Anda di halaman 1dari 3

CERPEN

Nama; Fatimah Mulia Ramadhani S.A

Kelas: X-10

PENGALAMAN SERU DI KOTA BARU

Pada tanggal 21 September tahun 2021 adalah hari dimana Aku akan pergi ke Kota
Gorontalo. Semua barang² yang ku siapkan dari kemarin malam hingga pagi hari telah terkemas.
Tiket dan barang bawaan pun sudah siap kumasukan kedalam ransel, tidak lupa sebelum
berangkat aku minum obat anti mabuk perjalanan.

Di siang hari yang terik, aku menunggu mobil yang akan datang menjemput dan
mengantarkan aku dan keluarga ke Jakarta. Kami memilih kendaraan mobil dikarenakan ingin
hemat biaya daripada memesan tiket Kereta. Tak lama kemudian mobil jemputan pun tiba dan
kami berpamitan kepada keluarga.

Setelah berpamitan kami pun segera memasukan barang² ke dalam mobil. Saat semua
selesai dimasukan, kami pun berangkat. Saat setengah perjalanan menuju Jakarta, raut wajah
Papa terlihat panik dan bingung seperti ada yang tertinggal. Dan mamah pun bertanya kepada
Papa

Mamah: "Pah, gaada yang ketinggalan kan"

Papa: "Papa ngerasa ada yang ketinggalan.. tapi apa ya?"

Mama: "Coba cek tiket, dompet atau HP dulu"

Papa: "Aduh HP nya Papa Ketinggalan di Meja Ruang tamu"

Mama: " Yasudah, telfon tante Buat minta tolong anter HP nya Papa."
Kami pun berhenti sejenak di pinggir jalan sembari menunggu Tante untuk mengantar
HP Papa yang tertinggal. Tante pun tiba, dan menyerahkan HP kepada Papa, kami pun
melanjutkan Perjalanan. Singkat cerita kami pun tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, segera
kami masuk kedalam pesawat. 2 jam perjalanan menuju ke Makassar. 2 jam itu pun berlalu dan
kami tiba di Makassar. Sesaat kami menunggu transit, 15 menit kemudian kami pun sampai di
Kota Gorontalo. Aku pun senang telah sampai di kota ini, aku tidak sabar ingin mendapat teman-
teman baru. Saat sudah sampai di bandara, aku membantu mama untuk mengambil barang
barang. Ternyata di tempat pengambilan barang itu sangatlah ramai orang. Kami harus berdesak
desakan untuk mengambil barang masing-masing.

Kurang lebih 1 jam kami menunggu antrian pengambilan barang. Setelah kami sudah
mengambil barang barang, aku pun sedikit lega karena pastinya setelah ini pulang kerumah. Tapi
ternyata tidak sesuai ekspektasiku, Kami harus melalui swab test kembali saat tiba di sana, jadi
yang swab test negative tidak dibolehkan menuju ke pintu keluar. Kami harus menunggu
kembali giliran swab test, giliran ku pun tiba setelah aku di swab, ternyata hasilnya positif dan
kami dapat melanjutkan perjalanan menuju rumah. 30 menit perjalanan sembari aku melihat lihat
jalan Gorontalo. Sangat beda perbedaannya dengan kota asalku Kota Cilacap.

Sesampainya kami dirumah, kami terkejut karena semua barang-barang seperti meja, ka

sur, tv, lemari belum ada sama sekali dirumah. Barang- barang itu masih dalam pengiriman di
kapal. Papa pun kesal dan segera menelpon Kurir yang bertanggung jawab dalam mengurus
barang pindahan itu. Kami bingung bagaimana kita akan tidur tanpa kasur, bagaimana kita akan
menyimpan pakaian di lemari. Terpaksa kami harus menunggu barang-barang tersebut datang.

Aku membantu mama membereskan rumah mulai dari menyapu, mengepel dan melipat
baju. Saat aku sedang bekerja, aku teringat akan sekolah yang akan aku sekolahkan. Aku
penassaarn siapa guru wali kelasku, dimana kelasku, dan siapa teman-teman satu kelasku. Aku
tak sabar ingin sekoloah minggu depan. Singkat cerita, hari ini adalah hari pertama aku masuk ke
sekolah baru. Aku senang sekaligus sedikit gugup, karena aku baru pindah dan harus
menyesuaikan diri dengan lingungan. Setelah sarapan, aku pun berangkat dengan diantar papa
menggunakan mobil. Aku bersekolah di SMP Negeri 4 Gorontalo, orang tuaku memilih disana
karena dekat dengan lokasi rumah. Setelah sampai disana, aku pun mulai melangkahkan kaki
masuk ke gerbang Sekolah. Pandanganku melihat ke arah tangga yang akan ku naiki, begitu
banyak murid laki-laki yang duduk di tangga, aku sengaja berjalan menunduk agar tidak terlalu
menarik perhatian mereka. Saat aku melewati mereka, spontan mereka meneriaki aku “WOI
CEWE, WOI CEWE” Aku pun bingung antara lanjut berjalan atau menoleh, akhirnya aku
memutuskan untuk menoleh. Dan ternyata sebelum masuk, kita harus memakai hand sanitizer
terlebih dahulu. Aku sangat malu saat itu, padahal baru hari pertama masuk saja sudah salah
tingkah begini. Aku pun cepat cepat berjalan menuju kelas ku.

Sesampai dikelas, kami langsung belajar bersama sama, Aku berkenalan dengan banyak
sekali teman, dikarenakan aku adalah murid baru yang berasal dari luar Kota Gorontalo. Jadi
banyak yang ingin berteman denganku. Aku pun lega karena ternyata yang kupikirkan tentang
beradabtasi dengan lingkungan baru itu tidak seburuk yang kupikirkan. Aku sangat senang
dengan lingkungan baruku, begitulah kehidupan baru ku di kota tempat tinggalku yang baru.

***END***

Anda mungkin juga menyukai