Anda di halaman 1dari 32

SOSIALISASI

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021


TENTANG
DISIPLIN PNS
&
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 8 Tahun 2012
Tentang
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jakarta, 3 November 2021


Wahyu Hanggoro Suseno, SH Biro Kepegawaian @2021
Pengaturan Disiplin PNS

1980 1999 2010 2014 2021

PP 30 / 1980 UU 43 / 1999 PP 53 / 2010 UU 5 / 2014 PP 94 Tahun 2021


Peraturan Disiplin PNS Perubahan UU 8 / 1974 Disiplin PNS Aparatur Sipil Negara Disiplin PNS
Pokok-pokok Kepegawaian Perka BKN 21 / 2010
Ketentuan Pelaksanaan PP PP 79 Tahun 2021
53 / 2010 Upaya Administratif dan
Badan Pertimbangan ASN

Biro Kepegawaian @2021


DISIPLIN PNS
PELANGGARAN DISIPLIN ADALAH SETIAP UCAPAN,
TULISAN,ATAU PERBUATAN PNS YG TIDAK MENAATI
KEWAJIBAN DAN/ATAU MELANGGAR LARANGAN
KETENTUAN DISIPLIN PNS, BAIK YG DILAKUKAN DI
DALAM MAUPUN DI LUAR JAM KERJA

DISIPLIN PNS PELANGGARAN DISIPLIN

DISIPLIN PNS → KESANGGUPAN PNS UTK MENAATI


KEWAJIBAN DAN MENGHINDARI LARANGAN YANG
DITENTUKAN DLM PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

Biro Kepegawaian @2021


PELANGGARAN DISIPLIN

PD
PELANGGARAN DISIPLIN
Setiap ucapan, tulisan,atau perbuatan pns
UCAPAN
setiap kata-kata yang diucapkan
U
yg tidak menaati kewajiban dan/atau
dihadapan atau dapat didengar orang lain,
melanggar larangan ketentuan disiplin pns,
seperti dalam rapat, ceramah, diskusi,
baik yg dilakukan di dalam maupun di luar
melalui telepon, TV, rekaman atau alat
jam kerja
komunikasi dll.

PERBUATAN TULISAN
Setiap tingkah laku, sikap atau
Pernyataan pikiran dan/atau perasaan
tindakan yang dilakukan atau tidak
secara tertulis baik dalam bentuk tulisan,
melakukan sesuatu yang seharusnya
gambar karikatur, coretan, dan lain-lain
dilakukan sesuai peraturan
yang serupa itu
P perundang-undangan
T
Biro Kepegawaian @2021
Prinsip Dasar PP 94/2021
PNS DIDUGA
Disiplin PNS tanggung jawab atasan langsung MELAKUKAN
PELANGGARAN
Pelanggaran Disiplin PNS bukan Delik Aduan DISIPLIN

ATASAN
PROSES LANGSUNG
PEMANGGILAN TIDAK
PROSES

PEMERIKSAAN ATASAN LANGSUNG PNS DIJATUHI


DIJATUHI HUKDIS HUKDIS OLEH
LEBIH BERAT OLEH PYBM
PYBM
DIJATUHI
HUKDIS OLEH
PYBM

Biro Kepegawaian @2021


PERBANDINGAN SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
PP 53/2010 PP 94/2021

