TUGAS 3
Pemuda adalah generasi harapan bangsa. Oleh karena itu, para pemuda perlu
mengoptimalkan masa muda untuk meningkatkan kualitas dirinya. Beberapa sarana untuk
meningkatkan kualitas diri di antaranya melalui pendidikan di sekolah maupun dengan
mengikuti pelatihan di Iuar sekolah. Semua aktivitas itu merupakan upaya untuk mengubah diri
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak terampil
menjadi terampil, sehingga output yang diharapkan dari proses pendidikan yaitu menghasilkan
pegetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
Ketiga output tersebut dapat tercapai apabila proses belajar memperhatikan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek-aspek ini perlu diasah bersama-sama agar tercapai
kebermanfaatan yang utuh. Sebab apabila hanya berfokus pada satu aspek, misalnya aspek
kognitif akan memunculkan beberapa permasalahan di dalam masyarakat. Sebagai contoh, ada
seorang pemuda yang pandai di kelas, namun tenyata di tengah masyarakat tidak peduli dengan
lingkungan sekitar. Permasalahan ini disebabkan terlalu fokus pada aspek kognitif, namun
mengabaikan aspek afektif.
Oleh karena itu, para pemuda perlu menempa diri untuk senantiasa belajar mengasah
kecerdasan, kepekaan hati dan berkontribusi di tengah masyarakat. Dengan begitu, pemuda
menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki karakter yang baik. Karakter ini bisa disebut pula
sebagai akhlak, di mana akhlak merupakan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan, dan sifatnya
refleks atau spontan karena sudah terbiasa. Oleh karena itu, para pemuda perlu memupuk
kebiasaan yang baik, seperti pikiran yang baik, ucapan yang baik dan tindakan yang baik.
Karakter para pemuda juga dapat; dibangun melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam
aktivitas sosial yang berdampak pada kebaikan masyarakat. Dengan demikian, bangsa ini akan
tumbuh menjadi bangsa yang sejahtera tatkala para pemuda memiliki karakter yang baik.
Sebagai pemuda yang memiliki karakter yang baik tidak cukup haya sampai disitu.
Tetapi sebagai pemuda yang baik itu harus mampu saling bekerja sama dengan pemuda yang
lainnya untuk membangun sikap saling membantu, saling tolong menolong satu sama yang
lainnya. Mempunyai rasa kebersamaan dan jiwa solidaritas yang tinggi. Contohnya seperti jika
ada warga masyarakat yang sedang kesusahan bagaimana car akita sebagai seorang pemuda yang
memiliki karakter yang baik dapat membantu meringangkan kesusahan tersebut.
2. Perbedaan yang paling mencolok antara teks persuasi dan teks eksposisiberdasarkan
cirinya adalah teks persuasi berisi ajakan atau bujukan yang ditujukan kepada pembaca,
sedangkan teks eksposisi berisi informasi untuk memaparkan masalah
disertai dengan pendapat yang didukung oleh fakta.
Kesatuan : Paragraf diatas merupakan satu kesatuan dalam sebuah paragraf karena
membicarakan ide yang sama tentang penggunaan pupuk kimia
Kepaduan : Merupakan satu paragraf yang padu karena kalimat-kalimat tersebut terhubung
dengan baik dan biasanya di tandai dengan kalimat “selain itu”, “Oleh sebab itu”.
Kerurutan : Paragraf diatas merupakan paragraf yang terurut bagaimana bisa terurut karena
di awal paragraf sudah di tegaskan cara dalam pengguanaan pupuk kimia serta kaliamat
selanjutnya menjelaskan dampak dari penggunaan pupuk kimia.