Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PROJECT

KESELAMATAN KERJA DAN TATA LETAK BENGKEL

LAPORAN OBSERVASI POTENSI BAHAYA PADA UMKM BENGKEL

DISUSUN OLEH:

1. Sriani Simanjuntak (5223121020)

2. Sangap BT Limbong (5223321024)

3. M. Herdiansyah Pratama (5221121018)

4. Nicolas Pahotton Tambunan (5223321004)

KELAS:

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN/ B

DOSEN PENGAMPU:

1. Ir. Firdaus, M. kes

2. Hasianna Nopia Situmorang, S.T, M. Sc

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tempat analisis penelitian K3

1. Nama Perusahaan : BENGKEL FELIX SERVICE


2. Alamat Perusahaan : Jl. Perjuangan
3. Pemilik Perusahaan : Frenky Banjarnahor
4. Gambar Perusahaan :
1. Seorang pekerja yang tidak memakai APD, seperti sarung tangan dan masker safety
saat membersihkan mesin sepeda motor menggunakan bensin.
Dapat terlihat pada gambar dibawah ini, seorang pekerja yang tidak memakai
APD seperti sarung tangan dan masker safety ketika membersihakan mesin sepeda
motor menggukana bensin. Seorang pekerja dapat mengalami kecelakaan kerja seperti
iritasi pada kulit karena bensin dapat mengakibatkan tangan menjadi keriput dan dingin
sejenak sehingga lama kelamaan akan menjadi panas. Begitu juga pekerja tidak
menggunakan masker safety saat bekerja sehingga dapat mengakibatkan kepala pusing
dan mengganggu pernapasan pekerja tersebut.

Gambar seorang pekerja tidak memakai sarung tangan dan masker safety

2. Seorang pekerja yang tidak memakai APD, seperti sarung tangan, wearpack, dan kaca
mata ketika saat menggrenda besi kecil.
Tindakan seorang pekerja yang tidak menggunakan APD, seperti sarung tangan,
wearpack, dan kaca mata ketika menggrenda sebuah besi kecil sehingga dapat
menimbulkan pekerja terluka atau terpotong bagian tubuh sperti jari tangan dan pekerja
juga dapat terkena percikan api atau partikel- partikel kecil besi ke mata karena tidak
menggunakan kaca mata safety sehingga dapat mengabitkan kerusakan mata sampai
mengakibatkan kebutaan pada pekerja tersebut.
Gambar seorang pekerja yang tidak memakai sarung tangan, wearpack, dan
kacamata ketika menggrenda sebuah besi kecil

3. Seorang pekerja tidak menggunakan APD seperti sarung tangan, dan wearpack ketika
memasang mesin sepeda motor.
Seorang pekerja tidak menggunakan APD seperti sarung tangan dan wearpack
sehingga dapat menimbulkan potensi bahaya yang terjadi. Resiko bahaya yang
dihasilkan berupa tangan yang terjepit ketika memasang mesin sepeda motor yang
dibongkar sehingga tangan terluka dan lembam karena msein tersebut sangat berat.

Gambar seorang pekerja memasang mesin sepeda motor


4. Peralatan kerja yang diletakkan sembarangan pada tempar kerja.
Pada suatu bengkel perlu kebersihan dan kerapian dalam meletakkan suatu
peralatan dan bongkahan bagian badan mesin, namun pada bengkel ini terbanding
terbalik karena terdapat peralatan dan bagian mesin yang berantakan sehingga dapat
menimbulkan potensi bahaya pada pekerja. Resiko bahaya yang dihasilkan seperti
bagian kaki terluka dan jatuh dapat menyebabkan berdarah. akibatnya tersandung pada
peralatan dan bagian mesin yang berantakan sehingga dapat merugikan bagi yang pihak
bengkel maupun pekerja.

