PELAKSANAAN
A.Bentuk Kegiatan Praktek
1.Bagian Rekam Medik
Bentuk kegiatan praktek perkantoran medik yaitu pada bagian instalasi
dan observasi, adapun kegiatan praktek pada instalasi rekam medis dimulai
pada tanggal 07 Februari- 05 Maret 2022. Adapun kegiatan yang saya lakukan
a. Pembekalan materi
1) Secara umum
Apa saja hal hal penting dalam perkantoran medik yang ada dalam
2) Secara khusus
b. Observasi
kesimpulan tentang objek yang telah diteliti dan diamati, yang mana
informasi yang bisa dibagikan kepihak lainya yang disusun dalam bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh staf atau petugas yang bekerja di instalasi
c. Wawancara
langsung antara dua orang atau lebih. Selain itu, ada juga yang
yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, maupun
2019)
instalasi rekam medis tentang retensi status rekam medis di dapat bahwa
d. Dokumentasi
ilham 2019).
kegiatan yang berada di instalasi rekam medis sebagai bukti dari kegiatan
yang dilaksanakan.
e. Praktek
perbekalan dan dapat diterapkan dalam masyarakat maupun instansi, hal ini
membuat mahasiswa tidak hanya baik di dalam materi, tetapi juga baik di
tindakan yang tidak dapat ditemukan pada materi dapat menjadi pengalaman
Bukittinggi
pengobatan.
kesehatan.
Bukittinggi
b.Observasi
1. Tujuan umum
gizi yang dapat memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta
sakit.
2. Tujuan Khusus
tubuh.
makanan.
laboratorium.
penyakit.
h) Penyelenggaraan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya
metabolisme pasien.
anamnesa diet.
keadaan pasien.
keluarganya.
c. Wawancara
2. Penyelenggaraan makanan
evaluasi.
3. Bagian Logistik Umum
a. Landasan Teori
pelanggan
rendahnya.
persediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai
tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan obat
tempat distribusi.
2. Fungsi penganggaran
kebutuhuan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang serta jumlah
3. Fungsi Pengadaan
adalah:
sumbangan.
pemakai.
6. Fungsi Pemeliharaan
7. Fungsi Penghapusan
8. Fungsi Pengawasan
penghapusan.
4. Bagian Logistik Farmasi
a. Observasi
dan pencatatan secara sistematis baik secara langsung maupun secara tidak
kesimpulan tentang objek yang telah diteliti dan diamati, yang mana
data atau informasi yang bisa dibagikan kepada pihak – pihak lainnya
Nilakandi, 2019)
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa di instalasi Logistik Farmasi
b. Wawancara
langsung antara dua orang atau lebih. Selain itu, ada juga yang
dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara
c. Dokumentasi
(Unknown, 2016)
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu, bermanfaat,
Kesehatan.
hukum.
Pelayanan kefarmasian yang menyeluruh meliputi aktivitas promotif,
manfaat terapi obat yang maksimal dan mencegah efek yang tidak
diperlukan pedoman bagi apoteker dan pihak lain yang terkait. Pedoman
diberikan pada pasien telah memenuhi standar mutu dan cara untuk
Yaitu apa saja hal hal penting dalam perkantoran medik yang
praktek tersebut.
lingkungan, seperti:
terhadap suatu objek secara teliti dan langsung di lokasi penelitian yang sudah
kesimpulan tentang objek yang telah diteliti dan diamati, yang mana
dalam bentuk karya ilmiah atau non ilmiah. (Zuhroh Nilakandi, 2019).
c) Wawancara
antara dua orang atau lebih. Selain itu, ada juga yang mendefinisikan
terstruktuk oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung atau wawancara jarak jauh. (Mughnifar Ilham, 2019). Secara
narasumber.
d) Dokumentasi
e) Praktek
Praktek adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.
mahasiswa tidak hanya baik di dalam materi, tetapi juga baik di dalam
bagai mana system kerja yang sebenarnya, selain tindakan tindakan yang tidak
a. Secara umum
b. Secara khusus
keperawatan yaitu:
Excel.
2. Koordinasi dengan rekam medis tentang pelayanan pasien
penderita keluar
2. Diskusi
3. Praktek
4. Observasi
KEPALA BIDANG
PELAYANAN MEDIK
a. Tugas pokok :
b. Urain tugas :
pengelolaan rekam medik pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
rekam medik
6. Membuat laporan kegiatan pelayanan rumah sakit secara rutin dan berkala
sakit
7. Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan staf dan petugas lain dalam
c. Tanggung Jawab :
2. Terciptanya suasana kerja yang baik, sejuk dan harmonis khususnya dibagian
3. Terwujudnya pengelolaan rekam medik yang semakin efisien dan efektif serta
medik
d. Wewenang:
petugas-petugas lainnya
kesalahan
2) Penerimaan
a. Tugas pokok :
Medis
b. Uraian tugas :
1. Melaksanakan Pencatatan Data dasar pasien Rawat Inap dan rawat
dan prasarana
c. Tangung jawab :
d. Wewenang :
1. Meminta Fotocopy KTP atau meminjam KTP Pasien untuk melakukan
komputer
maupun BPJS
3). Filling
a. Tugas pokok :
cepat, tepat
b. Uraian tugas :
medis
penyimpanan
c. Tangung jawab :
d. Wewenang :
teratur
4). Distribusi
a. Uraian tugas :
berobat
5. Menyusun dan merapikan berkas rekam medis pada rak rekam medis
termasuk tempat , unit bagian kerja ,dan peratura kerja yang berlaku di bagian
rekam medik .bidang kerja di bagian rekam medik rumah sakit madina di bagi
menjadi 3 bagian.
