Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Klaten


Guru : Dian Bagas Ramadhan
Kelas / Semester : X / 1 ( Gasal )
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Mesin
Materi Pokok : Pekerjaan Dasar Teknik Mesin
Alokasi Waktu : 95 x 45 menit ( 19 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti :

Pengetahuan :
1. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.

Ketrampilan :
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifikasi bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :

3.1. Memahami persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L )


4.1. Melaksanakan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L )

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menentukan persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L )


3.1.2 Menerapkan persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L )

4.1.1Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L )


4.1.2 Mengutamakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L )

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi kelompok diharapkan peserta didik dapat mengklasifikasi jenis - jenis
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).
2. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik mampu mebedakan
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).
3. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik mampu menggunakan
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).
4. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat
mendeskripsikan fungsi jenis - jenis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan
( K3L ).
5. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat memilih jenis
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ) sesuai kegunaannya.
6. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat menerapkan
cara menggunakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ), instruksi dan
spesifikasi.
7. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat
mendeskripsikan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).
8. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat
mendeskripsikan cara menggunakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan
( K3L ) sesuai instruksi kerja.
9. Melalui membaca buku teks atau internet diharapkan peserta didik dapat menerapkan
cara menggunakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ) sesuai
spesifikasi.
10. Melalui praktek diharapkan peserta didik dapat menggunakan Alat Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).

D. Materi Pembelajaran
1. Prosedur dan teknik persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
2. Alat – Alat Pelindung Diri
3. Cara Penggunaan Alat Pelindung Diri

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Project Based Learning
3. Metode : Diskusi Kelompok, Ceramah, Tanya Jawab, dan Praktek Penugasan
F. Pertanyaan Pemantik
1. Apa Pengertian K3L?
2. Fungsi K3L?
3. Jenis-Jenis K3L?
4. Macam-macam K3L?
5. Cara penggunaan K3L?
6. Pengertian Alat ukur?
7. Macam-macam alat ukur?
8. Fungsi alat ukur?
9. Penggunaan alat ukur yang tepat?
10. Cara merawat alat ukur?

G. Alat Bahan dan Media Pembelajaran

1. Alat / Bahan :
a. Job sheet
b. Besi As
c. Pendingin
d. Pahat / Alat Potong
e. Alat ukur
f. Alat Pelindung Diri
g. Perkakas tangan dan operasi digenggam
h. Mesin bubut, frais, bor, dan gerinda
i. Alat Angkut

2. Media :
j. Power Point
b. Joob Sheet
c. Lembar Soal
d. Papan Tulis
e. LCD

H. Sumber Belajar
a. Windarto, Teknik Pemesinan Jilid 1 SMK, Direktorat PSMK Jakarta, 2008
b. Purwoko Akhmad Ali, Pekerjaan Dasar Teknik Mesin, Mediatama Surakarta, 2019

I. Penilaian Pembelajaran
1. Jenis / Teknik penilaian: Tes dan Non tes
2. Bentuk instrumen dan instrument :
a. Bentuk Instrumen :
1) Tes :Tes Uraian
2) Non Tes : Lembar Pengamatan
b. Instrumen :
1) Tes ( Terlampir )
2) Non – Tes : Terlampir
J. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

Kegiatan Diskripsi Waktu


Pendahuluan  Memberi Salam dan menanyakan kabar kepada peserta 20 Menit
didik
 Guru memperkenalkan diri
 Peserta didik memperkenalkan diri secara bergiliran
 Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran
( kebersihan dan kenyamanan )
 Mempersilakan salah satu peserta didik memimpin doa.
 Menyampaikan apersepsi dengan bertanya tentang
materi yang akan disampaikan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik melalui power point.
 Menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas.
Inti MENGAMATI 140 Menit
 Membaca bahan bacaan terkait dengan mengklasifikasi
jenis - jenis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
lingkungan ( K3L ).
 Mengamati konsep dasar jenis - jenis Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L )
.

MENANYA
 Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri terkait
dengan mengklasifikasi jenis - jenis Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).

MENGEKSPLORASI
 Menggali informasi tentang jenis - jenis Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).

MENGASOSIASI
 Menganalisis data tentang jenis - jenis Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan ( K3L ).

MENGKOMUNIKASIKAN
 Menyampaikan laporan lisan dan tertulis terkait dengan
mengklasifikasi jenis - jenis Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan lingkungan ( K3L ).

Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20 Menit


pembelajaran dan hasil belajarnya
 Peserta didik dimotivasi untuk menanyakan yang belum
jelas.
 Peserta didik membuat kesimpulan materi yang baru
dibahas
 Peserta didik diberikan pertanyaan soal uraian secara
lisan dan dijawab secara acak / random.
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan
dibahas minggu depan.
 Peserta didik diberi tugas dirumah sebagai pendalaman.
 Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Lampiran
Materi Pembelajaran

KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan
tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Keselamatan dan kesehatan
kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari risiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat
dan lingkungan.20 Dapat disimpulkan, keselamatan dan kesehatan kerja adalah rangkaian usaha dan
upaya menciptakan suasana kerja yang aman dari risiko kecelakaan kecelakaan baik fisik, mental maupun
emosional sehingga memberikan perlindungan kepada tenaga kerja, yang menyangkut aspek keselamatan,
kesehatan, pemeliharaan moral kerja, perlakuan sesuai martabat manusia dan moral agama.

1. Baju Kerja (Wearpack)

Pakailah pakaian kerja yang standar, bukan bahan kaos. Pakai pakaian yang tebal dan menutupi semua
bagian tubuh. Hindari yang longgar karena mengakibatkan terbelit batu gerinda atau jika batu gerinda
lepas atau pecah masuk kekolong baju.

2. Glove (sarung tangan)

Sebaiknya gunakan sarung tangan yang nyaman dan tidak kaku serta bisa menutupi semua bagian tangan.
Pastikan sarung tangan yang dipakai nyaman dan fleksibel.

3. Face Shield (pelindung wajah)

Pelindung wajah berguna untuk menghindari bahaya percikan api dan partikel halus yang dapat menuju
mata. Jika tidak ada face shield bisa menggunakan kacamata putih tebal.

4. Helmet (helm pelindung kepala)


Pakai helm pelindung kepala, tentunya untuk meminimalisir risiko cedera dari hal-hal yang tidak
diinginkan.

5. Earplug (penutup telinga)

Earplug berguna untuk mengurangi suara bising saat mengoperasikan mesin gerinda tangan. Gunakan alat
penutup telinga yang sudah berstandar karena yang kualitasnya buruk dapat merusak telinga manusia.

6. Safety Shoes (pengaman kaki)

Gunakan sepatu yang terbuat dari kulit dan tidak mudah terbakar. Disarankan pada bagian jari kaki punya
lapisan besi baja yang kuat.

7. Masker

Penggunaan masker saat pengoperasian gerinda tidaklah wajib tapi tetap penting untuk kesehatan
pernafasan.

Pertemuan ke-2 sampai 5

Kegiatan Diskripsi Waktu


Pendahuluan  Memberi Salam dan menanyakan kabar kepada peserta 20 Menit
didik
 Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran
( kebersihan dan kenyamanan )
 Mempersilakan salah satu peserta didik memimpin doa.
 Menyampaikan apersepsi dengan bertanya tentang
materi yang akan disampaikan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik melalui power point.
 Menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas.

Inti MENGAMATI 680 Menit


 Mengklarifikasi Alat ukur mekanik presisi.
 Cara menggunakan Alat ukur mekanik presisi.

MENANYA
 Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
terkait dengan mendeskripsikan Alat ukur mekanik
presisi.

MENGEKSPLORASI
 Menggali informasi tentang caramenggunakan Alat
ukur mekanik presisi sesuai instruksi kerja.
MENGASOSIASI
 Menganalisis data tentang caramenggunakan Alat
ukur mekanik presisi sesuai instruksi kerja.

MENGKOMUNIKASIKAN
 Menyampaikan laporan lisan dan tertulis terkait
dengan caramenggunakan Alat ukur mekanik presisi
sesuai instruksi kerja.

Penutup  Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20 Menit


pembelajaran dan hasil belajarnya
 Peserta didik dimotivasi untuk menanyakan yang belum
jelas.
 Peserta didik membuat kesimpulan materi yang baru
dibahas
 Peserta didik diberikan pertanyaan soal uraian secara lisan
dan dijawab secara acak / random.
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan
dibahas minggu depan.
 Peserta didik diberi tugas dirumah sebagai pendalaman.
 Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Lampiran
Materi Pembelajaran
ALAT UKUR
DAN CARA MENGGUNAKANNYA
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat
pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi.
Macam-macam alat ukur pemesinan :

1. Jangka Sorong (Caliper)


Jangka sorong (caliper) digunakan untuk menghitung panjang, ketebalan dan diameter sebuah
benda. Ada beberapa macam caliper, yaitu vernier caliper, dial caliper, dan digital
caliper. Tingkat ketelitian vernier caliper adalah 0,05 mm, sedangkan tingkat ketelitian dial
caliper adalah 0,02 mm, dan digital caliper 0,01 mm.
Cara menggunakan alat ini cukup mudah, yaitu dengan mengapit benda yang ingin diukur
diantara rahang caliper, kemudian ukuran akan tertera. Selain itu caliper juga bisa digunakan
untuk mengukur depth suatu produk, dengan cara meletakkan ujung depth rod pada pangkal
benda yang diukur, dan ujung slider pada sisi yang lain, kemudian baca ukurannya.

