Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 5

ASUHAN KEPERAWATAN KARIES MENCAPAI DENTIN PADA


PASIEN An. RK DI UPTD PUSKESMAS X KOTA MAKASSAR

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI D_IV TERAPIS GIGI


ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN 2022
KARIES MENCAPAI DENTIN

A. PENGERTIAN KARIES MENCAPAI DENTIN


Karies mencapai dentin atau yang biasa disebut dengan karies media adalah karies yang
belum mencapai setengah dentin yang biasa disebut karies media, dan karies yang sudah melebihi
setengah dentin disebut karies profunda.

B. PROSES GEJALA KARIES MENCAPAI DENTIN


Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak dipermukaan gigi. Sukrosa
(gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi
asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5). Hal ini menyebabkan
demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam
waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies
pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure dan daerah interpriksimal), email, lalu ke dentin dan
jika tidak segera ditangani maka akan menjalar sampai ke ruang pulpa.
 Gejala karies mencapai dentin meliputi:

 Terdapat lubang gigi dengan kedalaman mencapai dentin tapi belum melebihi ½
tebal dentin
 Terasa linu bila terkena rangsangan panas /dingin, makan/minum manis, dan asam
 Bila rangsangan dihilangkan, rasa nyeri hilang beberapa saat kemudian.

C. PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO KARIES MENCAPAI DENTIN


 Penyebab karies gigi
 Faktor Host
 Faktor Mikroorganisme
 Faktor Substrat
 Faktor waktu
 Resiko karies mencapai Dentin
Karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan karies dini yang lapisan permukaannya
rusak dan akan berkembang mencapai dentin.

D. RENCANA PERAWATAN
Pada karies gigi yang sudah mencapai dentin atau lebih dalam, tindakan remineralisasi
umumnya tidak cukup dalam memperbaiki struktur gigi dan diperlukan tindakan yang lebih
invasif seperti restorasi dental. Restorasi dental atau penambalan merupakan proses
pencegahan perluasan karies dengan cara menambal struktur jaringan gigi yang hilang dengan
bahan restorasi. Terapi ini lebih disarankan pada karies gigi yang mencapai lapisan enamel
sampai dentin. Berikut ini merupakan beberapa bahan restorasi yang dapat digunakan:
 Resin Komposit :Resin komposit merupakan bahan restorasi dental yang paling sering
digunakan. Bahan ini terdiri atas filler, monomer metakrilat, dan katalis, yang memiliki
sediaan dalam bentuk pasta. Resin komposit memiliki keunggulan dalam warna yang
menyerupai gigi sehingga estetika gigi pasien lebih terjaga. Pada gigi sulung, penggunaan
bahan resin komposit terbatas. Hal ini dikarenakan prosedur pada penggunaan resin
komposit memerlukan etsa asam, di mana dapat merusak dentin gigi sulung yang tipis dan
mengiritasi pulpa.
 Semen Glass Ionomer : Penggunaan bahan restorasi glass ionomer lebih banyak digunakan
pada anak-anak. Hal ini dikarenakan gigi susu pada anak tidak dapat dilakukan penambalan
menggunakan resin komposit. Tidak seperti resin komposit, warna pada glass
ionomer berwarna putih kekuningan. Oleh karena itu, bahan ini pada orang dewasa lebih
banyak digunakan sebagai perawatan konservasi pada gigi yang tidak memerlukan estetika,
terutama pada gigi belakang. Glass ionomer juga dapat mengeluarkan fluor sehingga dapat
mencegah terjadinya karies sekunder.
1. Pengkajian
a. Biodata
Nama : An. Rk
Tempat/tanggal lahir : Ujung Pandang 10 Agustus 2010
Suku/bangsa : Makassar /Indonesia
Agama : Islam
Gol. Darah :0
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Abdullah dg. sirua

b. Keluhan Utama
Klien mengatakan gigi berlubang, jika makan es atau makan coklat gigi terasa ngilu pada bagian
belakang kiri atas sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu.

c. Riwayat Keperawatan
Klien belum pernah ke dokter gigi dan belum pernah melakukan penambalan gigi.

d. Riwayat Kesehatan
klien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan alergi obat. Tidak pernah rawat inap
di rumah sakit dan hanya pernah menderita penyakit ringan seperti demam, batuk, pilek.

e. Riwayat Kesehatan keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keadaan seperti tersebut

f. Pemeriksaan fisik
Ekstra oral: BB: 32 kg TB: 147 cm .
Intra oral: gigi 36 sondasi : (+) perkusi : (-) palpasi: (-) Thermis: (+)

2. DATA FOKUS

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

Klien mengatakan gigi berlubang, jika Karies mencapai dentin tapi belum mengenai
makan es atau makan coklat gigi terasa ½ dentin
ngilu pada bagian belakang kiri atas
sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu.

3. ANALISIS DATA

NO Pengelompokan Data Masalah Penyebab

1. Ds : Gigi berlubang  Faktor Host


Klien mengatakan gigi berlubang, dan terasa ngilu ( gigi&saliva)
jika makan es atau makan coklat  Faktor Mikroorganisme
gigi terasa ngilu pada bagian ( plak)
 Faktor Substrat
belakang kiri atas sejak kurang
(karbohidrat)
lebih 1 bulan yang lalu  Fakator waktu
Do:
Karies mencapai dentin tapi
belum mengenai ½ dentin
2. Diagnosa Keperawatan : - Diagnosis dilakukan dengan
Gigi 36 Karies mencapai dentin berdasarkan dari hasil pemeriksaan
intra oral.
3. Rencana Perawatan - -
Nama Klien : An. Rk
Umur : 11 tahun

Hari/tanggal Diagnosa Rencana Perawatan


Keperawatan
Tujuan Intervensi

Kamis 24/11/2022 Karies mencapai  Menginformasikan


dentin Setelah dilakukan kepada klien agar
Ds : tindakan perawatan mengunyah pada sisi
penambalan sebelah kiri dalam
Klien mengatakan gigi komposit diharapkan waktu 2 jam agar
berlubang, jika makan
tidak ada lagi gigi bahan tambalan
es atau makan coklat
gigi terasa ngilu pada berlubang dan ngilu mengeras dengan
bagian belakang kiri saat makan/minum sempurna.
atas sejak kurang dingin, manis, dan  Pemeliharaan
lebih 1 bulan yang lalu asam kesehatan gigi dan
mulut agar tidak
terjadi kaaries
sekunder.
Do:  Mengedukasi agar
Karies mencapai sikat gigi 2 kali
dentin tapi belum sehari pagi setelah
mengenai ½ dentin sarapan malam
sebelum tidur
 Kontrol 6 bulan
sekali.

Anda mungkin juga menyukai