Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA MAHASISWA

DASAR-DASAR IPA

PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP


PERTUMBUHAN BENIH KANGKUNG

Disusun oleh:
Eka Andryan (23030654110)
Wenti Prikha Diansa (23030654124)
Friska Aulia (23030654127)
Alya Reina Muhasyim (23030654129)
Hapsari Laila (23030654135)
Mei Linda Ashfira (23030654143)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SAINS


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SEPTEMBER 2023
INKUIRI DALAM IPA

Apakah langkah – langkah inkuiri?


Inkuiri adalah setiap proses yang bertujuan menambah pengetahuan, menyelesaikan
keraguan, atau memecahkan masalah. Inkuiri sebagai proses untuk mengembangkan IPA melibatkan
pendekatan ilmiah:
1. Pengamatan: IPA dimulai dengan pengamatan terhadap fenomena alamiah. Pengamatan ini
dilakukan dengan seksama, teliti, dan tanpa prasangka agar data yang diperoleh akurat dan
dapat diandalkan.
2. Pengumpulan Data: Setelah pengamatan dilakukan, data-data yang relevan dan penting
dikumpulkan. Data ini bisa berupa angka, fakta, grafik, atau informasi lain yang berhubungan
dengan fenomena yang diamati.
3. Hipotesis: Berdasarkan pengamatan dan data yang dikumpulkan, hipotesis dirumuskan.
Hipotesis merupakan suatu dugaan atau perkiraan mengenai penyebab atau hubungan antara
fenomena alamiah yang diamati. Hipotesis haruslah bersifat tentatif dan dapat diuji.
4. Pengujian Hipotesis: Hipotesis diuji melalui percobaan atau eksperimen. Eksperimen
dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan data yang dapat membantu memverifikasi
atau membantah hipotesis.
5. Analisis Data: Data yang diperoleh dari eksperimen dianalisis dengan menggunakan metode-
metode statistik atau analisis lainnya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pola atau
hubungan dalam data yang dapat mendukung atau mengabaikan hipotesis.
6. Penarikan Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan diambil mengenai
kebenaran atau kebenaran parsial hipotesis. Jika data mendukung hipotesis, maka hipotesis
tersebut dapat diterima sementara. Namun, jika data tidak mendukung hipotesis, hipotesis
harus direvisi atau ditolak.
7. Pengembangan Teori: Jika hipotesis terbukti konsisten dan diperkuat oleh hasil eksperimen
yang berulang-ulang, maka dapat berkembang menjadi teori. Teori adalah penjelasan yang
komprehensif dan teruji yang dapat menjelaskan berbagai fenomena terkait dalam suatu
bidang ilmu.
Pembahasan

A. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh jumlah volume air dalam penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kangkung?
B. Alat dan Bahan

Alat :
1. Gelas plastik
2. Gelas ukur
3. Sekop kecil
4. Alat tulis
Bahan :

1. Biji kangkung
2. Tanah
3. Air
C. Variabel
Variabel bebas : Air
Variabel terikat : Pertumbuhan biji kangkung
Variabel kontrol : Tempat penanaman, lokasi peletakan, waktu penyiraman
D. Langkah Kerja
1. Langkah – langkah
a. Siapkan alat dan bahan untuk menanam biji kangkung
b. Sekop tanah secukupnya dan masukkan pada gelas plastik
c. Lubangi tanah untuk menanam biji kangkung
d. Tanam biji kangkung
e. Ukurlah volume air dengan gelas ukur
f. Siramlah tanaman dengan air sesuai ketentuan percobaan
g. Siram tanaman setiap pagi dan sore
h. Amati pertumbuhan biji kangkung
i. Catat hasil pengamatan pada tabel
2. Rencana tabel data pengamatan

Hari ke - Tanaman A Tanaman B Tanaman C


(20 ml) (50 ml) (100 ml)
1
2
3
4
5
6
7
E. Data Hasil Penyelidikan

Hari ke - Tanaman A Tanaman B Tanaman C


(20 ml) (50 ml) (100 ml)
1 0 cm 0 cm 0 cm
2 0 cm 0 cm 0 cm
3 0 cm 0 cm 0 cm
4 0 cm 0 cm 0 cm
5 0 cm 0 cm 0,6 cm
6 0 cm 0 cm 1 cm
7 0 cm 0 cm cm

F. Analisis Data
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya protoplasma dan ukuran dari setiap
organisme yang melakukannya. Penambahan dapat berupa pertambahan ukuran tinggi
tanaman sebagai akibat dari metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Kangkung beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam, akan tetapi
memerlukan kelembaban tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum.
Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai. Ada dua jenis kangkung,
yaitu kangkung darat (Ipomoea reptans), berdaun sempit dan beradaptasi pada tanah yang
lembab, serta dipanen hanya satu kali; dan kangkung air (Ipomoea aquatica) yang berdaun
lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis ini beradaptasi pada kondisi tergenang dan dipanen
beberapa kali.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa pengaruh perlakuan jumlah volume
air pada tanaman kangkung berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kangkung. Pada tabel
terlihat kangkung yang diberi air 100 ml mengalami pertumbuhan. Hal ini disebabkan
kangkung merupakan tanaman yang memerlukan kelembapan tinggi. Sedangkan pada
tanaman yang diberi air 20 ml dan 50 ml belum menunjukkan perkembangan. Pemberian
jumlah volume air yang banyak menyebabkan pertumbuhan biji kangkung lebih cepat.
Biji kangkung akan bertumbuh lebih lambat jika pemberian jumlah volume air lebih
sedikit.
Data Pertumbuhan Biji Kangkung
1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke 6

Tanaman A Tanaman B Tanaman C

G. Kesimpulan
Pemberian jumlah volume air pada biji kangkung berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji kangkung.
1. Tanaman A yang disiram air dengan volume 20 ml tidak menunjukkan adanya
pertumbuhan dalam rentang waktu 7 hari
2. Tanaman B yang disiram air dengan volume 50 ml tidak menunjukkan adanya
pertumbuhan dalam rentang waktu 7 hari
3. Tanaman C yang disiram air dengan volume 100 ml mengalami pertumbuhan 0,6
cm pada hari ke 5 dan bertambah menjadi 1 cm pada hari ke 6

H. Hikmah
Berdasarkan pengamatan diatas, diketahui bahwa jumlah volume air dalam
penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kangkung. Dimana pada tanaman A
dengan volume penyiraman air 20 ml tidak menunjukkan pertumbuhan, tanaman B
dengan volume penyiraman air 50 ml juga tidak menunjukkan pertumbuhan, dan tanaman
C dengan volume penyiraman air 100 ml menunjukkan adanya pertumbuhan pada hari ke
– 5.
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Peranan
penting air dalam kehidupan haruslah kita imbangi dengan pemeliharaan dan pengelolaan
yang baik. Pada pengamatan, kangkung membutuhkan tingkat kelembapan yang tinggi
sehingga membutuhkan lebih banyak air. Dalam kehidupan sehari – hari, kita juga
membutuhkan air yang sangat banyak demi menunjang kehidupan kita. Kita
menggunakan air untuk berbagai kebutuhan seperti mencuci, memasak, dan mandi.
Namun, penggunaan tersebut haruslah diimbangi dengan pengelolaan air yang baik.
Buruknya penggunaan dan pengelolaan air akan menjerumuskan kita pada kekeringan.
Maka dari itu kita harus menggunakan air sesuai dengan kebutuhan kita, artinya tidak
menggunakan air secara berlebihan. Penghematan air dapat dimulai dari hal kecil seperti
menyiram tanaman secukupnya. Jangan gunakan air secara berlebihan, karena hal itu akan
memberikan dampak buruk bagi ketersediaan air bersih di masa mendatang.
Lampiran

A Dokumentasi Sebelum Penyiraman

B Dokumentasi Saat Penyiraman

C Dokumentasi Setelah Beberapa Hari (Pertumbuhan)

Anda mungkin juga menyukai