a. Bagian filling
ruangan rekam medik untuk mengambil kertas regis pasien dan dimasukan
b. Bagian Penerimaan
pembuatan Kartu Identitas berobat ( KIB) setiap pasien baru rawat inap
c. Bagian Distribusi
Direktur
Wakil Direktur
Kepala Gizi
Ahli Gizi
organisasi unit pelayanan gizi disebuah rumah sakit, yang ditetapkan oleh
sakit.
Rumah Sakit Umum Madina saat ini berada pada kelas Tipe D,
pelayanan gizi rumah sakit harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
tertentu.
2) Ahli Gizi
dalam studi tenaga gizi dan pedoman diet khusus untuk mencegahan dan
kriteria tertentu:
Gizi.
b. Lulusan D4 – Gizi dengan pendidikan dasar D3- Gizi
3) Pelaksana
Pelaksana adalah petugas gizi yang bertugas sebagai proses gizi dan
distribusi gizi. Proses gizi yaitu tenaga pengolahan bahan makanan yang
bertugas mulai dari persiapan bahan makanan hingga makanan siap untuk
Tata Boga
Tata Boga
Madina Bukittinggi
rumah sakit terdiri atas biaya bahan baku, biayaa tanaga kerja dan biaya
overhead.Biaya bahan baku adalah biaya yang telah dikeluarkan atau pasti
dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat dalam proses kegiatan, baik
Biaya asuhan gisi meliputi biaya pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan
perawatan dan proses asuhan gizi terstandar.Biaya tersebut dapat berupa paket
3. Biaya Makan
dibagi dengan jumlah out put.Jumlah out put adalah porsi makan atau jumlah
konsumen yang dilayani.Apabila belum ada data dan informasi biaya untuk
setiap kelas maka dapat dilakukan pembobotan yang besarnya tergantung dari
4. Unit Cost
Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk dan biaya rata - rata hasil perhitungan dari biaya total
dibagi sejumlah biaya prduksi.Unit cost terdiri atas biaya satuan aktual yaitu
biaya berdasarkan atas pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk pada kurun
waktu tertentu, dan biaya satuan normative yaitu menghitung prediksi seluruh
biaya yang melekat pada unit produksi berupa biaya tetap dan biaya variable,
Madina Bukittinggi
memberikan pelayanan asuham gizi yang berkualitas, dilakukan oleh tenaga gizi
2013 tentang “Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit”, Pedoman Proses Asuhan
Madina
Penyelenggaraan makanan pada pasien rawat inap adalah suatu
makanan kepada pasien. Dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan
jumlah yang sesuai kebutuhan dan pelayanan yang layak serta memadai bagi
digunakan terdiri atas peralatan penyajian makan dan peralatan konseling gizi.
ahli gizi, pemilik rumah sakit, direktur rumah sakit dan instalansi
2 Lemari buku 4
3 Lemari kaca 3
4 Telepon 1
5 Komputer 1
6 Wastafel 3
7 Food model 3
dewasa
2. Fasilitas
a.Ruang Penerimaan
yang dilakukan di ruang penerimaaan Rumah Sakit Umum Madina terdiri atas
penerimaan bahan makanan dari pasar apabila barang langsung dibeli ke pasar,
b. Ruang penyimpanan
penyimpanan bahan makanan kering seperti garam ,gula, dan tepung, juga terdapt
tiga lemari es sebagai tempat penyimpanan bahan makanan basah, bahan sayur
sayuran di simpan di dalam kulkas sedangkan bahan hewani berupa daging dan
Pada ruang persiapan bahan dapat kita temui satu meja stainless steel,
dua westafel, tempat rak alat- alat masak dan beberapa rak sayur juga tempat
d.Ruang pengolahan
besar satu tungku, satu kompor gas satu tungku, satu kompor gas dua tungku,
lemari penyimpanan makanan sudah matang, papan diet pasien, meja dan kipas
angin.
e.Ruang Distribusi
Makanan yang telah masak akan diletakan kedalam rantang makanan atau teromos sesuai
jumlah pasien atau kebutuhan hari ini, kemudian dimasukan kedalam keranjang.Menjelang
distributor makanan datang, makanan yang sudah dikemas tadi akan diletakan di ruang
DIREKTUR
KABID KEUANGAN
KEPALA UNIT
RUMAH TANGGA
bagian logistik umum barang ATK (Alat Tulis Kantor), barang kebersihan dan
buku status serta perencanaan logistic umum Rumah Sakit Umum Madina yaitu
a. Observasi
perunit.
Proses logistic umum yang ada di rumah sakit madina antara lain
b. Wawancara
logistik umum ( gudang rumah tangga) yang bertanggung jawab atas semua
c. Dokumentasi
d. Studi Pustaka
laporan, seperti buku, informasi dari media elektro laporan, seperti buku,
informasi dari media elektronik (internet) dan nik (internet) dan berbagai
literatur lainnya.
