Anda di halaman 1dari 9

LAMBANG KEPALANGMERAHAN

Awalnya, tenaga medis yang bertugas di daerah konflik atau perang belum mempunyai logo yang
sama sehingga sering menyebabkan kesalahpahaman dan membuat musuh atau lawan juga
menargetkan dan menyerang para tenaga medis.

Akhirnya pada tahun 1863, berlangsung Konferensi Internasional I di Jenewa, dan sepakat
memilih lambang palang merah di atas dasar putih. sebagai penghormatan pada negara Swiss,
yaitu Negara asal Henry Dunant Bapak Palang Merah.

Pada tahun 1876 saat perang di Balkan Turki mengajukan penggunaan lambang bulan sabit
merah sebagai lambang yang sederajat dengan palang merah dan diadopsi secara resmi dalam
Konvensi tahun 1929.

Pada 2005 disahkan Protokol Tambahan III tentang lambang Kristal Merah diatas dasar putih.
Dan inilah lambang terakhir yang diusulkan.

PENGGUNAAN LAMBANG
Lambang Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah mempunyai dua tujuan. Mereka
dapat dipakai sebagai:
1. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Perlindungan, terutama pada saat masa konflik.
Jika kita melihat ada bangunan, kendaraan, atau pekerja medis dengan lambang palang
merah, bulan sabit, atau kristal merah, artinya bangunan, kendaraan, dan pekerja tersebut
dilindungi oleh konvensi Jenewa dan tidak boleh diserang. Sebagai tanda pelindung,
lambang-lambang tersebut harus berukuran sebesar mungkin dan harus dipajang tanpa
tambahan informasi apa-apa.
2. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Pengenal. Sebagai tanda pengenal, lambang-
lambang tersebut menunjukkan bahwa orang atau objek yang mengenakannya ada
kaitannya dengan Gerakan. Dalam hal ini, lambang-lambang tersebut harus diberi
tambahan informasi (misalnya nama atau inisial Perhimpunan Nasional yang
bersangkutan) Lambang-lambang tersebut harus berukuran kecil dan tidak boleh
dikenakan pada ban lengan atau dipajang pada atap gedung, supaya tidak dirancukan
dengan lambang yang digunakan sebagai tanda pelindung.

Lambang PMI hanya digunakan oleh personel, unit pelaksana teknis, fasilitas dan peralatan
kesehatan, bangunan, sarana transportasi kesehatan, serta sarana lain yang berkaitan dengan
kegiatan PMI, dan Lambang PMI hanya bisa digunakan oleh pihak lain untuk tujuan yang
mendukung kegiatan Kepalangmerhan setelah mendapat persetujuan Pengurus Pusat PMI.
Penyalahgunaan Lambang
Setiap penyalahgunaan lambang dapat menghilangkan nilai perlindungan dari lambang yang
bersangkutan dan merongrong keefektifan tindakan pemberian bantuan kemanusiaan.

Peniruan/Imitasi
Yaitu penggunaan sebuah tanda tertentu yang, karena bentuk dan/atau warnanya, dapat
dirancukan dengan salah satu dari ketiga lambang tersebut.

Penggunaan secara tidak semestinya

Yaitu penggunaan lambang palang merah, bulan sabit merah, atau kristal merah sebagai tanda
pembeda dengan cara yang tidak sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang relevan dalam
Hukum Humaniter Internasional (HHI) atau penggunaan secara tanpa izin atas salah satu
lambang tersebut oleh individu atau lembaga (perusahaan komersial, apotek, dokter swasta, LSM,
individu biasa, dan lain sebagainya) atau penggunaan salah satu lambang tersebut untuk tujuan
yang tidak sejalan dengan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan.

Tipu Daya Licik

Yaitu penggunaan secara sengaja atas salah satu lambang tersebut pada masa konflik bersenjata
untuk melindungi kombatan atau peralatan militer selama pelaksanaan operasi tempur.
Penggunaan salah satu lambang untuk tujuan tipu daya licik seperti itu, apabila mengakibatkan
kematian atau cidera serius, dianggap sebagai kejahatan perang.

