Cakrawala Roh
Harapan kita berdasarkan kabar baik yakni Yesus sendiri itu
telah membuat kita mengangkat pandangan dalam
merenungkan Tuhan saat perayaan liturgis Kenaikan.
Sekalipun Tuhan sekarang ini tampak makin jauh, namun
cakrawala harapan justru berkembang makin luas. Di dalam
Kristus, yang membawa kemanusiaan kita semakin ilahi, maka
setiap laki-laki dan perempuan sekarang bebas “masuk ke
dalam tempat kudus berkat darah Yesus, di jalan baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri” (Ibr 10:
19-20). Oleh “kekuatan Roh Kudus”, kita menjadi saksi dan
“komunikator” akan kemanusiaan kita yang baru dan tertebus
“bahkan sampai ke ujung bumi” (Kis 1: 7-8).
Keyakinan akan benih Kerajaan Allah dan Misteri Paska itu
seharusnya juga membentuk cara kita berkomunikasi.
Kepercayaan ini memungkinkan kita mampu melaksanakan
pekerjaan kita –dalam segala cara berkomunikasi di zaman
modern ini—dengan keyakinan bahwa mungkinlah bisa
mengenali dan menyoroti hadirnya kabar baik di setiap cerita
dan pada wajah setiap orang.
Mereka yang dalam iman mempercayakan kepada bimbingan
Roh Kudus akan menyadari betapa Allah hadir dan bekerja di
setiap saat dalam hidup dan sejarah kita, dengan sabar
membawa kita kepada sejarah keselamatan. Harapan adalah
untaian benang dengan apa sejarah suci ini ditenun, dan sang
penenun itu tidak lain adalah Roh Kudus, Sang Penghibur.
Harapan merupakan kebajikan paling bersahaja, karena ia tetap
tersembunyi di relung kehidupan; namun harapan itu mirip
ragi yang mengolah semua adonan. Kita memeliharanya
dengan cara membaca Injil lagi dan lagi, “dicetak ulang” ke
banyak edisi dalam rupa hidup para kudus yang telah menjadi
simbol akan kasih Tuhan di dunia ini.
Sekarang ini pun, Roh Kudus masih terus menabur dalam diri
kita hasrat akan Kerajaan Allah, terima kasih kepada semua
orang yang bisa mengambil inspirasi dari Kabar Gembira di
tengah hiruk pikuknya peristiwa dramatik sekarang ini, karena
Roh Kudus senantiasa memancarkan cahaya seperti mercusuar
di tengah gelapnya dunia, mencurahkan sinar terangnya itu
sepanjang waktu dan membuka jalan baru menuju keyakinan
dan harapan senantiasa.
Dari Vatikan, 24 Januari 2017
FRANSISKUS