Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

“KOMITMEN MUTU”
Nama : ANDE SENISA, A.Md.Keb
NDH :4
Instansi : Pemerintah Kab. Katingan
Unit kerja : UPTD Kec. Mendawai Puskesmas Mendawai
Widyaiswara : Dra. Ida Suharti Ningsih, M.Si

A. POKOK PIKIRAN
a. Pengertian
- Komitmen adalah suatu keadaan dimana seseorang membuat perjanjian
(keterikatan), baik kepada diri sendiri ataupun orang lain untuk melakukan suatu
tindakan yang dilakukan secara sukarela.
- Mutu adalah kualitas atau nilai dari sebuah produk atau jasa. Dalam hal ini kualitas
dan layanan yang kita maksud adalah pelayanan kepada masyarakat atau public
service.
- Komitmen Mutu adalah sebuah perjanjian kepada diri sendiri ataupun orang lain
untuk meningkatkan kualitas nilaidari sebuah barang dan jasa.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah.
a. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan.
b. Efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan
tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
c. Inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
d. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.

b. Nilai Dasar Komitmen Mutu


Ada 4 hal tengtang Nilai-nilai dasar komitmen Mutu diantaranya :
1. Orientasi Mutu : komitmen untuk senantiasa untuk melakukan pekerjaan dengan
arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
2. Efektivitas : Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Efisiensi : Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasional.
4. Inovatif : Adanya terobosan atau ide kreatif demi peningkatan pelayanan mutu. Ini
adalah salah satu Cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan.

Sedangkan Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima


sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan
kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan; melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark.
B. PENERAPAN
1. Orientasi Mutu : memberikan pelayanan yang Ramah, selalu menerap kan 5S
(senyum, salam, sapa, sopan dan santun), selalu disiplin dalam bekerja agar pelayanan
tetap optimal. Mendahulukan pasien yang lebih membutuhkan atau emergency.
2. Efektivitas : Selalu menggunakan nomor antri untuk pasien, terkecuali pasien yang
emergency. Serta memberikan pelayanan sesuai dengan SOP serta tertib administrasi
dan tanpa diskriminasi.
3. Efisiensi : selalu mencatat diagnose dan keluhan pasien di buku register agar
memudahkan saat pembuatan laporan. Selalu memeriksa pelaporan dengan cermat agar
tidak menyebabkan pemborosan kertas. Pengiriman laporan dapat melalui e-mail agar
lebih cepat sampai serta tepat kepada tujuan sebelum melakukan pengiriman berkas
fisiknya. Menghemat penggunaaan listris dengan cara mematikan lampu dan kipas
angina setelah bekerja.
4. Inovatif : melakukan kegiatan pertemuan atau pelatihan secara daring sehingga lebih
menghemat waktu, melakukan pengecekan BPJS pasien yang aktif atau tidak melalui
Pcare sehingga menjadikan pelayanan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai