Anda di halaman 1dari 26

“Jangan pernah berhenti belajar,

karena hidup ini adalah proses belajar


yang tak pernah berakhir “
(Mahatma Gandhi)

Eka Sari Nurhidayati


08161380318

nurhidayati.eka97@gmail.com
Tujuan
Mampu menjelaskan tipologi
ekosistem dan kerawanannya
terkait Amdal
Topik Pembahasan

Konsep Dasar Ekosistem o1

Indikator kunci Ekosistem


dan Kerawanannya 02
Menurut Saudara/i ekosistem adalah .......

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


Ekosistem adalah tatanan unsur
lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh-
menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup (UU 32/2009).

Ekosistem adalah suatu


sistem yang terdiri dari
komunitas organisme
hidup (biotik) yang
berinteraksi satu sama
lain dan dengan
lingkungan fisik (abiotik)
tempat mereka hidup,
saling mempengaruhi,
bersifat stabil dan
dinamis.
Komponen Ekosistem

Rantai makanan Jaring makanan


aliran energi
• Biotik (organisme hidup)
• Abiotik (faktor non hidup)
Siklus biogeokimia adalah perpindahan dan
perubahan zat-zat kimia penting antara abiotik (faktor
non-hidup) dan komponen biotik (organisme hidup)
dalam ekosistem. Siklus ini melibatkan perubahan fase
dan transformasi zat-zat kimia melalui proses biologi,
geologi, dan kimia di dalam ekosistem.
Contoh: Siklus air, siklus karbon, siklus nitrogen, dll
Rantai makanan adalah serangkaian proses
makan dan dimakan antara makhluk hidup
berdasarkan urutan urutan tertentu dengan ada
yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan
dekomposer untuk kelangsungan hidupnya.

Proses makan dan dimakan ini berlangsung


secara terus menerus.

Contoh rantai makanan pada ekosistem mangrove


Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari
rantai-rantai makanan yang berhubungan
dikombinasikan atau digabung yang tumpang
tindih dalam suatu ekosistem. Organisme yang
terkumpul pada jaring-jaring makanan mempunyai
beberapa jenis organisme yang dapat dipilih
menjadi makanannya
siklus biogeokimia merupakan siklus di mana
zat tertentu berpindah dari komponen abiotik
(udara, air, tanah) ke makhluk hidup dan
meneruskannya kembali ke lingkungan.

Siklus biogeokimia adalah proses di mana


komponen lingkungan didaur ulang.

Siklus air menonjol sebagai salah satu siklus


biogeokimia utama, karena air ditemukan di
semua makhluk hidup untuk proses
metabolismenya.
Rantai makanan dan jejaring makanan

Habitat  tempat suatu organisme hidup

Relung (niche)  status fungsional suatu organisme dalam komunitas


tertentu.
Untuk mengetahui status fungsional suatu organisme dalam komunitas
alaminya (relung), maka harus diketahui:
• Sumber nutrisi dan energi,
• kecepatan metabolisme dan pengaruhnya terhadap organisme lainnya bila
hidup berdampingan atau bersentuhan, serta sampai sejauh mana organisme
tersebut mempengaruhi atau mampu mengubah berbagai proses dalam
ekosistem
Tipologi ekosistem
1. Ekosistem darat
hutan, padang rumput, gurun, tundra, pegunungan, dll. Ekosistem darat ditandai dengan keberadaan tanah
sebagai substrat utama dan memiliki flora dan fauna yang khas dengan adaptasi terhadap kondisi daratan.
2. Ekosistem Perairan
Ekosistem Air Tawar
Merupakan ekosistem yang terdapat di perairan tawar, seperti sungai, danau, rawa-rawa, dan kolam. Ekosistem
air tawar memiliki karakteristik kimia dan biologi yang berbeda dengan ekosistem laut, serta memiliki spesies unik
yang telah beradaptasi dengan kondisi air tawar.
Ekosistem Laut
Merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, seperti lautan terbuka, terumbu karang, estuari, hingga
zona pelagik dan dasar laut. Ekosistem laut memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi dibandingkan air tawar,
serta memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk terumbu karang, ikan, cetacea, dan makhluk laut
lainnya.
Ekosistem Pesisir
merupakan ekosistem yang terletak di antara daratan dan perairan, seperti hutan bakau, rawa payau, laguna,
dan pantai berbatu. Ekosistem pesisir memiliki dinamika yang unik, di mana keberadaan air laut dan daratan
berinteraksi secara langsung, dan memiliki flora dan fauna yang teradaptasi dengan kondisi pesisir.
3. Ekosistem buatan (ekosistem sawah irigasi, bendungan, Ekosistem Pemukiman seperti Kota dan Desa,
ekosistem perkebunan sawit, dll)
Topik Pembahasan

Konsep Dasar Ekosistem o1

Indikator kunci Ekosistem


dan Kerawanannya 02
Indikator kunci ekosistem
ukuran yang digunakan untuk memantau kesehatan dan
keberlanjutan ekosistem.
Contoh indikator kunci
ekosistem:
• Keanekaragaman Hayati:
Indikator ini mengukur tingkat keanekaragaman spesies dalam suatu ekosistem.
Keanekaragaman hayati yang tinggi menunjukkan kesehatan ekosistem yang baik dan
kemampuan ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan.
• Kelimpahan dan Kepadatan Populasi:
Indikator ini mengukur jumlah dan kepadatan populasi spesies tertentu dalam suatu ekosistem.
Perubahan dalam kelimpahan dan kepadatan populasi dapat memberikan informasi tentang
perubahan kondisi lingkungan dan kesehatan ekosistem.
• Kualitas Tanah, kualitas udara, dll
Indikator kunci ekosistem memberikan
gambaran tentang kondisi ekosistem dan
perubahan yang terjadi di dalamnya.

