TRACE EVIDENCE
Disusun oleh:
Pembimbing
Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, DFM, Sp. FM, Subsp. EM(K), MM, MARS, MH
KEPANITERAAN KLINIK
KJF FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RS BHAYANGKARA PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan referat ini untuk diajukan sebagai
salah satu syarat untuk ujian Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Fakultas Kedokteran Univertas Riau. Adapaun judul referat ini adalah
“Trace Evidence”.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penyusunannya. Penulis
kekurangan dari referat ini di kemudian hari. Akhir kata dari penulis, semoga referat
ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Atas perhatian yang telah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
sampai sekarang ini tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai pembuktian, apa
saja jenis tindak pidananya pastilah melewati proses pembuktian. Hal ini tidak
terlepas dari sistem pembuktian pidana Indonesia yang masih menganut Sistem
Negatif Wettelijk dalam pembuktian pidana. Pembuktian dalam hal ini bukanlah
upaya untuk mencari-cari kesalahan pelaku saja namun yang menjadi tujuan
utamanya adalah untuk mencari kebenaran dan keadilan materil. Hal ini didalam
pembuktian pidana di Indonesia kita mengenal dua hal yang sering kita dengar yaitu
alat bukti dan barang bukti di samping adanya proses yang menimbulkan keyakinan
yang sangat penting, dimana barang bukti dapat membuat terang tentang terjadinya
suatu tindak pidana dan akhirnya akan digunakan sebagai bahan pembuktian, untuk
Barang bukti tersebut antara lain meliputi benda yang merupakan objek – objek dari
tindak pidana, hasil dari tindak pidana dan benda-benda lain yang mempunyai
hubungan dengan tindak pidana. Untuk menjaga kemanan dan keutuhan benda
melakukan penyitaan. Penyitaan mana harus berdasarkan syarat – syarat dan tata
1
2
pembuktiandalam acara pemeriksaan biasa diatur didalam Pasal 183 sampai 202
KUHAP. Pasal 183 KUHAP yang berbunyi : “Hakim tidak boleh menjatuhkan
Pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang – kurangnya ada dua alat
bukti yang sah, ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana telah terjadi
dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.2 Trace evidence atau bukti
jejak merupakan bukti fisik yang yang keberadaannya sering kali tidak dapat dilihat
ditempat kejadian perkara (TKP). Biasanya bukti jejak meliputi rambut, serat
pakaian, noda darah, serpihan kaca, cat, debu, serbuk sisa tembak, serbuk sisa
karena bukti jejak dapat memberikan petunjuk tentang hubungan antara pelaku,
1.3.1 Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui dan memahami
TINJAUAN PUSTAKA
Trace evidence atau jejak bukti adalah jenis material yang memiliki karakter
kimia dan fisik yang dapat digunakan untuk membuktikan apakah tersangka berada
meliputi semua termasuk rambut hingga serat pakaian. Trace evidence adalah bukti
Segala sesuatu dalam ilmu forensik, termasuk bukti jejak didasarkan pada
prinsip Locard yang menyatakan bahwa pada setiap kontak fisik yang terjadi antara
dua benda akan menyebabkan tertinggalnya bekas pada masing-masing benda yang
sesuatu, atau seseorang, dia akan selalu meninggalkan sesuatu. Hal itu bisa berupa
sidik jari, rambut, atau bahkan serat kain yang dapat menjadi saksi dari kejahatan
tersebut.4
Trace evidence atau bukti jejak merupakan bukti fisik yang yang
keberadaannya sering kali tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Jejak-jejak ini
1. Bukti transient, bukti ini sesuai dengan sifatnya hanya sementara dan akan
2. Bukti pola, seperti percikan bercak darah, pola pecahan kaca/gelas, pola
4
5
apakah pintu terkunci, apakah lampu menyala, ketebalan dan arah Gerakan
asap.
4. Bukti yang dipindahkan (transfer), yang merupakan bukti fisik yang paling
klasik. Bukti transfer terjadi karena kontak antara orang-orang atau benda-
Beberapa jejak bukti ada di TKP, namun paling umum diantaranya adalah
sebagai berikut:5
• Rambut
Rambut adalah salah satu jenis trace evidence yang tersering. Jenis rambut
sangat bervariasi diantara individu dan berbagai populasi menurut ras. Dalam
diketahui identitasnya.
rambut, ada tidaknya granul pigmen, dan model kulit kepala seseorang.
terpapar oleh bahan-bahan kimiawi. Ujung rambut yang berasal dari kulit
atau terpapar benda panas atau bahan kimiawi lainnya. Sedangkan, rambut
seperti kayu, dan kutikula adalah bagian yang menyelimuti kayu tersebut.
Rasio antara bagian batang rambut dan bagian medullanya digunakan untuk
medulla rambut kira-kira setengah kali lebih besar dari ukuran batang
• Kaca
fisik dari kaca yang dapat dievaluasi baik secara makroskopik ataupun
menunjukan penyebab dari pecahnya kaca tersebut baik karena trauma tumpul
lengkungan, kondisi permukaan, seperti adanya cat, tanah, dsb pada permukaan
kaca tersebut.
Pecahan kaca dapat ditemukan pada rambut dan pakaian korban misalnya
pada kasus dimana korban ditabrak mobil, pecahan kaca lampu mobil atau
kaca jendela mobil dapat ditemukan pada rambut atau bajunya. Pada kasus
kaca, dapat ditemukan pecahan kaca pada baju atau alat yang digunakan untuk
memecahkan kaca tersebut. Pada kedua situasi tersebut, partikel kaca yang
7
dikumpulkan dari lokasi kejadian untuk menentukkan asal dari kaca tersebut.
• Serat
tekstil juga dapat pindah dari selimut atau karpet; antara dua individu;
antara individu dengan objek atau antara dua objek. Cross transfer dari serat
sering tejadi dalam kasus dimana terdapat kontak antara korban dan pelaku,
dan penyidik berharap serat yang berasal dari penyerang dapat ditemukan di
selotip, atau vakum. Biasanya serat tersebut terdapat di baju, gorden, karpet,
Serat alami berasal dari tumbuhan (cotton) atau binatang (wool). Serat
buatan pabrik adalah serat sintetik seperti rayon, asetat dan polister yang
dengan serta yang didapatkan dari tersangka (misalnya dari mobil atau rumah
8
• Cat
lalu lintas dimana terjadi kontak antara dua objek. Sampel ini penting untuk
• Darah
berasal dari pembuluh nadi (pada luka yang dalam) akan berwarna
merah terang.
• Darah yang berasal dari saluran pernapasan atau paru - paru berwarna
menyemprot)
cair dengan bau amis, dalam waktu 12-36 jam akan mongering
12 hari.
dengan memotong leher pada posisi tegak atau pada kasus pembunuhan di
c. Dari distribusi darah yang terdapat di lantai dapat diduga apakah kasusnya
d. Pada kasus tabrak lari, pemeriksaan bercak darah dalam hal ini
Serbuk sisa ledakan melibatkan penentuan ada atau tidaknya residu dari cairan
bahan pembakar yang ditambahkan dalam sampel yang diperoleh dari kebakaran.
Sampel diserahkan untuk dianalisis dalam wadah kedap udara, biasanya kaleng cat
untuk puing-puing padat, atau dalam stoples untuk sampel cair. Sampel ini diuji
untuk residu cairan yang mudah terbakar menggunakan dua metode utama,
yang ada menguap ke headspace, atau area di atas puing-puing, di dalam kaleng.
kromatografi gas. Headspace pasif juga melibatkan pemanasan sampel, tetapi kali
ini untuk jangka waktu yang lebih lama, dan dengan menggunakan strip karbon
untuk pemekatan. Setiap residu yang ada menguap ke ruang atas dan terserap ke
strip karbon. Strip tersebut kemudian dielusi dengan pelarut dan diinjeksikan ke
diinterpretasikan oleh analis untuk menentukan, jika ada, cairan yang mudah
terbakar yang terdapat dalam sampel. Akselerasi yang paling umum digunakan
menjadi korban dan dirugikan oleh bahan kimia atau bahan yang terkandung dalam
alat peledak tersebut. Pengujian forensik menganalisis bahan yang terdiri dari
Dalam beberapa kasus, bahan peledak rakitan dapat diidentifikasi dan ditelusuri
kembali ke pelakunya.
harus diamankan oleh Unit Pembakaran / Bom Polisi Negara atau Anggota
Bersertifikat. Jenis bukti ledakan yang umum diterima adalah bubuk, bom pipa, dan
➔ Bubuk hitam
➔ Bubuk Flash
➔ Campuran Piroteknik
➔ Kepala Pertandingan
12
(Fragmen/Mekanisme Sendiri)
PENUTUP
setiap sentuhan meninggalkan jejak. Oleh karena itu bukti-bukti fisik dapat
sebaliknya. Trace evidence atau bukti jejak memiliki peren penting dalam bidang
ditempat kejadian perkara (TKP). Biasanya bukti jejak meliputi rambut, serat
pakaian, noda darah, serpihan kaca, cat, debu, serbuk sisa tembak, serbuk sisa
dapat memberikan petunjuk tentang hubungan antara pelaku, korban, dan tempat
berkembang, analisis jejak semakin menjadi bagus dan dapat memberikan bukti
13
DAFTAR PUSTAKA
2018:12(1);1-10
2. Septadina IS. Identifikasi individu dan jenis kelamin berdasarkan pola sidik
2016:3(1);74-77
(KDT). 2017.
https://aboutforensics.co.uk/trace-evidence/
6. Crime scene investigation: Trace evidence [Internet]. [cited 2023 Jun 6].
investigation-trace-evidence.html
14