D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 2:
XII IPA B
SMAN 2 MUARA ENIM
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanaman kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) adalah tanaman semusim
atau tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara
dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah di budidayakan, berumur pendek dan
harga relatif murah. Kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat
secara umum. Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang
dapat hidup. Begitu juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu
berkisar antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-
padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak, kandungan
airnya sangat sedikit. Penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan.
Jika tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk
fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air
yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan
untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang
lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat.
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesis dan
dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-
garam, gas-gas dan material-material yang bergerak ke dalam tumbuh tumbuhan,
melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas,
pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata,
kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu
aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya
pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan
irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah:
1. Bagaimana pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kangkung (Ipomoea aquatica Forsk)?
2. Jumlah air mana yang paling optimum untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan kangkung (Ipomoea aquatica Forsk)?
3. Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kangkung (Ipomoea aquatica Forsk).
2. Untuk mengetahui jumlah air mana yang paling optimum untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan kangkung (Ipomoea aquatica Forsk)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. pH air
pH air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karna setiap tanaman
dapat tumbuh secara maksimal sesuai dengan lingkungan hidupnya ada tanaman
yang hidup di lingkungan dengan pH tinggi ada juga netral tetapi tidak ada
tanaman yang hidup di pH asam(rendah) karna dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman.
2. Salinitas
Kandungan garam dalam air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena
air dengan salinitas dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan sampai
membuat tanaman tersebut mati.
3. Toksisitas
Air yang mengandung racun atau terkontaminasi bahan kimia dapat membuat
tanaman mati karena merusak struktur sel, dan mengganggu proses fotosintesis.
4. Jumlah air
Jumlah air yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.
Pentingnya penggunaan air yang berkualitas dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman
sehingga tanaman dapat bertumbuh secara optimal.
2. Hipotesis
1. Pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kangkung
(Ipomoea aquatica Forsk).
2. Jumlah air yang paling optimum untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan kangkung (Ipomoea aquatica Forsk).
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan mengamati, mengukur, dan
mencatat pertumbuhan dan perkembangan pengaruh jumlah air terhadap kangkung
(Ipomoea aquatica Forsk)
3. Variabel-Variabel Percobaan
a) Variabel bebas : Jumlah air
Perlakuan-perlakuan percobaan:
Tanaman di polybag A diberi air sebanyak 150 ml,
Tanaman di polybag B diberi air sebanyak 175 ml,
Tanaman di polybag C diberi air sebanyak 200 ml.
b) Variabel terikat : Pertumbuhan dan Perkembangan Kangkung (Ipomoea
aquatica Forsk)
c) Variabel kontrol : Intensitas cahaya, suhu, kelembaban, jenis tanah, jenis air,
jenis bibit harus sama
1. Hasil Pengamatan
Setelah menjalankan prosedur praktikum dan mencatat setiap pertumbuhan dan
perkembangan pada setiap polybag maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel
berikut ini:
Pertumbuhan
Perkembangan
2. Pembahasan
Dalam penelitian yang telah dilakukan didapat kesesuaian dengan teori diatas berupa
semakin tercukupi kebutuhan air yang diterima tanaman maka tanaman semakin
tumbuh baik. Hal ini dapat di jelaskan bahwa tanaman di polybag A tumbuh lebih
subur daripada tanaman di polybag B dan Cdi karnakan tumbuhan di polybag yang
diberi 150 ml mendapat nutrisi air yg cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan
kangkung, berbeda dengan tanaman kangkung yg diberi air 175ml dan 200ml
tingkat kelembaban tanah sangat basah sehingga perkembangan dan pertumbuhan
kangkung kurang optimum.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, serta hasil dan pembahasan yang telah
dijabarkan dalam bab sebelumnya mengenai pengaruh jumlah air terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kangkung, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman kangkung membutuhkan jumlah air yang cukup untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik dan subur. Perbedaan jumlah air dapat
mempengaruhi kecepatan penambahan tinggi pada batang kangkung
(pertumbuhan) dan jumlah daun kangkung (perkembangan).
2. Jumlah air yang paling optimum untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
kangkung yaitu 150 ml, karena dapat dilihat dari tabel bahwa tanaman di
polybagA yang diberi air 150 ml memiliki tinggi batang paling tinggi dan
jumlah daun yang banyak.