Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI

PERILAKU MENYIMPANG ANDROGINI DILINGKUNGAN MASYARAKAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Dasar Pemahaman Tingkah Laku

Dosen pengampu : Dr. Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi.

Disusun oleh :

Seha Ananda

2114010047

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah mata kuliah Dasar
Pemahaman Tingkah Laku. Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi
pembaca dan penulis.

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang
memberikan kritik dan saran sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu. Dan kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
wawasan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Kediri, 26 Juni 2023

Seha Ananda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN......................................................................................................................5

A. Latar Belakang................................................................................................................5

B. Tujuan Observasi.............................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. Identitas Narasumber......................................................................................................6

B. Laporan hasil observasi...................................................................................................6

C. Solusi dari Permasalahan................................................................................................7

BAB III.......................................................................................................................................8

PENUTUP..................................................................................................................................8

Kesimpulan.............................................................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya Tuhan telah menciptakan manusia dengan diberikan dua


gender, yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki kodrat yang
berbeda antar satu dengan yang lain hal tersebut dapat dilihat dari segi penampilan,
perilaku, sifat, dan lain-lain. Gender diartikan sebagai kosntruksi sosio kultural yang
membedakan karakteristtik maskulin dan feminism. Maskulin ditujukan untuk gender
laki-laki, sedangkan feminism ditujukan untuk gender perempuan. Gender merupakan
suatu hal yang bersifat permanen dan tentunya tidak bisa ditukar.
Individu yang mengalami perilaku ini cenderung berperiku tidak sesuai
dengan identitasnya sebagai laki-laki dan perempuan karena disebabkan berbagai
faktor, hal tersebut biasanya dikenal dengan istilah androgini. Dimana istilah
androgini adalah istilah dalam identitas gender dimana seseorang tidak termasuk
dengan jelas ke dalam peran maskulin dan feminin yang ada di masyarakat. Di masa
sekarang, gaya androgini khususnya dalam fashion kaum perempuan merupakan hal
yang lumrah. Dalam fashion kaum hawa gaya androgini selalu dikaitkan dengan
emansipasi perempuan dengan dasar kepraktisan dan kebebasan bergerak. Namun
fashion androgini sudah bergeser dari sekedar kepraktisan. Pengadaptasian gaya
busana laki-laki walau yang tidak memiliki korelasi apapun dengan sisi fungsional,
misalnya topi, dasi selalu dianggap sebagai simbol kebebasan. Disisi lain walau
androgini adalah konsep yang dengan cair dapat diterapkan oleh siapa pun dan latar
belakang apapun, gaya androgini seringkali diasosiasikan dengan subkultur tertentu.
Perempuan yang menunjukkan sifat dan perilaku seperti laki-laki sering ditemui
didalam masyarakat, dengan melihat cara berpakaiannya seperti laki laki, rambut
dipotong pendek sehingga menyerupai laki-laki.

B. Tujuan Observasi
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah untuk mengetahui apa faktor yang
membuat seorang individu merubah perilaku dan penampilannya yang semula
perempuan menjadi laki-laki.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identitas Narasumber
Nama : MDP
Alamat : Jl. Jambu No. 42 RT.02/06 Kec. Pare Kab. Kediri

B. Laporan hasil observasi

Hasil dari observasi ini adalah perilaku menyimpang tentang gender


perempuan yang berpenampilan dan berperilaku menyerupai laki-laki dilingkungan
sekitar peneliti bisa diterima oleh masyarakat setempat. Saya memilki tetangga yang
berinisial MDP. MDP adalah seorang perempuan yang memiliki 6 kakak dan 1 adik
laki-laki. MDP merupakan seorang Wanita yang tergolong kategori dewasa dan sudah
bekerja disuatu
Swalayan yang ada di Pare. Sejak kecil MDP sudah seperti Kakak Perempuan bagi
saya. Dari MDP kecil memang suka berpakaian seperti laki-laki dan tidak mau
memakai Rok, dan perilakunya pun menirukan perilaku laki-laki. Ia terus melakukan
hal seperti itu hingga remaja, ketika ia duduk di bangku SMK ia pergi ke sekolah
tidak memakai rok namun memakai celana setiap harinya dan nama panggilannya pun
diubah, yang semula adalah “I” ia merubahnya menjadi “M”. “M” memang masih
merupakan nama aslinya namun panggilan “M” lebih berunsur laki-laki.
Ia berperilaku seperti itu sejak ia kecil, dan keluarganya pun sudah
mengetahuinya dan selama pengalaman saya berinteraksi dan bersosialiasi dengannya
setahu saya kelaurganya tidak pernah mempermasalahkan penampilannya bahkan
masyarakat setempat pun tidak pernah mempermasalahkan maupun mengucilkan
individu tersebut. Hal ini dikarena kan MDP telah berpenampilan dan berperilaku
seperti laki-laki sedari ia kecil, jadi masyarakat disekitar lingkungan idividu telah
mengetahui hal tersebut. Faktor yang mempengaruhi MDP melakukan hal tersebut
yaitu faktor dari pengalaman masa kecil, dan lingkungan dari pergaulannya, dan
faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri karena memang ia menyukai hal-
hal ang bersifat maskulin. Untuk pergaulan sepanjang masa kecilnya MDP
menghabiskan waktu untuk bermain, berinteraksi dengan teman laki-lakinya. Dan hal

6
tersebut semakin menguatkan dirinya untuk mengubah penampilan dan perilakunya
untuk meyerupai laki-laki.

C. Solusi dari Permasalahan

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan merangkul MDP dengan hati yang
lapang, dan sedikit demi sedikit diberi pengertian. Hal ini akan membutuhkan waktu
yang lama karena MDP sudah dari kecil berperilaku dan berpenampilan seperti laki-
laki. Dan yang paling penting adalah untuk merubahnya agar tidak berperilaku
menyimpang seperti itu adalah niat dari dalam dirinya, ia akan membutuhkan
seseorang yang mampu dengan sabar dan sukarela membantunya untuk beradaptasi
dengan dunianya yang baru.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil observasi menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi MDP


untuk berperilaku adalah adanya dukungan keluarga dalam bentuk keluarga tidak
mempermasalahkan dan tidak menasehati bahwa itu adalah perilaku yang
menyimpang dan tidak sesuai kodrat yang telah diberikan. Selanjutnya adalah
pengalaman masa kecil dan lingkungan pergaulan MDP, disini ia telah berkecimpung
dengan anak laki-laki sejak ia kecil, sehingga ia peluang kesempatan untuk
melakukan hal tersebut dan seiring berjalannya waktu ia menjadi nyaman akan hal
tersebut. Dan yang paling penting yaitu faktor dalam diri MDP yang memutuskan ia
untuk bertindak demikian, karena memang ia menyukai hal-hal yang disukai
kebanyakan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai