PDF Analisa Lab Pabrik Kelapa Sawit Compress

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

 

Analisa LAB pabrik kelapa sawit


ALann Saturday, 28 May 2016 
2016 

Rumus :
( Stock Lama x ALB Lama ) + ( Stock Tambahan x ALB Tambah )
( Stock Lama + Stock Tambahan )
= 14 Ml x 25.6 x 0.0915 N
6.31 Gr
= 5.2 % ALB

Analisa ALB Crute Palm Oil ( Minyak Sawit )


Analisa Laboratorium PMKS
PMKS adalah singkatan dari Perkebunan Minyak Kelapa Sawit.
PKS adalah singkatan dari Pabrik Kelapa Sawit.
Dalam Pabrik Kelapa Sawit tidak lepas dari ruang lingkup Kimia. Karena didalam proses
 pengolahan buah kelapa sawit banyak yang
yang harus dianalisa keberadaan buah tersebut. Dan
dalam pengolahan tersebut diantaranya sejauh mana suhu dan kadar air yang dipergunakan.
TANDAN BUAH SEGAR ( TBS )
Tandan Buah Segar ( TBS ) adalah buah kelapa sawit yang telah matang / masak yang siap
untuk diproses dari bahan mentah menjadi bahan baku.
Sedangkan bahan baku sering disebut dengan Crute Palm Oil ( CPO ). CPO inilah yang
diolah menjadi bahan jadi atau dengan kata lain minyak makan.
1. Kriteria kematangan Panen ( Lampiran )
2. Persentase Buah dalam tandan
Prinsip
Buah dilepaskan dari tandan dan buah yang lepas tersebut ditimbang dan dibandingkan
dengan berat tandan :
Peralatan :  –  Kampak
 Kampak
:  –  Timbangan
 Timbangan
Cara :
 –   Tandan Buah Segar ( TBS ) ditimbang secara utuh
 –   Lepaskan buah yang ada menjadi Brondolan dengan Kampak
 –   Timbang seluruh buah
buah – 
 –  buah
 buah yang di lepas
Buah / TBS % = Berat Buah x 100 %
UContoh :
Berat tandan utuh = 18.765 Kg
Berat Buah ( Brondolan ) = 15.200 Kg
Buah / TBS = 15.200 x 100 %
18.765
Brondolan TBS = 81.0 %
Tandan Kosong = 100
100 – 
 –  81.0
  81.0 = 19.0
19.0 %
Persentasi Pericarp ( Brondolan yang diiris = daging ) buah, dalam buah dan tandan .3
kosong
Prinsip
Buah yang telah dilepas dari TBS di pisahkan Pericarp diti
ditimbang
mbang dan dibandingkan dengan
 berat buah / TBS.
Peralatan
 –  Pengupas
 Pengupas serat
 

 –  Timbangan
 Timbangan
Cara :
 –   Buah ( Brondolan ) dilepas dari tandannya dan di kelompokan menjadi 3 kelompok
yaitu :
a. Buah yang dekat tankai
 b. Buah yang di tengah
tengah tandan
c. Buah yang di puncak tandan
 –   Ambil dari setiap kelompok 10 % dikumpulkan menjadi satu
 –   Dari campuran ini diambil ± 15 Brondolan dan ditimbang
 –   Kupas dan pisahkan Peri carp dari Biji
 –   Timbang Biji yang lepas
 –   Berat Peri carp = Beart Buah – 
Buah –  Berat
 Berat Biji
 –   Persentase Peri carp dalam buah = Berat Serat x 100 %
Berat Buah
 –   Persentase Peri carp dalam tandan = % Peri Carp Dalam Buah x % Buah Dalam
Tandan
Contoh :
Berat 15 Buah Brondolan = 155.700 Gr
Berat Biji = 73.179 Gr
Berat Peri Carp = 82.521 Gr
Peri Carp / Brondolan ( sample ) % = 82.521 x 100% = 53.0%
155.700
Peri Carp / Seluruh Brondolan % = 53.0% x 81.0% = 42.9%
Biji dalam / Buah = 47.0% x 81.0% = 38.1%
4. Kadar Minyak Dalam TBS
Prinsip
Peri Carp yang telas dikupas tarik minyaknya dengan extraksi ( ditumbuk dahulu ) dan
minyak yang diperoleh dibandingkan dengan buah / tandan.
Peralatan :
Morter ( Gilingan Porselin )
Alat Soxhlet
Timble
Cawan Petri
Oven dengan thermostat
Cara kerja :
 –   Timbang peri carp ± 20 Gr
 –   Masukan dalam cawan Petri
 –   Panaskan ± 2 Jam dalam Oven 105105 – 
 –  110°C
 110°C untuk membuang air
 –   Masukan dalam timble dan tempatkan di Soxlet Unit
 –   Bilasi Cawan Petri tersebut dengan Hexan, bilasan ini masukan dalam timble
 –   Extraksi dengan 150 Ml Hexan dengan Flat bottom flask 250 Ml yang diketahui
 beratnya
 –   Extraksi selama 4 Jam ( sampai jernih )
 –   Destilasi / uapkan Hexan dalam Flask
CPO ( Crute Palm Oil )
Dalam CPO ada beberapa istilah yang sering kita jumpai..
FFA / ALB è Kadar asam pada CPO
Moist è Kadar air dalam CPO
Dirty è Kadar kotor dalam CPO
VOLUME PALM OIL
 

