Anda di halaman 1dari 8

2.

Pembahasan

Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. P


dengan Gastritis khususnya Ny. F di kelurahan Jatiwaringin Rt 02/05 Pondok
Gede pada tanggal 10 - 22 Desember 2018, maka pada bab pembahasan ini
penulis akan membahas tentang kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara
teori dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi. serta faktor yang mendukung dan menghambat
kelancaran proses asuhan keperawatan dan alternatif penyelesaian masalah yang
penulis lakukan terhadap masalah-masalah yang muncul. Pembahasan dibagi
menjadi lima tahap :

A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahap awal dalam proses keperawatan, dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota
keluarga yang dibinanya serta mengetahui kondisi dan keadaan keluarga yang
teridentifikasi masalah-masalah kesehatan keluarga dengan metode wawancara,
observasi, atau studi dokumentasi. Langkah awal yang dilakukan penulis ialah
membina hubungan saling percaya dan menjelaskan kunjungan yang dilakukan.
Sehingga keluarga mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang
dirasakan dengan sikap terbuka dan kooperatif.
Dalam menunjang dan mencakupi data, penulis menggunakan format kajian
model Friedman, dengan menggunakan format ini penulis tidak hanya sekali
dalam melakukan pertemuan dengan keluarga. Dikarenakan model pengkajian
yang digunakan dalam bentuk narasi, dimana pengkajian memerlukan pemikiran
yang sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan bersama keluarga.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn. P terdapat salah
satu anggota keluarga yang mempunyai masalah pencernaan (gastritis) yaitu Ny.
F. pada saat dilakukan pengkajian Ny. F mengeluh nyeri ulu hati bila terlambat
makan, pada saat dikaji untuk menggambarkan nyeri dengan menggunakan skala
0 sampai 10. Nyeri yang dirasakan oleh Ny. F adalah skala 4 menunjukkan nyeri
sedang. Nyeri dapat dilihat atau diukur berdasarkan skala nyeri, durasi nyeri.

97
98

Karakteristik nyeri dapat juga dibuat berdasarkan metode PQRST (P= Provocatif,
Q= Qualitas, R= Region, S= Scala, T= Time ).
Dari hasil data yang diperoleh, penulis tidak mendapat kesulitan pada saat
pertama kali berkunjung, karena sikap keluarga Tn. P yang terbuka dan
kooperatif. Penulis dapat bertemu dengan keluarga setelah selesai praktek di
Puskesmas Pondok Gede dan setelah membuat kontrak waktu dengan keluarga,
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan masalah dengan cara
menyepakati kunjungan rumah dan dapat menyelesaikan pengkajian tanpa adanya
hambatan.

B. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan tahap keperawatan setelah dilakukannya


analisa data yang diperoleh dari hasil pengkajian. Pada perumusan diagnosa yang
didapatkan dari analisa data berdasarkan data subjektif dan objektif diagnose yang
muncul dan ditemukan pada tinjauan teori dengan kasus mengenai masalah
gastritis terdapat sedikit perbedaan. Dalam teori terdapat 5 kemungkinan diagnosa
yang ditemukan menurut (SDKI, 2018), tetapi pada saat dikasus terdapat 3
diagnosa prioritas. Diagnosa yang dijumpai pada kasus keluarga Tn. P dengan
gastritis pada Ny. F penulis menggunakan rumus skoring untuk menentukan
diagnosa prioritas dan penulis menetapkan masalah berdasarkan prioritas yaitu :
1. Nyeri akut.
Sebagai prioritas utama dengan skor 4 1/6, karena masalah telah terjadi dan
memerlukan tindakan segera ditandai dengan Ny. F merasakan nyeri pada ulu
hati/ bagian perut dengan skala nyeri 4, seperti ditusuk-tusuk, mual, serta
pusing.
2. Resiko defisit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis.
Sebagai prioritas masalah kedua dengan skor 3 2/3. Jika tidak ditangani akan
menimbulkan masalah baru bagi keluarga. Ny. F mengatakan sering telat
makan dan makan tidak teratur serta tidak nafsu makan. Apabila kondisi ini
tidak ditangani klien beresiko mengalami perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yang ditandai dengan penurunan berat badan.
99

