1. TUJUAN
1) Untuk mengindentifikasi parameter komponen peralatan kelistrikan untuk analisa aliran
daya
2) Untuk memverifikasi dan menghitung tegangan bus
2. LANGKAH PERCOBAAN
2.1 INDENTIFIKASI PARAMETER GENERATOR
2.1.1 Info
Pada info sendiri terdapat
ID untuk mengetahui jenis dan nomor perangkat
BUS untuk mengetahui bus yang tersambung pada perangkat
Condition untuk memberi penanda pada saat keaadan service in/out
Configuration berisi beberapa data yaitu :
Swing : untuk memenuhi kekurangan aliran daya pada sistem dimana nilai sudut
tegangan generator terjaga pada kondisi tertentu.(sebagai referensi seluruh sistem)
Voltage Control : dilengkapi dengan AVR yang mengatur exciter untuk beroperasi
pada tengangan konstan
MVAR Control :pengaturan exciter dengan tengangan konstan tanpa AVR
PF Control : keluaran generator MW sama dengan pengaturan MW .exciter
menyesuaikan pengaturan faktor daya sehingga keluaran generator dan pf konstan
2.1.2 rating
MW=rating kapasitas daya dalam satuan MW generator
KV = rating tegangan Generator
Pf=nilai power factor generator
MVA = rating kapasitas daya dalam satuan MVA generator
Eff=effisiensi Generator
Poles = jumlah kutub /pole pada generator
2.1.3 parameter
Xd” : Nilai dari reaktansi sub transient pada generator menentukan arus pada 1 cycle dari
awal gangguan setelah 0,1 detik reaktansi menjadi naik.
(Xd”/Ra) : Rasio dan parameter ketika digunakan untuk menghitung short circuit pada siklus
½ dan pada siklus 1 ½ - 4 d1 jaringan.
Ra% : Resistansi pada armature generator dalam bentuk persen.
Ra (ohm) : Resistansi pada armature generator dalam bentuk ohm.
X2 : Reaktansi urutan negatif dalam bentuk persen, nilai X2 digunakan untuk analisis
harmonisa, analisa short circuit dan riset aliran beban tak seimbang.
X2/R2 : Rasio X/R urutan negatif.
R2% : Resistansi urutan negatif dalam bentuk atau satuan persen.
R2 ohm : Resistansi urutan negatif dalam bentuk atau satuan ohm.
Xo : Reaktansi urutan nol dalam bentuk persen, dan nilai ini digunakan untuk gangguan
ketidak seimbangan short circuit.
X0/R0 : Rasio urutan nol X/R.
R0% : Resistansi urutan nol dalam bentuk persen.
X/R : Rasio aramature (X’’/Ra) nilai tersebut digunakan untuk menghitung short circuit dan
digunakan untuk siklus ½ dan 1 ½ - 4 siklus pada jaringan.
H : Merupakan inersia pada mesin tersebut.
Xd” tolerance : Pengaturan nilai reaktansi pada saat perhitungan short circuit.
2.1.4 grounding
2.2.1 info
ID: informasi perangkat dan nomor perangkat
Prim/sec : berisikan informasi sisi primer dan sekunder pada trafo
Standart : berisikan informasi standart yang digunakan(ANSI/IEC)
equipment : berisi informasi tag,Name,description pada trafo
Connection : berisikan informasi sambungan yang digunakan trafo
Condition : berisikan informasi tentang trafo saat kondisi in/out service
State : berisikan data mengenai keadaan trafo
2.2.2 Parameter trafo
Impedance berisikan data pu awal ( %z) dan pu baru(R/x ,R%) yang dapat diatur
Sedangkan untuk typical digunakan untuk mengisi data default yang tersimpan
di ETAP.
Pada conductor library sendiri berisi data pabrikan kabel yang diatur secara
default.
2.4.3 IMPEDANSI TRANSMISI
Pada gambar diatas berisikan impedansi urutan positif,negatif dan urutan nol.
Dengan Menggunakan Data dari tabel diatas
Zpu Trafo 3
2
Mva baru K V lama
Xpu baru = Xpu lama ×
Mva Lama KV baru 2
2
100 16,5
Xpu baru = 0,0586 ×
100 2302
= j0,005316 pu
2. Menghitung Zpu Line
KVbase2 2302
Z base= = =529
MVAbase 100
Z line = 0,57+j7,8/miles
20.000
Z line 1 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 1 = 2,159091+j29,545455=29,62424 ∠85,82043 ° Ω
Nilai Aktual 29,62424 ∠85,82043° Ω
Zpu Line 1 = =
Zbase 529
Zpu Line 1 = 0,004081+j0,055851 ¿ 0,056 ∠85,82043 ° Pu
25000
Z line 2 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 2 = 2,698864 +j 36,93181818=37,0303 ∠ 85,82043° Ω
Nilai Aktual 37,0303∠ 85,82043 ° Ω
Zpu Line 2 = =
Zbase 529
Zpu Line 2 = 0,005102+j0,069814401 ¿ 0,070001 ∠85,82043° Pu
60000
Z line 3 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 3 = 0,539773+j 7,386363636 =7,40606 ∠ 85,82043 ° Ω
Nilai Aktual 7,40606∠ 85,82043 ° Ω
Zpu Line 3 = =
Zbase 529
Zpu Line 3 = 0,00102 +j0,01396288 ¿ 0,014 ∠85,82043 ° Pu
25000
Z line 4 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 4 = 1,079545 +j 14,77272727 =14,81212∠ 85,82043° Ω
Nilai Aktual 14,81212∠85,82043 ° Ω
Zpu Line 4 = =
Zbase 529
Zpu Line 4 = 0,002041 +j0,02792576 ¿ 0,028 ∠85,82043 ° Pu
20000
Z line 5 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 5 = 1,619318 +j 22,15909091=22,21818 ∠85,82043° Ω
Nilai Aktual 29,62424 ∠85,82043° Ω
Zpu Line 5 = =
Zbase 529
Zpu Line 5 = 0,003061 +j0,041888641 ¿ 0,042 ∠85,82043° Pu
15000
Z line 6 = × ( 0,57+ j 7,8 )
5280
Z line 6 = 2,159091 +j 29,54545455 =29,6242 ∠ 85,82043° Ω
Nilai Aktual 29,6242∠ 85,82043 ° Ω
Zpu Line 6 = =
Zbase 529
Zpu Line 6 = 0,004081 +j0,055851521 ¿ 0,056 ∠85,82043 ° Pu
( )
Y 11 Y 12 Y 13 Y 14 Y 15 Y 16 Y 17 Y 18 Y 19
Y 21 Y 22 Y 23 Y 24 Y 25 Y 26 Y 27 Y 28 Y 29
Y 31 Y 32 Y 33 Y 34 Y 35 Y 36 Y 37 Y 38 Y 39
Y 41 Y 42 Y 43 Y 44 Y 45 Y 46 Y 47 Y 48 Y 49
Y = Y 51 Y 52 Y 53 Y 54 Y 55 Y 56 Y 57 Y 58 Y 59
Y 61 Y 62 Y 63 Y 64 Y 65 Y 66 Y 67 Y 68 Y 69
Y 71 Y 72 Y 73 Y 74 Y 75 Y 76 Y 77 Y 78 Y 79
Y 81 Y 82 Y 83 Y 84 Y 85 Y 86 Y 87 Y 88 Y 89
Y 91 Y 92 Y 93 Y 94 Y 95 Y 96 Y 97 Y 98 Y 99
( )
Y 11 0 0 Y 14 0 0 0 0 0
0 Y 22 0 0 0 0 0 0 Y 29
0 0 Y 33 0 0 0 Y 37 0 0
Y 41 0 0 Y 44 Y 45 Y 46 0 0 0
Y= 0 0 0 Y 54 Y 55 0 Y 75 0 0
0 0 0 Y 64 0 Y 66 0 0 Y 69
0 0 Y 73 0 Y 75 0 Y 77 Y 78 0
0 0 0 0 0 0 Y 87 Y 88 Y 89
0 Y 92 0 Y 96 0 0 0 Y 98 Y 99
V5=0,076←19
V3=0,0789←14
1
V7 = ¿
Y 77
1
= ¿
95,24084 ∠−4,43
1
= (-7,15576<-306,908)
−95,24084 ∠−4,43
= 0,078913<302 ,479 o
0,7891
% Error= × 100 %=1,000127 %
0,789
Nilai presentase tegangan dari perhitungan dan simulasi sama.. Pada simulasi kita dapat
mengetahui bahwa nilai transmisi dipengaruhi oleh jenis kabel dan panjang transmisi.
Semakin panjang transmisi maka drop tegangan akan naik dan nilai impedansipun juga naik.
Hal ini berpengaruh juga pada tegangan pada masing-masing bus, semakin banyak
sambungan transmisi atau beban maka nilai tengangan akan semakin turun.