Mamuju, 2023
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA
Sumber daya manusia merupakan salah satu input terpenting dalam sebuah
organisasi, tidak terkecuali dengan pelayanan kesehatan Klinik, dibutuhkan
perencanaan kebutuhan SDM yang sesuai agar pelayanan terhadap masyarakat dapat
terpenuhi. Analisis kebutuhan pegawai ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah tenaga
kesehatan yang ideal yang sesuai dengan Permenkes No 09 Tahun 2014.
1. PENDAHULUAN
Analisis beban kerja adalah upaya untuk melakukan penghitungan beban kerja
pada suatu organisasi dengan cara mengitung semua beban kerja dan selanjutnya
membagi dengan kapasitas kerja berorangan persatuan waktu. Sementara beban kerja
sendiri merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan
Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju merupakan salah satu institusi pelayanan
kesehatan Polri yang memberikan pelayanan kesehatan, untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas, dibutuhkan sumber daya yang dapat menggerakkannya, walaupun
kecukupan sumber daya saja dirasa belum cukup untuk menjamin terlaksananya
sebuah kegiatan maupun program dapat berjalan dengan baik, perlu secara tepat untuk
menempatkan individu dalam mengemban tugas tertentu sesuai dengan kemampuan
dan tentu saja kualifikasi pendidikannya.
Selama ini belum ada perencanaan yang menghitung dengan secara tepat jumlah
kebutuhan ideal dari tenaga kesehatan yang bertugas di klinik. Dari latar belakang
diatas maka diperlukan adanya perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan yang ideal
untuk mengetahui secara pasti gambaran kebutuhan tenaga kesehatan Poliklinik
Wirasatya Polresta Mamuju berdasarkan beban kerja yang ada
2. METODE
Analisis beban kerja ini berdasarkan metode perhitungan WISN (Work Load
Indicator Staff Need) yaitu indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga
pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga 2 alokasi/relokasi akan
lebih mudah dan rasional. Desain penelitian ini adalah kualitatif dan gambarannya di
uraikan secara deskriftif analitik. Informasi pada penelitian ini didapatkan melalui data
primer dan data skunder, pengumpulan informasi dengan cara pengkajian mendalam
dan observasi langsung di lapangan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada penelitian analisis kebutuhan tenaga ini sesuai dengan
kerangka konsep penelitian dibagi atas tiga komponen yaitu input, proses dan output.
Pada komponen input didapatkan ketersediaan tenaga saat ini di Poliklinik Wirasatya
Polresta Mamuju sebanyak 17 tenaga baik medis, paramedis maupun non tekhnis
lainnya, sedangkan untuk struktur organisasi dipimpin oleh
seorang perawat. Komponen input lainnya adalah job deskripsi /uraian tugas,
masingmasing unit di Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju telah mempunyai job
deskkripsi / uraian tugas yang ditetapkan bersama dan dilakukan evaluasi setiap
tahunnya. Komponen input selanjutnya yaitu kinerja, gambaran kinerja sumber daya
manusia di Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju dapat dengan melihat dari pelayanan
yang dilakukan dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa kegiatan yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan target maupun cakupan yang ada.
O
S=
300 x N
Keterangan :
N = Jumlah Staf
O = Output klinik
2500
S= = 0,49
300 x 17
Berdasarakan hasil perhitungan metode DSP diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa perhitungan beban kerja di Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju sesuai dengan
jumlah tenaga kesehatan/SDM yang ada di Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju.
1 PIMPINAN KLINIK 1
2 DOKTER UMUM 2
3 DOKTER GIGI 1
4 PERAWAT UMUM 4
5 PERAWAT GIGI 1
6 ASISTEN APOTEKER 1
7 BIDAN 1
8 POLRI 2
9 CLEANING SERVICE 1
JUMLAH 17
Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keadaan tenaga kesehatan
Poliklinik Wirasatya Polresta Mamuju sesuai meunurut perhitungan beban kerja namun
ada baiknya untuk lebih menggali potensi dari tenaga yang ada agar tercipta pelayanan
yang maksimal.