Pembahasan
A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahap awal dalam proses keperawatan, dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota
keluarga yang dibinanya serta mengetahui kondisi dan keadaan keluarga yang
teridentifikasi masalah-masalah kesehatan keluarga dengan metode wawancara,
observasi, atau studi dokumentasi. Langkah awal yang dilakukan penulis ialah
membina hubungan saling percaya dan menjelaskan kunjungan yang dilakukan.
Sehingga keluarga mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang
dirasakan dengan sikap terbuka dan kooperatif.
Dalam menunjang dan mencakupi data, penulis menggunakan format kajian
model Friedman, dengan menggunakan format ini penulis tidak hanya sekali
dalam melakukan pertemuan dengan keluarga. Dikarenakan model pengkajian
yang digunakan dalam bentuk narasi, dimana pengkajian memerlukan pemikiran
yang sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan bersama keluarga.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn. P terdapat salah
satu anggota keluarga yang mempunyai masalah pencernaan (gastritis) yaitu Ny.
F. pada saat dilakukan pengkajian Ny. F mengeluh nyeri ulu hati bila terlambat
makan, pada saat dikaji untuk menggambarkan nyeri dengan menggunakan skala
0 sampai 10. Nyeri yang dirasakan oleh Ny. F adalah skala 4 menunjukkan nyeri
sedang. Nyeri dapat dilihat atau diukur berdasarkan skala nyeri, durasi nyeri.
97
98
Karakteristik nyeri dapat juga dibuat berdasarkan metode PQRST (P= Provocatif,
Q= Qualitas, R= Region, S= Scala, T= Time ).
Dari hasil data yang diperoleh, penulis tidak mendapat kesulitan pada saat
pertama kali berkunjung, karena sikap keluarga Tn. P yang terbuka dan
kooperatif. Penulis dapat bertemu dengan keluarga setelah selesai praktek di
Puskesmas Pondok Gede dan setelah membuat kontrak waktu dengan keluarga,
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan masalah dengan cara
menyepakati kunjungan rumah dan dapat menyelesaikan pengkajian tanpa adanya
hambatan.
B. Diagnosa keperawatan
Keluarga belum mengenal masalah yang terjadi pada anggota keluarga yang
sakit yaitu nyeri, resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan
defisiensi pengetahuan tentang gastritis. Penulis membuat perencanaan yang
berkaitan dengan 3 masalah yang ada dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan dengan terfokus pada tujuan khusus agar keluarga mampu dalam
mengenal masalah, mengambil keputusan dalam mengatasi masalah, merawat
anggota yang sakit, memodifikasi lingkungan, serta memanfaat pelayanan
kesehatan. Pada tujuan khusus disesuaikan dengan masalah pada setiap diagnosa,
adapun pada tujuan yang terakhir yaitu memanfaatkan fasilitas kesehatan
disampaikan hanya pada diagnosa pertama, dikarenakan kesamaan materi yang
disampaikan. Adapun rencana keperawatan yang telah tersusun pada setiap
diagnosa diantaranya :
a. Diagnosa I : Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya Ny. F terkait dengan
gastritis : pada hari pertama penulis mendiskusikan tujuan khusus pertama dan
kedua yaitu diharapkan keluarga mampu mengenal manajemen nyeri dengan
menentukan tingkat nyeri. Keluarga mampu mengambil keputusan dengan
menyebutkan akibat nyeri. Dan pada kunjungan kedua penulis mendiskusikaan
tujuan khusus ketiga, empat dan lima diharapkan keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah gastritis untuk mengatasi nyeri
dengan cara mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada klien. Keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang bersih dan sehat dengan cara
menciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara : menjelaskan fungsi pelayanan
kesehatan kepada klien serta motivasi klien untuk ke pelayanan kesehatan,
seperti puskesmas. Dalam materi yang telah selesai disampaikan penulis akan
melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali, dan meminta Ny. F maupun
keluarga menyebutkan kembali atau mendemonstrasikan materi yang telah
disampaikan, untuk mengetahui bahwa Ny. F dan keluarga telah memahami
materi yang disampaikan serta mengikuti penyuluhan dengan baik.
b. Diagnosa II : Resiko defisit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis pada keluarga
Tn. P khususnya Ny. F terkait gastritis : pada hari ketiga kunjungan, penulis
akan menjelaskan tujuan khusus pertama dan kedua diharapkan keluarga
101
sakit maag dengan menggunakan bahan bahan alami seperti jahe sehingga Ny.
F tidak tergantung pada obat yang dibeli diwarung.
D. Pelaksanaan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat dalam membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik dengan menentukan kriteria hasil yang
diharapkan. Dalam hal ini perawat menggunakan teknik pendekatan dengan
menggunakan komunikasi terapeutik agar terbinanya hubungan saling percaya
antara keluarga dan penulis serta dilakukannya pendidikan kesehatan dengan
diadakannya penyuluhan yang ditujukan kepada Ny. F dan keluarga , untuk
memudahkan penulis dalam menyampaikan informasi, penulis menggunakan
media dalam bentuk leaflet dan mendemostrasikannya, serta memberi kesempatan
keluarga untuk mengulang materi dan mendemonstrasikannya kembali.
Dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan penulis tidak
mendapatkan kesulitan ataupun hambatan sehingga penulis dapat menyampaikan
informasi secara jelas dan keluarga pun sangat kooperatif serta terbuka sehingga
membantu penulis dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan. Dalam
penyampaian informasi penulis menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami
dan dimengerti oleh Ny. P ataupun keluarga serta respon positif yang diharapkan
dapat tercapai.
E. Evaluasi
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan
antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon
perilaku klien yang tampil. Sehingga tercapainya hasil yang diharapkan. Evaluasi
disusun dengan metode SOAP setelah memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga Tn. P khususnya Ny. F hasi evaluasi yang di dapat adalah :
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya Ny. F terkait gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah manajemen nyeri yang meliputi pengertian nyeri adalah perasaan
tidak nyaman yang disebabkan adanya rangsangan yang kuat, keluarga mampu
103
menyebutkan jenis nyeri. Nyeri akut yaitu nyeri yang sebabnya sudah diketahui &
Nyeri kronik yaitu nyeri yang lebih dari 4 bulan. Keluarga dapat menyebutkan
tingkat nyeri nyeri ringan : skala 1-3, nyeri sedang : skala 4-6, nyeri berat : skala
7-9, nyeri hebat : skala 10. Keluarga dapat menyebutkan akibat nyeri : Syok,
keringat dingin, gelisah dan cemas. Keluarga dapat memutuskan untuk mengatasi
masalah dengan membawanya ke klinik/ puskesmas. Keluarga dapat menyebutkan
cara mengatasi nyeri : cara mengatasi nyeri : lakukan teknik relaksasi nafas dalam,
alihkan perhatian dengan menonton tv, mendengarkan musik/radio, berikan
posisi nyaman (semi fowler). Keluarga dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi
nafas dalam : ambil nafas panjang secara perlahan dari hidung, hembuskan nasa
perlahan dari mulut, lakukan 3-4 kali hingga nyeri berkurang. Keluarga mampu
menjelaskan manfaat lingkungan yang tenang : manfaat lingkungan yang tenang
dapat mengurangi rasa nyeri, dan stress. Keluarga dapat menjelaskan fungsi
pelayanan kesehatan yaitu untuk mengontrol kesehatan dan pengobatan penyakit.
2. Resiko defisit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah nutrisi yang meliputi : pengertian gizi seimbang : Gizi seimbang
adalah susunan makanan sehari-hari yang bergizi sesuai jumlah kebutuhan tubuh.
syarat pemenuhan gizi seimbang : makan secara teratur, beri porsi makan sedikit
namun sering, tujuan diet lambung : Memberikan makanan secukupnya,
memberikan makanan yang tidak merangsang produksi asam lambung yang
berlebih syarat diet lambung : Mudah dicerna, porsi kecil namun sering, Makan
secara perlahan, Diet Lambung (DL) Diet lambung adalah diet yang dilakukan
untuk meringankan pekerjaan saluran pencernaan, jenis Diet Lambung (DL) : Diet
lambung III : memberikan makanan berbentuk lunak, diberikan dalam porsi kecil.
pengertian pola makan yang teratur adalah suatu cara dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan frekuensi yang sama dan dilakukan secara berulang.
tips pola hidup sehat : Makan secara teratur, Hindari makan berlebih, Olahraga
secara teratur serta Tidur yang cukup, membuat menu makanan : Keluarga
104
mampu menyusun menu makanan, dan pada saat kunjungan keluarga mampu
menyiapkan makanan sesuai dengan diit yang telah dijadwalkan.
3. Defisit pengetahuan Ny. F tentang penyakit gastritis
Evaluasi tercapai :
Masalah dapat teratasi sesuai dengan kriteria waktu 2x pertemuan dari hasil
pertemuan di peroleh data sebagai berikut : keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang masalah gastritis yang meliputi : pengertian gastritis : Gastritis adalah
proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. penyebab
gastritis. : Merokok, Alkohol, Stress fisik, Makan tidak teratur & pedas. tanda &
gejala gastritis: Nyeri ulu hati, mual, muntah dan kembung. komplikasi gastritis :
Perdarahan Gastrointestinal, perforasi Gaster. Membuat obat tradisional untuk
anggota keluarga yang sakit serta mendemonstrasikannya kembali cara membuat
obat tradisional dari bahan Jahe, Dengan cara : campurkan jahe dengan segelas air
panas, kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit, bisa juga ditambahkan
lemon untuk menambah cita rasa. Minum air jahe setengah jam sebelum makan.
upaya pencegahan agar terhindari dari kekambuhan : Makan secara teratur. &
tidak terburu-buru, hindari makanan yang pedas atau asam. makanan yang
dianjurkan : bubur, telur ayam, tahu & tempe.
-