Gambar peralatan berantakan yang dibiarkan begitu saja dalam tempat kerja

5. Kondisi tempat kerja yang lantai dipenuhi ceceran oli di lantai.


Kondisi lantai yang berminyakdan beroli dapat menyebabkan menghambat
suatu perkejaan dan dapat menghasilkan potensi bahaya yang dimiliki bagi para
pekerja. Resiko bahaya yang dihasilkan dapat berupa tergelincir atau terpeleset yang
dapat mengakibatkan pekerja terjatuh akibatnya bagian tubuh terbentur benda keras
maupun benda tajam yang berada disekitar tempat kerja.
Gambar kondisi lantai yang penuh dengan olo bekas yang berceceran
BAB II

DAMPAK TERHADAP K3

Langkah pekerjaan Temuan bahaya Resiko (Risk) Akibat

(Aktivitas kerja) (Hazard) (consequensi)

Membersihkan mesin
menggunakan bensin
pada sepeda motor

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Bongkar mesin 1. Pekerja harus 1. Jari tangan 1. Tidak dapat


terlebih dahulu memakai sarung dapat terjepit. melakukan
dari sepeda tangan agar pekerjaan
motor. tidak tergores dalam jangka
besi yang tajam. waktu yang
lama karena
jari-jari tangan
yang terluka
tidak dapat
melakukan
pekerjaan.

2. Pekerja harus 2. Kaki dapat


2. Angkat mesin
memakai sepatu terluka dan 2. Tidak dapat
pindahkan ke
safety supaya putus nya jari melakukan
tempat
ketika mesin kaki. pekerjaan dan
pembersihan
terjatuh ketika memakan biaya
mesin tersebut.
memindahkan pengobatan
dan terkena yang cukup
bagian kaki mahal.
sehingga
terluka. 3. Tidak
3. Pekerja harus 3. Tangan dapat melakukan
3. Buka bagian memakai sarung mengalami pekerjaan
mesin dan tangan ketika iritasi pada hanya
bersihkan membersihkan kulit karena sementara
menggunakan mesin sepeda terkena bensin. tetapi tangan
bensin dan motor tersebut.
gunakan pompa
angin untuk akan kelitahan
menghembuskan keriput.
kotoran dari
dalam mesin. 4. Pekerja harus 4. Kaki dapat
4. Setelah mesin menggunakan terluka dan jari 4. Pekerja tidak
bersih angkat sarung tangan kaki dapat dapat
mesin dan pasang dan sepatu putus. melakukan
kembali mesin ke safety pada saat pekerjaan
sepeda motor. mengangkat dalam jangka
mesin tersebut waktu lama.
supya tidak
terluka.

Memotong besi
menggunakan mesin
grenda.

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Siapkan seluruh 1. Agar tidak 1. Pekerja dan 1. Pekerja tidak


alat, mesin grenda terjadi orang lain dapat
harus sudah kuat terlemparnya dapat terluka. melakukan
piringan. piringan grenda. pekerjaan dan
apabila dan
terjadi aputasi
jika alat bahan
piringan karat
dan penangan
luka tidak baik
dan benar.
2. Cotkan mesin 2. Tangan harus 2. Pekerja tidak
grenda pada tidak basah pada 2. Pekerja dapat dapat
listrik dan saat mencotkan tersengat melakukan
hidupkan mesin. mesin pada listrik. pekerjaan
listrik. sementara
karena pekerja
akan merasa
lemas akibat
sengatan listrik.
3. Hidupkan mesin 3. Menggunakan 3. Tangan dapat 3. Pekerja akan
grenda dan mulai sarung tangan terluka dan mengalami
lah memotong dan kacamata mata akan kerugian yang
besi secara safety agar tidak rusak atau cukup banyak
perlahan. terluka dan mata mengakibatkan mulai dari
menjadi rusak. kebutaan biaya,
ketika terkena kesehatan, dan
percikan api. memakan
waktu yang
cukup lama
sampai bisa
kembali
bekerja.

Memasang kembali
mesin sepeda motor

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Angkat mesin 1. Menggunakan 1. Tangan dapat 1. Pekerjaan tidak


yang dibongkar, sarung tangan terluka dapat
kemudian agar tidak terselesaikan
pasangkan mesin tergores bagian karena tangan
dengan baut-baut tajam mesin. terluka.
dengan kuat.

Peralatan dan bagian- Ketika pekerja sedang Pekerja bisa saja Akibatnya pekerja bisa
bagian mesin sepeda sibuk bekerja sampai tersandung, terpeleset tersandung atau
motor berantakan begitu tidak memperdulikan peralatan dan ruang terpeleset yang dapat
saja, dalam proses suasana tempat kerja gerak pekerja sangat terluka pada kaki dan
langkah pengerjaannya tentu ini sangat bahaya terbatas sehingga terkilir pada kaki
banyak mesin-mesin bagi pekerja dan dapat mengganggu dalam bahkan dapat
yang sudah tidak mengganggu pekerjaan. waktu pekerja. mengalami patah
terpakai dibiarkan begitu tulang dibagian area
saja dalam menghadapi kaki jika tidak
hal seperti ini perlu nya memakai sepatu safety.
kesadaran diri pekerja
dalam melakukan
pembongkaran mesin
harus dapat menyusun
rapi barang yang tidak
digunakan sehingga
ditempat kerja tersebut
dapat aman dan jauh dari
para pekerja sehingga
pekerja dapat bekerja
dengan nyaman dan
mengurangi potensi
bahaya yang dihasilkan
ditempat kerja.

Kondisi lantai yang Pekerja dapat Pekerja akan terjatuh Bagian kepala yang
terdapat ceceran oli, tergelincir apabila apabila salah satu tidak menggunakan
dalam proses pengerjaan melakukan aktivitas pekerja menginjak helm safety dapat
ini banyak para pekerja kerja yang berada ceceran oli tersebut mengalami cedera
yang menganggap remeh diarea oli yang sehingga yang cukup serius
mengenai hal dari berceceran. membahayakan apalagi sampai
potensi bahaya yang pekerja lainnya apa terbentur benda keras
dihasil ditempat kerja lagi jika pekerja maupun benda tajam
sehingga dalam langkah lainnya pada waktu yang dapat
proses penyelesaiannya bekerja membawa mengakibatkan
jangan menaruh oli pelaratan bengkel berdarah pada bagian
sembarangan atau ketika maupun benda yang kepala maupun memar
menemukan ceceran oli sifatnya keras dan pada bagian wajah
segera dilakukan tajam sehingga sangat pekerja
pembersihan agar membahayakan diri
pekerja lainnya tidak sendiri maupun
tergelincir dalam pekerja lainnya.
melakukan pekerjaan.
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Langkah pekerjaan Potensi Bahaya Tindakan Hierarki


Pengendalian Resiko Pengendalian
(Aktivitas kerja) (Hazard) K3

Membersihkan mesin
menggunakan bensin
pada sepeda motor

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Bongkar mesin 1. Pekerja harus 1. Tidak ada 1. Eliminasi.


terlebih dahulu memakai sarung pilihan
dari sepeda tangan agar tidak tindakan dari
motor. tergores besi yang pelaksanaan
tajam. K3 dari
bengkel.
2. Tidak ada 2. Substitusi
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Membuat 3. Perancangan
sebuah alat
jepit yang
besar agar
memudahkan
dan
menghindari
kecelakaan
kerja. 4. Administrasi
4. Membuat
prosedur dalam
bekerja.
5. Memakai 5. Alat
sarung tangan. Pelindung
Diri (APD).
2. Angkat mesin 2. Pekerja harus 1. Tidak ada 1. Eliminasi
pindahkan ke memakai sepatu pilihan
tempat safety supaya tindakan dari
pembersihan ketika mesin pelaksanaan
mesin tersebut. terjatuh ketika K3 dari
memindahkan dan bengkel.
terkena bagian kaki 2. Tidak ada
2. Substitusi
sehingga terluka. pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Merancang
sebuah alat 3. Enginering
seperti
membuat alat
gerobak agar
lebih mudah
memindahkan
dan dapat
menghindari
kecelakaan
kerja.
4. Mematuhi 4. Administrasi
prosedur kerja
dalam bekerja
supaya lebih
berhati -hati.
5. Memakai 5. Alat
sepatu safety. Pelindung
Diri (APD)
3. Buka bagian
mesin dan 3. Pekerja harus
1. Tidak ada
bersihkan memakai sarung 1. Eliminasi
pilihan
menggunakan tangan ketika
tindakan dari
bensin dan membersihkan
pelaksanaan
gunakan pompa mesin sepeda
K3 dari
angin untuk motor tersebut.
bengkel.
menghembuskan 2. Tidak ada
kotoran dari pilihan 2. Substitusi
dalam mesin. tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Tidak ada
pilihan 3. Perancangan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
4. Mengikuti 4. administrasi
aturan dan
prosedur dalam
bekerja.
5. Memakai
sarung tangan 5. Alat
karet. Pelindung
Diri (APD)

4. Setelah mesin 4. Pekerja harus 1. Eliminasi


bersih angkat menggunakan 1. Tidak ada
mesin dan sarung tangan dan pilihan
pasang kembali sepatu safety pada tindakan dari
mesin ke sepeda saat menggangkat pelaksanaan
motor. mesin tersebut K3 dari
supya tidak terluka. bengkel.
2. Tidak ada 2. Substitusi
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Merancang
3. Perancangan
sebuah alat
seperti
membuat alat
gerobak agar
lebih mudah
memindahkan
dan dapat
menghindari
kecelakaan
kerja.
4. Mematuhi 4. Administrasi
prosedur kerja
dalam bekerja
supaya lebih
berhati -hati.
5. Memakai 5. APD
sepatu safety.

Memotong besi
menggunakan mesin
grenda.

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Siapkan seluruh 1. Agar tidak terjadi 1. Tidak ada 1. Eliminasi


alat, mesin terlemparnya pilihan
grenda harus piringan grenda. tindakan dari
sudah kuat pelaksanaan
piringan. K3 dari
bengkel.
2. Tidak ada
pilihan
tindakan dari 2. Substitusi
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Tidak ada
pilihan 3. Perancangan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
4. Mengikuti 4. Administrasi
prosedur kerja
agar
mengurangi
kecelakan
kerja.
5. Memakai
5. Alat
warepack.
Pelindung
Diri (APD)
2. Colokkan mesin 2. Tangan harus tidak 1. Tidak ada 1. Eliminasi
grenda pada basah pada saat pilihan
listrik dan mencotkan mesin tindakan dari
hidupkan mesin. pada listrik. pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
2. Tidak ada
2. Substitusi
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Tidak ada
3. Perancangan
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
4. Memasang
rambu hati-hati 4. administrasi
agar
menghindari
kecelakaan
kerja.
5. Memakai 5. Alat
sarung tangan pelindung
karet. Diri (APD)

3. Hidupkan mesin 3. Menggunakan 1. Tidak ada


grenda dan sarung tangan dan 1. Eliminasi
pilihan
mulai lah kacamata safety tindakan dari
memotong besi agar tidak terluka pelaksanaan
secara perlahan. dan mata menjadi K3 dari
rusak. bengkel.
2. Tidak ada
pilihan 2. Substitusi
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Merancang 3. Perancangan
alat penjempit
besi kecil agar
terhindar dari
kecelakaan
kerja.
4. Mematuhi sop
dalam bekerja. 4. Administrasi
5. Memakai 5. Alat
sarung tangan Pelindung
dan kacamata Diri (APD)
safety.

Memasang kembali
mesin sepeda motor

Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:

1. Angkat mesin
yang dibongkar, 1. Menggunakan 1. Tidak ada 1. Eliminasi
kemudian sarung tangan agar pilihan
pasangkan tidak tergores tindakan dari
mesin dengan bagian tajam pelaksanaan
baut-baut mesin. K3 dari
dengan kuat. bengkel.
2. Tidak ada
2. Substitusi
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Merancang
alat pecapit 3. Perancangan
besar dan kuat
agar dapat
mengambil
mesin
sehingga
menghinari
kecelakaan
kerja.
4. Mematuhi sop
dalam bekerja
dan berhati- 4. Administrasi
hati.
5. Memakai 5. Alat
sarung tangan. Pelindung
Diri (APD)

Peralatan dan bagian- Ketika pekerja sedang 1. Tidak ada 1. Eliminasi


bagian mesin sepeda sibuk bekerja sampai tidak pilihan
motor berantakan begitu memperdulikan suasana tindakan dari
saja, dalam proses tempat kerja tentu ini pelaksanaan
langkah pengerjaannya sangat bahaya bagi pekerja K3 dari
banyak mesin-mesin dan dapat mengganggu bengkel.
yang sudah tidak pekerjaan. 2. Tidak ada
2. Subsitusi
terpakai dibiarkan pilihan
begitu saja dalam tindakan dari
menghadapi hal seperti pelaksanaan
ini perlu nya kesadaran K3 dari
diri pekerja dalam bengkel.
melakukan 3. Merancang
pembongkaran mesin sebuah alat 3. Perancangan
harus dapat menyusun tempat alat-
rapi barang yang tidak alat bengkel
digunakan sehingga yang bisa di
ditempat kerja tersebut geser dengan
dapat aman dan jauh mudah.
dari para pekerja 4. Mengikuti sop
4. Administrasi
sehingga pekerja dapat kerja agar
bekerja dengan nyaman terhindar dari
dan mengurangi potensi kecelakaan
bahaya yang dihasilkan kerja.
ditempat kerja. 5. Pekerja
5. Alat
memakai
Pelindung
sepatu safety
Diri (APD)
Kondisi lantai yang Pekerja dapat tergelincir 1. Tidak ada 1. Eliminasi
terdapat ceceran oli, apabila melakukan pilihan
dalam proses aktivitas kerja yang berada tindakan dari
pengerjaan ini banyak diarea oli yang berceceran. pelaksanaan
para pekerja yang K3 dari
menganggap remeh bengkel.
mengenai hal dari 2. Tidak ada
2. Substitusi
potensi bahaya yang pilihan
dihasil ditempat kerja tindakan dari
sehingga dalam langkah pelaksanaan
proses penyelesaiannya K3 dari
jangan menaruh oli bengkel.
3. Perancangan
sembarangan atau 3. Merancang
ketika menemukan sebuah alat
ceceran oli segera tempat oli yang
dilakukan pembersihan kuat dan lebar
agar pekerja lainnya sehingga 0li
tidak tergelincir dalam tidsk
melakukan pekerjaan. berceceran.
4. Membuat
4. Administrasi
rambu hati-
hati/peringatan
agar
menghindari
kecelakaan
kerja.
5. Memakai 5. Alat
menggunakan Pelindung
sepatu safety. Diri (APD)
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Jurnal 1

Judul jurnal : Analisis Potensi Bahaya di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor
Mengunakan Motode Job Safety Analysis.

Link Jurnal : https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/4896

PERBANDINGAN DAN KAITANNYA ISI JURNAL DAN DENGAN HASIL


OBSERVASI

I. Kaitan jurnal dengan hasil observasi kami yaitu Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah
UKM yang bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil, Bengkel ini melayani
servise mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhole.Permasalahan yang sering
ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih kurang
waspada dengan adanya bahaya disekitar dan masih jarang menggunakan APD
sehingga masih sering ditemukan kecelakaan kerja disaat para karyawan bekerja.APD
yang dibutuhkan oleh karyawan diantaranya adalah sarung tangan yang tahan panas,
dan kacamata, serta membuat safety sign diarea bengkel sama hal nya dengan tempat
bengkel yang kami observasi yang merupakan permasalahan nya di keselamatan kerja
yang tidak menggunkan alat pelindung diri. Seperti kesamaan dalam mengganti oli ada
terdapat kecelakaan kerja yang akan terjadi apabila tidak mnggunakan alat pelindung
diri.
II. Perbandingan jurnal dengan hasil observasi kami adalah jurnal dengan observasi kami
sama-sama memaparkan pekerjaan dan langkah-langkah pekerjaan serta dampak yang
terjadi dari setiap pekerjaan yang dilakukan pekerja tetapi jurnal tidak memaparkan
hierarki pengendalian yang akurat, jurnal tersebut hanya megajukan hierarki
pengendalian hanya menggunakan alat pelindung diri saja tidak seperti laporan hasil
observasi kami yang memaparkan hierarki pengendalian yang lengkap dan terurut
sehingga keselamatan kesehatan pekerja dapat di hindari dan di minimalisir.

2. Jurnal 2

Judul jurnal : Identifikasi Potensi Bahaya dan Penyuluhan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Pada Bengkel Motor Di Kabupaten Kebumen.

Link Jurnal : https://ejournal.uhb.ac.id/index.php/PIMAS/article/view/821


PERBANDINGAN DAN KAITANNYA ISI JURNAL DAN DENGAN HASIL
OBSERVASI

I. Hasilnya peningkatan pemahaman tentang pentingnya K3 dari para mekanik sebesar


41% dan implementasi sederhana yang berdampak signifikan. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengidentifikasi dan memberikan pengetahuan akan pentingnya K3 khususnya
kepada para mekanik. Penggunaan sepeda motor yang signifikan menjadikan
kebutuhan akan perawatan dan perbaikan terhadap kendaraan roda dua terus
meningkat, sehingga bengkel sepeda motor menjadi salah satu sektor usaha yang
banyak dibutuhkan. kaitan jurnal dengan laporan hasil observasi kami adalah pada
jurnal terdapat kesamaan kegiatan atau potensi bahaya pada fasilitas dan lingkungan
dengan laporan hasil observasi kami yaitu area kerja yang berantakan dan lantai
bengkel penuh dengan tumpahan oli.
II. Perbandingan jurnal dengan laporan hasil observsi adalah jurnal tersebut hanya
menjelaskan tentang kegiatan atau keadaan tempat potensi bahaya yang terjadi seperti
area kerja yang berantakan dan lantai bengkel penuh dengan tumpahan oli. Jurnal
terebut hanya memaparkan bagaimana keadaan alat berantankan dan lantai yang penuh
dengan oli tidak seperti laporan hasil observasi kami yang menjelaskan semuanya yang
dimulai dari langkah pekerjaan, potensi bahaya yang diakibatkan, tindakan
pengendalian resiko k3 serta hierarki pengendaliannya.

3. Jurnal 3

Judul Jurnal : Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Departemen Service
PT. Mega Daya Motor Mazda Jatim Dengan Metode 5 WHYS Dan SCAT

Link Jurnal : https://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/ANALISIS-


KESELAMATAN-DAN-KESEHATAN-KERJA-PADA-DEPARTEMEN-SERVICE-
PT.-MEGA-DAYA-MOTOR-MAZDA-JATIM-DENGAN-METODE-5-WHYS-DAN-
SCAT-Fix.pdf

PERBANDINGAN DAN KAITANNYA ISI JURNAL DAN DENGAN HASIL


OBSERVASI

I. Kaitan jurnal dengan observasi kami adalah jurnal tersebut menganalisis


keselamatan kesehatan kerja begitu juga dengan observasi kami yang kami analisis
bengkel tempat observasi kami apa saja potensi bahaya yang terjadi pada bengkel
tersebut setiap pekerjaan yang dikerjakan pekerja bengkel.
II. Perbedaan jurnal dengan laporan observasi kami adalah jurnal ini menganalisis
keselamatan kerja di bengkel dengan metode 5 WHYS dan SCAT. Metode tersebut
yaitu menerapkan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut potensi bahaya yang
terjadi pada bengkel seperti mewawancarai pekerja dan memaparkan dan
mencantumkan dijurnal tidak seperti laporan observasi.

4. Jurnal 4

Judul Jurnal : Contoh Kecelakaan Kerja Di Bengekel Otomotif

Link Jurnal : https://belajardenganbaik.com/contoh-kecelakaan-kerja-di-bengkel-


otomotif

PERBANDINGAN DAN KAITANNYA ISI JURNAL DAN DENGAN HASIL


OBSERVASI

I. Kaitan jurnal dengan laporan hasil obseravasi kami adalah Keselamatan kerja di
bengkel otomotif merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja bengkel
otomotif. Dunia otomotif di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat, ini
bisa diliat dari banyak kendaraan yang didapati di jalanan kota dan desa. Kendaraan
roda 2 dan empat yang selalu memadati jalanan menunjukkan perindustrian di bagian
otomotif selayaknya memperoleh perhatian dari beragam pihak. Jurnal ini menjelaskan
pentingnya keselamatan kerja seperti memakai alat pelindung diri begitu juga yang di
jelaskan di laporan hasil observasi kami.
DAFTAR PUSTAKA

Link Jurnal 1 :https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/4896

Link Jurnal 2 : https://ejournal.uhb.ac.id/index.php/PIMAS/article/view/821

Link Jurnal 3 : https://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/ANALISIS-


KESELAMATAN-DAN-KESEHATAN-KERJA-PADA-DEPARTEMEN-SERVICE-PT.-
MEGA-DAYA-MOTOR-MAZDA-JATIM-DENGAN-METODE-5-WHYS-DAN-SCAT-
Fix.pdf

Link Jurnal 4 : https://belajardenganbaik.com/contoh-kecelakaan-kerja-di-bengkel-


otomotif
LAMPIRAN

BUKTI LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA BENGKEL

1. Jobdesk
a) Sangap BT Limbong
-mengerjakan laporan/makalah pertama
-mengerjakan revisi laporan/makalah
b) Sriani simanjuntak
-mencari perbandingan dan kaitan jurnal
-mencari tempat observasi/UMKM
c) M. Herdiansyah Pratama
-fotografer
-mencari jurnal
d) Nicolas Pahotton Tambunan
-mencari hierarki pengendalian

2. Dokumentasi
Bukti melakukan UMKM pada bengkel yang berada di Jl. Perjuangan kota Medan

Anda mungkin juga menyukai