4. Bagian Logistik Farmasi
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN MEDIS
KEPALA BIDANG
PELAYANAN MEDIK
Kefarmasian di Rumah Sakit, Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
pencatatan dan pelaporan, jaminan mutu serta monitoring dan evaluasi, yang
1. Perencanaan
a. Perencanaan obat dan Alkes BHP yang dicatat dalam Daftar Kebutuhan
morbiditas dan perbekalan farmasi yang masih tersedia serta dana yang
disetujui
instalasi laboratorium.
poli dan unit lain yang ada dan dicatat dalam Buku Permintaan
harian
farmasi kepada Ka. Instalasi farmasi setiap awal minggu untuk dikoreksi.
penyimpanan
4) Jika obat yang terlihat mirip atau memiliki nama yg mirip (LASA – Look
5) Untuk obat High Alert penyimpanan terlokalisir dan diberi logo penanda
high alert
periodik
depo farmasi dan unit-unit lain di rumah sakit (poliklinik, instalasi rawat
prescription).
pasien rawat jalan dan di tulis pada Kartu obat untuk pasien yang dirawat
inap.
2) Pasien asuransi BPJS berpedoman pada Daftar Plafon dan Harga Obat
(DPHO).
sudah di tetapkan.
pakai) pasien mengacu pada Protap pelayanan pasien rawat jalan, rawat
inap
cara yang baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang
maupun oleh pihak lain serta didokumentasikan sesuai dengan ketentuan dan
perbekalan farmasi
a. Petugas farmasi di semua depo dan unit dilakukan setiap 1 (satu) bulan
a. Secara manual dicatat pada buku, Kartu stock atau pada lembar/form-form
tertentu.
K.A Kesehatan
Lingkungan
OFB
bidang kerja, termasuk tempat, unit bagian kerja dan peraturan kerja yang
Pengolahan air bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk
memberikan perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai
menjadi mutu sesuai dari persyaratan air bersih dengan tujuan agar aman
b) Pengelolaan limbah B3
menangani limbah.
Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan
sejenis. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan
dan deterjen yang mengandung fosfor. Bagian ini mencakup, yang pertama limbah
d) Pengelolaan IPAL
teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah cair
sehingga limbah cair tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa dampak merugikan.
Bagian ini mencakup, yang pertama pembuangan limbah harus kedap air dan
terpisah dengan saluran air hujan, pemeriksaan kualitas limbah cair setiap
bulan.
6.Bidang Manajemen Keperawatan
a. Pengertian bidang kerja
membutuhkan tenaga kerja dan apa saja yang dikerjakan. Adapun bidang
biaya
10) Adapun bagian kerjanya seperti jam dinas perwat,pagi jam 08.30-
4) Peneliti keperawatan
c) Analisi kesenjangan
karyawan individual.
informasi keperawatan
b) Perubahan projek yang akan terjadi dalam produk dan
pelayanan keperawatan
C. Prosedur Kerja
1. Bidang Rekam Medik
yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS MADINA
Bukittinggi
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat
dibedakan menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk
keperluan berobat.
keperluan berobat.
1. Pasien baru
petugas guna mendapatkan data identitas yang akan ditulis diberkas rekam
medis dan di entry pada komputer. Pasien baru dengan berkas rekam
b. Pasien diberi kartu perjanjian atau surat kontrol oleh petugas poliklinik
untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan.
2. Pasien lama
mendapatkan informasi nomor rekam medis, dan tujuan berobat. Pasien ini
dapat dibedakan :
darurat gawat dilakukan di registrasi untuk pasien baru maupun pasien lama.
setiap pasien :
ruang perawatan.
selengkapnya.
penerimaan pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien
1. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan
menambah penyakitnya.
2. Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam
daftar tunggu.
menciptakan tanggapan yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk, menjamin
Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu diperhatikan,
yaitu :
4. Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
5. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
ditetapkan, kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima setiap saat.
3. Tanpa diagnosa yang tercantum dalam surat permintaan dirawat, pasien tidak
dapat diterima.
1. Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat, setiap saat
sudah tersedia.
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam medis
antara lain :
1. Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat pasien
perawat sendiri
dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut pulang,
1. Sistem Penamaan
1. Sistem Penamaan
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dangan
pasien.
2. Sistem Penomoran
Unit Numbering System “ sistem ini memberikan satu unit rekam medis baik
kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat inap. Pada saat
penderita berobat jalan ataupun untuk dirawat inap, kepadanya diberikan satu
akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus dengan tulisan
yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak atau ditulis tangan menggunakan
2. Tulisan Alergi
Terdapat tempat untuk menuliskan nama pasien pada map rekam medis
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus datang
sendiri untuk mengambil rekam medis yang dipinjam ke bagian rekam medis.
a. Sistem Sentralisasi
rekam medis rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat. Karena
semua pasien baik rawat jalan maupun rawat inap hanya memiliki satu
ruangan.
distandarisasikan.
bekerja di situ.
4. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
map-map rekam medis tersebut. Untuk berkas rekam medis yang tebalnya
sedang diberi penunjuk setiap 50 map. Makin tebal map-map rekam medis
makin banyak penunjuk harus dibuat. Rekam medis yang aktif lebih banyak
memerlukan penunjuk dari pada rekam medis-rekam medis yang kurang aktif.
