Anda di halaman 1dari 6

1

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN-PERUSAHAAN

DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN.

Bisnis adalah dunia yang tidak asing lagi bagi kita. Bisnis adalah suatu cara

kita untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan utama dari sebuah kegiatan bisnis

adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun,

sesungguhnya ada kewajiban lain dari suatu perusahaan, yaitu tanggung jawab

social yang harus dipenuhi oleh semua manajer. Tanggung jawab social adalah

sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk pada sebuah cara bisnis

berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadapa kelompok dan pribadi

dalam lingkungan sosialnya (Bisnis. 2007. Hal. 67). Kadang kala banyak

perusahaan yang melupakan kewajiban tersebut, padahal kewajiban tersebut

tidak kalah pentingnya dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Kewajiban-kewajiban tersebut dapat mempengaruhi nama baik perusaahan

secara langsung maupun tidak langsung. Permasalahan ini bisa menjadi

boomerang sendiri bagi perusahaan apabila tidak bisa melakukannya dengan

baik. Kewajiban-kewajiban tersebut bisa meliputi penyediaan lapangan kerja bagi

masyarakat disekitar perusahaan, peningkatan mutu pendidikan dan juga

peningkatan mutu kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.


2

B. ISI.

Masyarakat pada jaman sekarang ini lebih mendukung perusahaan-

perusahaan yang mempunyai komitmen kuat pada pencapaian sasaran ekonomis

dan juga social. Dunia bisnis harus mempunyai tanggung jawab social karena

tindakan-tindakan yang dilakukan tersebut merupakan hal yang tepat untuk

dilakukan. Dengan pembangunan masyarakat melalui pelaksanaan tanggung

jawab social tersebut, maka dapat berdampak positif bagi perkembangan

perusahaan dimasa yang akan datang.

Tanggung jawab social perusahaan atau CSR (Corporate Social

Responbility) menjadi gencar dilakukan perusahaan-perusahaan. Menguatnya

prinsip good corporate governance seperti fairness, trnasperancy, accountability,

dan juga responbility telah mendorong CSR untuk semakin pentingya

pelaksanaanya. Di Indonesia, semakin menguatnya CSR setelah ditetapkan dalam

UU No. 40 Tahun 2007 yang telah disahkan oleh DPR. Disebutkan dalam undang-

undang tersebut Pasal 47 ayat 1 bahwa perusahaan yang menjalankan usaha di

bidang sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab social dan

lingkungan. Ini adalah salah satu langkah yang bagus untuk perbaikan kualitas

dan juga kuantitas masyarakat (www.tekmira.esdm.go.id).

Namun, tidak disebutkan secara terperinci berapa besaran yang

dibebankan kepada perusahaan-perusahaan yang harus dikeluarkan untuk CSR

serta sanksi bagi perusahaan-perusahaan yang melanggar. Pada pasal 2, 3, dan 4


3

hanya disebutkan bahwa CSR dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan

dan kewajaran. Akibat dari hal tersebut adalah standar operasional untuk

menjalankandan mengevaluasi kegiatan CSR masih simpang siur. Selain sulit

untuk diaudit, CSR menjadi program social yang bias (www.tekmira.esdm.go.id).

Praktik-praktik CSR pada umumnya berdasarkan nilai-nilai etis dan

penghargaan perusahaan terhadap tenaga kerja, masyarakat, lingkungan social

maupun lingkungan alam (www.jembatanselatsunda.com).

Ada dua pandangan tentang tanggung jawab social perusahaan terhadap

publik. Pertama, pandangan klasik, yang berpendapat bahwa satu-satunya

tanggung jawab social manajemen adalah memaksimalkan laba. Menurut ahli

ekonomi dan pemenag nobel, Milton Friedman, bahwa tanggung jawab utama

manajer adalah menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar

pemegang saham yaitu memaksimalkan laba. Sedangkan pandangan yang kedua

adalah pandangan social ekonomi, yang menyatakan bahwa tanggung jawab

social manajemen bukan hanya sekedar memaksimalkan laba perusahaan, tetapi

juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan social masyarakat

(Manajemen. 2009. Hal. 129).

