Anda di halaman 1dari 9

UJI AKTIVITAS ANTIKANKER SARI BUAH SIRSAK (AnnonaMuricatae

Folium)

Dosen Pengampu : Al-Ustadz Kurniawan

Disusun Oleh:

Sahiqa Chairani Iqlima (422021718064)

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

MANTINGAN NGAWI JAWA TIMUR

1444 H /2023 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT. atas nikmat-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Fitoterapi
dengan judul “Fitoterapi Gangguan Saluran Pencernaan”. Fitoterapi adalah salah
satu mata kuliah dalam Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Darussalam Gontor. Makalah ini menjelaskan mengenai bagaimana cara
mengobati masalah gangguan saluran pencernaan menggunakan bahan alami.
Dengan adanya makalah ini nantinya mahasiswa farmasi dapat mengetahui terapi
pengobatan menggunakan bahan dari alam (herbal) pada penyakit yang
berhubungan dengan gangguan pencernaan.
Sehingga nantinya mahasiswa farmasi diharapkan memahami terapi
pengobatan dengan bahan alami dan bagaimana cara mengolah bahan alam
manjadi suatu sediaan yang memiliki efek terapi. Semoga karya ini bisa
membantu pembaca terutama kami pribadi dalam memahami terapi pengobatan
menggunakan bahan alami. Dengan kesadaran kami, mohon maaf jika masih
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Syukron.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Ngawi, 08 Juni 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................3
A. Rumusan Masalah...............................................................................................3
B. Tujuan..................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
1. Pengertian Kanker..............................................................................................4
2. Buah Sirsak (AnnonaMuricatae Folium)...........................................................4
3. Uji Aktivitas Antikanker....................................................................................5
BAB III.............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak


normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit kanker
merupakan salah satu penyebab utama kematian diseluruh dunia. Pada tahun 2015
dilaporkan sebanyak 8,8 juta kematian akibat kanker, dan diperkirakan hampir 1
dari 6 kematian dilaporkan disebabkan oleh kanker. Di indonesia prevalensi
kanker dilaporkan sebesar 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang
Seiring dengan meningkatnya tingkat kematian akibat kanker, proses
pengobatan juga berkembang lebih luas dengan pengobatan secara medis dan juga
pengobatan secara tradisional. Salah satu contohnya adalah penggunaan buah
sirsak, yang mana didalamnya mengandung karbohidrat terutama bentuk fruktosa
serta kandungan vitamin yang dominan adalah vitamin C sebesar 20 mg/100 gram
yang berperan sebagai antioksidan. Selain itu, daun sirsak juga mengandung
alkaloid, tanin dan flavonoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder yang
berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker1
Kandungan lain dalam tanaman sirsak yaitu Annonaceous acetogenins,
dimana diteliti ditemukan sebagai antitumor serta antikanker, dengan memiliki
sifat racun pada sel kanker tanpa merusak sel yang sehat atau normal.

A. Rumusan Masalah
1. Berapa aktivitas antioksidan pada sari buah sirsak (Annona muricatae
folium)?
2. Apakah sari buah sirsak (Annona muricatae folium) memiliki efek
sitotoksisitas terhadap sel kanker?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada sari buah sirsak (Annona
muricatae folium)
2. Untuk mengetahui nilai potensi anti kanker efek sitotoksisitas pada buah
sirsak (Annona muricatae folium)
1
Siwi, L. H. and Zuhrotun, A. (2019) ‘Artikel Tinjauan : Tanaman Indonesia Yang Berpotensi
Sebagai Antikanker’, Farmaka, 4, pp. 1–15.

3
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Kanker
Kanker adalah kondisi ketika sebuah sel mulai tumbuh diluar kendali.
Biasanya, sel normal akan mengikuti siklus pertumbuhan sesuai regulasi,
pembelahan sel, dan akhirnya kematian. Pada kondisi normal yang dimulai dari
tahap pertumbuhan sel, akan terjadi proses pembelahan sel dengan cepat. Setelah
itu dilanjutkan pada tahap diferensiasi, dimana sel berkembang menjadi tipe
khusus. Penyebab terjadinya kanker muncul adalah transformasi (mutasi) genetik
pada sel sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Faktor yang menyebabkan
resiko terjadinya kanker yang paling umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu
faktor internal dan eksternal.2
Pengobatan kanker sudah banyak upaya dalam prosesnya yang dapat dipilih
sesuai tingkat keparahan. Ada beberapa jenis pengobatannya yaitu, pembedahan,
kemoterapi, terapi biologis ( antibodi monoklonal, sitokin, vaksin), terapi radiasi,
terapi hormonal. Beberapa cara untuk pencegahannya yaitu, menjaga berat badan
agar tetap sehat dan ideal, aktif melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
agar tubuh tetap bugar, lakukan pemeriksaan berkala ke fasilitas kesehatan
terdekat, kurangi konsumsi sodium/garam, kurangi konsumsi makanan manis,
hindari makanan yang diasap/ dibakar.