Satu rencana yang pasti tentang pengelolaan rekam medis yang tidak aktif
rekam medis tersebut sudah tidak dipergunakan lagi. Apabila ternyata sudah
tidak tersedia lagi tempat penyimpanan rekam medis aktif, harus dilaksanakan
kegiatan menyisihkan rekam medis yang tidak aktif secara sistematik seirama
Rumah sakit wajib tetap memelihara indeks, register dan kartu lintasan
yang berisi data-data dasar seperti : tanggal masuk/keluar rumah sakit, nama
rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in aktif dari
rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai
Tujuan :
tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai gunanya telah menurun.
3. Pemusnahan Arsip
medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran harus
dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur
Dirumah sakit madina sendiri telah terjadi 2 kali retensi atau pemilihan status
rekam medik in aktif dan satu kali pemusnahan status , namun karna beberapa
hal pemusnahan status tersebut belom jadi dilakukan ,dan sekarang status
GADUIK,
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam
Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
MADINA adalah:
a. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
c. Tenaga para medis perawatan dan non perawatan yang terlibat langsung
Bukittinggi.
2. Pencatatan (Recording)
h. Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar
hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medi
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam
Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
MADINA adalah:
d. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
Rekam Medis dan lain sebagainya. Dalam hal dokter ke luar negeri maka
Bukittinggi.
4. Pencatatan (Recording)
rekam medis.
pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis
di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
lainnya.
Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasian segala informasi medis
memuat data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu data sosial dan data medis. Data
pasien. Data medis baru diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki
unit pelayanan kesehatan. Petugas di unit pelayanan adalah dokter dan ahli-
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya,
yaitu:
b. Up to date;
bertele-tele;
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku
sensus harian. Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan data medis
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan
dan formulir untuk pasien yang dirawat inap. Sesuai Peraturan Menteri
medis/medicalrecord maka :
c) Alamat
d) Agama
e) Jenis Kelamin
f) Umur
g) Status Perkawinan
h) Tempat/tanggal lahir
i) Pekerjaan
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat lama dicoret
dan dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal
1. Tanggal Kunjungan
3. Diagnosis
lembaran diagnostik/terapi.
3) Lembaran Grafik;
Pengobatan;
5) Catatan Perawat/Bidan;
7) Resume Keluar.
1) Laporan Operasi;
2) Laporan Anestesi;
3) Riwayat Kehamilan;
4) Catatan/Laporan Persalinan;
5) Identifikasi Bayi;
pada suatu berkas rekam medis. Lembaran ini berisi informasi tentang
serta berisi ringkasan data pada saat pasien keluar. Lembaran ini
Medis g. Alamat
d. Pendidikan
a. Status perkawinan;
i. Lama dirawat;
p. Keadaan keluar;
tidak perlu, ini untuk menentukan seberpa jauh dan teliti pemeriksaan
resistensinya.
3. Lembar Grafik
saat pasien mulai dirawat. Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-data
tekanan darah, pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi. Dapat juga diisi
Perintah medis tertulis adalah petunjuk dokter kepada bagian perawatan dan staf
medis /paramedis mengenai semua medikasi dan pengobatan yang diberikan kepada
harus mengamati :
a. Semua perintah harus telah ditandatangani oleh pemberi perintah. Perintah yang
diberikan secara lisan atau lewat telepon harus ditandatangani oleh si pemberi
diusahakan agar perintah lisan maupun telepon ini tidak sering terjadi.
b. Perintah keluar harus ditulis sebelum pasien meninggalkan rumah
sakit. Jika perintah keluar belum ditulis, petugas rekam medis harus
medisnya. Dalam hal ini harus ada catatan dari dokternya yang
dokter harus ada di dalam rekam medis. Petugas rekam medis harus
1. Koding (coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
numeric).
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan
lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD 10.
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga
medis. Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap,
klasifikasi masing-masing.
b. Pembedahan/Tindakan (ICDPIM)
c. Koding Obat-obatan
d. Laboratorium
e. Radiologi
g. Alat-alat
h. Dan lain-lain
1) Intruduction ( pendahuluan )
2) Susunan
3) Kode angka
4) Tanda perintah yang ada dalam buku ICD - 10 Volume I
Vol. I.
2. Indeksing
a. Indeks Pasien
Pengertian : Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien
yang pernah berobat di RS. Royal Progress. Informasi yang ada di dalam
1) Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat dan tgl lahir,
pekerjaan.
2) Tanggal berobat jalan maupun rawat inap.
Cara Penyampaian :
kamus.
2) Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis pasien
nama pasien.
3) Data base di kontrol setiap hari oleh Petugas di Unit Rekam Medis
Pengertian : Indeks penyakit dan indeks operasi adalah suatu data base
3) Nomor Penderita
4) Jenis Kelamin
5) Umur.
Kegunaan : Data base ini dapat untuk mengindeks penyakit maupun
keperluan sbb:
perawat, dll.
waktu tertentu secara periodik sehingga data rusak atau hilang dapat
dicegah.
b. Indeks Dokter
Adalah data base yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan
Kegunaan :
c. Indeks Kematian
1) Nama penderita
2) Nomor RekMed
3) Jenis Kelamin
4) Umur
7) Hari Perawatan
8) Wilayah.
meningkatkan peralatan/tenaga.
