Anda di halaman 1dari 2

Nasi jagung

3
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nasi jagung

Rincian

Jenis Makanan

 l

 b

 s

Nasi jagung (nasek empog, nasi ampok, nasi empok, ba'alo binte) adalah suatu
makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya.[1]
Jagung yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua
atau dikenal dengan istilah jagung pipil.[1] Di pasaran jagung pipil tersebut mudah
ditemukan karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan harga jagung
manis ataupun jagung muda.[1]
Nasi jagung sama dengan nasi putih biasa dimakan dengan lauk-pauk lainnya. [1]

Makanan Tradisional di Indonesia[sunting | sunting sumber]


Jawa
Nasi Jagung terkenal di daerah Jawa, terkhusus orang-orang di Jawa
Tengah dan Jawa Timur.[2] Contoh kota yang terkenal dengan nasi jagungnya
ialah Surabaya.[2]
Madura
Nasi jagung adalah juga merupakan variasi nasi khas bagi masyarakat Madura.
[2]
Walaupun demikian, nasi jagung juga terkenal di daerah-daerah pedesaan, sebab
orang-orang desa turut mengkonsumsi nasi tersebut, lantaran mahalnya nasi beras. [3]
Sulawesi dan Nusa Tenggara
Selain di Pulau Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Nasi Jagung juga dikonsumsi
oleh masyarakat Gorontalo dan masyarakat Palu di Pulau Sulawesi.[4]
Nasi Jagung juga dikenal menjadi salah satu makanan pokok yang dikonsumsi
masyarakat di Flores, Sumba, dan Timor karena merupakan makanan yang mudah
dan sederhana untuk dimasak.[5]

Nutrisi[sunting | sunting sumber]


Nasi Jagung dinilai memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasi
beras.[6]
Nasi Jagung lebih kaya akan vitamin (Vit. A, B1, B6, B12, C dan E), mineral
(Folat, Kalsium, Fosfor, Natrium, Zink) dan serat.[6] Dalam nasi jagung, gizi yang
paling tinggi terkandung ialah Magnesium (Mg).[6]
Mengkonsumsi Magnesium membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit
diabetes dan darah tinggi.[6] Walaupun demikian, bagi mereka yang tidak cocok
mengkonsumsi jagung (bahan-bahan yang diolah dari jagung termasuk nasi jagung)
dapat menimbulkan flatus atau buang angin.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^ Lompat ke:a b c d (Indonesia) C. Soejoetu. 2006. Dasar Dasar Gizi Kulin. Jakarta:
Grasindo, 53-60.
2. ^ Lompat ke:a b c (Indonesia) Haryo Bagus Handoko. 2009. Tempat Makan Makanan
Favorit di Malang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 77.
3. ^ (Inggris) Lother Arsan. 2001. The Food of Indonesia: Authentic Recipes from the Spice
Islands. Boston: Periplus Editions, 62.
4. ^ "Resep Nasi Balobinde Gorontalo oleh Femy". Cookpad. Diakses tanggal 2022-08-18.
5. ^ (Inggris) Jill Forshee. 2006. Culture and Customs of Indonesia. Westport, Conn. [u.a.]:
Greenwood Press, 133.
6. ^ Lompat ke:a b c d e (Indonesia) Harry Freitag & Prima Oktaviani. 2010. Bebas Kanker
Tanpa Daging. Yogyakarta: Penerbit Jogja Great! Publisher, 85.

Anda mungkin juga menyukai