Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Rangkuman
Materi
Bahasa Indonesia
DAFFA RAMADHANI RAYA DODA
1311421038

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Sitti Rachmie Masie, M.Pd
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
tugas rangkuman ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Saya sangat berharap semoga rangkuman ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
rangkuman ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
rangkuman ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 25 Oktober 2022

Daffa Ramadhani R. Doda

PENDAHULUAN
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada
ruang hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara
Indonesia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang
dan damai. Atas dasar pengertian sederhana diatas, bangsa Indonesia
memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau
konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan tujuan, dan
sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional
bangsa Indonesia.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 1
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Untuk Menanamkan Kebanggaan
Terhadap Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara Dan Nasional

A. Dasar Yuridis Bahasa Indonesia


Pada pasal 36 dalam UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Kalimat itu
menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki kedudukan yang sangat kuat,
digunakan dalam urusan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dan bahasa Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 yang khusus tentang
bahasa termuat dalam pasal 26 sampai 45 Beberapa contoh bunyi pasalnya :
Pasal 26 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundang undangan.
Pasal 27 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara.
Pasal 28 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden

B. Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan bahasa Indoensia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai :
Lambang kebanggan nasional
Lambang identitas nasional
Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya
Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara berfungsi sebagai :


Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta
kepentingan pemerintah
Alat pengembangan kebudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Fungsi Bahasa Indonesia


Nasional Republik Indonesia mempunyai fungsi yang khusus sesuai dengan kepentingan bahasa
Indonesia, yaitu:
Sebagai bahasa resmi
Sebagai bahasa persatuan
Sebagai bahasa kebudayaan
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai media massa. Media massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Sebagai alat komunikasi bahasa Indonesia
seharusnya menjadi bahasa kedua setelah bahasa Ibu dan digunakan dalam lingkungan tertentu.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 2
Ragam Bahasa Ilmiah

A. Ragam Bahasa Lisan yang Baik dalam Situasi Formal


Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech).
Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata,
dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara
dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang
ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara.

B. Ragam Bahasa Lisan yang Baik dalam Situasi Informal


Variasi bahasa terjadi karena adanya keberagaman penutur dalam wilayah. Penggunaannya disesuaikan
dengan tempatnya (diglosia), seperti bahasa resmi atau bahasa tidak resmi.
Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan.
Variasi bahasa rendah sering digunakan dalam situasi yang tidak formal, seperti komunikasi dengan
keluarga.

C. Ragam Bahasa Tulisan yang Baik dalam Situasi Formal


Mantap, artinya sesuai dengan kaidah bahasa.
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku.
Cendikia Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi.
Seragam, Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa adalah
proses penyeragamaan bahasa.

D. Ragam Bahasa Tulisan yang Baik dalam Situasi Informal


Ragam Bahasa nonformal ini digúnakan dalam situasi yang tidak resmi, dalam situasi yang santai,
sehingga menimbulkan keakraban antara para pemakai bahasa (komunikator dan komunikan). Hal yang
paling penting dalam komunikasi nonformal adalah yang penting komunikatif, saling memahami dan
tidak terjadi kesalahan komunikasi. Ragam nonformal tulis dipakai untuk :
a) Menulis surat kepada kerabat
b) Menulis surat kepada teman
c) Menulis catatan harian

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 3
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Berbicara untuk Kepentingan Akademik

A. Kesantunan Bahasa Berdasarkan Konteks


Kesantunan berbahasa merupakan salah satu kajian pragmatik yang membahas tentang tingkah laku
berbahasa yang mencakup kesantunan (politiness), kesopansatunan (etiket/tata cara), adat atau
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Leech (1993) dan dianaktirikan, terutama oleh para linguis di
Wijana (1996:6) menjelaskan bahwa pragmatik adalah studi kebahasaan yang terikat konteks.

B. Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara


Kebahasaan :
Ketepatan ucapan, Penempatan tekanan, nada, durasi dan intonasi yang sesuai, Pilihan Kata (Diksi),
Ketepatan penggunaan kalimat serta bahasanya
Non Kebahasaan :
Sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku, Pandangan harus diarahkan ke lawan bicara, Kesediaan
menghargai orang lain, Gerak - gerik dan ekspresi wajah, Kenyaringan Suara, Kelancaran, Penguasaan
Topik.

C. Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Memberikan Argumentasi
dalam Diskusi
a. Menggunakan bahasa yang baik, logis dan masuk akal.
b. Harus langsung mengena pada pokok persoalan.
c. Menghilangkan rasa emosional dan jangan memaksakan kehendak pendapat harus diterima.
d. Materi pembicaraaan jangan menjatuhkan orang lain atau menjelekkan orang lain.
e. Dalam mengemukakan pendapat merupan solusi bukan menambah permasalahan.

D. Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Presentasi


menarik minat dan perhatian peserta
mengarahkan perhatian peserta
mempertahankan minat dan perhatian peserta
menjaga kefokusan masalah yang tetap
menjaga etika atau kode etik presentasi

E. Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan benar dalam Berpidato


Bahasa yang dipakai mudah dipahami
Bahasanya disampaikan secara santun,rendah hati,dan bersahabat
Isinya tidak menimbulkan pertentangan SARA
Isinya jelas Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar
Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 4
Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Akademik

A. Diksi yang Tepat dalam Menulis Teks Akademik


Ciri-ciri diksi yang baik :
1. Ketepatan
Diperoleh jika penulis memahami makna setiap kata secara tepat dan memahami pula perbedaan antara
makna dasar (denotatif) dan makna tambahan (konotatif) dari setiap kata yang dipergunakan.

2. Kecermatan
Kemampuan memilih kata yang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan
gagasan,pikiran,perasaan.

3. Keserasian
Keserasian adalah kemampuan menggunakan kata sesuai dengan konteks atau situasi pemakaiannya.
Yang dimaksud dengan konteks adalah kelaziman penggunaan kata tertentu dalam kelompok kita,
sekalipun terdapat kata-kata lainnya yang bersinonim.

B. Struktur Kalimat yang Efektif dalam Menulis Teks Akademik


Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Gramatikal
Kegramatikalan sebuah kalimat dapat dilihat dari segi struktur sintaksis, bentuk kata, dan ketepatan
diksi.
2. Logis
Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi (proporsi) kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau
nalar.
3. Efisien
Kalimat efisien atau hemat adalah kalimat yang padat isi bukan padat kata.

C. Paragraf yang Kohesi dalam Menulis Teks Akademik


1. Kesatuan (Kohesi)
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
2. Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-
ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimatkalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat topik atau kalimat utama.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 4
Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Akademik

D. Penalaran yang Logis dalam Menulis Teks Akademik


Penalaran Induktif
a. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupauntuk menarik
kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu.
B. Analogi
proses yang bertolak dari peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk
menarik sebuah kesimpulan.

Penalaran Deduktif
A. Silogisme
suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yangberlainan untuk
menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi yang ketiga.
B. Entinem
Entinem adalah suatu proses penalaran dengan menghilangkan bagian silogisme yang dianggap telah
dipahami.

E. Ejaan Bahasa Indonesia yang Tepat


1. Pemenggalan kata
2. Penulisan kata depan dan partikel
3. Penulisan gabungan kata
4. Penulisan gabungan ulang
5. Penulisan kata berimbuhan
6. Penulisan bentuk dan singkatan akronim
7. Penulisan unsur serapan
8. Penulisan angka
9. Penulisan bentuk gabungan terikat
10. Huruf kapital atau huruf besar
11. Penggunaan tanda baca

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 5
Hasil Bacaan untuk Kepentingan Akademik

A. Sumber Pustaka yang Sesuai


Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku
dan informasi lainnya dari buku yang digunakan sebagai sumber bacaan. Selain buku dapat pulan
berupa majalah, surat kabar, maupun yang belum dipublikasikan seperti paper, skripsi, tesis, dan
disertasi. Biasanya daftar Pustaka terletak di halaman terakhir, disusun secara teratur dan berurutan
sesuai abjad.

B. Teknik Notasi Ilmiah untuk Kepentingan Akademik


Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoritik yang dijadikan sumber rujukan disebut teknik notasi
ilmiah. Dalam praktiknya, Teknik notasi ilmiah mempunyai beberapa aspek yang dilakukan sebagai
berikut :
Mengutip tulisan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan pokok bahasan tulisan/penelitian
yang sedang disusun
Kutipan langsung maksimal 30 persen dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan dengan
menggunakan pernyataan yang telah disimpulkan atau ditulis sendiri (paraphrase)
Meringkas tulisan yang diambil dari teks dalam Bahasa yang berbeda tanpa mengurangi
substansinya kandungan isinya.
Mengambil sari dan kesimpulan dari tulisan orang lain, yaitu membuat abstrak tulisan yang sudah
ada dengan gaya acara tertentu sehingga lebih singkat, pada, dan mudah dimengerti.
Menerjemahkan teks yang dikutip dari bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia dan mencantumkan
penulis aslinya dan tanda kurung dibelakang kalimat tersebut.
fMembuat catatan kaki, yaitu tulisan yang berisi nomor urut pencatatan, pengarang, judul, tempat
terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman buku tersebut.
Membuat catatan pada akhir tiap bab adalah pemindahan catatan kaki pada halaman tersendiri
dengan keterangan lebih rinci. Hal ini biasnaya dilakukan untuk buku teks ilmiah, bukan melaporkan
hasil penelitian.
Membuat daftar Pustaka untuk semua bahan rujukan ynag telah dimanfaatkan dalam menulis karya
tersebut.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 5
Hasil Bacaan untuk Kepentingan Akademik

C. Teknik Populer yang Sering Digunakan


I. Footnote, adalah catatan kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah
pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Dapat berisi komentar mengenai hal yang dikemukakan dalam tulisan,
misalnya keterangan wawancara, pidato di televisi, dll.

II. Bodynote, sumber kutipan ditulis atau diletakkan sebelum kutipan atau diletakkan dalam narasi
sehinggan menjadi bagian dalam kalimat. Ketentuan bodynote, yaitu :
Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
Menulis nama akhir pengarang
Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

III. Endnote, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan dan terletak diakhir narasi. Ketentuan
endnote, yaitu :
Membuat pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan
Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
Menulis nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam
kurung, dan akhirnya diberi titik.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 6
Teks Akademik atau Karya Ilmiah

A. Makalah Ilmiah Sesuai Kaidah Penulisan Karya Ilmiah


Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang berisi hasil pemikiran kritis berupa penelitian atau pemikiran
tentang suatu masalah ynag ditulis secara sistematis dan analisis yang objektif.
Tujuan penulisan makalah yaitu untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi
penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis perlu diperhatikan.

Format penulisan makalah yaitu :


I. Bagian Awal Makalah
a. Halaman sampul/cover, meliputi :
1. Judul Makalah; harus dirumuskan dengan jelas dan singkat
2. Nama, NIM, NPM
3. Nama dam tempat Perguruan Tinggi dan keterangan untuk apa makalah ditulis
4. Tahun
b. Kata Pengantar
c. Daftar isi

II. Bagian Inti Makalah


Pendahuluan;berisi latar belakang penulisan, topik yang diangkat, dan tujuan
penulisan yang ditulis menggunakan angka
I. Penduhuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Masalah atau topik bahasan
1.3 Tujuan dan maksud penulisan

III. Pembahasan
Berisi uraian dan analisis mengenai topik yang dibahas serta dilengkapi dengan
kajian teori dan fakta yang mendukung.

IV. Bagian Akhir Makalah


a. Kesimpulan dan saran; dilakukan dengan menggunakan teknik :
1. Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan
2. Menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan
metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang diperoleh.
3. Kesimpiulan ditarik berdasarkan hasil atau temuan peneliti
4. Saran harus relevan dengan apa yang dibahas, kepada siapa saran ditujukan dan Tindakan apa
yang disarankan.
b. Daftar Pustaka

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 6
Teks Akademik atau Karya Ilmiah

B. Artikel Ilmiah Sesuai Kaidah Penulisan Karya Ilmiah


a. Artikel hasil penelitian lapangan (field research paper); ditulis berdasarkan naskah laporan
penelitian
b. Telaah artikel jurnal (paper review/artikel konseptual/telaah pustaka); ditulisberdasarkan hasil
telaah, deskripsi, atau pengembangan konseptual suatu fakta, peristiwa, fenomena, teori, model,
aksioma, kaidah, atau prinsip-prinsip dalam bidang atau kajian ilmu pengetahuan yang telah
diterbitkan dalam jurnal.

C. Proposal Ilmiah Sesuai Kaidah Penulisan Karya Ilmiah


I. Bagian Awal, terdiri dari :
Lembar judul
Lembar persetujuan
Daftar isi

II. Bagian Utama


Bab I : Pendahuluan
Latar belakang
Batasan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
BAB II : Landasan Teori/Kerangka Teoritis
BAB III: Metodologi Penelitian/Kerangka Pikir/Pelaksanaan

III. Bagian Akhir, terdiri dari Daftar Pustaka


Tabel dan Gambar
Tabel : Nomor tabel diikuti dengan judul, ditempatkan simetris di atas table tanpa diakhiri titik
Gambar : Grafik, diagram, monogram, foto, peta, sketsa, serta gambar dan gambar Teknik semuanya
disebut gambar

Format Pengetikan
Kertas yang digunakan harus berwarna putih berukuran A4S (215 mm x 297mm). Batas pengetikan 4 cm
dari sisi kiri kertas; batas sisi kanan, sisi bawah, dan sisi atas adalah 3 cm.

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KELOMPOK 6
Teks Akademik atau Karya Ilmiah

D. Ulasan Buku (Referensi/Review) Sesuai Kaidah Penulisan Karya Ilmiah


Berisi tinjauan dan penilaian suatu karya berupa film, buku, karya sastra, dll. Teks ulasan dibuat agar
pembaca dapat informasi meneyluruh mengenai suatu karya.
A. Struktur teks ulasan
- Orientasi
- Tafsiran
- Evaluasi
- Rangkuman

B. Unsur kebahasaan yang khas


Sikap, metafora, merujuka pada partisipan tertentu, dan kalimat yang canderung panjang

C. Kaidah kebahasaan
a. Menggunakan kalimat opini atau persuasive
b. Menggunakan konjungsi internal dan konuungsi eksternal
c. Menggunakan ungkapan perbandingan baik persamaan atau perbedaan
d. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional

DAFFA RAMADHANI RAYA DODA - 1311421038

Anda mungkin juga menyukai