 –   Panaskan Flask ( yang m mengandung


engandung miny
minyak
ak ) dalam O
Oven
ven ± 2 Jam dan Suhu
Suhu 105° – 
105° –  110°
 110°
C
 –   Dinginkan dalam D Desikator
esikator ± 30 menit
 –   Timbang sampai konstan
 –   Minyak / Per Carp ( % )
Rumus : = Berat Minyak x 100 %
Berat Peri Carp
 –   Minyak / TBS ( % )
= % Berat Miny
Minyak/Peri
ak/Peri Carp x % /TBS
Contoh :
 –   Berat Peri Carp = 23.1250 Gr
 –   Bearat minyak + Flask = 98.7500 Gr
 –   Berat Flask kosong = 56.1520 Gr
 –   Berat Minyak = 12.5980 Gr
 –   Minyak / Peri Carp ( % ) = 12.5980 x 100 %
23.1250
= 54.31 %
Cara Pembuatan Larutan KOH
Alat – 
Alat  –  alat :
 –   Beaker Glass 1000 Ml
 –   Neraca analitis
Bahan : 1. Kristal KOH
1. Aquadest
Prosedur
Timbang Kristal KOH sebanyak N ( yang diinginkan ) x BM KOH x Jlh. larutan yang
diinginkan.
Larutan KOH Kristal tadi di dalam Beaker Glass 1000 Ml
Setelah larut seluruhnya tempatkan ke dalam wadah yang tertutup
Contoh :
Diketahui BM KOH = 56.11
Jadi untuk membuat 2.5 Liter Larutan KOH 0.1 N diperlukan kristal KOH sebanyak
0.1 x 56.11 x 2.5 Liter = 14.03 Gr
STANDARISASI LARUTAN KOH
Dengan memakai Kalium Hydrogen Phytalat ( KHP ) –  ) –  C
 C H KOH
Alat – 
Alat –  alat
 alat  –   Erlen Meyer 250 Ml
 –   Pipet Volume 10 Ml
 –   Neraca analis ( Timbangan )
 –   Burer 25 Ml
 –   Labu takar 100 Ml
Pereaksi  –   Larutan KHP 0.1 N
 –   Larutan Pp
 –   KOH yang akan di standarisasi
Prosedur  –   Ambil deng
dengan
an pipet Volume 10 Ml larutan KHP 0.1 N
 –   Tambahkan 3 –  5  5 tetes larutan Pp
 –   Titrasi dengan KOH yang akan di standarisasi hingga
hingga warna tepat berubah menjadi
Ungu Muda
Perhitungan : N2 = V1 x N2
V2
Ket : V1 = Volume KHP ( 10 Ml )
 N1 = Normalitas
 