TINGKAT RINGAN TINGKAT RINGAN


a. Teguran lisan; a. Teguran lisan; Teguran
b. Teguran Tertulis; dan b. Tertulis; Pernyataan
c. Pernyataan Tidak Puas Secara c. Tidak Puas Secara
Tertulis. Tertulis
TINGKAT SEDANG
TINGKAT SEDANG
a. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
a. Penundaan KGB selama 1 tahun;
25% selama 6 bulan;
b. Penundaan KP selama 1 tahun; dan
b. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
c. Penurunan pangkat setingkat lebih 25% selama 9 bulan;
rendah selama 1 tahun. c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
25% selama 12 bulan.
TINGKAT BERAT
a. Penurunan pangkat selama 3 tahun; TINGKAT BERAT
b. Pemindahan dalam rangka penurunan tingkat
a. Penurunan jabatan setingkat lebih
jabatan; rendah selama 12 bulan;
c. Pembebasan jabatan; b. Pembebasan dari jabatannya menjadi
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
jabatan pelaksana selama 12 bulan; dan
permintaan sendiri sebagai PNS; dan c. Pemberhentian dengan hormat tidak
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS atas permintaan sendiri sebagai PNS.
(di hapus dengan UU 5 / 2014 tentang ASN)
Biro Kepegawaian @2021
Perbandingan PP 53 dengan PP 94 (1)
No Perbedaan PP 53/2010 PP 94/2021

1 Kewajiban dan 17 Kewajiban dan 15 Larangan 8 + 9 Kewajiban dan 14 Larangan


Larangan
2 Jenis Hukuman a. penundaan kenaikan gaji berkala selama a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
Disiplin Sedang 1 (satu) tahun (dua puluh lima persen) selama 6 (enam)
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 bulan
(satu) tahun b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
c. penurunan pangkat setingkat lebih (dua puluh lima persen) selama 9 (sembilan)
rendah selama 1 (satu) tahun bulan
c. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
(dua puluh lima persen) selama 12 (dua
belas) bulan
3 Jenis Hukuman a. penundaan kenaikan gaji berkala selama a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah
Disiplin Berat 3 (tiga) tahun selama 12 (dua belas) bulan
b. pemindahan dalam rangka penurunan b. pembebasan dari jabatannya menjadi
jabatan setingkat lebih rendah jabatan pelaksana selama 12 (dua belas)
c. pembebasan dari jabatan bulan
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas c. pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS permintaan sendiri sebagai PNS
(Pasal 42)
• Tingkat dan jenis Hukuman Disiplin Sedang berlaku setelah PP mengenai Gaji dan Tunjangan
berlaku
• Sebelum berlaku PP mengenai Gaji dan Tunjangan, Hukdis Sedang berlaku sesuai PP 53/2010
Biro Kepegawaian @2021
Perbandingan PP 53 dengan PP 94 (2)
No Perbedaan PP 53/2010 PP 94/2021

4 Pelanggaran masuk a. Teguran Lisan : 5 hari kerja a. Teguran Lisan : 3 hari kerja
kerja dan menaati b. Teguran Tertulis : 6 – 10 hari kerja b. Teguran Tertulis : 4 – 6 hari kerja
ketentuan jam kerja c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 11 – c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 7
15 hari kerja – 10 hari kerja
d. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 d. pemotongan TUKIN sebesar 25%
(satu) tahun : 16 – 20 hari kerja selama 6 bulan : 11 – 13 hari kerja
e. penundaan kenaikan pangkat selama 1 e. pemotongan TUKIN sebesar 25%
(satu) tahun : 21 – 25 hari kerja selama 9 bulan : 14 – 16 hari kerja
f. penurunan pangkat setingkat lebih rendah f. pemotongan TUKIN sebesar 25%
selama 1 (satu) tahun : 26 – 30 hari kerja selama 12 bulan : 17 – 20 hari kerja
g. penurunan pangkat setingkat lebih rendah g. penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun : 31 – 35 hari kerja selama 12 bulan : 21 – 24 hari kerja
h. pemindahan dalam rangka penurunan h. pembebasan dari jabatannya menjadi
jabatan setingkat lebih rendah : 36 – 40 hari jabatan pelaksana selama 12 (dua belas)
kerja bulan : 25 – 27 hari kerja
i. pembebasan dari jabatan : 41 – 45 hari i. pemberhentian dengan hormat tidak
kerja atas permintaan sendiri sebagai PNS :
j. pemberhentian dengan hormat tidak atas ≥ 28 hari kerja
permintaan sendiri sebagai PNS : ≥ 46 hari j. pemberhentian dengan hormat tidak
kerja atas permintaan sendiri sebagai PNS :
10 hari kerja (terus menerus)

