PD
PELANGGARAN DISIPLIN
Setiap ucapan, tulisan,atau perbuatan pns
UCAPAN
setiap kata-kata yang diucapkan
U
yg tidak menaati kewajiban dan/atau
dihadapan atau dapat didengar orang lain,
melanggar larangan ketentuan disiplin pns,
seperti dalam rapat, ceramah, diskusi,
baik yg dilakukan di dalam maupun di luar
melalui telepon, TV, rekaman atau alat
jam kerja
komunikasi dll.
PERBUATAN TULISAN
Setiap tingkah laku, sikap atau
Pernyataan pikiran dan/atau perasaan
tindakan yang dilakukan atau tidak
secara tertulis baik dalam bentuk tulisan,
melakukan sesuatu yang seharusnya
gambar karikatur, coretan, dan lain-lain
dilakukan sesuai peraturan
yang serupa itu
P perundang-undangan
T
Biro Kepegawaian @2021
Prinsip Dasar PP 94/2021
PNS DIDUGA
Disiplin PNS tanggung jawab atasan langsung MELAKUKAN
PELANGGARAN
Pelanggaran Disiplin PNS bukan Delik Aduan DISIPLIN
ATASAN
PROSES LANGSUNG
PEMANGGILAN TIDAK
PROSES
4 Pelanggaran masuk a. Teguran Lisan : 5 hari kerja a. Teguran Lisan : 3 hari kerja
kerja dan menaati b. Teguran Tertulis : 6 – 10 hari kerja b. Teguran Tertulis : 4 – 6 hari kerja
ketentuan jam kerja c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 11 – c. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 7
15 hari kerja – 10 hari kerja
d. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 d. pemotongan TUKIN sebesar 25%
(satu) tahun : 16 – 20 hari kerja selama 6 bulan : 11 – 13 hari kerja
e. penundaan kenaikan pangkat selama 1 e. pemotongan TUKIN sebesar 25%
(satu) tahun : 21 – 25 hari kerja selama 9 bulan : 14 – 16 hari kerja
f. penurunan pangkat setingkat lebih rendah f. pemotongan TUKIN sebesar 25%
selama 1 (satu) tahun : 26 – 30 hari kerja selama 12 bulan : 17 – 20 hari kerja
g. penurunan pangkat setingkat lebih rendah g. penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun : 31 – 35 hari kerja selama 12 bulan : 21 – 24 hari kerja
h. pemindahan dalam rangka penurunan h. pembebasan dari jabatannya menjadi
jabatan setingkat lebih rendah : 36 – 40 hari jabatan pelaksana selama 12 (dua belas)
kerja bulan : 25 – 27 hari kerja
i. pembebasan dari jabatan : 41 – 45 hari i. pemberhentian dengan hormat tidak
kerja atas permintaan sendiri sebagai PNS :
j. pemberhentian dengan hormat tidak atas ≥ 28 hari kerja
permintaan sendiri sebagai PNS : ≥ 46 hari j. pemberhentian dengan hormat tidak
kerja atas permintaan sendiri sebagai PNS :
10 hari kerja (terus menerus)
PNS YG DIDUGA
MELANGGAR DISIPLIN
PEMANGGILAN I
SECARA TERTULIS O/
ATASAN LANGSUNG 7
HARI
KERJA
HADIR TDK HADIR
PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I
7
HARI
KERJA
HADIR TDK HADIR
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung maupun secara virtual dan
hasilnya dituangkan dalam bentuk berita acara pemeriksaan (Pasal 27 ayat (2))
Keberatan yang diajukan atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum atau banding administratif kepada
Badan Pertimbangan Kepegawaian sebelum berlakunya PP ini diselesaikan sesuai dengan PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS beserta peraturan pelaksanaannya.
02
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum berlakunya PP ini dan belum dilakukan pemeriksaan, maka
03 berlaku ketentuan dalam PP ini.
Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya PP, maka hasil pemeriksaan
tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku ketentuan dalam PP ini. 04
PNS yang melanggar ketentuan PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS
05 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 45 Tahun 1990, dijatuhi salah satu jenis hukum disiplin berat
berdasarkan PP ini
(1) Ketentuan tingkat dan jenis Hukuman Disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) PP ini, berlaku setelah
PP mengenai Gaji dan Tunjangan berlaku.
(2) Sebelum berlakunya PP mengenai Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penjatuhan hukuman disiplin 06
sedang berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
(Dicabut dg UU NO 5 Th 2014
ttg ASN, kecuali ketentuan
terkait kode etik)
UU NO 8 TAHUN 1974 TTG
POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN UU
PP NO 53 TAHUN 2010
PP
TTG DISIPLIN PNS
Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan
ETIKA
BERORGANISASI
ETIKA ETIKA
DIRI SENDIRI SESAMA PNS
ETIKA BERNEGARA
4 8
tidak memberikan kesaksian palsu atau
undangan yang berlaku dalam
keterangan yang tidak benar
melaksanakan tugas;
ETIKA BERORGANISASI
1
melaksanakan tugas dan wewenang menjalin kerja sama secara kooperatif
sesuai ketentuan yang berlaku dengan unit kerja lain yang terkait
dalam rangka pencapaian tujuan 5
menjaga informasi yang bersifat memiliki kompetensi
2 rahasia dalam pelaksanaan tugas
6
melaksanakan setiap kebijakan yang patuh dan taat terhadap standar
3 ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
operasional dan tata kerja
7
4
membangun etos kerja dan
meningkatkan kinerja organisasi
mengembangkan pemikiran secara
kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi
8
berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas kerja 9
ETIKA BERMASYARAKAT
2
memberikan pelayanan dengan Tanggap terhadap keadaan
empati, hormat, dan santun tanpa
pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
lingkungan masyarakat
4
Berorientasi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas 5
8
ETIKA DIRI SENDIRI
4 8
berpenampilan sederhana,
pengetahuan, kemampuan,
rapih, dan sopan
keterampilan, dan sikap
ETIKA SESAMA PNS
3
baik secara vertikal maupun horisontal
dalam suatu unit kerja, instansi, maupun
antar instansi
yang kooperatif sesama Pegawai
Negeri Sipil 6
berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik
Indonesia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan
soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam 7
memperjuangkan hak-haknya.
MAJELIS KODE ETIK
PEMBERIAN SANKSI
PNS yang bersangkutan
02 mengajukan permintaan maaf
Atasan melakukan penelitian/pemeriksaan dan
secara hierarki disampaikan kepada Majelis
Kode Etik Dapat dikenakan sanksi
03 administratif/disiplin