Apakah tanggung jawab social perusahaan sudah benar-benar

dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia? Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, tanggung jawab social juga dapat mempengaruhi citra


4

suatu perusahaan tersebut. Namun di Indonesia, tanggung jawab tersebut

sepertinya belum dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan-perusahaan di

Indonesia. Permasalahan ini terus berkelanjutan sampai sekarang, bahkan

permasalahan ini semakin lama semakin parah, Hal ini terjadi dikarenakan

peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak tegas dan tidak terperinci. Agar

permasalahan ini dapat diatasi dengan baik, pemerintah harus membuat

peraturan dan juga sanksi yang tegas bagi perusahaan-perusahaan yang tidak

dapat melaksanakan dengan baik tanggung jawab mereka. Perusahaan-

perusahaan yang secara social mempunyai tanggung jawab social itu pada

umumnya mempunyai laba jangka panjang yang lebih terjamin. Sehingga mereka

melakukan tanggung jawab social tersebut dengan baik.

Salah satu contoh yang paling nyata karena tidak adanya tanggung jawab

social yang baik adalah masalah pencemaran sungai oleh pabrik-pabrik di

Indonesia. Masalah ini sangat serius karena dampak langsung terhadap

lingkungan. Akibat dari pencemaran ini banyak sekali biota sungai mati, dan juga

air sungai yang tidak jernih lagi sehingga tidak layak untuk dikonsumsi oleh

masyarakat. Dari pencemaraan air sungai itu, masyarakat mengalami kelangkaan

air bersih, dan dapat menimbulkan wabah penyakit dimasyarakat.

Salah satu perusahaan yang peduli terhadap air bersih adalah produsen

air kemasan Aqua. Aqua adalah salah satu perusahaan yang ambil adil dalam

peningkatan mutu masyarakat. Perusahaan tersebut juga ikut berpartisipasi

dalam pelestarian lingkungan, dikarenakan Aqua tergantung pada sumber air


5

bersih sebagai bahan utama produksinya, apabila sumber air bersih menipis,

maka produksi Aqua dapat berkurang, dan dapat memberikan dampak lebih

serius terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, Aqua juga

membangun sumber air di Papua. Sekarang ini banyak desa-desa di Papua yang

sudah mempunyai sumber air yang sudah dekat, jadi penduduk tidak harus

mengambil air yang jaraknya jauh ataupun membeli air.

Contoh lainnya adalah pabrik peleburan alumunium satu-satunya di

Indonesia.yang sudah beroperasi selama tiga decade ini. PT. INALUM ikut

berperan serta didalam peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial

masyarakat sekitar perusahaan. PT. INALUM menyadari bahwa kelancaran

pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan dari semua

pemangku amanah (www.inalum.co.id). Keberhasilan perusahaan dan

kemandirian masyarakat diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.

C. KESIMPULAN.

CSR yang baik adalah dapat memadukan empat prinsip good corporate

governance secara harmonis, yaitu fairness, transperancy, accountability, dan

respobility (www.tekmira.esdm.go.id). Empat prinsip tersebut mempunyai

perbedaan yang sangat mendasar. Tidak semua perusahaan dapat melakukan

CSR dengan baik. Dengan melakukan perpaduan yang baik bagi keempat elemen

tersebut, maka perusahaan seharusnya dapat melakukan CSR dengan baik.

Kelangungan hidup suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada laba saja,
6

namun juga bergantung pada nilai yang diberikan mayarakat terhadap

perusahaan tersebut sehingga perusahaan tersebut bisa maju dan berkembang.

D. DAFTAR PUSTAKA.

1. Coulter, Mary dan Stephen P. Robbins. 2009. Manajemen. PT.NDEKS

2. Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 2007. Bisnis. Erlangga

3. www.tekmira.esdm.go.id

4. www.inalum.co.id

5. www.jembatanselatsunda.com

Mahanto Prayuda Christiyono

10408144031

Manajemen B 2010 UNY

Anda mungkin juga menyukai