3. Defisit pengetahuan Ny. F tentang penyakit gastritis


Sebagai prioritas ketiga dengan skor 2 5/6, diawali dengan informasi yang
kurang tentang penyakit sehingga keluarga perlu mengenal, mampu mengambil
keputusan, merawat anggota keluarga dengan gastritis, memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Masalah bersifat aktual
namun tidak memerlukan tindakan perawatan segera karena masih dapat
ditolerir dan tidak dapat memberikan ancaman fisik.
Sedangkan diagnosa keperawatan yang muncul dalam tinjauan teori
namun tidak ditemukan pada kasus adalah:
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
Kesenjangan yang ditemukan antara teori dan kasus pada diagnosa
kekurangan volume cairan karena pada saat dilakukan pengkajian klien
tidak mengalami muntah, hanya merasa mual tetapi tidak mengeluarkan
apapun (muntah).
2. Intoleransi aktifitas
Kesenjangan antara teori dengan kasus pada diagnosa ini tidak
ditemukannya data yang yang mendukung pada saat dilakukannya
pengkajian dan Ny. F tidak mengalaminya.
C. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sesuatu yang telah
dipertimbangkan mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan
meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Rencana
keperawatan disusun dengan melibatkan keluarga untuk memecahkan masalah,
hal ini terkait dengan sumber daya dan kemauan serta kesadaran dari keluarga
sehingga masalah yang dihadapi oleh keluarga dapat dipecahkan dan tujuan dari
keperawatan keluarga dapat tercapai.
Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada Ny. F yang menderita
gastritis yang di lakukan ialah penyuluhan kepada Ny. F dan keluarga dalam
meningkatkan pengetahuan serta merubah perilaku yang tidak sehat kearah yang
lebih sehat. Hal ini dilakukan karena rendahnya pengetahuan keluarga dalam
mengenal masalah gastritis.
100

Keluarga belum mengenal masalah yang terjadi pada anggota keluarga yang
sakit yaitu nyeri, resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan
defisiensi pengetahuan tentang gastritis. Penulis membuat perencanaan yang
berkaitan dengan 3 masalah yang ada dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan dengan terfokus pada tujuan khusus agar keluarga mampu dalam
mengenal masalah, mengambil keputusan dalam mengatasi masalah, merawat
anggota yang sakit, memodifikasi lingkungan, serta memanfaat pelayanan
kesehatan. Pada tujuan khusus disesuaikan dengan masalah pada setiap diagnosa,
adapun pada tujuan yang terakhir yaitu memanfaatkan fasilitas kesehatan
disampaikan hanya pada diagnosa pertama, dikarenakan kesamaan materi yang
disampaikan. Adapun rencana keperawatan yang telah tersusun pada setiap
diagnosa diantaranya :
a. Diagnosa I : Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya Ny. F terkait dengan
gastritis : pada hari pertama penulis mendiskusikan tujuan khusus pertama dan
kedua yaitu diharapkan keluarga mampu mengenal manajemen nyeri dengan
menentukan tingkat nyeri. Keluarga mampu mengambil keputusan dengan
menyebutkan akibat nyeri. Dan pada kunjungan kedua penulis mendiskusikaan
tujuan khusus ketiga, empat dan lima diharapkan keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah gastritis untuk mengatasi nyeri
dengan cara mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada klien. Keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang bersih dan sehat dengan cara
menciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara : menjelaskan fungsi pelayanan
kesehatan kepada klien serta motivasi klien untuk ke pelayanan kesehatan,
seperti puskesmas. Dalam materi yang telah selesai disampaikan penulis akan
melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali, dan meminta Ny. F maupun
keluarga menyebutkan kembali atau mendemonstrasikan materi yang telah
disampaikan, untuk mengetahui bahwa Ny. F dan keluarga telah memahami
materi yang disampaikan serta mengikuti penyuluhan dengan baik.
b. Diagnosa II : Resiko defisit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis pada keluarga
Tn. P khususnya Ny. F terkait gastritis : pada hari ketiga kunjungan, penulis
akan menjelaskan tujuan khusus pertama dan kedua diharapkan keluarga
101

