Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR KEPENDUDUKAN

Dosen Pengampu :
Helmi Suryani Nasution, S.K.M., M.Epid

Disusun Oleh :
Annisa Mardhia Soleha G1D123013
Tiara Retno Murti G1D123123
Ibrena Karen Nina G1D123138
Zetty Refiana G1D123150
Mila Rizki G1D123165
Eca Cahniawati G1D123226

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga dapat menyusun makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Kuasa dan
juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang bersangkutan dengan pembuatan makalah
ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh Ibu Helmi Suryani Nasution, S.K.M., M.Epid. yang telah memberikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik dari penyusunan ataupun materi yang
disampaikan dalam makalah ini. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca atas kritik
dan sarannya, diucapkan terima kasih.

Penulis

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 2


BAB I ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 6
2.1 Ukuran Fertilitas ................................................................................................................... 6
2.1.1 Crude Birth Rate (CBR) ..................................................................................................... 6
2.1.2 Total Fertility Rate (TFR) .................................................................................................. 7
2.2 Ukuran Kematian .................................................................................................................. 9
2.2.1 Crude Death Rate (CDR) .................................................................................................... 9
2.2.2 Infant Mortality Rate (IMR) ............................................................................................ 10
2.2.3 Maternal Mortality Rate ................................................................................................... 11
2.2.4 Disability-Adjusted Life Year (DALY) ............................................................................ 12
BAB III .......................................................................................................................................... 14
PENUTUP...................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah serius bagi kehidupan Bangsa
dan Negara, terutama terlihat dari kecenderungan laju pertumbuhan penduduk yang
merupakan salah satu masalah pokok. Terdapat tiga komponen demografi yang dapat
berpengaruh terhadap perbedaan jumlah penduduk yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Di Indonesia kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan jumlah penduduk ditekankan
pada aspek pertama karena pengaruh migrasi terhadap perubahan jumlah penduduk dapat
diabaikan diantara dua aspek tersebut, penurunan fertilitas merupakan alternatif yang
rasional karena penurunan jumlah penduduk dengan meningkatkan mortalitas bukan
alternatif yang memungkinkan. Untuk itu pemahaman terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas sangatlah penting (Masri Singarimbun dalam Marissa, 2006).

Fertilitas sebagai istilah demografi merupakan hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir
hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir (Eko Siswono, 2015: 49). Angka kelahiran pada
tahun 2016 setiap 1000 penduduk di Indonesia sebesar 20 jiwa, yang artinya angka
kelahiran di Indonesia tahun 2016 tergolong sedang (World Population Data Sheet tahun
2016). Dalam istilah demografi, mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup (Eko Siswono, 2015: 92). Tingkat kematian Pada tahun 2016
menunjukkan setiap 1000 penduduk di Indonesia adalah 7 jiwa, yang artinya angka
kematian di Indonesia pada tahun 2016 tergolong rendah (World Population Data Sheet
tahun 2016).
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas,yaitu :
1.1.1 Apa yang dimaksud dengan Cruth Birth Rate (CBR)?
1.1.2 Apa yang di maksud dengan Total Fertility Rate (TFR)?
1.1.3 Apa yang dimaksud dengan Crude Death Rate (CDR)?
1.1.4 Apa yang dimaksud dengan Infant Mortality Rate (IMR)?
1.1.5 Apa yang dimaksud dengan Maternal Mortality Rate (MMR)?
1.1.6 Apa yang dimaksdu dengan Disability-Adjusted Live Year (DALY)?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui Cruth Birth Rate (CBR)


1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui Total Fertility Rate (TFR)
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui Crude Death Rate (CDR)
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui Infant Mortality Rate (IMR)
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui Maternal Mortality Rate (MMR)
1.3.6 Mahasiswa dapat mengetahui Disability-Adjusted Live Year (DALY)
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Ukuran Fertilitas
Ukuran fertilitas dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pada pendekatan yang
digunakan. Pertama, pendekatan yang berbasis pada ukuran yang bersifat periode atau ‘kerat
lintang’ (cross-section) atau current, umunya satu atau lima tahun (yearly performance), yang
sering juga disebut sebagai current fertility. Kedua, pendekatan dengan ukuran yang sifatnya
mencerminkan ‘riwayat kelahiran’ atau‘riwayat reproduksi.’ Ukuran ini menggambarkan
tingkat fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau kelompok perempuan dalam suatu waktu
tertentu. Ukuran yang bersifat longitudinal atau kohor (reproductive history) mencerminkan
sejarah kelahiran semasa hidup seorang perempuan dari awal sampai ahir masa reprosuksi (15–
49 tahun). Ukuran fertilitas current meliputi (i) angka kelahiran kasar, (ii) angka fertilitas
umum, (iii) angka kelahiran menurut umur, (iv) angka kelahiran total, (v) paritas (anak lahir
hidup rata-rata), dan (vi) rasio anak perempuan. Sementara itu, ukuran reproduksi terdiri dari
angka reproduksi kotor dan angka reproduksi neto.

2.1.1 Crude Birth Rate (CBR)


Angka Kelahiran Kasar (CBR) dapat diartikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada
suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Kebaikan dari perhitungan
CBR ini adalah perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan tentang
jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Sedangkan
kelemahan dari perhitungan CBR ini adalah tidak memisahkan penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun keatas. Jadi angka
yang dihasilkan sangat kasar. karena penduduk yang terpapar yang digunakan sebagai penyebut
adalah penduduk dari semua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan semua umur (anak-
anak dan orang tua) yang tidak mempunyai potensi untuk melahirkan.Dapat di artikan bahwa
kelemahan dari metode ini adalah semua penduduk dianggap mampu dan dapat melahirkan
karena yang menjadi penyebut adalah seluruh penduduk yang meliputi semua umur. Kenyataan
menunjukkan bahwa hanya penduduk perempuan saja yang dapat melahirkan dan ini pun
masih terbatas pada kelompok umur tertentu.

Tingkat kelahiran kasar diperoleh dengan cara membandingkan jumlah kelahiran hidup pada
suatu tahun dengan jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dikali dengan bilangan
konstanta yaitu 1000.Dapat di artikan juga bahwa Tingkat Kelahiran Kasar adalah
perbandingan antara jumlah kelahiran hidup dengan jumlah seluruh penduduk selama setahun
per 1.000 penduduk (Lembaga Demografi, 1981).

- CBR dapat di rumuskan dengan,

𝐵
𝐶𝐵𝑅 = 𝑥𝑘
𝑝𝑚

Keterangan:

CBR: Tingkat kelahiran kasar

Pm: Jumlah penduduk pertengahan tahun

B: Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

k : konstanta, biasanya bernilai 1000

- Contoh perhitungan dan interprestasi dari CBR


Sebagai contoh, menurut hasil SP 2010, banyak kelahiran di Indonesia pada periode 2006–
2009 (periode acuan perhitungan tingkat kelahiran menurut SP 2010) adalah

4.711.853
𝐶𝐵𝑅 = 229.797.144𝑥1.000 = 21

4.711.853 dan banyak penduduk Indonesia pada pertengahan periode 2006–2009 adalah
229.797.144. CBR Indonesia menurut hasil SP 2010, terdapat 21 kelahiran per 1.000
penduduk di Indonesia.

2.1.2 Total Fertility Rate (TFR)


Total Fertility Rate (TFR) adalah rata-rata jumlah anak (laki-laki dan perempuan) yang
dilahirkan per 1.000 penduduk permpuan selama masa reproduksi dengan asumsi bahwa
tingkat kelahiran tidak mengalami perubahan selama periode reproduksi.

Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup bayi laki- laki dan perempuan tiap 1000
perempuan selama masa reproduksinya dengan cacatan:

- Seluruh perempuan tetap hidup sampai berakhir masa reproduksinya.Tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

- Tidak terjadi perubahan pola tingkat fertilitas menurut umur pada periode waktu tertentu.
Riwayat fertilitas dari sejumlah perempuan kohor hipotesis selama masa reproduksinya
tercermin dari TFR. Sebagaimana halnya dengan riwayat
kematian dari tabel kematian penampang lintang (Cross
sectional life table). Pengukuran TFR menggunkan data dasar
Tingkat kelahiran menurut Kelompok Umur (ASFRi). tingkt Kelahiran menurut Kelompok
Umur benjenjang lima tahunan, diasumsikan sama dengan tingkat fertilitas menurut umur
tunggal sama.

Kebaikan dari perhitungan TFR ini adalah TFR merupakan ukuran untuk wanita usia 15-49
tahun,yang dihitung berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok umur.

Pengukuran TFR menggunakan rumus sebagai berikut:

5𝜮𝑨𝑺𝑭𝑹𝒊
𝑇𝐹𝑅 = 𝒙𝒌
𝒊

Keterangan:

TFR: Total Fertility Rate

Ʃ: Penjumlahan dari tingkat fertilitas menurut umur

ASFRi: Tingkat fertilitas menurut umur ke 1 dari kelompok berjenjang 5 tahunan

Contoh pergitugan dan interprestasi dari TFR

Sebagai contoh, menurut hasil SP 2010, TFR Indonesia adalah

TFR= = 5 x (41+117 +130 +105 + 61+ 22 + 6) = 2.410

Artinya, secara rata-rata, menurut SP 2010, 1.000 perempuan Indonesia akan


memiliki 2.410 anak pada akhir masa reproduksi mereka.
2.2 Ukuran Kematian
Dalam pengukuran mortalitas mati (death) adalah keadaan menghilangnya semua
tanda- tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup. Sementara itu, sehat adalah suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang lengkap
dan tidak sekadar kondisi dimana penyakit dan badan lemah absen (a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease and
infirmity). Artinya, seseorang dinyatakan sehat jika sehat jiwa, raga, dan sosial.

2.2.1 Crude Death Rate (CDR)


Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) merupakan banyaknya kematian pada
tahun tertentu setiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Dapat diartikan bahwa CDR yaitu banyaknya banyaknya kematian pada suatu periode per
1.000 penduduk pada pertengahan periode yang sama.

Rumus untuk menghitung CDR adalah sebagai berikut.

𝐶𝐷𝑅 = 𝐷/𝑃 𝑥 1.000

Keterangan :

D adalah banyak kematian

P adalah banyak penduduk.


Sebagai contoh, hasil proyeksi penduduk Indonesia 2015–2045 menunjukkan bahwa
di Indonesia, pada tahun 2020, jumlah kematian sebesar 1.639.200 dan jumlah penduduk
sebesar 269.603.400 jiwa. CDR Indonesia pada tahun 2020 adalah

1.639.200
𝐶𝐷𝑅 = 𝑥 1.000 = 6,1
269.603.400

Artinya, terdapat 6,1 kematian per 1.000 penduduk, atau 61 kematian per 10.000 penduduk di
Indonesia pada tahun 2020.

CDR harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena tergantung pada struktur umur dalam
populasi yang bersangkutan. Di negara-negara maju biasanya jumlah penduduk usia lanjut
cukup besar sehingga CDRnya kadang-kadang lebih tinggi daripada CDR di negara-negara
berkembang yang lebih banyak penduduk usia mudanya.

2.2.2 Infant Mortality Rate (IMR)


Banyaknya kematian bayi (usia kurang dari satu tahun (0-11 bulan) pada suatu periode
per 1.000 kelahiran hidup padapertengahan periode yang sama.

Berikut manfaat data IMR.

1) IMR berguna sebagai indikator status kesehatan anak, penduduk, dan kondisi ekonomi
penduduk.

2) IMR menunjukkan tingkat kesehatan ibu, tingkat kunjungan ante-natal dan post- natal ibu
dan bayi, kebijaksanaan KB, kondisi kesehatan lingkungan, serta tingkat dan perkembangan
sosial dan ekonomi masyarakat.

3) IMR berkorelasi terbalik dengan status ekonomi orang tua, tanpa memandang ukuran status
sosial dan ekonomi yang digunakan.

4) IMR turun sesuai dengan membaiknya standar hidup dan kondisi sanitasi dan pelayanan
kesehatan masyarakat.

5) IMR mengukur probabilitas meninggal seseorang dari saat kelahiran sampai menjelang
ulang tahunnya yang pertama.
Rumus untuk menghitung IMR adalah sebagai berikut.

11𝑏
𝐼𝑀𝑅 = 𝐷0 −
𝐿𝑏𝑥1.000

Keterangan :

𝐷0−11𝑏 adalah banyak kematian bayi usia 0–11 bulan.

LB adalah banyak kelahiran hidup.

Sebagai contoh, di Indonesia, pada periode 2013–2017, terdapat 108.451 kematian bayi dan
4.515.800 kelahiran hidup. IMR Indonesia pada periode 2013–2017 adalah

108.451
𝐼𝑀𝑅 = 4.515.800𝑋1000 = 24

Artinya, dari 1.000 bayi lahir hidup di Indonesia, 24 bayi tidak dapat merayakan ulang tahun
pertama mereka.

2.2.3 Maternal Mortality Rate


Maternal Mortality Rate adalah banyaknya kematian ibu pada waktu hamil, proses
persalinan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan per 100.000 kelahiran hidup, tanpa
memandang lama dan tempat kelahiran, yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan oleh sebab-sebab lain (misal: kecelakaan).

Rumus untuk menghitung MMR adalah sebagai berikut.

𝐾𝑀
𝑀𝑀𝑅 = 𝑥 100.000
𝐿𝐵
KM adalah banyak kematian maternal dan LB adalah banyak kelahiran hidup. Sebagai
contoh, di Indonesia, pada tahun 2015, terdapat 13.782 kematian maternal dan

4.515.800 kelahiran hidup. MMR Indonesia pada tahun 2015 adalah

13.782
𝑀𝑀𝑅 = 𝑥 100.000 = 305
4.515.800

Artinya, dari 100.000 bayi lahir hidup di Indonesia, terdapat 305 kematian ibu karena
komplikasi kehamilan, persalinan, dan paskapersalinan. MMR dipengaruhi kondisi gizi
dan kesehatan ibu, khususnya pada saat hamil.
Harapan hidup pada saat lahir (life expectancy at birth/𝑒 0) adalah tahun rata-rata yang
akan 𝑜 dihidupi oleh suatu kohor penduduk yang lahir pada waktu yang sama. Perhitungan
harapan hidup pada waktu lahir dilakukan dengan menggunakan teknik tabel kematian
(life table) dengan menggunakan konsep tahun yang dijalani oleh sejumlah orang dalam
kondisi hidup (person-years lived)

2.2.4 Disability-Adjusted Life Year (DALY)


Disability-Adjusted Life Year (DALY) merupakan jumlah kehilangan kehidupan yang
sehat akibat kematian dini atau kecacatan, ini merupakan angka dasar untuk menghitung
beban penyakit. Satu DALY mewakili hilangnya satu tahun sehat karena kematian dan
kecacatan. DALY dapat dihitung dengan menjumlahkan years of life lost (YLL) yaitu
hilangnya manfaat kehidupan akibat kematian dini pada suatu populasi dan years of life
due to dissability (YLD) yaitu hilangnya manfaat kehidupan akibat kecacatan.

Rumus :
DALY = YLL + YLD

Contoh :

Years of life lost (YLL) dapat dihitung dengan mengetahui data mengenai jumlah
kematian dan standar usia harapan hidup dari wilayah masing- masing. Sebagai contoh
usia harapan hidup wanita di negara Jepang adalah 86-87 tahun, sedangkan di Indonesia
sekitar 72 tahun.
YLL=NxL

Keterangan :

N : Jumlah kematian
L : standar usia harapan hidup

Dalam menghitung YLD dibutuhkan data mengenai jumlah insidensi kasus dalam
periode tertentu, beban disabilitas yang mencerminkan tingkat keparahan penyakit dengan
skala dari 0 (kesehatan sempurna) menjadi 1 (kematian) dan menghitung seberapa lama
pasien berada dalam kondisi disabilitas tersebut.

YLD=IxDWxL

Keterangan:
I : jumlah insidensi kasus
DW : disability weight / beban disabilitas
L : durasi lama penyakit sampai remisi atau kematian

Contoh:
Seorang Wanita dengan harapan hidup standar 82,5 tahun meninggal pada usia 50 dan
menjadi buta diuasia 45. Faktor bobot kecacatan karena buta = 0,33

Jawab :
YLL = N x L YLD = I x DW x L
= 1 x (82,5 -50) = 1 x 0,33 x ( 50-45 )
= 32,5 = 1,65

DALY = YLL + YLD


= 32,5 + 1,65
= 34,15 DALY
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulakn bahwa :


1) Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang dinyatakan dalam
kelahiran hidup.
2) Fertilitas sebagai istilah demografi merupakan hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir
hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir
3) Dalam pengukuran mortalitas mati (death) adalah keadaan menghilangnya semua
tanda- tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup. Sementara itu, sehat adalah suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang lengkap
dan tidak sekadar kondisi dimana penyakit dan badan lemah absen (a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease and
infirmity). Artinya, seseorang dinyatakan sehat jika sehat jiwa, raga, dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.ums.ac.id/16391/2/Bab_1.pdf

https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/download/32365/19502

https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/259718/mod_resource/content/2/_
7348_KMS233_102019.pdf

https://id.scribd.com/doc/309208768/Qaly-Dan-Daly

https://lmselearning.bkkbn.go.id/pluginfile.php/18567/mod_folder/content/0/Demografi
%20Terapan%20MODUL%202%20-%20FERTILITAS.pdf?forcedownload=1
https://media.neliti.com/media/publications/49962-ID-fertilitas-penduduk-indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai