Tugas Project Keselamatan Kerja Kelompok 2
Tugas Project Keselamatan Kerja Kelompok 2
DISUSUN OLEH:
KELAS:
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS TEKNIK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar seorang pekerja tidak memakai sarung tangan dan masker safety
2. Seorang pekerja yang tidak memakai APD, seperti sarung tangan, wearpack, dan kaca
mata ketika saat menggrenda besi kecil.
Tindakan seorang pekerja yang tidak menggunakan APD, seperti sarung tangan,
wearpack, dan kaca mata ketika menggrenda sebuah besi kecil sehingga dapat
menimbulkan pekerja terluka atau terpotong bagian tubuh sperti jari tangan dan pekerja
juga dapat terkena percikan api atau partikel- partikel kecil besi ke mata karena tidak
menggunakan kaca mata safety sehingga dapat mengabitkan kerusakan mata sampai
mengakibatkan kebutaan pada pekerja tersebut.
Gambar seorang pekerja yang tidak memakai sarung tangan, wearpack, dan
kacamata ketika menggrenda sebuah besi kecil
3. Seorang pekerja tidak menggunakan APD seperti sarung tangan, dan wearpack ketika
memasang mesin sepeda motor.
Seorang pekerja tidak menggunakan APD seperti sarung tangan dan wearpack
sehingga dapat menimbulkan potensi bahaya yang terjadi. Resiko bahaya yang
dihasilkan berupa tangan yang terjepit ketika memasang mesin sepeda motor yang
dibongkar sehingga tangan terluka dan lembam karena msein tersebut sangat berat.
Gambar peralatan berantakan yang dibiarkan begitu saja dalam tempat kerja
DAMPAK TERHADAP K3
Membersihkan mesin
menggunakan bensin
pada sepeda motor
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
Memotong besi
menggunakan mesin
grenda.
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
Memasang kembali
mesin sepeda motor
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
Peralatan dan bagian- Ketika pekerja sedang Pekerja bisa saja Akibatnya pekerja bisa
bagian mesin sepeda sibuk bekerja sampai tersandung, terpeleset tersandung atau
motor berantakan begitu tidak memperdulikan peralatan dan ruang terpeleset yang dapat
saja, dalam proses suasana tempat kerja gerak pekerja sangat terluka pada kaki dan
langkah pengerjaannya tentu ini sangat bahaya terbatas sehingga terkilir pada kaki
banyak mesin-mesin bagi pekerja dan dapat mengganggu dalam bahkan dapat
yang sudah tidak mengganggu pekerjaan. waktu pekerja. mengalami patah
terpakai dibiarkan begitu tulang dibagian area
saja dalam menghadapi kaki jika tidak
hal seperti ini perlu nya memakai sepatu safety.
kesadaran diri pekerja
dalam melakukan
pembongkaran mesin
harus dapat menyusun
rapi barang yang tidak
digunakan sehingga
ditempat kerja tersebut
dapat aman dan jauh dari
para pekerja sehingga
pekerja dapat bekerja
dengan nyaman dan
mengurangi potensi
bahaya yang dihasilkan
ditempat kerja.
Kondisi lantai yang Pekerja dapat Pekerja akan terjatuh Bagian kepala yang
terdapat ceceran oli, tergelincir apabila apabila salah satu tidak menggunakan
dalam proses pengerjaan melakukan aktivitas pekerja menginjak helm safety dapat
ini banyak para pekerja kerja yang berada ceceran oli tersebut mengalami cedera
yang menganggap remeh diarea oli yang sehingga yang cukup serius
mengenai hal dari berceceran. membahayakan apalagi sampai
potensi bahaya yang pekerja lainnya apa terbentur benda keras
dihasil ditempat kerja lagi jika pekerja maupun benda tajam
sehingga dalam langkah lainnya pada waktu yang dapat
proses penyelesaiannya bekerja membawa mengakibatkan
jangan menaruh oli pelaratan bengkel berdarah pada bagian
sembarangan atau ketika maupun benda yang kepala maupun memar
menemukan ceceran oli sifatnya keras dan pada bagian wajah
segera dilakukan tajam sehingga sangat pekerja
pembersihan agar membahayakan diri
pekerja lainnya tidak sendiri maupun
tergelincir dalam pekerja lainnya.
melakukan pekerjaan.
BAB III
Membersihkan mesin
menggunakan bensin
pada sepeda motor
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
Memotong besi
menggunakan mesin
grenda.
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
Memasang kembali
mesin sepeda motor
Maka langkah-langkah
pekerjaannya yaitu:
1. Angkat mesin
yang dibongkar, 1. Menggunakan 1. Tidak ada 1. Eliminasi
kemudian sarung tangan agar pilihan
pasangkan tidak tergores tindakan dari
mesin dengan bagian tajam pelaksanaan
baut-baut mesin. K3 dari
dengan kuat. bengkel.
2. Tidak ada
2. Substitusi
pilihan
tindakan dari
pelaksanaan
K3 dari
bengkel.
3. Merancang
alat pecapit 3. Perancangan
besar dan kuat
agar dapat
mengambil
mesin
sehingga
menghinari
kecelakaan
kerja.
4. Mematuhi sop
dalam bekerja
dan berhati- 4. Administrasi
hati.
5. Memakai 5. Alat
sarung tangan. Pelindung
Diri (APD)
PEMBAHASAN
1. Jurnal 1
Judul jurnal : Analisis Potensi Bahaya di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor
Mengunakan Motode Job Safety Analysis.
I. Kaitan jurnal dengan hasil observasi kami yaitu Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah
UKM yang bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil, Bengkel ini melayani
servise mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhole.Permasalahan yang sering
ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih kurang
waspada dengan adanya bahaya disekitar dan masih jarang menggunakan APD
sehingga masih sering ditemukan kecelakaan kerja disaat para karyawan bekerja.APD
yang dibutuhkan oleh karyawan diantaranya adalah sarung tangan yang tahan panas,
dan kacamata, serta membuat safety sign diarea bengkel sama hal nya dengan tempat
bengkel yang kami observasi yang merupakan permasalahan nya di keselamatan kerja
yang tidak menggunkan alat pelindung diri. Seperti kesamaan dalam mengganti oli ada
terdapat kecelakaan kerja yang akan terjadi apabila tidak mnggunakan alat pelindung
diri.
II. Perbandingan jurnal dengan hasil observasi kami adalah jurnal dengan observasi kami
sama-sama memaparkan pekerjaan dan langkah-langkah pekerjaan serta dampak yang
terjadi dari setiap pekerjaan yang dilakukan pekerja tetapi jurnal tidak memaparkan
hierarki pengendalian yang akurat, jurnal tersebut hanya megajukan hierarki
pengendalian hanya menggunakan alat pelindung diri saja tidak seperti laporan hasil
observasi kami yang memaparkan hierarki pengendalian yang lengkap dan terurut
sehingga keselamatan kesehatan pekerja dapat di hindari dan di minimalisir.
2. Jurnal 2
3. Jurnal 3
Judul Jurnal : Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Departemen Service
PT. Mega Daya Motor Mazda Jatim Dengan Metode 5 WHYS Dan SCAT
4. Jurnal 4
I. Kaitan jurnal dengan laporan hasil obseravasi kami adalah Keselamatan kerja di
bengkel otomotif merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja bengkel
otomotif. Dunia otomotif di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat, ini
bisa diliat dari banyak kendaraan yang didapati di jalanan kota dan desa. Kendaraan
roda 2 dan empat yang selalu memadati jalanan menunjukkan perindustrian di bagian
otomotif selayaknya memperoleh perhatian dari beragam pihak. Jurnal ini menjelaskan
pentingnya keselamatan kerja seperti memakai alat pelindung diri begitu juga yang di
jelaskan di laporan hasil observasi kami.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jobdesk
a) Sangap BT Limbong
-mengerjakan laporan/makalah pertama
-mengerjakan revisi laporan/makalah
b) Sriani simanjuntak
-mencari perbandingan dan kaitan jurnal
-mencari tempat observasi/UMKM
c) M. Herdiansyah Pratama
-fotografer
-mencari jurnal
d) Nicolas Pahotton Tambunan
-mencari hierarki pengendalian
2. Dokumentasi
Bukti melakukan UMKM pada bengkel yang berada di Jl. Perjuangan kota Medan