mampu mengenal masalah gizi seimbang serta keluarga mampu mengambil


keputusan secara tepat untuk mengatasi kondisi masalah gastritis. Materi yang
akan dijelaskan yaitu gizi seimbang pengertian gizi seimbang, syarat
pemenuhan gizi seimbang, tujuan diet lambung, syarat diet lambung. Untuk
tujuan khusus tiga sampai lima akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya di
karenakan keterbatasan waktu. Pada kunjungan ke empat penulis akan
menjelaskan tujuan khusus ketiga sampai 5, pada TUK ke 5 hanya dijelaskan
pada pertemuan pertama saat menyampaikan materi tentang nyeri dikarenakan
materi dan tujuan yang sama. Pada tujuan khusus ke tiga dan empat.
Diharapkam keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan
menyusun menu makanan yang sesuai dengan menjelaskan tentang Diet
lambung (DL), jenis Diet Lambung (DL) serta pengertian pola makan yang
teratur. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang bersih dan sehat
dengan mengetahui tips pola hidup sehat, dan membuat menu makanan.
c. Diagnosa III : Defisit pengetahuan Ny. F tentang penyakit gastritis terkait
gastritis.
Pada hari ke lima kunjungan penulis akan menjelaskan tujuan khusus pertama
dan kedua yaitu diharapkan keluarga mampu mengenal penyakit gastritis dan
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah dengan gastritis. Dengan
materi yang akan disampaikan yaitu : pengertian gastritis, penyebab gastritis,
tanda & gejala gastritis serta komplikasi gastritis. Pada tujuan khusus
selanjutnya akan dibahas pada pertemuan berikutnya, dikarenakan
keterbatasaanya waktu. Pada kunjungan ke enam penulis akan menjelaskan
tujuan khusus ketiga dan keempat yaitu diharapkan keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan gastritis serta memodifikasi lingkungan untuk
mencegah terjadinya gastritis. Materi yang akan disampaikan mengenai
memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang sakit, membuat obat
tradisional untuk anggota keluarga yang sakit serta mendemonstrasikannya
kembali, Keluarga mampu menjelaskan manfaat lingkungan yang tenang,
upaya pencegahan agar terhindari dari kekambuhan serta makanan yang
dianjurkan. Pada kunjungan ini daharapkan keluarga mampu
mendemonstrasikan cara membuat obat secara tradisional untuk mengobati
102

sakit maag dengan menggunakan bahan bahan alami seperti jahe sehingga Ny.
F tidak tergantung pada obat yang dibeli diwarung.
D. Pelaksanaan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat dalam membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik dengan menentukan kriteria hasil yang
diharapkan. Dalam hal ini perawat menggunakan teknik pendekatan dengan
menggunakan komunikasi terapeutik agar terbinanya hubungan saling percaya
antara keluarga dan penulis serta dilakukannya pendidikan kesehatan dengan
diadakannya penyuluhan yang ditujukan kepada Ny. F dan keluarga , untuk
memudahkan penulis dalam menyampaikan informasi, penulis menggunakan
media dalam bentuk leaflet dan mendemostrasikannya, serta memberi kesempatan
keluarga untuk mengulang materi dan mendemonstrasikannya kembali.
Dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan penulis tidak
mendapatkan kesulitan ataupun hambatan sehingga penulis dapat menyampaikan
informasi secara jelas dan keluarga pun sangat kooperatif serta terbuka sehingga
membantu penulis dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan. Dalam
penyampaian informasi penulis menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami
dan dimengerti oleh Ny. P ataupun keluarga serta respon positif yang diharapkan
dapat tercapai.
E. Evaluasi
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan
antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon
perilaku klien yang tampil. Sehingga tercapainya hasil yang diharapkan. Evaluasi
disusun dengan metode SOAP setelah memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga Tn. P khususnya Ny. F hasi evaluasi yang di dapat adalah :
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya Ny. F terkait gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah manajemen nyeri yang meliputi pengertian nyeri adalah perasaan
tidak nyaman yang disebabkan adanya rangsangan yang kuat, keluarga mampu
103

