Anda di halaman 1dari 7

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ojek Pangkalan dan GoJek di Kota Surakarta
Ojek pangkalan di Kota Surakarta sama seperti ojek pangkalan pada
umumnya. Ojek pangkalan di Surakarta beroperasi sudah lama. Ojek
pangakalan berarti para pengemudi ojek yang biasa berkumpul atau menetap
(mangkal) di jalan yang sekiranya banyak mendapat penumpang.Ojek
pangkalan yang ditemukan peneliti bertempat di depan stasiun Balapan
Solo, Stasiun Purwosari, Terminal Tirtonadi, dan di depan Kampus UNS.
Ojek pangkalan hanya menunggu penumpang di pangkalan, atau masuk ke
pintu keluar stasiun untuk mencari penumpang dengan menawarkan jasa
ojek.
Tidak jauh berbeda dengan Gojek, pada kenyataanya ojek pangkalan
merupakan transportasi belum memiliki ijin yang resmi untuk beroperasi di
Kota Surakarta, hal tersebut dikarenakan motor bukan merupakan kendaraan
transportasi umum. Namun hal tersebut tidak membuat pengemudi ojek
pangkalan berhenti beroperasi, karena mereka merasa sudah dibina dan
anggota ojek pangkalan sudah di data oleh Kapolres Kota Surakarta.
GoJek menjadi salah satu terobosan bisnis online yang kini sedang
digandrungi oleh masyarakat Indonesia saat ini. Gojek merupakan layanan
jasa berbasis online yang menawarkan jasa Ojek dengan media aplikasi
mobile yang harus di unduh terlebih dahulu di handphone berbasis android
dan iOS (iphone).
Perusahaan ini bergerak di bidang jasa layanan transportasi sebagai
perantara yang menghubungkan antara para pengendara ojek dengan
pelanggan. Tujuan awal pendirian GoJek adalah untuk mengurangi tingkat
pengangguran dan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan.

112
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

GoJek hadir di Kota Surakarta pada tahun 2016. Pada awal


beroperasi Gojek di Kota Surakarta sering terjadi konflik penolakan Gojek
khususnya para pengemudi ojek pangkalan, angkutan umum dan becak,
karena merasa tersaingi dan mengalami penurunan penumpang dan
penghasilan. Demo penolakan Gojek di Balai Kota Surakarta, menuntut ijin
beroperasi Gojek dan menghasilkan batas-batas pengambilan penumpang.
Sampai saat ini Gojek masih beroperasi di Kota Surakarta karena
masih banyak masyarakat yang membutuhkan jasa Gojek. Berbeda dengan
ojek pangkalan yang mana penumpang harus mencari pengemudi ojek di
pangkalan ojek. Menggunakan Gojek hanya perlu memesan lewat aplikasi
Gojek dan menunggu pengemudi datang sesuai lokasi yang sudah di
tentukan. Tidak hanya sebagai jasa antar ojek, Gojek juga menyediakan jasa
layanan Go-Food, Go-Car, Go-Deals, Go-Bluebird dan masih banyak
layanan Gojek yang dapat digunakan masyarakat.

2. Bentuk-bentuk Konflik Ojek pangkalan dan GoJek


Menurut hasil penelitian melalaui wawancara mendalam, observasi
memaparkan bentuk bentuk konflik yang terjadi antara ojek pangkalan dan
Gojek terbagi menjadi dua, yaitu bentuk konflik Manifes (terbuka) dan
Konflik Laten (tertutup). Bentuk Konflik Manifes antara lain
pengeroyokan,adu mulut dan perebutan atribut. Sedangkan bentuk konflik
laten antara lain iri dan dengki serta kecewa. Kemudian dapat disimpulkan
juga bahwa konflik antara ojek pangkalan dan Gojek ini merupakan konflik
horizontal dimana konflik ini terjadi di kalangan masyarakat sendiri di Kota
Surakarta. Konflik ini juga tergolong konflik yang besar karena melibatkan
banyak orang di dalamnya.

3. Faktor Penyebab Konflik antara Ojek Pangkalan dan GoJek


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik.
Berikut faktor penyebab konflik antara Ojek pangkalan dan Gojek yaitu :
Keterbatasan lahan, perbedaaan sistem, perebutan penumpang dan
penghasilan serta perbedaan tarif

113
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Upaya Penanggulangan Konflik


Konflik yang terjadi antara Ojek pangkalan dan Gojek dapat
diselesaikan atau di hindari dengan penanggulangan dengan beberapa cara
yaitu : Penetapan batas zona merah, memberi teguran atau peringatan, dan
melaporkan kepada pihak yang berwenang.

B. Implikasi
1. Implikasi Teoristis
Lewis A. Coser menyatakan bahwa konflik dapat merupakan
proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan, dan
pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menetapkan dan menjaga garis
batas dua atau lebih kelompok. Kelompok antar kelompok lain akan
memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak
lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya . Seluruh fungsi positif konflik
itu (keuntungan yang memperkuat struktur) dapat dilihat melalui ilustrasi
kelompok dalam (In group) dengan kelompok luar (Out group) (dalam
poloma : 107-110).
Hasil penelitian ini sesuai dengan analisis teori konflik Lewis
A.Coser dimana konflik yang terjadi antara Ojek Pangkalan dan GoJek
termasuk konflik In-Group yaitu konflik antara sesame pengemudi Gojek
dan Out- group karena konflik ini melibatkan kedua kelompok yaitu
kelompok ojek pangkalan dan Gojek yang masing-masing memilki
kepentingan dan juga mempertahankan eksistensinya di mata masyarakat.
Menurut Coser konflik juga merupakan unsur interaksi yang
penting, dan sama sekali tidak boleh dikatakan bahwa konflik selalu tidak
baik atau memecah belah ataupun merusak. Konflik bisa saja menyumbang
banyak kepada kelesatarian kelompok dan mempererat hubungan antar
anggotanya seperti menghadapi musuh bersama dapat mengintegrasikan
orang, menghasilkan solidaritas dan keterlibatan, dan membuat orang lupa
akan perselisihan internal mereka sendiri. Fungsi positif dari konflik
menurut Lewis A.Coser merupakan cara atau alat untuk mempertahankan,

114
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mempersatukan, dan bahkan untuk mempertegas sistem sosial yang ada.


Kemudian dalam teorinya, Coser mengemukakan mengenai Katup
Penyelamat (Savety Valve) ialah sebuah mekanisme khusus yang dipakai
untuk mempertahankan kelompok dari berbagai kemungkinan konflik
sosial. Katup penyelamat membiarkan luapan permusuhan tanpa
mengahancurkan seluruh struktur, konflik membantu membersihkan
suasana dalam kelompom yang kacau. Coser (1945:41) melihat katup
penyelamat berfungsi sebagai jalan keluar untuk meredakan permusuhan
(dalam Poloma,2000: 108).

Katup penyelamat dalam konflik antara pengemudi Gojek dan


tukang ojek pangkalan adalah pihak berwenang yakni pihak Kepolisian
Polresta Kota Surakarta, serta pihak-pihak yang dianggap mumpuni untuk
menyelesaikan konflik yang tersebut. Pihak-pihak tersebut diharapkan
mampu menerima satu sama lain dan bersama-sama untuk mengatasi
konflik yang terjadi diantara mereka.
Salah satu katup penyelamat yang adalah adanya paguyuban
tukang ojek pangkalan. Dalam paguyuban tercipta rasa kekeluargaan yang
erat dan saling mendukung satu sama lain, dan terciptanya sebuah
kesepakatan damai diantara mereka. Paguyuban ini juga menjaga struktur
masing-masing dengan agenda pertemuan yang intensif diantara mereka.
Terbentuknya basecamp-basecamp GoJek juga memperkuat ikatan
solidaritas antar pengemudi GoJek, dan saling menjaga anggota dengan
membei tahu batas-batas mana yang boleh dilalui dan tidak boleh dilalui
oleh GoJek.

2. Implikasi Metedologis
Bentuk penelitian ini adalah penelitian studi kasus kualitatif. Fokus
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaparan mengenai konflik antara
Ojek pangkalan dan GoJek, bentuk-bentuk konflik,faktor penyebab,upaya
penanggulangan dan dampak yang di timbulkan.

Sesuai dengan metode penelitian kualitatif ini, peneliti menjadi

115
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

instrument penelitian dengan mencari dan mengumpulkan data dengan


menggunakan tekhnik wawancara mendalam. Kemudian dalam penelitian
ini juga informan dipilih berdasarkan purposive sampling dan dipilih
sesuai dengan derajat kebutuhan data penelitian. Dengan menggunakan
tekhnik tersebut dirasa cukup efektif untuk menemukan informan yang
tepat dan benar-benar tahu tentang permasalahan penelitian. Informan
peneliti antara lain pengemudi ojek pangkalan, pengemudi GoJek dan
kosumen atau penumpang ojek dan GoJek.
Untuk kebutuhan validitas data, peneliti menggunakan tekhnik
trianggulasi sumber data dari setiap informan agar diperoleh sumber data
dengan validitas yang tinggi. Sedangakan untuk menganalisa data, peneliti
menggunakan tekhnik analisis interaktif. Proses tersebut diawali dengan
proses pengumpulan data. Karena data yang selalu berkembang
dilapangan, maka peneliti menggunakan tekhnik reduksi data dan juga
membuat kajian kajian data. Peneliti juga menyeleksi setiap data dan juga
membuat singkatan singkatan data yang berada dilapangn. Kemudian
setelah itu, peneliti menyajikannya dalam sebuah uraian sistematik agar
mudah dipahami oleh peneliti.
Setelah pengumpulan data berakhir, tindakan selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan atau verifikasi sesuai dengan proses reduksi data dan
juga proses penyajian data.
Adanya kekurangan penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan dan
hanya berlaku pada masyrakat di dalam penelitian saja.Namun dari
penelitian yang ada mampu menganalisa realitas lebih mendalam sehingga
memungkinkan memperoleh gambaran sebagai mana adanya.

3. Implikasi Empiris
Perkembangan teknologi terutama internet tidak hanya berfungsi
sebagai alat komunikasi seperti mengirim surat elektronik atau email saja
seperti pada awal perkembangannya. Akan tetapi juga sudah merambah
kepada interaksi yang lebih kompleks lagi. Seperti dalam beberapa tahun ini

116
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banyak sekali bermunculan aplikasi layanan jasa yang beragam dan


bervariasi salah satunya dalam bidang jasa transportasi.
Kehadiran jasa transportasi berbasis aplikasi online yang
menggunakan internet sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam segala
aktifitas secara cepat dan efisien. Salah satu bisnis yang sedang berkembang
saat ini adalah bisnis jasa transportasi dengan sepeda motor atau yang dulu
biasa disebut ojek. Ojek dahulu dikelola secara konvensional namun dengan
adanya perkembangan internet muncul inovasi baru yaitu ojek yang
menggunakan aplikasi online, menjadi ojek online salah satu yang dibahas
dalam penelitian ini adalaha GoJek.
Namun inovasi GoJek tidak selalu disambut baik oleh masyarakat,
khususnya bagi para pengemudi ojek pangkalan yang merasa tersaingi dan
mengalami penurunan jumlah penumpang serta penghasilan, hal tersebut
memicu terjadinya konflik antara GoJek dan Ojek Pangkalan di Kota
Surakarta. Bentuk-bentuk konflik yang terjadi yaitu Konflik Manifes dan
Konflik Laten, Bentuk Konflik Manifes antara lain pengeroyokan,adu mulut
dan perebutan atribut. Sedangkan bentuk konflik laten antara lain iri dan
dengki serta kecewa.
Kemudian dapat disimpulkan juga bahwa konflik antara ojek
pangkalan dan Gojek ini merupakan konflik horizontal dimana konflik ini
terjadi di kalangan masyarakat sendiri di Kota Surakarta. Konflik ini juga
tergolong konflik yang besar karena melibatkan banyak orang di dalamnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konflik antara lain keterbatasan lahan,
perbedaaan sistem, perebutan penumpang dan penghasilan, serta perbedaan
tariff. Konflik yang terjadi antara ojek pangkalan dan GoJek dapat di
selesaikan dan dihindari dengan upaya penanggulangan yaitu penetapan
batas,zona merah ,memberi teguran atau peringatan dan melaporkan kepada
pihak yang berwenang.

C. Saran

117
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Bagi Ojek Pangkalan Agar terus berinovasi guna meyakinkan para


penumpang bahwa ojek pangkalan mempunyai kelebihan juga
dibandingkan dengan ojek online. Berusaha agar memperbaiki
fasilitas yang digunakan dalam berkendara. Selain itu juga dapat
meredam emosi, saling menghargai satu sama lain. Tidak
mengedepankan kepentingan pribadi saja juga mengedepankan
kepentingan bersama.

2. Bagi GoJek (Ojek Online) Agar terus berhati-hati dan tetap menjaga
etika dalam berkendara dan toleransi dengan ojek pangkalan sehingga
tidak memicu terjadinya konflik. Menjunjung tinggi rasa saling
menghargai dan tidak melakukan pelanggaran yang memicu konflik
serta tidak mengedepankan kepentingan pribadi melainkan
kepentingan bersama juga.

3. Bagi Peneliti selanjutnya dengan adanya penelitian ini menunjukan


dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari manusia akan berlomba-
lomba. Namun penelitian ini baru sekedar menunjukan atau
menggambarkan konflik yang terjadi, namun belum mengungkapkan
permasalahan yang lebih dalam lagi. Untuk itu, untuk penelitian
selanjutnya diharapkan bisa mengungkapkan permasalahan yang lain
mengenai perubahan sosial ekonomi akibat keberadaan GoJek serta
mengungkap perubahan sosial akibat kecanggihan teknologi yang
digunakan oleh GoJek. Serta peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih
dalam mengenai perusahaan GoJek dimulai dari sistem perekrutan
hingga sistem kerjanya.

118

Anda mungkin juga menyukai