Biro Kepegawaian @2021


Perbandingan PP 53 dengan PP 94 (3)
No Perbedaan PP 53/2010 PP 94/2021

5 Pengentian Tidak ada Pasal 15 ayat (2)


Pembayaran Gaji PNS yang tidak masuk kerja dan tidak menaati
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah secara
terus menerus selama 10 hari kerja diberhentikan
pembayaran gajinya sejak bulan berikutnya
6 Pejabat yang a. Berdasarkan Pangkat dan golongan Berdasarkan Jabatan
berwenang b. Berdasarkan jabatan struktural • JPT
menghukum • Eselon 1 • Administrator
• Eselon 2 • Pengawas atau
• Eselon 3 • pejabat lain yang setara (JF)
• Eselon 4
7 Pemeriksaan 1. Pelanggaran hukdis ringan diperiksa 1. Pelanggaran hukdis ringan diperiksa oleh atasan
oleh atasan langsung langsung
2. Pelanggaran hukdis sedang dan 2. Pelanggaran hukdis sedang dapat dibentuk tim
berat dapat dibentuk tim pemeriksa pemeriksa
3. Pelanggaran hukdis berat dibentuk tim pemeriksa
8 Anggota tim 1. Atasan langsung 1. Atasan langsung
pemeriksa 2. Unsur pengawasan dan; 2. Unsur pengawasan dan;
3. Unsur kepegawaian atau; 3. Unsur kepegawaian
4. Pejabat lain yang ditunjuk
Dalam hal tertentu tim pemeriksa dapat melibatkan
pejabat lain yang ditunjuk
Biro Kepegawaian @2021
Kewajiban PNS dan Tingkat Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
No Kewajiban (Pasal 3)
Ringan Sedang Berat
1 Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUDNegara RI Dampak Negatif
Tahun 1945, NKRI, dan Pemerintah unit kerja dan atau
negara
2 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja dan atau Negara
negara
3 Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
yang berwenang Unit Kerja Instansi Negara
4 Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja Instansi Negara
5 Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab Unit Kerja Instansi Negara
6 Menunjukkan integritas dan keteladanan dalamsikap, perilaku, Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun Unit Kerja Instansi Negara
di luar kedinasan
7 Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Unit Kerja Instansi Negara
undangan
8 Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja Instansi Negara
Biro Kepegawaian @2021
Kewajiban PNS dan Tingkat Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
No Kewajiban (Pasal 4)
Ringan Sedang Berat
1 Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS Tanpa Alasan Sah
2 Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji Jabatan Tanpa Alasan Sah
3 Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif
pribadi, seseorang, dan/atau golongan Unit Kerja Instansi Negara dan atau
Pemerintah
4 Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila Dampak Negatif Dampak Negatif
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan Instansi Negara dan atau
negara atau merugikan keuangan negara Pemerintah
5 Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang Administrator & JF JPT & pejabat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang wajib lapor lainnya yang wajib
lapor
6 Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja (1-3/4-6/7-10) (11-13/14-16/17-20) (21-24/25-27/28/10)
(Ketentuan akan diatur dalam Peraturan Menpan RB)
7 Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan Dampak Negatif Dampak Negatif
sebaik-baiknya Unit Kerja Instansi
8 Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk Dampak Negatif Dampak Negatif
mengembangkan kompetensi; dan Unit Kerja Instansi
9 Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan √
tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Biro Kepegawaian @2021
Larangan PNS dan Tingkat Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
No Larangan (Pasal 5)
Ringan Sedang Berat
1 Menyalahgunakan wewenang √
2 Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi √
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan
3 Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain √
4 Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin √
atau tanpa ditugaskan oleh PPK
5 Bekerja pada perusahaan asing, konsultasn asing, atau lembaga √
swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh PPK
6 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau Dampak Negatif Dampak Negatif Dampak Negatif Negara
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, Unit Kerja Instansi dan atau Pemerintah
dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah
7 Melakukan pungutan di luar ketentuan Dampak Negatif Unit Dampak Negatif Negara
Kerja dan atau Instansi dan atau Pemerintah
8 Melakukan kegiatan yang merugikan negara Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja Instansi
9 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja Instansi
10 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan Dampak Negatif Dampak Negatif
Unit Kerja Instansi
Biro Kepegawaian @2021
Larangan PNS dan Tingkat Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin
No Larangan (Pasal 5)
Ringan Sedang Berat
11 Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan √
12 Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan √
13 Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan Dampak Negatif
kerugian bagi yang dilayani Instansi
14 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wapres, calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, calon anggota DPR, calon anggota DPD, atau calon anggota
DPRDdengan cara:
1. ikut kampanye
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS √
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain √
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara √
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan √
salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan √
calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat √
Keterangan Tanda Penduduk

Biro Kepegawaian @2021


Pejabat Yang Berwenang Menghukum (Pybm)
No Bagi PNS Tingkat HD Usulan
Presiden 1 JPT Utama Ringan, Sedang, Menteri
Berat
2 JPT Madya yg mrpkan Ringan, Sedang, PPK / Menteri
PPK Berat
3 a. JPT Madya; PDHTAPS sbg PNS PPK / Menteri
b. JF Utama; dan
c. Jabatan lain yang
pengangkatan &
pemberhentiannya
menjadi wewenang
Presiden
Misal: panitera MA/MK

Biro Kepegawaian @2021


Pejabat Yang Berwenang Menghukum (Pybm)
No Bagi PNS Tingkat HD
MENTERI 1 JPT Madya 1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
• penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 12 bulan
• pembebasan jabatan menjadi pelaksana
selama 12 bulan
2 JPT Pratama Sedang & Berat

3 JF Ahli Utama 1. Ringan


2. Sedang
3. Berat
• penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 12 bulan
• pembebasan jabatan menjadi pelaksana
selama 12 bulan
4 Pejabat Administrator ke bawah Berat

5 Pejabat Fungsional selain Ahli Utama Berat

Biro Kepegawaian @2021


Pejabat Yang Berwenang Menghukum (Pybm)
JPT MADYA No Bagi PNS Tingkat HD
1 PNS di lingkungannya yang berada 1 Tingkat di bawahnya Ringan
Sekretaris Jenderal
2 PNS di lingkungannya yang berada 2 Tingkat di bawahnya Sedang
Inspektur Jenderal
Direktur Jenderal
Kepala Badan

No Bagi PNS Tingkat HD


1 PNS di lingkungannya yang berada 1 Tingkat di bawahnya Ringan
JPT PRATAMA ATAU
PEJABAT LAIN 2 PNS di lingkungannya yang berada 2 Tingkat di bawahnya Sedang
YANG SETARA
3 Pejabat Fungsional di lingkungannya Ringan dan Sedang

Biro Kepegawaian @2021


Pejabat Yang Berwenang Menghukum (Pybm)
No Bagi PNS Tingkat HD
Pejabat 1 PNS di lingkungannya yang berada 1 Tingkat di bawahnya Ringan
Administrator atau 2 PNS di lingkungannya yang berada 2 Tingkat di bawahnya Sedang
Pejabat lain yang
setara 3 Pejabat Fungsional di lingkungannya Ringan dan Sedang

No Bagi PNS Tingkat HD


1 PNS di lingkungannya yang berada 1 tingkat di bawahnya Ringan
Dalam hal tidak ada
pejabat Administrator
pada unit kerja,
Pejabat Fungsional
Ahli Madya yang
ditetapkan PPK

Biro Kepegawaian @2021


Pejabat Yang Berwenang Menghukum (Pybm)
No Bagi PNS Tingkat HD
Pejabat Pengawas 1 PNS di lingkungannya yang berada 1 Tingkat di bawahnya Ringan
atau Pejabat lain 2 PNS di lingkungannya yang berada 2 Tingkat di bawahnya Ringan dan Sedang
yang setara
3 Pejabat Fungsional di lingkungannya Ringan

No Bagi PNS Tingkat HD


1 PNS di lingkungannya yang berada 1 tingkat di bawahnya Ringan
Dalam hal tidak ada
pejabat Pengawas
pada unit kerja,
Pejabat Fungsional
Ahli Muda yang
ditetapkan PPK

Biro Kepegawaian @2021


Mekanisme Penjatuhan Hukuman Disiplin

PNS YG DIDUGA
MELANGGAR DISIPLIN

PEMANGGILAN I
SECARA TERTULIS O/
ATASAN LANGSUNG 7
HARI
KERJA
HADIR TDK HADIR

PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I
7
HARI
KERJA
HADIR TDK HADIR

PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD O/ PYBM


BERDASARKAN ALAT BUKTI &
KETERANGAN YG ADA

Pemeriksaan dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung maupun secara virtual dan
hasilnya dituangkan dalam bentuk berita acara pemeriksaan (Pasal 27 ayat (2))

Biro Kepegawaian @2021


Ketentuan Peralihan
Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya PP ini dan sedang dijalani oleh PNS yang
01 bersangkutan dinyatakan tetap berlaku.

Keberatan yang diajukan atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum atau banding administratif kepada
Badan Pertimbangan Kepegawaian sebelum berlakunya PP ini diselesaikan sesuai dengan PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS beserta peraturan pelaksanaannya.
02
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum berlakunya PP ini dan belum dilakukan pemeriksaan, maka
03 berlaku ketentuan dalam PP ini.

Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya PP, maka hasil pemeriksaan
tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku ketentuan dalam PP ini. 04
PNS yang melanggar ketentuan PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
05 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 45 Tahun 1990, dijatuhi salah satu jenis hukum disiplin berat
berdasarkan PP ini

(1) Ketentuan tingkat dan jenis Hukuman Disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) PP ini, berlaku setelah
PP mengenai Gaji dan Tunjangan berlaku.
(2) Sebelum berlakunya PP mengenai Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penjatuhan hukuman disiplin 06
sedang berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

07 Ketentuan PP ini mutatis mutandis berlaku untuk calon PNS


Biro Kepegawaian @2021
DASAR HUKUM

(Dicabut dg UU NO 5 Th 2014
ttg ASN, kecuali ketentuan
terkait kode etik)
UU NO 8 TAHUN 1974 TTG
POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN UU

UU NO 36 TAHUN 2009 TTTG


UU
KESEHATAN.
PP NO 42 TAHUN 2004 TTG
PEMBINAAN JIWA KORPS
KODE ETIK PNS PP

PP NO 53 TAHUN 2010
PP
TTG DISIPLIN PNS
Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan

Merupakan pedoman tertulis yang berisi


norma atau etika yang mengatur perilaku
maupun ucapan mengenai hal-hal yang
diwajibkan, dilarang, atau tidak patut
dilakukan oleh Pegawai dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, wewenang,
kewajiban, dan tanggung jawab maupun
dalam pergaulan sehari-hari.
KODE ETIK PNS

PP NOMOR 42 TAHUN 2004


(Pasal 13)
DAN ETIKA BERNEGARA
ETIKA
ETIKA
PENYELENGGARAAN
PERMENKES
KODE ETIK NOMOR 008 PEMERINTAHAN BERMASYARAKAT
INSTANSI
TAHUN 2012