Dengan memantau indikator-indikator


dalam ekosistem, kita dapat memahami
dampak kegiatan manusia, perubahan
lingkungan, dan tingkat kerentanan
ekosistem
Kerawanan Ekosistem
kemampuan suatu ekosistem untuk bertahan dan tetap berfungsi
dalam menghadapi gangguan atau perubahan (daya lenting).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan ekosistem:


Keanekaragaman hayati, keseimbangan ekosistem, ketersediaan
SDA, dll
Menentukan dampak penting --> melihat indikator kunci dari suatu
ekosistem yang mengalami perubahan mendasar (uncertainty)

Uncertainty (ketidakpastian) adalah kondisi di mana ada ketidakjelasan atau


ketidaktahuan mengenai hasil atau kejadian yang akan datang. Ini berarti
bahwa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atau perkiraan
adalah terbatas atau tidak lengkap, sehingga perlu kajian.

Uncertainty dapat terjadi karena faktor seperti:


• kurangnya data atau informasi yang akurat,
• kompleksitas situasi,
• ketidakpastian dalam perkiraan atau prediksi, dan
• variabilitas alamiah dalam sistem.
• faktor-faktor eksternal yang sulit diprediksi atau dikontrol
Menentukan dampak penting  Harus mengetahui indikator kunci dari
suatu ekosistem  untuk mengetahui kerawanan ekosistem

contoh
Ekosistem sungai tertentu  indikator kuncinya (pH netral, BOD, COD (?), ikan endemik yang
dilindungi (contoh: belida, gabus).

Ketika ada rencana usaha yang akan membuang air limbah  perubahan terhadap ekosistem
sungai (kerawanan ekosistem sungai kemampuan bertahan/daya lenting)  apakah bisa
diprakirakan kondisinya/perubahannya/dampaknya (data lengkap, teknologi tersedia) atau
dampak/perubahannya memiliki ketidakpastian yang tinggi (data tidak lengkap/kurang akurat,
faktor-faktor lain).
Ekosistem dan kerawanannya dalam Amdal
Pemantauan

Indikator kunci ekosistem Kerawanan Apakah apakah bisa diprakirakan


Ekosistem kondisinya/perubahannya/dampaknya
kemampuan suatu (data lengkap, teknologi pengelolaan
tersedia)
ekosistem untuk
bertahan dan
tetap berfungsi dampak/perubahannya memiliki
dalam ketidakpastian yang tinggi (data tidak
menghadapi lengkap/kurang akurat, ada faktor-
gangguan atau faktor lain yang berpengaruh),
perubahan (daya sehingga untuk menentukan
lenting) pengelolaannya butuh kajian

Contoh Tipe Ekosistem

Rencana usaha dan/atau kegiatan


PROJECT LEVEL HOLISTIC LEVEL
FORMULIR
KERANGKA ANDAL RKL - RPL
ACUAN ANDAL

MENEMUKAN ISU YANG AKAN DIKAJI MENDALAMI/MENGKAJI ISU MENANGANI ISU

 SUMBER DAMPAK
 PRAKIRAAN BESAR DAMPAK
 DAMPAK  RENCANA PENGELOLAAN DAN
 SIFAT PENTING
 PENERIMA DAMPAK PEMANTAUAN
 EVALUASI HOLISTIK
 METODE  SOP
 ARAHAN PENGELOLAN DAN
 BATAS WAKTU KAJIAN  STANDAR
PEMANTAUAN
 BATAS WILAYAH STUDI
RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
Isu Utama

DAMPAK

SUDAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERLU KAJIAN
DIKETAHUI ATAU MENDALAM
LAYAK /TIDAK LAYAK

DTPH DPH

PENGELOLAAN - PEMANTAUAN
Sejauh mana Dampak Lingkungan yang timbul Bersifat Penting?: Evaluasi
Sifat Penting Dampak
Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak) akibat rencana kegiatan/usaha yang
timbul bersifat mendasar terhadap:
stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance), dan/atau
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (social importance)
Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting yang berbeda-beda (ruang,
waktu) terhadap dua segi kehidupan tersebut
Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang
terkena dampak. Sehingga sifat penting dampak sangat kontekstual:
 Emic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat yang berkepentingan dengan dampak
yang timbul
 Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa mendatang
KEPUTUSAN
KELAYAKAN
Persetujuan RKL -RPL
Lingkungan

 Mencegah Bencana Terulang


Kembali
 Menghindari Bencana Terjadi

DATA / Valid & Update


INFORMASI (hasil kajian mendalam)

STANDAR & Best


BAT
Practices
(Best Available Technology)

Continual
Improvement MONITORING

Anda mungkin juga menyukai