  V2 = Volume yang terpakai


 N2 = Normalitas KOH yang baru di standarisasikan
Ex : V1 = 25 Ml
 N1 = 0.005
V2 = 25 Ml
 N2 = ….?  
….?
Jawab
= V1 . N1 = V2 . N2
N2
 N2 = V1 x N1
V2
 N2 = 25 x 0.1005
25
= 0.1005 N
Pembuatan NaOH
 NaOH ditimbang 10 Gr diencerkan dengan Aquadest 250 Ml dalam labu takar 250
250 Ml.
Standarisasi NaOH ( sama dengan standarisasi KOH lebih mudah )
KHP Pa 0.8 Gr + 50 Ml Aquadest diencerkan ke erlen meyer.
Mis : KHP tertimbang 0.8316 Gr dititrasi dengan KOH ( mis, 4 Ml )
Perhitungan : = 4.8914 x 0.8316
4 Ml
= 1.0169 N
Ket : 4.8914 = BE KHP
0.8316 = Berat KHP
4 = Ml Titrasi
Prosedur :
KHP yang diencerkan tadi di titrasi dengan NaOH yang sudah di tetesi Ind. Pp ( ± 3 tetes
t etes )
lalu titrasi sampai berubah menjadi Pink.
Pembuatan 1 Liter Asam Sulpat 0.1 N
Misalkan tersedia asam sulpat pekat ( 96 % )
BM : 98.07
BJ : 1.8355
Maka Volume asam sulpat yang diperlukan dapat dihitung sbb :
1 Liter H SO 0.1 N = 1 x 0.1 gek H SO
= 1x0 0.1
.1 x 0.5 mol
= 1 x 0.1 x 0.5 = 9898.07
.07 Gr
Mis : H SO yang diperlukan X Ml maka
X Ml H SO = X x 1.8355 Gr
Jadi : 96 x 1.8355 x X = 1 x 0.1 x 0.5 x 98.07
100
X = 1 x 0.1 x 0.5 x 98.07 x 100
96 x 1.8355
= 2.78 Ml
Jadi : 2.70 Ml H SO pekat diencerkan dengan aquadest 1000 Ml maka menjadi H SO 0.1N
Tabel I
Untuk 1 Liter Aquadest
Pembuatan NaOH yang harus ditimbang
 Normalitas NaOH NaOH yang ditimbang
0.1 4 Gr
0.25 10 Gr
0.5 20 Gr
 

  1.0 40 Gr
Pembuatan Kalium Hidrogen Phithalate ( KH C8H O )
 Normalitas NaOH KH C8H4O4 ( Gr )
0.1 0.8
0.25 0.2
0.5 4.0
0.1 8.0
Tabel II
Pembuatan KOH / Dalam Liter
 Normalitas KOH KOH yang ditimbang
0.1 5.6 Gr
0.25 14.0 Gr
0.5 28.0 Gr
0.1 56.0 Gr
Pembuatan KOHUM HP ( KHC8H O )
 Normalitas NaOH KH C8H4O4 ( Gr )
0.1 0.8
0.25 0.2
0.5 4.0
0.1 8.0
Pembuatan Kalium Hidrogen Phythalat
1. Kristal KHP dimasukan ke dalam botol, timbang dan panaskan dalam Oven 100° – 
100° –  105°C
 105°C
(2 Jam)
2. Masukan ke dalam desikator hingga dingin ± ½ Jam.
3. Ke dalam labu ukur 100 ml, timbang KHP sebanyak yang di inginkan ( N )
= ( N ) x BM KHP
10
4. Tambahkan Aquadest hingga tepat 100 Ml dari labu ukur. Hati – 
Hati –  hati
 hati pada saat menambah
aquadest jangan sampai berlebih atau basah bagian atas dari batas. Gunakan pipet.
5. Gunakan hingga KHP larut dengan sempurna, jangan sampai
s ampai tumpah.
Perhitungan : ( N ) KHP =W
( 1/10 x BM )
W : Berat KHKHPP yang di pakai ( Gr )
BM : BM KHP
Contoh :
 Normalitas KHP yang diinginkan
diinginkan 0.1 N. jadi timbang KHP
KHP sebanyak
= 0.1 x 204.23 = 2.0423 Gr
10
Misalkan yang tertimbang adalah seberat 2.0902 Gr
Jadi N KHP = 2.0902 Gr
( 1/10 x 204.23 )
= 2.0902
20.423
= 0.1023 N
Atau : N = 2.0902 x 0.1 N
2.0423
= 0.1023 N
ANALISA AIR
Membuat larutan EBT untuk 250 Ml
Bahan :
 

 –   1 Gram EBT


 –   5 Gram hydroxylamodium clorid ( HNONH Cl )
 –   250 Ml Meatanol
Alat :
 –   Beaker glass 500 Ml
 –   Spatalo
 –   Neraca analis
Cara kerja : Timbang 1 Gram EBT dan 5 Gram HN HNOH
OH Cl lalu larutkan dengan Metanol
hingga larut
 ———————————————–  Tidak  Tidak lengkap
TABEL PERBANDINGAN SUHU DENGAN MASA JENIS
ANALISA AIR
1. PH ( PH meter / Lakmus )
2. TDS ( TDS meter )
3. Total Hardness ( TH )
 –   Sample 50 Ml
 –   + 1Ml Amonium Buffer
 –   + 5 tetes ind EBT
 –   Jika warna hitam TH = 0
 –   Juka warna jingga titrasi dengan Lar EDTA
Perhitungan
4. Mencari Sulfi ( Na SO )
 –   Sample 50 Ml
 –   + 3Ml H SO 6.5 %
 –   Starch dengan KI
KI – 
 –  KLO
 KLO x 0.01 N
ML Tit x 0.01N x 1000
Perhitungan :
5. Mencari silica
 –   Sample 25 Ml
 –   + Silica regent 3Ml
 –   Diguncang ± 1 Menit
 –   Masukan ke dalam 1001 bond cell 10 Ml
 –   Bandingkan warnanya dengan silica dish dengan menggunakan Comperator
Sampel Boiler harus di encerkan dengan Aquadest sebanyak 45 Ml + Sample 5Ml = 50 Ml
F = 5 ad 50 : 10
6. Mancari Alkalinity
1. a. P. Alkainity
 –   Sample 20 Ml
 –   Tambahkan 5 tetes Ind PP
 –   Titrasi dengan H SO 0.02N hingga warna jingga cepat hilang
Perhitungan :
Ml Titrasi x N.H SO x 50 x 1000
V Sample
Atau
Ml Titrasi x 1000 = Ml Titrasi x 50
20
1. b. M. Alkalinity
 –   Sample bekas analisa P. Alk ditambahkan 5 tetes MO
 –   Titrasi dengan H SO 0.02 N
 –   Perhitungan sama dengan P ALK
 

1. c. O. Alkalinity
 –   Sample 20 Ml
 –   Tambahkan 3 Ml BaCl ( Batrium Clorida )
 –   Tambahkan 5 tetes Ind PP
 –   Titrasi dengan H SO 0.02 N
 –   Perhitungan sama dengan P Alk
7. Mencari Clorida
 –   Sample 20 Ml
 –   + 5 tetes PP
 –   Titrasi dengan H SO 0.02 N hingga bening
 –   + Ind Photasium Chromat 5 tetes
 –   Titrasi dengan larutan Silver Nitrate 0.02N hingga tepat berwarna Coklat
Perhitungan :
( Ml Titrasi – 
Titrasi –  0.2
 0.2 ) x 709 )
20
8. Analisa Po
 –   ke dalam Lovobond Cell masukan sample 5 Ml
 –   + Acid ammonium molibhate 2 Ml
 –   + Larutan Hydroquine 1 Ml
 –   + 2 Ml Carbonate Sulfit
 –   Diamkan ± 1 Menit
 –   Dengan menggunakan Comperature, cocokan warnanya dengan Phosphat Dish
ALB ISI TANKI TIMBUN ( STORAGE )
Mis :
Isi tanki yang lalu = 123 Ton
ALBnya = 3.76 %
Minyak yang masuk = 54 Ton
ALBnya = 4.54 %
Jadi isi tanki sekarang = 123 + 54 = 177 Ton
= 177.000 Kg
ALB sekarang 3.76 x 123.000 = 462.480
4.54 x 54.000 = 245.160 +
707.640
Jadi 707.640 = 177.000 adalah 3.99 atau 4.00 %
Analisa ALB Tanpa Timbangan
 –   Ukur suhu sample, miss didapat 51°C
 –   Ambil sample dengan pipet, M didapat 2.7 Ml
 –   Masukan ke dalam erlen meyer dengan terlebih dahulu sample yang ada dibagian
luar pipet dibersihkan dahulu dengan tissue
 –   Sample yang ada dalam Pipet harus seluruhnya dipindahkan dulu ke dalam erlen
meyer dengan cara dibilas dengan Hexan sampai bersih betul
Berarti sample yang didapat lihat tabel “ B ” pada 51°C adalah 0.8897. 
0.8897. 
Jadi berat sample = 2.7 x 0.8897 = 2.402 Gr, kemudian analisa seperti biasa.
Beberapa Contoh Perhitungan Analisa Dalam Analisa CPO
Dalam Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS ).
Analisa Minyak
ALB
Xample
Vakum Drer
Drer Oil Tank / Despak Tank
ü Xample ± 2 Gr masukan ke dalam Erlen meyer
 

ü Tambahkan Hexana 15 Ml
ü Tambahkan Alkohol 20 Ml
ü Tambahkan Indikator PP 3 tetes
ü Titrasi dengan KOH 0.1 N ( hingga warna berubah menjadi warna CPO kembali
Rumus : N.KOH = 0.0915 N ( Ketetapan )
M1 Titrasi x 25.6 ( ketetapan ) x N.KOH
Berat Xample
Contoh :
ü Xample CPO 6.31 Gr
ü + Hexana 15 Ml + Alkohol 20 Ml + Ind PP 3 Tetes
ü Titrasi dengan KOH 0.1 N hasil 14 Ml
Jawab :
Pembuatan Larutan KOH (0.1 N )
v Timbang Kristal KOH 5.6 Gr
v Dilarutkan ke dalam Aquadest 1000 Ml
v Untuk mengetahui Normalitas KOH yang sebenarnya lakukan standarisasi KOH
Pembuatan Standarisasi Larutan KOH 0.1 N
Timbang Kalium Hidrogen Phynalat ( KHP ) sebanyak 0.8 Gr
Masukan ke dalam Erlen meyer + 50 Ml Aquadest aduk hingga homogen
Tambahkan indicator PP ± 3 Tetes
Titrasi dengan KOH 0.1 N hingga berwarna Pink
Perhitungan : 4.8914 x 0.8
Ml Titrasi
Ket : 4.8914 = BG KNP
: 0.8 Gr = Berat KHP
Contoh :
Timbang KHP 0.8 Gr
Masukan ke dalam erlen meyer + 50 Ml Aquadest aduk hingga homogen
Tambahkan Indikator PP ± 3 Tetes
Titrasi dengan KOH 0.1 hingga berwarna Pink muda ( hasil 43 ML )
Perhitungan :
= 4.8914 x 0.8
43 ML
= 0.0910
Jadi Normalitas KOH = 0.0910 N
ALB bisa dititrasi dengan NaCH, caranya sama dengan KOH hanya jumlah BM yang
 berbeda
EXTRAKSI
Mencari % kandungan Minyak dan % kandungan Air
Xample :
Ampas press
Biji basa
Rebusan
Slude tank
Limbah
Cara kerja :
v Terlebih dahulu dicari % kadar Air
v Timbang Cawan Porsnelin ( y yang
ang sudah di Oven dan di dinginkan )
Mis : 56.94 Gr
v Tambahkan sample ± 10 Gr
 