2. Buah Sirsak (AnnonaMuricatae Folium)


Buah sirsak termasuk buah semu, daging buahnya lunak atau lembek,
berwarna putih, berserat, dan berbiji hitam pipih. Kulitnya berduri, tangkainya
menguning, aromanya harum dan rasanya manis agak asam. Kandungan zat gizi
terbanyak dalam buah sirsak dalam karbohidrat. Sumber karbohidrat pada buah
sirsak berasal dari gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) 3. Buah sirsak
mengandung sangat sedikit lemak, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa
2
et al. (2016) ‘UJI TOKSISITASEKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) YANG BERPOTENSI
SEBAGAI ANTIKANKER’, Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal), 1(2), pp. 85–91. doi:
10.47219/ath.v1i2.22.
3
Suryawinata, A. and Sukohar, A. (2016) ‘Potency of isolated Annonaceous acetogenins from
sirsak (Annona muricata) as chemotherapy agent by induction apoptosis and inhibition of HIF-1’,
Majority, 5, pp. 97–101.

4
asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat,
asam sitrat dan asam isositrat. Vitamin yang paling dominan adalah fosfor dan
kalsium.
Dalam setiap bagian tanaman sirsak ditemukan berbagai unsur dan senyawa
seperti alkaloid, megatigmanas, flavonol triglycosides, phenolics, cyclopeptides
dan essensial oils. Selain itu, terbukti bahwa sirsak (AnnonaMuricatae Folium )
merupakan lebih dari 100 Annonaceous acetogenin yang berasal dari daun,
batang, biji, akar dan buahnya.
3. Uji Aktivitas Antikanker
Uji aktivitas antikanker adalah salah satu jenis uji yang diterapkan untuk
penilaian toksin dalam suatu senyawa in vitro. Jenis pengujian ini dirancang untuk
mengevaluasi kemampuan suatu senyawa untuk membunuh sel. Toksik pada
senyawa dapat mengubah permukaan sel atau membran lisosom untuk
menyebabkan kerapuhan lisosom dan perubahan merugikan lainnya yang secara
bertahap dan ireversibel. Perubahan merugikan seperti itu menyebabkan kematian
sel dan atau penghambatan pertumbuhan sel4
Uji sitotoksitas sudah banyak dikembangkan untuk menentukan toksisitas in
vitro seperti mengukur kematian atau kelangsungan hidup sel dengan menilai
integritas membran plasma, enumerasi sel dengan kandungan protein dan
enumerasi sel yang banyak digunakan salah satunya adalah MTT Assay
Antioksidan merupakan jenis senyawa fitokimia, yang secara kimia memiliki
arti sebagai senyawa pemberi elektron dan secara biologis berarti senyawa yang
dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Berdasarkan definisinya
maka dapat diketahui mekanisme kerja antioksidan yaitu dengan mendonorkan
satu elektronnya ke senyawa yang bersifat oksidan, sehingga membuat aktivitas
senyawa tersebut menjadi terhambat5
Untuk pada kanker sendiri memiliki fungsi yaitu, pada vitamin e sebagai
penangkap radikal bebas serta penghambat pembentukan mutagen dan
memperbaiki membran-membran dalam DNA. Untuk vitamin C berguna juga
untuk pencegahan kanker, meningkatkan sistem imun serta meningkatkan
detoksifikasi toksin dalam liver melalui sistem enzim cytochrome P-450

4
Masyarakat, K., Penanaman, M. and Buah, T. (no date) ‘PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKAT MELALUI PENANAMAN TANAMAN BUAH SIRSAK SEBAGAI TANAMAN OBAT
KELUARGA ( TOGA ) DAN PEMBUATAN RAMUAN OBAT DARI TANAMAN’, pp. 531–539.
5
Asworo, R. Y., Widayanti, E. and Agatha, A. A. (2022) ‘IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA KULIT
SIRSAK ( Annona Muricata Linn )’, 19, pp. 81–85.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari yang telah diketahui pada literatur, bahwa nilai aktivitas
antioksidan dan potensi antikanker tergolong sangat tinggi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sari buah sirsak emiliki aktivitas antioksidan yang
sangat rendah, dan tidak terbukti memiliki potensi antikanker

6
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Sahmiar,M.Ag, D. (2016). Islam Untuk Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarat Dan Kebidanan.
Rantauprapat: CV.PUTRA MAHARATU.

Haeria. (2017). Pengantar Ilmu Farmasi. Makassar: UIN ALAUDDIN MAKASSAR.

Lubis, C. (2008). Sejarah Ilmu Kedokteran. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Yamani, D. K. (2002). Jejak Sejarah Kedokteran Islam. Bandung: Pustaka Umat.

Rahim, A. (2022). Modul Fitoterapi. Kalimantan Selatan: CV. Multimedia Indonesia.

Kristina, T. (2018). SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN


PENCERNAAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING. INFORMATIK Jurnal Ilmu
Komputer, 14(2), 65.

GANGGUAN PENCERNAAN. (2023). Retrieved Januari 12, 2003, from


https://puskesmas.kuburayakab.go.id/sungai-durian/read/176/gangguan-
pencernaan#:~:text=Gangguan%20pencernaan%20adalah%20masalah
%20yang,beberapa%20organ%20di%20saluran%20cerna.&text=Sistem
%20pencernaan%20berfungsi%20menerima%20dan%20mencerna%20makanan
%20me

Mardalena, I. (2013). Asuhan keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem


Pencernaah. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

7
8

Anda mungkin juga menyukai