cerah atau tidak, dan mencoba menentukan
warna yang sesuai dengan kondisi asli citra tersebut. Warna dapat memberikan
petunjuk tentang karakteristik objek atau fenomena yang direpresentasikan dalam
citra.Bentuk juga merupakan unsur yang penting dalam interpretasi citra. Kita mencoba
mengenali bentuk objek yang ada dalam citra, seperti persegi, persegi panjang, tidak
beraturan, memanjang, atau berkelok. Mengenali bentuk objek dapat membantu dalam
mengklasifikasikan dan memahami karakteristiknya.Ukuran menjadi faktor penting
dalam interpretasi citra. Dalam hal ini, kita menilai apakah objek dalam citra tersebut
kecil, sedang, atau besar. Informasi tentang ukuran objek dapat memberikan indikasi
tentang skala dan proporsi antara objek dalam citra.Bayang adalah unsur penting
lainnya dalam interpretasi citra. Kita mengamati apakah objek dalam citra memiliki
bayangan atau tidak. Bayangan dapat memberikan petunjuk tentang posisi, bentuk,
atau orientasi objek dalam citra.Tekstur juga menjadi aspek yang diidentifikasi dalam
interpretasi citra. Kita mencoba menggambarkan tekstur objek dalam citra sebagai
sedang, kasar, atau halus. Informasi tentang tekstur dapat membantu membedakan
antara objek dengan karakteristik yang serupa tetapi tekstur yang berbeda.Pola adalah
unsur yang penting dalam interpretasi citra. Kita memperhatikan apakah ada pola
teratur atau tidak teratur dalam citra. Pola dapat membantu mengenali struktur,
urutan, atau keberulangan dalam objek atau fenomena yang direpresentasikan dalam
citra.Situs adalah unsur yang melibatkan objek-objek di sekitar objek yang sedang
diamati. Kita mengamati hubungan spasial antara objek yang diamati dengan objek di
sekitarnya. Situs dapat memberikan konteks dan informasi tambahan yang berguna
dalam interpretasi citra.
Asosiasi melibatkan objek atau benda yang berhubungan dengan objek yang diamati.
Kita mencoba mengidentifikasi objek-objek yang berasosiasi atau memiliki keterkaitan
dengan objek utama dalam citra. Informasi asosiasi dapat memberikan pemahaman
yang lebih lengkap tentang konteks dan lingkungan objek yang diamati.
Interpretasi citra adalah aktivitas mengkaji foto udara dan/atau citra, dengan tujuan
mengidentifikasi objek serta mencari makna penting dari objek tersebutMacam-
Macam Unsur Interpretasi Dalam melakukan interpretasi citra, ada beberapa unsur
penting yang harus diperhatikan agar gambar yang tampil lebih mudah dijelaskan arti
pentingnya. Unsur-Unsur interpretasi citra diantaranya yaitu: Rona dan warna, Bentuk,
Ukuran, Bayangan, Tekstur, Pola, Situs, dan Asosiasi.
Pada peta hasil layout delanasi penutupan dan penggunaan lahan kota semarang,
didapatkan beberapa objek diantaranya adalah sebagai berikut: Jalan utama, Jalan
sepetak, Sungai, Gosong sungai, Empang, Semak, Belukar, Ladang, Sawah, Tanah
kosong, Tegalan, Gubuk, Taman. Perumahan warga, Sekolah, Pasar, Warung, Kantor
kepala desa, Kantor kecamatan, Lapangan bola, Masjid, Gereja, Ruko, Pabrik,
Komplek AD, Komplek AU Kolam renang, Lapangan bulutangkis, SPBU, Kuburan,
Kantor pos, puskesmas.
Rona/warna, bentuk, ukuran, bayang, tekstur, pola, situs, asosiasi. Pada rona
biasanya diidentifikasi cerah atau tidaknya suatu citra, pada warna diidentifikasi warna
yang didapat sesuai dengan kondisi asli citra. Pada bentuk biasanya terdiri dari persegi,
persegi Panjang, tidak beraturan, memanjang, maupun berkelok. Pada ukuran terdiri
dari kecil, sedang dan besar. Pada bayang terdiri dari berbayang dan tidak berbayang.
Pada tekstur terdiri dari sedang, kasar dan halus. Pada pola terdiri dari teratur dan tidak
teratur. Situs adalah objek-objek yang ada di sekitar objek yang kita amati. Asosiasi
adalah objek atau benda yang berasosiasi atau berhubungan dengan objek yang kita
amati, asosiasi biasanya berada di dalam objek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
YogyakartaAndi Offset.