Vitamin B1dalam air cucian beras mempunyai peranan di
dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian tanaman yang mengalami stres karena kondisi bare root (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan ataupun media yang baru. Untuk tanaman yg sudah sehatpun akan menjadi lebih tidak gampang stres.makanya kalo habis cuci beras, air bekas cucinya jangan dibuang, lebih baik air bekas cucinya buat siram tanaman. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diperoleh jenis-jenis dari air. Adapun jenis- jenis air yang diperoroleh adalah : 1. Air beras adalah air yang berasal dari hasil pencucian beras. Dalam air beras banyak mengandung zat-zat yang dapat membantu pertumbuhan tanaman . Air ini dalam kehidupan sehari-hari .jarang digunakan oleh orang-orang untuk menyiram tanaman padahal air beras sangat baik untuk pertumbuhan tanaman 2. Air biasa adalah air yang berasal dari sungai, danau, atau mata air pegunungan, air dari tempat2 tersebut disebut soft water (air kesadahan rendah raw water (air mentah) adlah jenis air yang belum mendapat penanganan tertentu, air tersebut dapat berupa hard water maupun soft water. Contoh hard water adlaah air kapur, contoh soft water adalah air hujan. air mentah mengandung jutaan virus dan bakter dalam satu tetes saja.. 7 C. Rumusan Hopotesis Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan masalah penelitian ini sebagi berikut: Ha : Ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman seledri Ho : Tidak ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman seledri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel dan Definisi opersional Variabel penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002:96fta) Variabel dari karya ilmiah ini terbagi atas variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel bebas adalah variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Air cucian beras 8 b. Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan pada variabel bebas. Adapun variabel terikatnya adalah pertumbuhan seledri Defenisi Operasional Variabel Defenisi adalah menggambarkan atau melukiskan bagaimana bentuk objek atau kata kata/kerangka berpijak dalam membuktikan hipotesis. Dalam hal ini, objek tersebut adalah jenis tanah, dan pertumbuhan tanaman seledri. Pada bagian ini, penulis akan menggambarkan defenisi kerangka berijak. a. Pengaruh b. Jenis c. Air d. Pertumbuhan e. Tanaman f. Bunga g. Mawar B. Rancangn penelitian Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan dimulai dengan 9 1. Bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. 2. Bab berikutnya, penulis akan mengkaji pendefenisian dan deskripsi umum. 3. Pada bab ketiga, penulis akan Variabel dan Desain Penelitian, memaparkan waktu penelitian, populasi dan sampel, Jenis Penelitian, teknik pengumpulan data, sistematika penulisan, dan teknik analisis data. 4. Pada bab keempat, penulis mengaitkan penelitian ini dengan argument-argumen yang diambil dari beberapa buku untuk menguatkan apa yang penulis kaji dalam penelitian ini 5. Bab kelima merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya dan memberikan saran mengenai kelanjutan karya ilmiah ini C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel) 1. Populasi : Tanaman seledri di depan rumah 2. Sampel : 2 tanaman seledri D. Instrumen Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan adalah : 1. pisau 2. pot bunga 2 buah 10 3. label Adapun bahan yang dipakai adalah : 1. Tanaman seledri 2. Tanah yang subur 3. air beras E. Jenis Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian 1. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Tanam seledri kedalam pot yang sudah terisi tanah. 3. Diberikan label pada masing-masing pot. 4. Tanaman seledri disiram setiap hari yaitu pada pagi hari dan sore hari. 5. Ukurlah pertumbuhan seledri setiap 5 hari sampai 5x pengukuran. 6. Hasil pengukuran dicatat. F. Jadwal penelitian Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 hari sekali. Dimulai pada tanggal 23 Agustus 2010 sampai 9 september 2010. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Mengenai pertumbuhan seledri. AIR BERAS AIR BIASA 11 TANGGAL PENGUKURAN POT A(1X) POT B(2X) POT C 28 Agt 2010 6 cm 6 cm 6 cm 2 Agt2010 6,5 cm 6,6 cm 6,5 cm 6 Agt 2010 7,1 cm 7 cm 6,9 cm 9 Sept 2010 7,7 cm 7,3 cm 7,1 cm B. Pembahasan Analisis Data Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan penulis, maka dapat dilihat bahwa air cucian beras memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seledri. Dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman seledri adalah pengaruh yang baik. Penyiraman yang baik dilakukan adalah dengan hanya sekali penyiraman air beras dari data yang kita lihat memang penyiraman dengan dua kali lebih baik tapi pada akhir pengamatan ternyata pertumbuhan tanaman dengan penyiraman sekali sehari lebih baik daripada dua kali karena bila tanaman seledri tidak cocok dengan tanah yang terlalu lembab. Kandungan vitamin B1dalam air cucian beras mempunyai peranan di dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pemaparan penulis maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Adanya pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan seledri. 12 2. Dan air beras mempunyai pengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman seledri. B. Saran 1. Melalui karya ilmiah ini, penulis menyarankan agar: tidak membuang air cucian berasnya begitu saja karen ternyata sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanamannya. 2. Agar ibu ibu di rumah dapat menerapkan sehingga tulisan ini diaplikasikan