OLEH :
ANDRI MEIRIKI
Sumber daya manusia yang dimaksud tentu saja adalah SDM yang
berkualitas. Dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
SDM Dapat melakukan seluruh pekerjaan yang dibebankan
kepadanya, dan dapat mengemukakan gagasan-gagasan dan
inovasi baru untuk pengembangan organisasi.
Metaperspektif Perubahan
Pemetaan mental Manusia Perlengakapan STRUKTUR DAN PROSES
Ekologi, Siklus Material Metode Lingkunga
Setiap tim memiliki serangkaian norma dan kepercayaan yang tercermin pada
perilaku masing-masing anggotanya, yang tidak dinyatakan dan beragam. Naik
turunnya susasana hati, tugas yang berbeda, kehadiran dan usaha menepati
waktu, konflik, standar bahasa, dan moral biasa terjadi dalam proses tim.
Perbuhaan kinerja tim yang tidak diinginkan teridentifikasi melalu proses umpan
balik disebabkan oleh faktor yang bersifat spesifik dan umum. Faktor spesifik
dapat berbentuk perubahan dalam keanggotaan, tugas, perubahan keuangan dan
sumber daya, kondisi yang kondusif, dan perubahan dalam pembagian
perlengkapan. Hal tersebut sering kali terjadi dan biasanya menyebabkan tim
tidak dapat memenuhi target kinerja.
faktor umum bersifat melekat pada tim dan menunjukkan adanya kesempatan
untuk perbaikan kinerja tim pada jangka waktu panjang. Manajer yang tidak
konsisten dalam menghadapi permasalahan adalah contohnya.
ANDRI MEIRIKI - UNAS 2018 7
PENGOPTIMALAN KINERJA TIM
• Tim dimana kita bekerja perlu melakukan sesuatu yang lebih daripada hanya
mempertahankan konsistensi kinerja. Beberapa kelompok dapat menjaga konsistensi
kinerjanya, beberapa kelompok lain hanya memiliki kinerja rata-rata, dan kelompok
lainnya tetap memiliki kinerja buruk.
• Banyak organisasi ingin memastikan bahwa timnya memiliki kinerja terbaik atau
optimal dalam pelaksanaan tugasnya.Banyak organisasi menjadikan hal tersebut
sebagai tujuan jangka panjang. Konflik, perbedaan persepsi, dan jarangnya pertemuan
tidak mengindikasikan bahwa sebuah tim memiliki kinerja optimal.
• Parameter yang digunakan harus menunjukkan bagaimana perubahan digunakan
untuk pencapaian tujuan. Optimalnya kinerja tim tidak hanya di pengaruhi oleh
konsistensi kinerjanya, tetapi juga perbaikan-perbaikan yang dilakukan.
Tim memerlukan waktu yang cukup untuk menyiapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan
dan tahu bagaimana menggunakan keterampilan komunikasi untuk mengklarifikasi
informasi dan menjalin hubungan baik dengan sesame anggota kelompok.
Tim ini juga memiliki metodologi perencanaan program untuk mengimplentasikan kebijakan
yang ditetapkan. Selain itu, mengatur proposi waktu dalam pelaksanaan tugasnya,
mempertahankan kualitas hubungan, dan mengamati proses tim untuk mengetahui mana
yang harus ditingkatkan.
Dilihat dari sistem, lebih banyak bukan berarti lebih baik. Sebuah tim yang tidak mengatur
kualitas hubungan tidak akan pernah dapat menyelesaikan tugasnya. Demikian juga dengan
tim yang tidak menetapkan waktu penyelesaian tugasnya akan memiliki kinerja yang kurang
baik, seperti hubungan personal yang tidak harmonis dan konflik yang tidak terselesaikan.