ETIKA
BERORGANISASI

ETIKA ETIKA
DIRI SENDIRI SESAMA PNS
ETIKA BERNEGARA

melaksanakan sepenuhnya Pancasila akuntabel dalam melaksanakan tugas


1 dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa
5
mengangkat harkat dan martabat tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta
2 bangsa dan negara tepat waktu dalam melaksanakan setiap
kebijakan dan program pemerintah 6
menjadi perekat dan pemersatu menggunakan atau memanfaatkan
3 bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
semua sumber daya Negara secara
efisien dan efektif 7
menaati semua peraturan perundang-

4 8
tidak memberikan kesaksian palsu atau
undangan yang berlaku dalam
keterangan yang tidak benar
melaksanakan tugas;
ETIKA BERORGANISASI

1
melaksanakan tugas dan wewenang menjalin kerja sama secara kooperatif
sesuai ketentuan yang berlaku dengan unit kerja lain yang terkait
dalam rangka pencapaian tujuan 5
menjaga informasi yang bersifat memiliki kompetensi
2 rahasia dalam pelaksanaan tugas
6
melaksanakan setiap kebijakan yang patuh dan taat terhadap standar
3 ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
operasional dan tata kerja
7
4
membangun etos kerja dan
meningkatkan kinerja organisasi
mengembangkan pemikiran secara
kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi
8
berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas kerja 9
ETIKA BERMASYARAKAT

mewujudkan pola hidup sederhana memberikan pelayanan secara cepat,


1 tepat, terbuka, dan adil serta tidak
diskriminatif
3

2
memberikan pelayanan dengan Tanggap terhadap keadaan
empati, hormat, dan santun tanpa
pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
lingkungan masyarakat
4
Berorientasi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas 5
8
ETIKA DIRI SENDIRI

jujur dan terbuka serta tidak


1 memberikan informasi yang tidak
benar
memiliki daya juang yang tinggi
5
bertindak dengan penuh kesungguhan
2 dan ketulusan
memelihara kesehatan
jasmani dan rohani 6
menghindari konflik kepentingan
3 pribadi, kelompok, maupun golongan
menjaga keutuhan dan
keharmonisan keluarga 7
berinisiatif untuk meningkatkan kualitas

4 8
berpenampilan sederhana,
pengetahuan, kemampuan,
rapih, dan sopan
keterampilan, dan sikap
ETIKA SESAMA PNS

Saling menghormati sesama warga menghargai perbedaan pendapat


1 negara yang memeluk
agama/kepercayaan yang berlainan
4
memelihara rasa persatuan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
2 kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil
5
saling menghormati antara teman sejawat menjaga dan menjalin kerja sama

3
baik secara vertikal maupun horisontal
dalam suatu unit kerja, instansi, maupun
antar instansi
yang kooperatif sesama Pegawai
Negeri Sipil 6
berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik
Indonesia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan
soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam 7
memperjuangkan hak-haknya.
MAJELIS KODE ETIK

Dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (Karopeg)

dibentuk paling lambat 15 hari


Keanggotaan:
sejak adanya dugaan
1 orang ketua
pelanggaran terhadap kode etik
1 orang sekretaris
Minimal 3 anggota

Keputusan Majelis Kode Etik bersifat


final, disampaikan kepada Menteri
melalui Sekjen
berakhir masatugasnya setelah menyampaikan
rekomendasi hasil pemeriksaan
PROSEDUR PENANGANAN DAN SANKSI
terdapat dugaan pelanggaran
kode etik

Melalui pengaduan tertulis, website


Kemenkes, atau temuan atasan Sanksi Moral ( secara tertutup/
01 terbuka)

PEMBERIAN SANKSI
PNS yang bersangkutan
02 mengajukan permintaan maaf
Atasan melakukan penelitian/pemeriksaan dan
secara hierarki disampaikan kepada Majelis
Kode Etik Dapat dikenakan sanksi
03 administratif/disiplin

Majelis Kode Etik memeriksa, mendengar


pembelaan diri PNS yang bersangkutan,
memutuskan dengan mengutamakan
musyawarah
Terima Kasih

Biro Kepegawaian @2021

Anda mungkin juga menyukai