menyebutkan jenis nyeri. Nyeri akut yaitu nyeri yang sebabnya sudah diketahui &
Nyeri kronik yaitu nyeri yang lebih dari 4 bulan. Keluarga dapat menyebutkan
tingkat nyeri nyeri ringan : skala 1-3, nyeri sedang : skala 4-6, nyeri berat : skala
7-9, nyeri hebat : skala 10. Keluarga dapat menyebutkan akibat nyeri : Syok,
keringat dingin, gelisah dan cemas. Keluarga dapat memutuskan untuk mengatasi
masalah dengan membawanya ke klinik/ puskesmas. Keluarga dapat menyebutkan
cara mengatasi nyeri : cara mengatasi nyeri : lakukan teknik relaksasi nafas dalam,
alihkan perhatian dengan menonton tv, mendengarkan musik/radio, berikan
posisi nyaman (semi fowler). Keluarga dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi
nafas dalam : ambil nafas panjang secara perlahan dari hidung, hembuskan nasa
perlahan dari mulut, lakukan 3-4 kali hingga nyeri berkurang. Keluarga mampu
menjelaskan manfaat lingkungan yang tenang : manfaat lingkungan yang tenang
dapat mengurangi rasa nyeri, dan stress. Keluarga dapat menjelaskan fungsi
pelayanan kesehatan yaitu untuk mengontrol kesehatan dan pengobatan penyakit.
2. Resiko defisit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah nutrisi yang meliputi : pengertian gizi seimbang : Gizi seimbang
adalah susunan makanan sehari-hari yang bergizi sesuai jumlah kebutuhan tubuh.
syarat pemenuhan gizi seimbang : makan secara teratur, beri porsi makan sedikit
namun sering, tujuan diet lambung : Memberikan makanan secukupnya,
memberikan makanan yang tidak merangsang produksi asam lambung yang
berlebih syarat diet lambung : Mudah dicerna, porsi kecil namun sering, Makan
secara perlahan, Diet Lambung (DL) Diet lambung adalah diet yang dilakukan
untuk meringankan pekerjaan saluran pencernaan, jenis Diet Lambung (DL) : Diet
lambung III : memberikan makanan berbentuk lunak, diberikan dalam porsi kecil.
pengertian pola makan yang teratur adalah suatu cara dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan frekuensi yang sama dan dilakukan secara berulang.
tips pola hidup sehat : Makan secara teratur, Hindari makan berlebih, Olahraga
secara teratur serta Tidur yang cukup, membuat menu makanan : Keluarga
104

mampu menyusun menu makanan, dan pada saat kunjungan keluarga mampu
menyiapkan makanan sesuai dengan diit yang telah dijadwalkan.
3. Defisit pengetahuan Ny. F tentang penyakit gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah gastritis yang meliputi : pengertian gastritis : Gastritis adalah
proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. penyebab
gastritis. : Merokok, Alkohol, Stress fisik, Makan tidak teratur & pedas. tanda &
gejala gastritis: Nyeri ulu hati, mual, muntah dan kembung. komplikasi gastritis :
Perdarahan Gastrointestinal, perforasi Gaster. Membuat obat tradisional untuk
anggota keluarga yang sakit serta mendemonstrasikannya kembali cara membuat
obat tradisional dari bahan Jahe, Dengan cara : campurkan jahe dengan segelas air
panas, kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit, bisa juga ditambahkan
lemon untuk menambah cita rasa. Minum air jahe setengah jam sebelum makan.
upaya pencegahan agar terhindari dari kekambuhan : Makan secara teratur. &
tidak terburu-buru, hindari makanan yang pedas atau asam. makanan yang
dianjurkan : bubur, telur ayam, tahu & tempe.
-

Anda mungkin juga menyukai