Larangan dalam Penggunaan Lambang Kepalangmerahan

Sebagaimana Pasal 36 UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, maka setiap orang
perseorangan atau korporasi dilarang untuk:

1. Menggunakan nama dan Lambang Kepalangmerahan sebagai Tanda Pengenal atau


Tanda Pelindung selain sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Menyalahgunakan nama dan Lambang Kepalangmerahan sebagai Tanda Pengenal atau


Tanda Pelindung dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

3. Menggunakan nama dan Lambang Kepalangmerahan atau lambang PMI sebagai merek
suatu produk barang, jasa atau nama suatu badan hukum tertentu atau organisasi tertentu. Atau
menggunakan Lambang Kepalangmerahan atau lambang PMI untuk reklame atau iklan komersial.

4. Meniru nama dan Lambang Kepalangmerahan atau menggunakan Lambang


Kepalangmerahan sehingga dapat menimbulkan kerancuan dan kesalahpahaman terhadap
penggunaan Lambang Kepalangmerahan atau lambang PMI, kecuali lambang yang telah diatur
dalam hukum internasional.
M A C A M –
M A C A MG
O L O N G A
N D A R A H
PRINSIP KEMANUSIAAN, KESAMAAN, DAN KESEMESTAAN

Sebetulnya, dalam PMR, terdapat 7 prinsip, namun kali ini saya akan menjelaskan tiga prinsip,
yaitu prinsip kemanusiaan, kesamaan, dan kesemestaan.

1.KEMANUSIAAN ( Humanity )

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan
memberikan pertolongan tanpa membedakan korban terluka di dalam pertempuran, berupaya
dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama
manusia.

2. KESAMAAN ( Impartiality )

Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan
tingkatan atau pandangan politik.

3.KESEMESTAAN ( Universality )

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta, maksudnya
adalah anggota-aggota gerakan Kegiatan Kemanusiaan diakui di seluruh negara dan bisa saling
membantu di seluruh dunia.

MACAM-MACAM GOLONGAN DARAH

1. Golongan darah A adalah tipe sel darah merah yang memiliki kandungan antigen A dan
memproduksi antibodi B.

Seseorang yang memiliki golongan darah A mampu memberikan donor pada orang lain
dengan jenis golongan darah A dan AB. Namun, orang dengan golongan darah ini hanya
mampu menerima darah dengan jenis golongan darah A dan O saja.

2. Golongan darah B adalah golongan darah yang memiliki keistimewaan, karena mereka
mampu mengobati seseorang yang memiliki penyakit kelainan darah seperti bentuk keping
darah yang seperti bulan serta penyakit thalasemia. Golongan darah B merupakan salah
satu tipe darah yang tergolong langka.

3. Golongan darah AB adalah golongan darah yang memiliki kedua jenis antigen, yaitu
antigen A dan antigen B.

Darah AB- adalah golongan darah yang paling langka. Golongan darah AB juga merupakan
penerima darah universal. Artinya pemilik golongan darah AB bisa menerima donor darah
dari orang dengan golongan darah apa pun.

4. Golongan darah O dikenal oleh masyarakat sebagai pendonor universal. Golongan darah
O+ (rhesus positif) dapat mendonorkan darahnya ke siapa pun yang memiliki golongan
darah rhesus positif, Meski dapat mendonorkan darahnya ke semua jenis golongan darah,
seseorang yang memiliki golongan darah O hanya bisa memperoleh transfusi darah dari
jenis golongan darah O yang sama.

Namun, seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, sekarang ini orang yang
membutuhkan transfusi darah hanya boleh menerima darah dari golongan darah yang sama,
contohnya, pemilik golongan darah A hanya boleh menerima golongan darah A, B menerima
darah B, dan seterusnya. Mengapa? Ini karena ternyata banyak kasus kesehatan yang terjadi
setelah seseorang menerima transfusi darah dari golongan darah yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai