“UNIT PENGADAAN”
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
2023
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN KEGIATAN PBL I
Disusun oleh :
NIDN.
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN PBL
Disusun oleh :
Mengetahui,
Ka.Prodi S1 Adminsitrasi RS
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah manajemen logistik rumah sakit didefinisikan oleh Aditama (2013) yaitu
ilmu pengetahuan serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-
alat. Pengertian manajemen logistik menurut Bowersox (2014), adalah proses
pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang
dan barang jadi dari para supplier , diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para
pelanggan
1. Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan
mutu yang memadai
2. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahawa upaya tujuan operasional dapat
terlaksana dengan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan,
pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan yang tidakwajar
lainnya.
9 Ciri- ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap
perpindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis (Bowersox,2014).
1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Menurut PMK no.58 tahun 2014,
perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode
pengadaan persediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai
dengan hasil kegaitan pemilihan untuk mencapai terpenuhinya kriteria tepat jenis,
tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan obat dilakukan untuk menghindari
kekosongan dengan menggunakan metode dan dasar-dasar perencanaan yang telah
ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi/morbiditas, Pemeliharaa 3 n
Peramalan dan penentuan Perencanaan Penerimaan dan penyimpanan Penyaluran
Pengawasan Pengadaan Penghapusan Penganggaran kombinasi metode konsumsi
dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran.Perencanaan biasanya dilakukan
bulanan atau mingguan untuk mengendalikan persediaan dan tempat distribusi.
2. Fungsi penganggaran Merupakan usaha untuk merumuskan perincian penentuan
kebutuhuan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang serta jumlah biaya
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya
(Aditama, 2013). Anggaran biasanya dipakai dalam periode satu tahun yang berisi
ramalan pendapatan yang akan diterima dan engeluaran yang terjadi pada tahun
mendatang.
3. Fungsi Pengadaan Merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kepada
instansiinstansi pelaksana (Aditama, 2013). Menurut PMK tahun 2004 pengadaan
merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan.
Proses pengadaan yang baik adalah:
a. Mendapatkan obat dengan benar dengan jumlah yang benar
b. Harga pembelian yang serendah mungkin
c. Kualitas sesuai standar yang dipersyaratkan
d. Pelayanan dan kualitas supplier dapat dipercaya
e. Pengaturan waktu pengiriman (mencegah kekosongan stok)
4. Fungsi Penerimaan dan Penyimpanan Fungsi penerimaan merupakan kegiatan untuk
menerima perbekalan logistik yang telah diadakan sesuai dengan aturan yang
berlaku, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan.
5. Fungsi Penyaluran Kegiatan distribusi merupakan lanjutan dari proses penyimpanan.
Pendistribusian merupakan pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat
pemakai.
6. Fungsi Pemeliharaan Merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan
kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil barang inventaris (Aditama,2013).
Pemeliharaan terdiri dari dua katagori yaitu pemeliharaan korektif dan pemeliharaan
preventif.
7. Fungsi Penghapusan Penghapusan merupakan kegiatan kegiatan penyelesaian
terhadap perbekalan logistik yang tidak terpakai dikarenakan kedaluarsa, rusak, mutu
tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan perbekalan
logistik kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tujuan
penghapusan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi
syarat dikelola sesuai standar yang berlaku.
8. Fungsi Pengawasan. Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan
yang mliputi usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan
logistik (Aditama, 2013). Semua kegiatan dalam siklus logistik harus dilakukan
pengawasan mulai dari fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan, penganggaran,
pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, dan
penghapusan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 A. Profil Rumah Sakit
Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) merupakan rumah sakit swasta yang
beralamat di Jl. Jend. A.Yani No.69, Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Rumah Sakit Petrokimia Gresik awalnya merupakan
Rumah Sakit Perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh PT Petrokimia Gresik.
Beroperasi sejak tahun 1971, berupa Poliklinik Pabrik yang hanya melayani
kesehatan karyawan PT Petrokimia Gresik. Pada tahun 1977 poliklinik yang semula
menempati ruang seluas 20 m2 di area pabrik dipindahkan dan menempati gedung
baru di Jl. Jendral Akhmad Yani Gresik.
Pada tanggal 7 April 2004 beralih status bahwa RS Petrokimia Gresik dikelola
oleh PT Petro Graha Medika(pemilik Rumah Sakit) sesuai dengan Akte Notaris
Ratnasari Harwanti, SH, No.8 tanggal 7 April 2004, tentang Pendirian Perseroan
Terbatas PT Petro Graha Medika dan Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas
Dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No.C-14532
HT.01.01.TH.2004 tanggal 11 Juni 2004. Perusahaan Pemegang Saham PT Petro
Graha Medika (Pemilik Rumah Sakit) adalah sbb :
Rumah Sakit Petrokimia Gresik merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C yang
memberikan pelayanan medik, penunjang medik, pelayanan keperawatan dan
kebidanan, pelayanan kefarmasian dan pelayanan penunjang klinik dan non klinik.
Dimana pelayanan medik dan penunjang medik meliputi pelayanan medik umum,
pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik sub-spesialis. Pada
perkembangannya RS Petrokimia Gresik dalam upaya memenuhi kebutuhan dan
harapan masyarakat terhadap pemenuhan layanan kesehatan yang berkualitas dan
sesuai standar, RS Petrokimia Gresik berkomitmen senantiasa mengutamakan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
Adapun pelayanan yang ada di Rumah Sakit Petrokimia Gresik antara lain:
1. Rawat Jalan
a. Poli Umum
b. Poli Spesialis
c. Poli Gigi Umum
d. Poli Gigi Spesialis
e. Poli HBC
f. Poli Gizi
g. Poli Fisioterapi
h. Pelayanan Kemoterapi
i. Pelayanan Medical Check Up
j. Pelayanan Hemodialisis
2. Rawat Inap
a. Rawat Umum
b. Perawatan Intensif (ICU)
c. Perawatan Intensif Neonatus (NICU)
d. Perawatan Intensif Pediatric (PICU)
e. Pelayanan Pembedahan/ Kamar Operasi
f. Perawatan Persalinan dan Kebidanan
g. Rawat bayi / Neonatus
4. Pelayanan 24 jam Di rumah Sakit Petrokimia Gresik
a. Penanganan Gawat darurat (IGD)
b. Ambulance transport dan 118 Emergency
c. Laboratorium
d. Radiologi
e. Farmasi
B. VISI
Menjadi Rumah Sakit yang unggul dan terpercaya sebagai pilihan utama
masyarakat di wilayah Gresik dan sekitarnya.
C. MISI
1. Memberikan layanan prima kepada masyarakat indutri dan masyarakat umum
dengan mengutamakan mutu layanan dan keselamatan pasien.
2. Menyediakan sarana layanan Rumah Sakit yang terstandarisasi.
3. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan Rumah Sakit sebagai unit
bisnis yang berdaya saing tinggi dengan tetap memperhatikan fungsi sosial.
4. Mengembangkan karyawan Rumah Sakit yang kompeten inovatif,loyal dan
berdedikasi tinggi serta sejahtera.
5. Membantu perusahaan pelanggan dalam penanganan dan pemeliharaan
kesehatan secara efektif dan efisien.
Direktur RS
Bagian Umum
Driver Pekarya
Sanitasi
Sekuriti
Parkir
Cleaning Service
Gardener
3.3 Deskripsi pelaksanaan kegiatan
A. Identifikasi Kegiatan Manajemen
job deskripsi unit pengadaan rumah sakit petrokimia gresik
Tanggung Jawab Kepada Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik melalui Kepala
Bagian Umum Rumah Sakit Petrokimia Gresik
Wewenang 1. Melakukan penilaian kerja, teguran dan pembinaan kepada
karyawan yang menjadi tanggung jawab Kepala Sub Bagian
Pengadaan.
2. Mengajukan kebutuhan diklat dan atau penambahan SDM.
3. Mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar
4. Menyampaikan masukan dan atau keluhan kastamer internal
dan eksternal yang terkait instalasi lain kepada masing masing
Kepala Instalasi.
5. Menyampaikan hasil penilaian kinerja karyawan yang berada
pada garis koordinasi di Sub Bagian Pengadaan.
Persyaratan Jabatan 1. D3/S1 Administrasi.
2. Pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidangnya.
Analisis pada bagian pengadaan rumah sakit petrokomia gresik menggunakan metode
lean management. menurut George R. terry terdapat 4 fungsi manajemen yang dikenal
sebagai POAC, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuanting
(pengarahan), dan controlling (pengendalian).
1. Planning
Pada tahap perencanaan, langkah awal yang dilakukan oleh unit pengadaan adalah
menyediakan dan menyiapkan permintaan dan NSI dari setiap unit.
2. Organizing
Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan yang
Pendidikan Sertifikat
diperlukan
3. Actuanting
Unit pengadaan melayani kebutuhan barang diseluruh unit RSPG sesuai spesifikasi dan
terstandar dan melayani kebutuhan NSI (non stok item) di semua unit RSPG
1. Membuat surat dan perencanaan belanja mingguan ke pengaduan BOD
2. Memonitoring permintaan barang ke pengadaan BOD
3. Mendistribusikan barang ke unit terkait
4. Membuat rekapan permintaan mingguan ke gudang NSI BOD
5. Mendistribusikan barang sesuai permintaan unit
6. Membuat laporan pengeluaran barang ke keuangan BOD
4. Controllong
Uniut pengadaan melakukan pengawasan dan pengendalian dengan membuat PTJ kas
kecil dan membuat berita acara dan jasa tagihan rekanan
D. Identifikasi waste
Waste merupakan kebutuhan minimum dari alat, bahan, bagian dan pekerja
(waktu kerja) yang sangat penting untuk produksi (santoso 2018). Waste juga dapat
didefinisikan sebagai aktifitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses
transformasi input menjadi output sepanjang value stream mapping.