2. Mistar Baja (Steelrule)


Mistar baja merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, atau tebal
suatu benda. Alat ini sering dijumpai di bengkel-bengkel produksi peralatan mesin. Satuan
ukuran yang terdapat pada mistar baja adalah metrik (cm, mm) dan british (inchi).
3. Straight Edge
Straight edge adalah alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kerataan suatu
permukaan benda. Bentuk straight edge mirip seperti mistar baja, namun alat ini tidak memiliki
skala ukuran. Dalam bidang otomotif, straight edge sering digunakan untuk mengukur kerataan
permukaan cylinder block dan cylinder head pada komponen sepeda motor dan mobil.

4. Dial Gauge Indikator


Dial gauge indikator adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa kerataan bidang datar,
bidang silinder, atau permukaan bulat dari suatu benda. Alat ini memiliki tingkat ketelitian
mencapai 0,01 – 0,001 mm. Alat ukur ini sering digunakan didunia otomotif, manufaktur,
perkakas dan bengkel permesinan.
Konstruksi dial gauge indikator terdiri atas jarum ukur yang dilengkapi dengan alat penopang
seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Alat ukur mekanik ini
memiliki dua skala, yakni skala besar dan skala kecil. Pada skala besar terdiri dari 100 strip
yang bernilai 0,01 mm.

5. Cylinder Bore Gauge


Cylinder bore gauge adalah alat ukur dalam dunia tehnik mesin yang digunakan untuk
mengukur diameter silinder dan komponen lain secara teliti dalam pengukuran komponen-
komponen otomotif.

6. Feeler Gauge
Feeler gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak atau celah yang sulit
dijangkau oleh alat ukur lainnya. Misalnya pengukuran celah katup, celah bantalan, celah ring
piston, dan lain sebagainya. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki
tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.

7. Screw Pitch Gauge


Screw pitch gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak ulir atau kisar dari
sebuah baut. Sama seperti feeler gauge, alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja dengan
bentuk yang berbeda. Skala ukuran tiap lembarannya tertera pada tiap lembarannya.

8. Kunci Momen
Kunci momen adalah alat mekanik yang berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai
dengan ukuran kekencangan (torsi) yang ditentukan. Alat ini juga sering digunakan sebagai
quality control pengecekan kekencangan mur atau baut.Pada bagian ujung kunci momen dapat
dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur atau baut yang diinginkan. Sementara itu, pada
ujung yang lainnya (dekat handle) terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan
nilai kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan.

9. Busur Baja (Protactor)


Busur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca. Alat ini
dibuat dari plat baja yang dibentuk setengah lingkaran dan diberi batang pemegang serta
pengunci. Alat ini memiliki ketelitian sampai 1°.Piringan skala setengah lingkaran diberi skala
sudut dari 0° sampai 180° secara bolak balik. Satu skala kecil besarnya sama dengan 1°. Busur
baja ini sering digunakan untuk mengukur sudut-sudut benda yang terbuat dari plat. Selain itu,
untuk dapat juga untuk mengukur sudut-sudut alat potong cutting tool, seperti sudut mata bor
atau pahat bubut.

10. Bevel Protactor


Bevel protractor atau busur bilah juga merupakan alat ukur yang digunakan dalam pengukuran
sudut dan hasilnya dapat dibaca langsung. Alat ukur sudut ini penggunaanya lebih luas dari
pada busur baja.Alat ukur ini memiliki dua batang yang disentuhkan ke benda ukur. Jenis lain
dari bevel protractor adalah combination square, yakni alat ukur dari baja yang dilengkapi
dengan perlengkapan untuk mengukur sudut 45° dan 90°.

11. Jangka Bengkok (Outside Calipers)


Jangka bengkok merupakan alat digunakan untuk mengukur diameter luar atau alat ukur bagian
luar dari suatu benda. Alat terdiri dari sepasang kaki bengkok dan sebuah mur dan baut yang
digunakan sebagai pengatur dan pengunci.

12. Jangka Kaki (Inside Calipers)


Jangka kaki adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter dalam (diameter lubang) atau
lebar celah dari suatu benda. Kakinya berbentuk lurus dan bentuk ujungnya menonjol keluar.

13. Mikrometer Screw


Micrometer screw atau mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah untuk mengukur
besaran panjang dengan lebih presisi.Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01
mm. Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-
benda yang berukuran kecil, seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar
kertas, dan lain-lain.

14. Ring Gauge


Ring gauge adalah alat ukur tehnik mesin yang digunakan untuk mengukur diameter luar sebuah
silinder, apakah sudah sesuai dengan standar dan memenuhi nilai toleransi yang telah ditentukan
untuk dilakukan produksi masal pada produk.

15. Plug Gauge


Plug gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengecek dimensi lubang apakah sudah
sesuai dengan standar atau belum, jika sudah sesuai maka produksi dapat dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai