Erikson Matrikulasi
Erikson Matrikulasi
BIOGRAFI
jati dirinya
• Erikson keluar dari rumah menjelang
akhir masa remajanya dan menjalani
SINGKAT gaya hidup nomanden ala seniman
dan penyair. Setelah 7 tahun kembali
ke rumah dalam keadaan bingung,
lelah, depresi, dan tidak mampu
membuat sketsa ataupun melukis.
• Peristiwa yang mengubah hidupnya
ketika temannya mengundangnya
untuk mengajar anak-anak di Wina.
▪ Salah seorang pendiri sekolah adalah Anna
Freud, yang bukan saja menjadi atasannya
namun juga psikoanalisnya. Masalah yang
dianggap tersulit yang ia sampaikan adalah
mencari identitas ayah biologisnya.
▪ Walaupun Anna F. menyuruhnya berhenti
berfantasi tentang ayah biologisnya yang
tidak pernah hadir, ia tidak dapat
menjalankan nasihat tersebut. Pencarian
BIOGRAFI
balik yang penting di dalam hidupnya
karena hal ini mencerminkan penguburan
identitas Yahudinya walaupun ia
menyangkal tuduhan tersebut.
SINGKAT ▪ Tanpa latar belakang pendidikan medis
ataupun sarjana ia bekerja sebagai peneliti
di beberapa RS
▪ Di Kalifornia ia perlahan-lahan membentuk
teori kepribadian yang walaupun berbeda
namun selaras dengan teori Freud. Bukunya
memenangkan Pulitzer Prize dan National
Book Award.
Perbedaan Teori Erikson dengan Psikoanalisis
Erikson Psikoanalisis
• Penekanan pada ego • Penekanan pada id
• Ego merupakan sistem mandiri yg • Ego harus berjuang melawan
dapat berhubungan dgn realitas - konflik antara dorongan instink &
melalui persepsi, thinking, tekanan moral
attention dan memory
• Penekanan pada faktor sosial dan • Penekanan pada faktor biologis
historis
• Pentingnya relasi anak dan ortu • Pengaruh ortu pada pertumbuhan
serta konteks budaya dimana kepribadian anak
keluarga tsb berada
• Menjelaskan perkembangan ego di • Terbatas pada perkembangan 5
seluruh tahapan (bayi – masa tua) tahun pertama
• Fokus : kapasitas manusia utk • Fokus : kondisi mental yg tidak
mengatasi kesulitan psikososial dlm disadari & menjelaskan bgm
kehidupan →fokus: ego qualities trauma di masa awal akan
yang muncul pada setiap periode menyebabkan psikopatologi di
perkembangan masa dewasa
Erikson mengidentifikasi 3 aspek ego yang saling
berhubungan:
1) The body ego : merujuk pada pengalaman-
pengalaman dengan tubuh kita; suatu cara
memandang diri fisik sebagai hal yang berbeda
THE EGO dengan orang lain
2) The ego ideal : mencerminkan citra yang kita
IN POST- miliki tentang diri kita dalam perbandingan
FREUDIAN dengan suatu ideal yang kita kembangkan
THEORY 3) Ego identity : ialah citra yang kita miliki
tentang sendiri dalam beragam peran sosial
yang kita mainkan.
3
Play Age 3A 3B 3C
2
Early 2A 2B 2C
Childhood
1
Infancy 1A 1B 1C
Figur 9.1 menunjukkan setiap bagian telah ada sebelum waktu kritisnya
(paling tidak sebagai potensi biologis), muncul pada saat yang tepat, dan
akhirnya terus berkembang selama tahap selanjutnya.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
❖ Tiap tahap kehidupan memiliki waktu optimal (periode kritis), & bila
semua tahap dilalui sesuai rencana akan terbentuk kepribadian yg
berfungsi dgn baik akan menetap
❖ Tiap tahap memiliki “krisis” : titik balik dlm kehidupan individu yg
muncul dr kematangan fisiologis & tuntutan sosial dalam setiap
tahapnya.
❖ Tiap krisis psikososial terdiri dari komponen positif & negatif
(syntonic (harmonis) dan elemen dystonic (disruptif/mengganggu)).
Individu harus memiliki pengalaman harmonis maupun disruptif.
❖ Pada setiap tahap, konflik antar elemen dystonic dan systonic akan
menghasilkan kualitas ego atau kekuatan ego yang disebut basic
strength. Mis: konflik trust dan mistrust menghasilkan harapan
(hope), suatu kualitas ego yang memungkinkan bayi maju ke tahap
berikutnya → setiap tahap akan ditandai oleh basic strength yang
muncul dari perseteruan antara elemen-elemen harmonis dan
disruptif pada tahap tsb.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
❖ Bila konflik diselesaikan dengan memuaskan, maka komponen positif
akan berkembang → perkembangan sehat. Jika konflik
menetap/tidak dapat terselesaikan, perkembangan ego terganggu
dan komponen negatif lebih berkembang → core pathology pada
tahap tersebut
❖ Mis: pada tahap trust vs mistrust, bila konflik diselesaikan dengan
memuaskan akan mengembangkan ego qualities “hope”, sedangkan
jika konflik menetap/tidak dapat terselesaikan maka akan
mengembangkan antitesis atau kebalikan dari hope : “withdrawal”
(core pathology pada tahap ini)
❖ Pencapaian keberhasilan atau kegagalan pada tahap sebelumnya
bukan merupakan hal yang menetap. Ego qualities yang terbentuk
dalam setiap tahap tidak resisten terhadap inner conflict yang baru.
❖ Walaupun disebut tahap perkembangan psikososial, Erikson tidak
pernah menyingkirkan aspek biologis dari perkembangan manusia.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
PARTS
STAGE A B C D E F G H
WISDOM
Old age Integrity vs
8 despair,
disgust
CARE
Adulthood Generativity
7 Vs
Stagnation
Young LOVE
adulthood Intimacy VS
6 Isolation
FIDELITY
Adolescence Identity vs
5 Identity
Confusion
PURPOSE
Play age 3 Initiative
Vs guilt
WILL
Early childhood Autonomy
2 vs shame,
doubt
HOPE
Infancy Basic trust
1 vs basic
mistrust
8 Tahapan psikososial Erikson
Psychosocial crisis Basic strength Core pathology