Cawan + sample = 63.55 Gr


Sample : 63.55 – 
63.55 –  56.94
 56.94 = 6.61 Gr ( sample basah )
v Masukan ke Oven ± 4 Jam ( Temperatur 100 100 – 
 –  105
 105 °C
v Dinginkan ke dakator ± ½ Jam ( timbang mis : 62.25 Gr )
Ex : Ditimbang
Cawan = 61.25 GrGr – 
 –  56.94
 56.94 ( berat cawan kosong ) + S. kering
= 4.31 Gr
Air = Sample basah
basah – 
 –  Sample
 Sample kering
= 6.61 –  4.31
6.61 –   4.31
= 2.3 Gr
% Air = Berat Basah – 
Basah –  Berat
  Berat Kering x 100 %
Berat Basah
= 6.61 –  4.31 x 100% = 34.8 %
6.61 – 
6.61
Mencari % Kekeringan Minyak ( Minyak Yang Terbuang )
 –   Ambil sample yang sudah di ket % kadar air ( masukan ke dalam Timbel )
 –   Ambil Balon Glass yang sudah di Ovenkan dan didinginkan ( mis : 103.94 Gr ( balon
kosong )
 –   Masukan ke dalam Balon Glass Hexan ± Setengah ( ½ )
 –   Siapkan alat Extraksi
 –   Sample dimasukan ke Soxlet dan di Extraksi selama ± 4 Jam ( sampai Timble tidak
 berwarna Kuning )
 –   Setelah jernih Hexan di Tampung
 –   Lakukan Extrasi sampai Balon glass di Ovenkan ± ½ Jam, dingnkan lalu timbang mis :
104.28 Gr
Perhitungan :
% Minyak Basah = Netto Balon Glass : Sample Basah x %
% Minyak Kering = Netto Balon Glass : Sample Kering x %
% Minyak Basah = 104.28
104.28 – 
 –  103.94
 103.94 = 0.34 Gr
= 0.34 : 6.61 x 100 %
= 5.1 %
% Minyak Kering = 104.28
104.28 – 
 –  103.94
 103.94 = 0.34
= 0.34 : 4.31 x 100 %
= 7.89 %
Mencari % Kehilangan Minyak dari janjangan kosong
Sanple jajangan kosong diambil acak
 –   Bagi 3 jajangan kosong
 –   Ambil bagian tengah dan cincang halus
 –   Ambil sample ± 10 Gr
 –   Extrasi
 –   Perlakukan sama dengan ampas press
JART TEST
Air Waduk ( Sumber Air )
Alat : Bearker 1000
Pengaduk
Bahan : Tawas 19 Gr ( Al SO )
Soda Ash 19 Gr ( Na2Co3 )
Prosedur : Tawas 19 Gr dilarutkan ke dalam Aquadest 100 Ml
Soda 19 Gr dilarutkan ke dalam Aquadest 100 Ml
 

  Aduk hingga homogen


Sample air waduk ( Sumber Air ) 1000 Ml di aduk dan perlahan di suntikan tawas dan soda
tunggu beberapa menit, kalau belum terbentuk tambahkan
tam bahkan lagi suntikan sampai terbentuk
ter bentuk
Flok.
Suntikan 1 Ml = 10 Ppm
Mencari Kadar Kotoran Pada Minyak
Dalam % Kotoran
 –   Ambil kertas saring yang sudah dicuci dengan Hexan di Ovenkan lalu didinginkan di
Desikator timbang.
 –   Ambil sample minyak CPO ± dalam Gram
 –   Saring dengan kertas saring dan dibilas dengan Hexan sampai jernih
 –   Setelah jernih Ambil kertas saring, Ovenkan dan dinginkan lalu timbang.
Rumus : A –  B
  B A : Kertas saring sample + Sample kotoran
kotoran
C B : Kertas saring kosong ( sudah di Oven
Oven )
C : Sample
Mencari Persentase ( % ) Brondolan Rebusan Pada Janjangan Kosong
 –   Sample acak Janjagan kosong 10 Buah ( A ) Rumus = B x 100%
 –   Timbang semua ( C ) A
 –   Ambil semua brondolan yang ada ( B )
 NaOH : 4,3937
ALB dari Tanki Timbun
Dik : Sample = 7,6539 Gr
Ml Tit = 8.5 Ml
% ALB = 8.5 x 0.1 x 25.6 x 100 %
7.6539
= 3.0 %
Kadar Air CPO
Dik : Sample = 8.7903 Gr
Moist = 0.0234 Gr
% Air = 0.0234 x 100 % = 0.27 %
8.7903
Kadar Air Inti Produksi
Dik : Sample Basah = 6.9881 Gr
Sampah Kering = 6.4625 Gr
% Air = Berat Basah – 
Basah –  Berat
 Berat Kering x 100 %
Berat Basah
= 6.9881 –  6.4625 x 100 %
6.9881 – 
6.9881
= 7.52 %
Contoh lain timbang dengan Cawan ;
Kadar Air Inti
Cawan kosong = 35.4502 Gr
+ Sample = 42.4383 Gr = 6.9881
Oven 4 Jam = 41.9127 = 6.4625
Dari Pukul 17.00 – 
17.00 –  21.00 = Berat Basah – 
Basah –  Berat
 Berat Kering x 100 %
Berat Basah
= 6.9881 –  6.4625 x 100 %
6.9881 – 
6.9881
= 7.52 % 

Anda mungkin juga menyukai