DASAR KEPENDUDUKAN
Dosen Pengampu :
Helmi Suryani Nasution, S.K.M., M.Epid
Disusun Oleh :
Annisa Mardhia Soleha G1D123013
Tiara Retno Murti G1D123123
Ibrena Karen Nina G1D123138
Zetty Refiana G1D123150
Mila Rizki G1D123165
Eca Cahniawati G1D123226
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga dapat menyusun makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Kuasa dan
juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang bersangkutan dengan pembuatan makalah
ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh Ibu Helmi Suryani Nasution, S.K.M., M.Epid. yang telah memberikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik dari penyusunan ataupun materi yang
disampaikan dalam makalah ini. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca atas kritik
dan sarannya, diucapkan terima kasih.
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah serius bagi kehidupan Bangsa
dan Negara, terutama terlihat dari kecenderungan laju pertumbuhan penduduk yang
merupakan salah satu masalah pokok. Terdapat tiga komponen demografi yang dapat
berpengaruh terhadap perbedaan jumlah penduduk yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Di Indonesia kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan jumlah penduduk ditekankan
pada aspek pertama karena pengaruh migrasi terhadap perubahan jumlah penduduk dapat
diabaikan diantara dua aspek tersebut, penurunan fertilitas merupakan alternatif yang
rasional karena penurunan jumlah penduduk dengan meningkatkan mortalitas bukan
alternatif yang memungkinkan. Untuk itu pemahaman terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas sangatlah penting (Masri Singarimbun dalam Marissa, 2006).
Fertilitas sebagai istilah demografi merupakan hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir
hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir (Eko Siswono, 2015: 49). Angka kelahiran pada
tahun 2016 setiap 1000 penduduk di Indonesia sebesar 20 jiwa, yang artinya angka
kelahiran di Indonesia tahun 2016 tergolong sedang (World Population Data Sheet tahun
2016). Dalam istilah demografi, mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup (Eko Siswono, 2015: 92). Tingkat kematian Pada tahun 2016
menunjukkan setiap 1000 penduduk di Indonesia adalah 7 jiwa, yang artinya angka
kematian di Indonesia pada tahun 2016 tergolong rendah (World Population Data Sheet
tahun 2016).
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas,yaitu :
1.1.1 Apa yang dimaksud dengan Cruth Birth Rate (CBR)?
1.1.2 Apa yang di maksud dengan Total Fertility Rate (TFR)?
1.1.3 Apa yang dimaksud dengan Crude Death Rate (CDR)?
1.1.4 Apa yang dimaksud dengan Infant Mortality Rate (IMR)?
1.1.5 Apa yang dimaksud dengan Maternal Mortality Rate (MMR)?
1.1.6 Apa yang dimaksdu dengan Disability-Adjusted Live Year (DALY)?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Ukuran Fertilitas
Ukuran fertilitas dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pada pendekatan yang
digunakan. Pertama, pendekatan yang berbasis pada ukuran yang bersifat periode atau ‘kerat
lintang’ (cross-section) atau current, umunya satu atau lima tahun (yearly performance), yang
sering juga disebut sebagai current fertility. Kedua, pendekatan dengan ukuran yang sifatnya
mencerminkan ‘riwayat kelahiran’ atau‘riwayat reproduksi.’ Ukuran ini menggambarkan
tingkat fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau kelompok perempuan dalam suatu waktu
tertentu. Ukuran yang bersifat longitudinal atau kohor (reproductive history) mencerminkan
sejarah kelahiran semasa hidup seorang perempuan dari awal sampai ahir masa reprosuksi (15–
49 tahun). Ukuran fertilitas current meliputi (i) angka kelahiran kasar, (ii) angka fertilitas
umum, (iii) angka kelahiran menurut umur, (iv) angka kelahiran total, (v) paritas (anak lahir
hidup rata-rata), dan (vi) rasio anak perempuan. Sementara itu, ukuran reproduksi terdiri dari
angka reproduksi kotor dan angka reproduksi neto.
Tingkat kelahiran kasar diperoleh dengan cara membandingkan jumlah kelahiran hidup pada
suatu tahun dengan jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dikali dengan bilangan
konstanta yaitu 1000.Dapat di artikan juga bahwa Tingkat Kelahiran Kasar adalah
perbandingan antara jumlah kelahiran hidup dengan jumlah seluruh penduduk selama setahun
per 1.000 penduduk (Lembaga Demografi, 1981).
𝐵
𝐶𝐵𝑅 = 𝑥𝑘
𝑝𝑚
Keterangan:
4.711.853
𝐶𝐵𝑅 = 229.797.144𝑥1.000 = 21
4.711.853 dan banyak penduduk Indonesia pada pertengahan periode 2006–2009 adalah
229.797.144. CBR Indonesia menurut hasil SP 2010, terdapat 21 kelahiran per 1.000
penduduk di Indonesia.
Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup bayi laki- laki dan perempuan tiap 1000
perempuan selama masa reproduksinya dengan cacatan:
- Seluruh perempuan tetap hidup sampai berakhir masa reproduksinya.Tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
- Tidak terjadi perubahan pola tingkat fertilitas menurut umur pada periode waktu tertentu.
Riwayat fertilitas dari sejumlah perempuan kohor hipotesis selama masa reproduksinya
tercermin dari TFR. Sebagaimana halnya dengan riwayat
kematian dari tabel kematian penampang lintang (Cross
sectional life table). Pengukuran TFR menggunkan data dasar
Tingkat kelahiran menurut Kelompok Umur (ASFRi). tingkt Kelahiran menurut Kelompok
Umur benjenjang lima tahunan, diasumsikan sama dengan tingkat fertilitas menurut umur
tunggal sama.
Kebaikan dari perhitungan TFR ini adalah TFR merupakan ukuran untuk wanita usia 15-49
tahun,yang dihitung berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok umur.
5𝜮𝑨𝑺𝑭𝑹𝒊
𝑇𝐹𝑅 = 𝒙𝒌
𝒊
Keterangan:
Dapat diartikan bahwa CDR yaitu banyaknya banyaknya kematian pada suatu periode per
1.000 penduduk pada pertengahan periode yang sama.
Keterangan :
1.639.200
𝐶𝐷𝑅 = 𝑥 1.000 = 6,1
269.603.400
Artinya, terdapat 6,1 kematian per 1.000 penduduk, atau 61 kematian per 10.000 penduduk di
Indonesia pada tahun 2020.
CDR harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena tergantung pada struktur umur dalam
populasi yang bersangkutan. Di negara-negara maju biasanya jumlah penduduk usia lanjut
cukup besar sehingga CDRnya kadang-kadang lebih tinggi daripada CDR di negara-negara
berkembang yang lebih banyak penduduk usia mudanya.
1) IMR berguna sebagai indikator status kesehatan anak, penduduk, dan kondisi ekonomi
penduduk.
2) IMR menunjukkan tingkat kesehatan ibu, tingkat kunjungan ante-natal dan post- natal ibu
dan bayi, kebijaksanaan KB, kondisi kesehatan lingkungan, serta tingkat dan perkembangan
sosial dan ekonomi masyarakat.
3) IMR berkorelasi terbalik dengan status ekonomi orang tua, tanpa memandang ukuran status
sosial dan ekonomi yang digunakan.
4) IMR turun sesuai dengan membaiknya standar hidup dan kondisi sanitasi dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
5) IMR mengukur probabilitas meninggal seseorang dari saat kelahiran sampai menjelang
ulang tahunnya yang pertama.
Rumus untuk menghitung IMR adalah sebagai berikut.
11𝑏
𝐼𝑀𝑅 = 𝐷0 −
𝐿𝑏𝑥1.000
Keterangan :
Sebagai contoh, di Indonesia, pada periode 2013–2017, terdapat 108.451 kematian bayi dan
4.515.800 kelahiran hidup. IMR Indonesia pada periode 2013–2017 adalah
108.451
𝐼𝑀𝑅 = 4.515.800𝑋1000 = 24
Artinya, dari 1.000 bayi lahir hidup di Indonesia, 24 bayi tidak dapat merayakan ulang tahun
pertama mereka.
𝐾𝑀
𝑀𝑀𝑅 = 𝑥 100.000
𝐿𝐵
KM adalah banyak kematian maternal dan LB adalah banyak kelahiran hidup. Sebagai
contoh, di Indonesia, pada tahun 2015, terdapat 13.782 kematian maternal dan
13.782
𝑀𝑀𝑅 = 𝑥 100.000 = 305
4.515.800
Artinya, dari 100.000 bayi lahir hidup di Indonesia, terdapat 305 kematian ibu karena
komplikasi kehamilan, persalinan, dan paskapersalinan. MMR dipengaruhi kondisi gizi
dan kesehatan ibu, khususnya pada saat hamil.
Harapan hidup pada saat lahir (life expectancy at birth/𝑒 0) adalah tahun rata-rata yang
akan 𝑜 dihidupi oleh suatu kohor penduduk yang lahir pada waktu yang sama. Perhitungan
harapan hidup pada waktu lahir dilakukan dengan menggunakan teknik tabel kematian
(life table) dengan menggunakan konsep tahun yang dijalani oleh sejumlah orang dalam
kondisi hidup (person-years lived)
Rumus :
DALY = YLL + YLD
Contoh :
Years of life lost (YLL) dapat dihitung dengan mengetahui data mengenai jumlah
kematian dan standar usia harapan hidup dari wilayah masing- masing. Sebagai contoh
usia harapan hidup wanita di negara Jepang adalah 86-87 tahun, sedangkan di Indonesia
sekitar 72 tahun.
YLL=NxL
Keterangan :
N : Jumlah kematian
L : standar usia harapan hidup
Dalam menghitung YLD dibutuhkan data mengenai jumlah insidensi kasus dalam
periode tertentu, beban disabilitas yang mencerminkan tingkat keparahan penyakit dengan
skala dari 0 (kesehatan sempurna) menjadi 1 (kematian) dan menghitung seberapa lama
pasien berada dalam kondisi disabilitas tersebut.
YLD=IxDWxL
Keterangan:
I : jumlah insidensi kasus
DW : disability weight / beban disabilitas
L : durasi lama penyakit sampai remisi atau kematian
Contoh:
Seorang Wanita dengan harapan hidup standar 82,5 tahun meninggal pada usia 50 dan
menjadi buta diuasia 45. Faktor bobot kecacatan karena buta = 0,33
Jawab :
YLL = N x L YLD = I x DW x L
= 1 x (82,5 -50) = 1 x 0,33 x ( 50-45 )
= 32,5 = 1,65
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://eprints.ums.ac.id/16391/2/Bab_1.pdf
https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/download/32365/19502
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/259718/mod_resource/content/2/_
7348_KMS233_102019.pdf
https://id.scribd.com/doc/309208768/Qaly-Dan-Daly
https://lmselearning.bkkbn.go.id/pluginfile.php/18567/mod_folder/content/0/Demografi
%20Terapan%20MODUL%202%20-%20FERTILITAS.pdf?forcedownload=1
https://media.neliti.com/media/publications/49962-ID-fertilitas-penduduk-indonesia.pdf