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis, tanpa
medis sendiri.
kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari kerja, sehingga dalam
diperlukan.
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas
perpindahan dari orang satu ke lain orang ini, harus dilakukan dengan
mengisi “Kartu Pindah Tangan” karena dengan cara ini rekam medis
tidak perlu bolak-balik dikirim ke bagian rekam medis. Kartu pindah
tanggal, pindah tangan dari siapa, kepada siapa, untuk keperluan apa dan
rak tersebut, sampai map rekam medis yang diambil (dipinjam) kembali.
kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam. Petunjuk keluar ini dapat
Petunjuk keluar ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang keras dan kuat.
rekam medis:
a. Pada saat rekam medis dikembalikan ke sub bagian rekam medis, harus
bertugas pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf rumah
untuk menemukan salah simpan dan melihat kartu pinjaman yang rekam
e. Rekam medis dari pegawai-pegawai sub bagian rekam medis itu sendiri
oleh karena itu Instalasi Rekam Medis harus membuat satu jadwal
medis secara rutin pada saat-saat diminta mendadak. Untuk ini bagian-
keluarga pasien.
Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit ini meliputi asuhan gizi rawat
jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan
dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
a. Skrining Gizi
khusus. Idealnya skrining dilakukan pada pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien
masuk rumah sakit. Bila hasil skrining menunjukan pasien beresiko malnutrisi
maka dilakukan pengkajian atau assesmen gizi dan diberikan prosedur asuhan
gizi terstandarkan. Pasien dengan status gizi baik atau tidak beresiko malnutisi,
dianjurkan skrining ulang setelah satu minggu. Sedangkan untuk pasien kasus
sulit atau sakit kritis yang beresiko gangguan gizi berat akan ditangani oleh tim
Proses ini dilakkan pada pasien yang beresiko kurang gizi, sudah
1. Assesmen/Pengkajian Gizi
termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini dan data lain yang terkait.
b. Biokimia
harus selaras dengan data assesmen gizi lainnya seperti riwayat gizi yang
sebagainya
c. Antropometri
pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB). Pada kondisi tinggi
102
badan tidak dapat diukur dapat digunakan Panjang badan, Tinggi Lutut
(TL), rentang lengan atau separuh rentang lengan. Pengukuran lain seperti
e. Riwayat Personal
2. Diagnosis Gizi
yang spesifik dan menyatakan masalah gizi secara singkat dan jelas
konsep PES atau Problem Etiologi dan Signs/ Symptoms. Diagnosis gizi
energi, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui
b. Domain klinis adalah maslah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau
keamanan makanan.
3. Intervensi Gizi
4. Implementasi Intervensi
kesehatan atau tenaga lain yang terkait. Suatu intervensi gizi harus
menggambarkan dengan jelas intervensi itu apa, dimana, kapan, dan bagaimana
dilakukan. Kegiatan ini juga termasuk pengumpulan data kembali, dimana data
104
intervensi gizi.
pasien/ klien yang bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi sesuai yang
c. makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan,
d. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu pengukuran
fisik /klinis.
Bukitttinggi
setiap kali makan, macam menu yang digunakan di Rumah Sakit Umum
Madina adalah menu standar. Unit gizi menyediakan menu yang terdiri dari
makanan biasa, makanan lunak atau diet dan makanan saring serta menu
makanan keluarga. Siklus menu yang digunakanan disini adalah siklus 10 hari
ditambahan 11 hari pada tanggal 31. Menu selama 10 hari tersebut berbeda
tanggal 1 sampai tanggal 30. Menu ke 11 hari untuk tanggal 31. Sehingga
dalam satu bulan terjadi 3 kali putaran siklus menu. Untuk pasien diet khusus
rumah sakit menggunkan siklus menu 7 hari. Tujuan perencanaan agar menu
menjadi menarik mulai dari rasa, warna, bentuk, konsistensi, bahan, dan cara
dalam perencanaan menu di unit gizi madina sesuai PGRS yaitu menetapkan
pola makan sehari, menetapkan pola menu, menetapkan siklus menu dan
menetapkan daftar bahan makanan yang akan dimasukan dalam menu serta
di Rumah Sakit Umum Madina terdiri atas bahan kering dan bahan basah
satu kali belanja. Bahan makanan yang dibeli sudah direncanakan kapan
dan sampai kapan bisa digunakan, seperti apabila bahan tersebut di beli
pada hari rabu makan bahan makanan tersebut digunakan untuk produksi
Madina Bukitttinggi
tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan
lingkungannya, agar waktu kebutuhannya sesuai untuk unit yang sakit ini
menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. FIFO atau first in first out adalah
sebagai barang yang keluar pertama kali, artinya dalam pengadaan bahan
makanan bahan yang baru dibeli yang harus digunakan dahulu. Sedangkan
FEFO atau first expired first out adalah metode pengolahan barang dengan
awal untuk dijual artinya bahan makanan yang paling cepat atau paling
dalam tempat penyimpanan bahan makanan basah. Untuk susu cair, telur,
tahu dan tempe disimpan dalam kulkas dengan suhu berkisar antara 1-4°C
109
fresh cooling atau dikulkas. Untuk daging, ikan atau unggas disimpan
daging ikan atau unggas tidak lebih dari tiga hari penyimpanan di Chilly.
