Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1

MATERI PERTEMUAN 1

A. Pengertian Bilangan Asli

Dikutip dari buku Pengantar Matematika Dasar (2021) karya Andi Kaharuddin, bilangan asli adalah
himpunan bagian dari sistem bilangan bulat yang merupakan bilangan bulat positif. Bilangan asli
dimulai dari angka 1 yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya. Dengan kata lain bilangan asli ini
merupakan semua bilangan positif yang dimulai dari angka 1 hingga seterusnya. Bilangan ini tidak
termasuk nol (0), pecahan, desimal, dan bilangan negatif.

B. Sifat Bilangan Asli

Sebelum mengetahui apa saja jenis bilangan asli, kamu perlu mengenal terlebih dahulu sifat dari
bilangan asli, dikutip dari laman Embibe.

1. Asosiatif
Sifat asosiatif adalah sifat bilangan asli yang terjadi pada operasi hitung 3 angka atau lebih, yang
hasilnya tidak bergantung pada pengelompokan dari angka yang dioperasikan.
Contoh pada penjumlahan yaitu 2+ (3+ 5) = (2+3) + 5 = 10
Contoh pada perkalian yaitu 2 x (3×4) = (2×3) x 4 = 24 2.

2. Distributif
Distributif merupakan sifat penggabungan atau penyebaran pada suatu operasi hitung terhadap
elemen-elemen kombinasi, baik itu penjumlahan maupun pengurangan.
Contoh sifat distributif pada perkalian terhadap penjumlahan: a × (b + c) = ab + ac Contoh sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan: a × (b - c) = ab - ac

3. Komutatif
Sifat komutatif ialah sifat operasi hitung dua bilangan yang apabila urutannya diubah tidak akan
merubah hasilnya. Sifat komutatif ini hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.
Contoh sifat komutatif pada penjumlahan, yaitu 3 + 5 = 5 + 3
Dalam penjumlahan tersebut, meskipun kamu membalik urutan angka, hasil dari penjumlahan
tersebut tetaplah sama atau tidak akan berubah. Sama halnya dengan perkalian yaitu 3 x 5 = 5 x
3.

4. Tertutup
Sifat ini menunjukkan bahwa setiap penjumlahan dan perkalian bilangan asli, baik itu dua angka
atau lebih akan selalu menghasilkan bilangan asli.
Contoh pada penjumlahan yaitu 2 + 3 = 5 Contoh pada perkalian yaitu 5 x 5 = 25 Intinya berapa
pun angka yang digunakan pada operasi penjumlahan dan perkalian akan selalu menghasilkan
bilangan asli. Berbeda dengan pengurangan dan pembagian. Pada operasi tersebut bilangan
yang dihasilkan bisa berupa bilangan negatif dan bilangan pecahan.

C. Jenis Bilangan Asli


Berdasarkan bentuknya, bilangan asli terbagi menjadi 4 jenis yaitu bilangan genap, ganjil, prima
dan komposit.

1. Bilangan genap
Bilangan genap adalah bilangan asli yang berkelipatan 2, atau bilangan asli yang habis jika
dibagi 2.
Contoh bilangan genap positif adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya.
2. Bilangan ganjil
Kebalikan dari bilangan genap, bilangan ganjil merupakan bilangan yang tidak habis jika
dibagi 2, atau bilangan yang bersisa jika dibagi 2.
Contohnya yaitu 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya.
3. Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya bisa dibagi 1 atau dibagi dengan dirinya
sendiri. Seperti halnya angka 3 yang hanya bisa dibagi 1 dan dirinya sendiri yaitu 3.
Contoh bilangan prima lainnya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29 dan seterusnya.

4. Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang memiliki faktorisasi atau dapat diartikan juga
dengan bilangan yang dapat dibagi dengan bilangan lain selain 1 dan dirinya sendiri.
Bilangan komposit ini merupakan hasil dari perkalian dua bilangan prima atau lebih.
Contoh bilangan komposit yaitu 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 dan seterusnya.

D. Operasi Bilangan Asli

Operasi hitung bilangan asli yaitu:

 Jika kedua tanda bilangannya sama, maka hasilnya positif


 Jikakedua tanda bilangannya berbeda, maka hasilnya negatif

Ilustrasi di atas dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tanda Bilangan Hasilnya


+ + +
- - +
+ - -
- + -
Tanda-tanda bilangan di atas berlaku untuk semua operasi bilangan asli yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.

Contoh: 1

Soal Kunci Jawaban


Tentukan hasil dari:
a. -7 + 15 – 12 a. -7 + 15 – 12 = 8 – 12
= -4
b. 5 + (-11) – 7 b. 5 + (-11) – 7 = 5 – 11 – 7
= -6 -7
= -13
c. -19 – 7 + 15 c. -19 – 7 + 15 = -26 + 15
= -11
d. 9 – (-15) – 8 d. 9 – (-15) – 8 = 9 + 15 – 8
= 24 – 8
= 16
e. -21 + (-14) – 29 e. -21 + (-14) – 29 = -21 – 14 – 29
= -35 – 29
= -64
3 3 8+3 11 3
f. 2+ f. 2+ = = =2
4 4 4 4 4
4 4 15−4 11 1
g. 3 - g. 3 - = = =2
5 5 5 5 5
2 2 10 1
h. 5 x h. 5 x = =3
3 3 3 3
5 5 7 42 2
i. 6: i. 6: =6x = =8
7 7 5 5 5
Contoh: 2

Dalam mengerjakan sebuah tes terdapat aturan sebagai berikut:


Menjawab Benar = +4
Menjawab salah = -1
Tidak menjawab = 0
Dari 25 soal, Andi hanya menjawab 20 soal dan 3 di antaranya salah. Skor yang diperoleh Andi
adalah . . . .
Jawab:
Diketahui :
Jumlah soal keselurahan = 25 soal
Jumlah soal yang dijawab Andi = 20 soal dan 3 soal di antaranya salah
Maka jumlah soal yang dijawab benar = 17 soal
Soal yang tidak dijawab = 5 soal
Apabila Andi menjawab Benar, maka nilainya +4
Apabila Andi menjawab Salah, maka nilainya -1
Apabila Andi tidak menjawab, maka nilainya 0
Ditanya : Skor yang diperoleh Andi = ...?
Penyelesaian:
= (B x 4) + (S x (-1)) + (TJ x 0)
= (17 x 4) + (3 x (-1)) + (5 x 0)
= 68 + (-3) + 0
= 68 – 3 + 0
= 65
Jadi, skor yang diperoleh Andi adalah 65.

Contoh: 3
Seekor ikan berada pada kedalaman 800 m dibawah permukaan laut. Kemudian ikan ini berenang sejauh
150 m menuju permukan laut. Berapakah posisi ikan itu berada?

Jawab:
Diketahi :
Kedalaman ikan = 800 m
Kamudian ikan berenang sejauh 150 m
Bawah permukaan laut ditandai dengan (-)
Atas permukaan laut ditandai dengan (+)
Ditanya: Posisi ikan = ....?
Penyelesaian :
= - 800 + 150 = -650
Jadi, posisi ikan = -650 m. Ini berarti ikan berada dibawah permukaan laut.

Contoh: 4
Pada musim semi suhu udara mencapai 6 0 C, sedangkan pada musim dingin suhu udara mencapai -2 0 C.
Selisih suhu udara antara kedua musim itu adalah ....
Jawab:
Diketahi :
Pada musim semi suhu udara = 60 C
Pada musim dingin suhu udara = -20 C
Ditanya: Selisih suhu udara antara kedua musim = ....?
Penyelesaian :
= 60 – (-20) C
= 60C + 20 C
= 80 C
Jadi, Selisih suhu udara antara kedua musim itu adalah 8 0 C.

Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


( LKPD 1 )

Nama Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelas :
Hari/Tgl :

Indikator Capaian TP:


10.1.1 Melakukan operasi hitung bilangan asli (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian)
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat melakukan operasi hitung bilangan asli (penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian)

 Selesaikan masalah berikut dalam kelompokmu!


1. Hitunglah hasil dari :
a. -30 + (-17) – 15
7
b. 5 -
9
6
c. 7 x
5
3
d. 9 :
6
2. Sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 1800 m, kemudian turun menukik sejauh
240 m. Jika pesawat kembali naik sejauh 100 m, maka berapakah ketinggian pesawat
sekarang?
3. Suhu udara di kota Masohi -60 C, sedangkan susu udara di kota Ambon 28 0 C. Berapakah
perbandingan suhu udara di kedua kota tersebut?
Petunjuk :
1. Carilah jawaban dari setiap soal dengan benar.
2. Presentasi hasil kerja kelompok di depan kelas.

Penyelesaian : ................................................................................................................................................

KUNCI LKPD 1

NO Soal Kunci Jawaban

1. Hitunglah hasil dari : Jawab:


a. -30 + (-17) – 25 = -30 ... 17 – 15
a. -30 + (-17) – 15
7 = -30 – ....
b. 5 -
9 = ....
6 7 … .−7 … . ….
c. 7 x b. 5- = = = ….
5 9 9 …. 9
3 6 …. 2
d. 9 : c. 7x = = ....
6 5 5 5
3 …. ….
d. 9: =9x = = ....
6 …. 3
2. Sebuah pesawat terbang berada pada Jawab:
ketinggian 1800 m, kemudian turun Diketahi :
Ketinggian Pesawat = .... m
menukik sejauh 240 m. Jika pesawat
Kamudian Pesawat turun menukik sejauh
kembali naik sejauh 100 m, maka .... m.
berapakah ketinggian pesawat sekarang? Dan Pesawat kembali naik sejauh .... m
Pesawat naik ditandai dengan (+)
Pesawat turun ditandai dengan (-)
Ditanya:
Ketinggian ..................................................... = ....?
Penyelesaian :
= .... – .... + 100
= .... + 100
= ....
Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah ....

3. Suhu udara di kota Masohi -60 C, sedangkan Jawab:


Diketahi :
susu udara di kota Ambon 280 C. Berapakah
Suhu udara di kota Masohi = .... C
perbandingan suhu udara di kedua kota Suhu udara di kota Ambon = .... C
tersebut? Ditanya:
..........................................................................= ....?
Penyelesaian :
= .... C + .... C
= .... C
Jadi, perbandingan suhu udara di kedua kota
tersebut adalah ....

Anda mungkin juga menyukai