Keperawatan
Mensimulasikan handover
antar shift keperawatan
yang mengacu pada prinsip
keselamatan pasien
Menjelaskan manfaat
handover
Menyebutkan
pengertian
handover dalam Menerapkan komunikasi
keperawatan efektif saat handover
Menjelaskan standar
keselamatan pasien
terkait handover
Pengertian Handover
• Kegiatan mentransferkan informasi terkait seluruh perawatan
pasien secara profesional (Ahha, 2009)
• Timbang terima antar shift keperawatan merupakan komunikasi
secara lisan tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada saat
pergantian shift jaga (Friesen, 2008)
• Kontinuitas informasi mengenai kondisi pasien yang disampaikan
saat pergantian shift keperawatan sangat penting untuk menjamin
keselamatan pasien. Laporan pergantian shift merupakan bagian
integral dalam praktik keperawatan (Gawlinski, 2011)
• Istilah: handover, shift report, signout, handoffs, signover, cross,
coverage, serah terima, operan
Urgensi dan Manfaat Handover
• Pentingnya handover → mencapai standar keselamatan
• Manfaat handover bagi perawat dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan
kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat dan
pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan (Nursalam, 2015; Marquis, 2017)
• Handover yang dilakukan secara benar dapat meningkatkan
keakuratan pemberian intervensi, mensukseskan
implementasi keperawatan, dan meningkatkan profesionalitas
keperawatan (Chaboyer, Wallis, and Chang, 2008)
Standar Keselamatan Pasien terkait Handover
• menyusun struktur organisasi ruang rawat, memasukkan timbang terima pasien ke dalam uraian tugas masing-masing staf
keperawatan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan tingkat jabatan keperawatan di ruang rawat
O
• melakukan sosialisasi, edukasi dan reedukasi mengenai timbang terima yang efektif dan efisien, termasuk bagaimana
menerapkan komunikasi efektif pada saat proses bedside handover
A
• membuat sistem pemantauan pelaksanaan handover untuk menjamin ketepatan pelaksanaan timbang terima yang
bertujuan meningkatkan keselamatan pasien, dalam hal ini termasuk menyusun indikator mutu terkait pelaksanaan timbang
C terima
Jenis Serah Terima
Laporan verbal
Bedside Laporan
di ruang
Handover rekaman
perawat
Review Pasien
• Review pasien meliputi review fisik termasuk observasi kateter, drain, dan dressing yang digunakan
Kekuatan Kelemahan
- Memungkinkan tatap muka, interaksi - Menjaga kerahasiaan data pasien
- Memungkinkan untuk klarifikasi - Tidak semua pasien ingin berpartisipasi dalam
- Perawat dapat menilai secara langsung kondisi pertukaran informasi di samping tempat tidur
pasien - Istilah yang digunakan oleh perawat dalam
- Minimalkan insiden laporan dapat menimbulkan kekhawatiran
- Melibatkan pasien kepada pasien jika tidak dijelaskan
• Adanya interupsi saat proses laporan
berlangsung
Tahapan Bedside Handover
Update catatan operan
Persiapan Informasikan pasien
Minta pengunjung selain keluarga
Bel pasien
Safety Scan Keberfungsian peralatan
Akses untuk keadaan gawat darurat
Medikasi
Pasien selanjutnya Chart pasien
Komunikasi Efektif dalam Handover
• Melaporkan situasi pasien meliputi nama pasien, umur, dan
Situation lokasi, masalah yang ingin disampaikan, tanda-tanda vital
pasien, kekhawatiran petugas terhadap kondisi pasien
Assessment Kesadaran: Alert, TD 140/90 mmHg, Saturasi O2: 98%, Nadi: 76 kali/menit, RR: 19
kali/menit, Suhu tubuh: 38,6°C, EWS: kuning
Periksa IL6 hari sabtu/minggu
Obat-obat: remdesivir selama 5 hari, zink 2x20mg, vitamin C 1x1000mg, paracetamol
3x500mg.
Pasien demam dan mengeluh mual
Masalah Keperawatan: Hipertermi
Recommendation Mohon diperhatikan TTV pasien, pantau skor EWS setiap 2 jam, follow up kembali ke
dokter untuk penurun demamnya.
Hari ini pasien rencana swab
Prosedur Serah Terima Pasien Antar Shift
• Perawat menginformasikan pasien bahwa handover akan dimulai segera. Pemberian informasi ini dapat
membuat pasien merasakan sifat caring perawat, dan pasien menjadi lebih siap untuk terlibat dalam
bedside handover.
• Menginformasikan kepada keluarga agar tetap berada di samping tempat tidur pasien, sedangkan
pengunjung lainnya diharapkan untuk meninggalkan ruang rawat pasien terlebih dahulu
• Perawat primer dan perawat pelaksana yang bertugas pada shift berikutnya, memberikan salam serta
memperkenalkan diri kepada pasien.
• Perawat primer dan perawat pelaksana melakukan identifikasi pasien dengan benar.
• Perawat pelaksana shift sebelumnya melaporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR (Situation,
background, Asessment, Recommendation) berdasarkan chart observasi harian pasien
Langkah-langkah Bedside Handover
• Perawat Primer/ PJ shift bersama dengan perawat pelaksana (shift sebelum dan shift berikutnya) melakukan
pengecekan kelengkapan dokumen yaitu lembar observasi harian (berisi tanda-tanda vital, penilaian nyeri,
risiko luka tekan, risiko jatuh, balance cairan), care plan, kardeks obat/ catatan pemberian obat, Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), Formulir Pelaksanaan Transfusi, dan Catatan Pra Operasi.
• Perawat Primer/ PJ Shift melibatkan pasien dan pendamping pasien dengan melakukan klarifikasi mengenai
keluhan pasien, kondisi pasien dan pemeriksaan yang telah dilakukan.
• Selama bedside handover, perawat bersama-sama mengecek lingkungan dan peralatan yang berpotensi
masalah pada keamanan pasien, bel pasien, suction, oksigen, dressing, drain, cairan intravena, infus pump,
lingkungan yang aman untuk mobilisasi pasien, bed rails, dan lainnya yang terkait dengan pasien dan
lingkungannya.
• Bedside handover selesai, perawat shift berikutnya melakukan Asuhan Keperawatan kepada pasien.
Conference
• Salah satu bentuk komunikasi profesional antara perawat primer (PP)
dengan perawat asosiet (PA)
• Conference harus ada rencana perawatan (renpra) agar efektif
• Terbagi menjadi dua : Pre-conference dan post conference.
• Pre-conference → dilakukan setelah overan sebelum memulai kegiatan
terhadap pasien, membahas rencana pasien sesuai renpra
• Post-conference → dilakukan sebelum overan dengan shift selanjutnya,
membahas hasil kegiatan sepanjang shift dan hal penting untuk dioverkan
• Waktu tidak lebih dari 5 menit setiap pasien
Kegiatan Conference
• Membahas masalah setiap pasien
berdasarkan renpra yang telah
dibuat oleh PP
• Pembagian tugas untuk PA
• Membahas intervensi untuk tiap
pasien
• Identifikasi tugas PA untuk tiap
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
Ronde Keperawatan
• Suatu kegiatan yang bertujuan mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan klien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan.
• PA mempresentasikan masalah, tindakan, dan respon pasien yang dirawat
pada tim.
• Dilakukan di samping tempat tidur pasien
• Tujuan :
- Menumbuhkan cara berfikir kritis
- Melihat proses secara bersama
- Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan
- Bimbingan langsung terhadap PA
Ronde Keperawatan
Karakteristik Pelaksanaan Ronde Keperawatan antara lain :
• Klien dilibatkan secara langsung
• Klien merupakan fokus kegiatan
• Perawat pelaksana, perawat primer, dan Kepala Ruangan atau konsultan
melakukan diskusi bersama.