Anda di halaman 1dari 4

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian mengenai “Proses Transformasi


Pertanian di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang” adalah sebagai berikut :
1. Proses Transformasi tidak terjadi secara bersamaan pada setiap petani. Pada
awalnya pertanian di Desa Kucur adalah pertanian subsisten dengan
membudidayakan tanaman pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Usahatani yang dilakuakn pada pertanian subsisten masih
sangat sederhana yakni masih menggunakan cangkul dan bajak. Peningkatan
kebutuhan hidup mendorong petani untuk melakukan transformasi pertania
menuju pertanian komersial dalam waktu yang lama. Perubahan ini terjadi ketika
petani mulai melakukan usahatani komersial yakni kopi dan cengkeh pada tahun
1978. Diversifikasi tanaman terus berlangsung dengan munculnya komoditas baru
seperti tebu, cabai, sayuran dan tanaman kayu. Transformasi komoditas juga
diikuti dengan perubahan sistem usahatani yaitu dengan menggunakan pupuk dan
pestisida kimia, dan penggunaan kompresor. Hasil panen komoditas komersial
juga telah dijual ke tengkulak dan pasar. Saat ini, petani di Desa Kucur belum
secara keseluruhan berada pada pertanian modern. Program penanaman jeruk yang
dimulai pada tahun 2011 masih terus mengalami perkembangan. Hal ini
dikarenakan pemberian traktor yang tidak sesuai dengan kondisi lahan di Desa
Kucur. Pembangunan infrastruktur terus dilakukan untuk mengimbangi kondisi
pertanian di Desa Kucur. Oleh karena itu, sejak tahun 2015 Desa Kucur lepas dari
sebutan Inpres Desa Tertinggal (IDT).
2. Proses transformasi pertania di Desa Kucur sangat dipengaruhi oleh faktor dari
dalam diri petani (internal). Adanya peningkatan kebutuhan hidup petani
mendorong petani untuk terus mengembangkan sektor pertanian yang menjadi
pendapatan utama di Desa Kucur. Selain itu biasanya petani yang memiliki lahan
sempit enggan untuk merubah sistem usahataninya. Petani tersebut akan lebih
memilih untuk memaksimalkan pemanfaatan lahannya dengan sistem pertanian
yang lama. Faktor eksternal juga memberikan pengaruh pada keputusan petani.
Pengaruh paling besar adalah melalui kebijakan pemerintah dan adanya dorongan
dari kelompok tani serta penyuluh. Permintaan pasar memiliki pengaruh yang
rendah dikarenakan komoditas pertanian yang masih memiliki fluktuasi harga.
Penerapan teknologi seperti traktor juga kurang memberikan pengaruh yang tinggi
karena tidak sesuainya dengan kondisi lahan di Desa Kucur.
3. Karakteristik petani yang melakukan transformasi pertanian adalah petani yang
memiliki aspirasi tidak terbatas (Unlimeted Aspiration), memiliki cara pandang
yang luas (Perceived Limited Good), dan petani yang berani mengambil resiko
(risk). Karakteristik petani tersebut mendorong petani mengambil keputusan untuk
melakukan perubahan pada sistem usahataninya. Adanya aspirasi atau keinginan
untuk menjadi lebih baik menyebabkan petani untuk terus mencoba adanya inovasi
baru. Keinginan tersebut tidak terlepas dari petani yang juga memiliki cara
pandang yang luas. Petani tersebut biasanya akan cenderung berpikir lebih maju
sehingga akan berani untuk mengambil resiko untuk malakukan inovasi.
5.2. Saran
Saran yang tepat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai proses
transformasi pertanian di Desa Kucur adalah sebagai berikut :
1. Pengalokasian dana oleh petani untuk usahatani di Desa Kucur masih dapat
dikatakan rendah. Petani masih kesulitan dalam penggunaan teknologi dan
menerima inovasi terbaru akibat dari biaya yang diperlukan lebih tinggi. Maka dari
itu, sebaiknya petani memperluas sistem peminjaman modal untuk meningkatkan
ekonomi lokal melalui peningkatan produktivitas.
2. Desa Kucur mendapatkan program-program yang diperoleh dari Dinas Pertanian
seperti program penghijauan dan pengembangan kawasan jeruk keprok 55.
Program yang dilakukan pemerintah tersebut sebaiknya disesuaikan dengan
kondisi cuaca Desa Kucur dan berlangsung sampai komoditas tersebut dapat
menghasilkan sehingga dapat membuktikan keberhasilan dari program tersebut.
Pemberian bibit sebaiknya dilakukan di awal musim hujan agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik.
3. Berdasarkan hasil penelitian mengenai proses transformasi pertanian di Desa
Kucur maka untuk keberlanjutan penelitian hendaknya peneliti selanjutnya dapat
melihat dampak perubahan pertanian di Desa Kucur dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif sehingga mampu melihat keuntungan secara lebih real dari
adanya transformasi pertanian tersebut. Hal ini dapat dibandingkan dengan
keuntungan petani yang melakukan perubahan struktural tenaga kerja ke sektor
industri.

Anda mungkin juga menyukai