Untuk penyimpanan daging dalam waktu yang lama disimpan dalam suhu
tepungan, minyak, kecap dan bumbu dapur instan penempatan dipisah atau
Bukitttinggi
sebagainya. Tujuannya agar tersedia racikan yang tepat dari berbagai macam
bahan makanan untuk berbagai hidangan dalam jumlah yang sesuai dengan
Makanan pokok berupa nasi, nasi tim, bubur nasi dan bubur saring.
tersedia.
b) Persiapan lauk
c) Persiapan sayur
sayuran dicuci dengan air mengalir, apabila akan digunakan besok sayur
d) Persiapan buah
buah naga akan dipotong potong dahulu lalu dikemas kedalam cup buah,
sedangkan jika buahnya seperti pisang dan jeruk langsung diberi utuh
kepada pasien.
111
e) Persiapan bumbu
lemari es.
warna, rasa, tekstur, dan penampilan makanan dan bebas dari bahan
penyaluran makanan dari dapur pengolah ke rumah sakit yaitu dari belakang
balok ke dapur distribusi makan di rumah sakit. Pada tahap pertama ini
112
makanan pun sudah dikemas kedalam rantang atau teromos dan dimasukan ke
dalam keranjang. Tahap kedua penyaluran makanan pasien dari dapur penyaji
kegiatan membagi makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan
1. Untuk VIP
didalam termos ukuran kecil, sayur dan lauk pauk didalam mangkok yang
ditutup cling wrap, snack (kripik kentang/ tahu/ tempe) dan juga rantang
2. Untuk Kelas II
makanan yang sesuai dengan menu diet masiang pasien, hanya penempatan
Madina
ditetapkan, diperlukan data atau informasi yang diperoleh dari catatan dan
laporan terkait dengan aspek yang akan dinilai. Pencatatan dan pelaporan
Madina Bukittinggi
pelayanan gizi di rumah sakit (PGRS). Namun sebagian kecil lainnya belum
diagnosis, interverensi,
gizi.
spesifikasi.
rencanakan.
makanan
menu makanan.
jumlah dan jenis bahan makanan yang tersedia, standar gizi makanan
yang akan diberikan dan ketersediaan bahan makanan di pasaran, selain itu
Ketika pembelian bahan makanan pun disesuaikan dengan menu hari ini dan
dengan pihak rumah sakit melalui sebuah kerja sama harus diperhatikan
rumah sakit ini dapat dikatakan sudah memenuhi standar PGRS dan
waktu.
Madina
a. Penerimaan
oleh distributor obat, yang diisi dengan obat dan ice pack. Saat obat
datang. Jika sudah sama, selanjutnya mengecek nomor batch yang ada
dengan jumlah barang yang tertera pada faktur jika jumlah barang
yang datang tidak sesuai dengan yang tertera pada faktur, maka faktur
belum ditanda tangani hingga jumlah barang telah sesuai dengan yang
Jika barang yang datang telah sesuai dengan faktur, maka faktur bisa
b. Penyimpanan
1) Penyimpanan Obat
yang ada sehingga tempat itu dapat menjamin kualitas, mutu dan
abjad dan berdasarkan sistem FEFO dan FIFO. Dan juga obat
25oC.
Obat narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat
dan 2 kunci. Kunci lemari obat narkotika harus dipegang oleh petugas
yang ditunjuk.
kedalam lemari kemudian ditutup dan dikunci dengan kunci yang telah
atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip dan nama yang
sama dengan dosis yang berbeda. Salah satu contoh obat LASA yaitu
diberi label LASA dan penyimpanan pada rak obat tidak boleh
122
rak penyimpanan khusus obat high alert yang diberi label high alert
123
dan diberi garis berwarna merah. Berikut alur dari penyimpan obat
high alert :
Adapun tata susunan obat high alert sama seperti obat lain
sehingga tempat itu dapat menjamin kualitas, mutu dan keamanan alat
perbekalan farmasi
124
datang kemudian dicatat pada kartu stok dan dientri ke dalam aplikasi
SIMRS.
c. Distribusi
Madina yaitu depo farmasi rawat jalan, depo IGD dan depo rawat inap.
farmasi depo dan satu rangkap lagi disimpan oleh kepala gudang.
a. Fungsi Perencanaan
untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepaat sesuai dengan kebutuhan,
2015).
b. Fungsi Penganggaran
standar tertentu, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya, dengan
(Palupiningtyas, 2014).
c. Fungsi Pengadaan
pembayaran.
d. Fungsi Penyimpanan
pengawasan.
e. Fungsi Pemeliharaan
mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris
(Aditama, 2007).
f. Fungsi Pendistribusian
individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta
g. Fungsi Penghapusan
standar.
h. Fungsi Pengendalian
atau persediaan obat di apotek dan farmasi rumah sakit agar menjamin
permintaan.
Kurangnya rak obat-obatan serta adanya beberapa rak yang sudah rusak
lebih luas agar semua obat dan alat kesehatan dapat tersimpan di gudang.
Sebaiknya pihak rumah sakit menambah rak obat-obatan agar obat yang
terbakar.
130
4. Logistik Umum
PROSES OUTPUT
INPUT
-PERENCANAAN
-PENGANGGARAN PEMENUHAN
-SDM -PENGADAAN KEBUTUHAN
-PENYIMPANAN
-PROSEDUR BARANG
-PENDISTRIBUSIAN
-PENCATATAN -PEMELIHARAAN LOGISTIK
-PENGHAPUSAN UMUM
1. Input
di unit logistik umum atau gudang rumah tangga yang berada di Rumah
b. Prosedur
ada di unit logistik umum sudah berjalan dengan baik, implementasi dari
logistik ,prosedur yang ada sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dari
pelaporan dan evaluasi dan sudah dijalankan dengan baik sesuai dengan
"Selama ini yang uni jalani sih belum ada prosedur atau sop secara
tertulis nya Yang ada hanya ada di uraian tugas mengenai pelaporan dan
evaluasi dan itu sudah dijalankan dengan baik sesuai dengan uraian
ada prosedur tertulisnya, nggak ada di sop ,namun ada di uraian tugas
uni ".
dengan kegiatan unit logistik Selain itu koordinasi unit logistik dengan
unit lain.
c. Pencatatan
dilakukan sudah cukup efektif Hal ini terlihat dari pencatatan yang
barang per unit terkadang unit lain lupa mencatat jenis barang secara detail
seperti pencatatan barang alat tulis kantor yaitu pena yang lupa mencatat
warna dari pena tersebut dan barang lainnya seperti yang biasa sering
adalah upaya dari kepala unit untuk mengingatkan kepada staf supaya
d. Pelaporan
133
pelaporan yang ada di unit logistik berjalan dengan baik dan dibuat secara
kontrol pemakaian barang umum logistik dan unit-unit pengguna Selain itu
2. Proses
akan dipesan, berapa jumlah pemesanan, kemana akan dipesan, harga dan
petugas logistik juga melihat jumlah stock akhir dari masing-masing jenis
logistik umum di gudang. Jika stock logistik umum sudah mencapai batas
pengadaan dengan jumlah order untuk tiap jenis logistik non medis yang
dimaksud agar stock yang tersedia juga tidak terlalu banyak sehingga dapat
meningkatkan efisiensi.
nama logistik umum yang sudah mencapai batas minimal yang dibutuhkan
b. Penganggaran
nominal yang disediakan oleh unit dan mengacu pada anggaran tahun
Rumah Sakit Umum Madina sendiri sudah berjalan dengan baik dan
c. Pengadaan
antara lain, barang yang dipesan tidak ada di supplier dan terlambatnya
“untuk kebutuhan barang rutin seperti ATK nggak ada si masalah tetapi
untuk kebutuhan barang yang susah untuk dicari seperti alat medis kita
yosnimar).
unit logistik dapat melakukan persiapan ,apabila terjadi hal yang tidak
diinginkan.
d. Penyimpanan
keadaan terkunci apabila tidak ada aktivitas logistik.. Saat ini gudang
namun dengan adanya kunci yang hanya dipegang oleh unit logistik
Sedangkan untuk kondisi gudang sendiri saat ini sudah cukup rapi tetapi
logistik umum.
e. Pendistribusian
Keterangan :
138
rumah tangga.
penyimpanan barang.
barang umum sudah dijalankan oleh unit logistik di mana proses tersebut
f. Pemeliharaan
yang dilakukan oleh unit logistik adalah dengan menjaga kerapian data
g. Penghapusan
dan alat medis, dalam penghapusan barang sudah ada pengawasan dari
dengan penghapusan barang yang hanya boleh dilakukan jika ada izin
unit logistik dan tim penghapusan barang apabila barang yang akan
untuk barang yang masih memiliki nilai jual penghapusan dilakukan oleh
barang.
1. Kendala
barang.
2. Upaya pemecahan
rapat.
142
tersendiri.
kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau wama cat
memudar.
positif.
d. Fasilitas toilet dan kamar mandi harus tersedia dan selalu terpelihara,
e. Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet dan tempat cuci tangan
f. Toilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan wanita, unit
penyehatan air, pengelolaan limbah dan tempat pencucian linen, serta desinfeksi
yang merupakan aspek penting dan keselamatan pasien. Sanitasi air, limbah,
maupun linen yang buruk akan berakibat buruk pada rentetan kegiatan lainnya.
1. Sanitasi Air
a. Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih minimal 1
tahun sekali.
b. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal 2
kualitas air untuk pengukuran sisa klor, pH, dan kekeruhan air minum
dan atau air bersih pada titik yang dicurigai rawan pencemaran.
sarana.
2. Sanitasi Limbah
sebelum membelinya
dalam pembersihan
ulang :
dipergunakan kembali.
yang aman dan harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan
APD.
memusnahkan.
147
limbah.
tertutup.
TPS selalu dalam keadaan tertutup bila sedang tidak diisi, TPS
seminggu.
oleh Pemda.
c. Limbah cair
tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta
persyaratan teknis.
3) Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengukur debit
149
d. Limbah gas
3. Sanitasi Linen
laundry.
tertutup rapat
kontaminasi
linen yang terpakai dengan linen kotor dan stok linen bersih.
terlebih dahulu.
berikutnya.
d. Jangan menggunakan bahan seperti linen dan lainnya yang tidak tahan
Dalam hal ini dibatasi pada surveillance vektor adalah pengamatan vektor
secara sistematis dan terus menerus dalam hal kemampuannya sebagai penular
dalam ruangan.
mengelola sampah.
syarat kesehatan.
lainnya.
radiasi diantaranya :
melebihi NBD.
tahun sekali
154
lainnya.
pelaksana.
3. Keselamatan pasien
limbah infeksius dan non infeksius, pakailah wadah plastik atau disepuh
tajam.
3. Tempatkan wadah limbah dekat dengan lokasi terjadinya limbah itu dan
5. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan dan bilas
6. Gunakan wadah terpisah untuk limbah yang akan dibakar dan yang tidak
7. Gunakan APD (missal sarung tangan utilitas dan sepatu tertutup) ketika
menangani limbah.
limbah.
mikroorganisme yang sama dapat ditularkan dengan lebih dari satu cara.
2. Memblokir cara agen berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang
divaksinasi.
Proses terjadinya infeksi bergantung kepada interaksi antara daya tahan tubuh
infeksi dapat mengurangi infeksi (HAIs), baik pada pasien ataupun pada
a. Kebersihan tangan
tangan :
1) Tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir, bila jelas
rutin.
2) Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat
membersihkan tangan.
158
2. Pengelolaan Limbah
yaitu : limbah padat, cair, tajarn, botol kaca, infeksius dan non infeksius.
kuning
hitam
c. Limbah benda tajam ditempatkan dalam safety box yang tahan tusuk dan
tahan air
warna kuning.
Mengemas limbah
Menyimpan limbah
a. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat dan
beri label
Mengangkut limbah
Mengolah limbah
incinerator
a. Air
b. Ventilasi ruangan
Ventilasi yang memadai dan aliran udara satu arah yang terkontrol
dan alami.
4. Keselamatan kerja
lingkungan dengan tenaga kerja, alat kerja, cara dan proses kerja. Keselamatan
kesehatan lingkungan.
kriteria limbah.
dengan baik.
secara rinci).
Kebersihan tangan
tangan :
1) Tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir, bila jelas terlihat
urine, feces).
rutin.
163
2) Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat
membersihkan tangan.
lewati.
a) Cara need
di rumah sakit. Mesalnya saja untuk klien yang berobat jalan,ia akan
Tugas pasien
Baru Lama
165
Pendaftaran 3 4
Pemerikasaan dokter 15 11
Pemeriksaan asisten 18 11
dokter 5 0
Penyuluhan 5 7
Laboratorium
b) Metode douglas
observasi terus-menerus.
a. dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya
tally (I) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
kerja lapangan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Selain itu kegiatan praktek
kerja lapangan juga menjadi salah satu sarana untuk mengasah keterampilan
umum, logistik instalasi farmasi, dan instalasi rekam medik. Dan mahasiswa
juga bisa belajar dan melakukan berbagai kegiatan mengenai manajemen dan
lapangan ini menjadi acuan bagi mahasiswa setelah lulus kuliah untuk dapat
belajar lebih luas dalam dunia kerja serta sebagai ajang untuk melatih
pelayanan gizi rumah sakit (PGRS) dimana pelayanan gizinya memfokuskan kepada
buku tanda terima barang, pengisian buku stok barang, dan prosedur
penyakit.
169
6Bidang manajemen keperawatan medik ini pada Rumah Sakit umum Madina
bukittinggi yaitu kita dituntut untuk mengetahui bagaimana cara penghitungan tenaga
SARAN
saran untuk rumah sakit agar meningkatkan pelayanan guna tercapainya kepuasan
pasien dan Bagi pihak Badan Pelayanan Jaminan Sosial Badan Pelayanan Jaminan
Sosial (BPJS) harus lebih aktif dan mendalam dalam memberikan sosialisasi tentang
pengobatan bagi pasien yang kurang memahami tentang program BPJS tersebut.
standar pelayanan gizi di rumah sakit baik bahan makanan maupun fasilitas dan
tenaga kerja yang digunakan, namun kekurangannya saat ini adalah dimana pihak
seminar memotivasi guna meningkatkan kerja sama antar karyawan dan sesama
rumah sakit agar setiap bulannya barang yang baru hendaknya datang tepat
waktu supaya stok barang selalu tersedia ketika pengamprahan dilakukan dan
perlunya alat penghitung barang dan aplikasi untuk memudahkan staff gudang
data dari rekam medis tentang BOR,AV LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.
dengan mendapatkan data BOR dari Rekam Medis yaitu bagian ( rawat Inap,
LAMPIRAN
A.Bagian Rekam Medik
e) . Penomoran Rekam
Medis
c) .Surat Kontrol
f) Rak Arsip
173
9.Gambar Penyimpanan Obat Dingin 12.Penyimpanan Obat Tetes Mata Dan Salep
183
D. Logistik Umum
.1.Alat Tulis Kantor 3.Barang Kebersihan
185
infeksius
5.Gambar tempat limbah botol infus dan botol kaca 6.Gambar tempat limbah
B3
f.Manajemen Keperawatan
1.Pre Comference 2. Menghitung Jumlah Bed
RSU.Madina
190