Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANALISA PERBANDINGAN SISTEM POLITIK (C7 SELASA 15.

00)
Ninda Arini Rotua S (3312422083)
Adeliya Rahma Sari (3312422087)
Destria Fitri Ramadha (3312422103)
Jasmine Aulia (3312422119)
Yuliana Titi Rachmasari (3312422135)

1. Sistem adalah kesatuan yang dibentuk dari unsur-unsur yang secara fungsional saling berkaitan
satu dengan lainnya dalam rangka mencapai tujuan.
Sistem sosial sendiri lebih fokus menekankan pada hubungan yang berlangsung antar manusia
dengan manusia, manusia dengan masyarakat, serta masyarakat dengan masyarakat yang
saling berinteraksi
Sistem politik dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan yang membentuk jalinan hubungan di
antara komponen-komponen yang ada dalam kehidupan politik dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu.
2. Sistem politik Indonesia adalah kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam negara
Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Indonesia memiliki sistem politik yang unik dan kompleks yang berkembang seiring sejarah
dan perubahan sosial-politik. Sistem politik mencakup tiga cabang pemerintahan yaitu
eksekutif, legislatif dan yudikatif yang beroperasi di bawah aturan konstitusi negara.
Struktur dan proses dalam sistem politik melibatkan partai politik, anggota parlemen, dan
pemerintah. Partai politik berperan sebagai penentu arah politik dan memberikan pengaruh
besar dalam pembentukan kebijakan pemerintah. Anggota parlemen memiliki peran penting
dalam merumuskan dan menyetujui undang-undang, sementara pemerintah bertanggung jawab
atas implementasi kebijakan dan tindakan yang telah ditetapkan. Partai politik merupakan
salah satu elemen penting dalam sistem politik, memiliki peran sebagai perwakilan masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan politik. Partai politik juga memiliki peran sebagai
penghubung antara pemerintah dengan masyarakat dalam memperjuangkan kepentingan
publik.
Sistem sosial merupakan sebuah keseluruhan organisasi hubungan yang sistemik antara posisi-
posisi atau kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Sistem sosial dapat dipandang
sebagai struktur sosial dan proses sosial. Sistem sosial pun erat kaitannya dengan masyarakat,
yang dimana membahas mengenai kemajemukan masyarakat berdasarkan struktur sosial
pembentuknya, integrasi sosial maupun konflik dalam kemasyarakatan. Menurut konteks
latency ataupun pemeliharaan norma masyarakat, Indonesia mengalami problem yang tak
kalah peliknya. Adapun adat, tradisi atau custom dalam masyarakat modern Indonesia yang
semakin memudar seiring dengan penguatan nilai-nilai modern. Kondisi ini menjadi sebuah
tantangan dalam sistem sosial Indonesia. Maka dari itu diperlukan integrasi sosial, yang
dimana akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-
batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial. Begitupun konflik-
konflik yang terjadi baik secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakat Indonesia yang
menunjukkan kekompleksan integrasi yang sangat dan harus dibenahi di dalam masyarakat
Indonesia. Persoalan kadang bertambah sulit ketika hubungan sosial di dalam masyarakat yang
semestinya damai tersisipi oleh kekuatan lain yang tidak menginginkan hal itu terjadi.
3. Menurut kelompok kami, sebuah masyarakat atau kelompok sudah pasti adalah sebuah sistem
sosial terlepas di mana dan kapan mereka berada karena sistem sosial sendiri dapat dimaknai
sebagai sebuah pemolaan atau sistem dari hubungan sosial yang ada dan berkembang di dalam
masyarakat tertentu. Pada sistem sosial tersebut kemudian terdapat sub sistem sosial dan juga
pola sistematik yang beragam. Sedangkan sistem politik erat kaitannya dengan mekanisme
penyusunan kebijakan melalui mekanisme input, proses, output. Input dalam mekanisme
berbentuk aspirasi atau dukungan serta tuntutan dari masyarakat. Kemudian aspirasi tersebut
dijadikan bahan oleh pemerintah untuk menyusun kebijakan, di sini lah terjadi mekanisme
proses. Mengingat seluruh masyarakat pasti memiliki aspirasi yang berbeda bahkan
berbenturan maka pemerintah dalam membuat kebijakan haruslah adil dalam mencari titik
temu yang tidak merugikan pihak manapun. Setalah itu lahirlah output berupa kebijakan yang
sebenarnya dapat digunakan kembali oleh masyarakat untuk memberikan input.

Anda mungkin juga menyukai