Akuntansi Biaya Kelompok 3..
Akuntansi Biaya Kelompok 3..
BERSAMA
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Semester 3 Tahun Ajaran 2022/2023
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Dosen Pengampu : Dika M. Rifai, S.Ak
Anggota :
Ai Silvi Fitriah (2253059)
Anisa Laily Qadriyah (2150577)
Cahyani Wulan Oktaviani (2150492)
Dodi Maulana Sendjaya (2253037)
Izzudin Kusumah (2150569)
Jamaludin (2150613)
Mentari Maharani Dewi (2150667)
Muhammad Rafli Ramadhan (2150616)
Muhammad Rayhan Erlangga (2150617)
Muhammad Shevan Aditya (2150617)
Novia Rahmawati (2150589)
Shani Febri Milenia (2150628)
Silvan Maulana Febria (2150561)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Harga Pokok Produk Metode
Harga Pokok Bersama" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana cara menghitung HPP
dengan metode produk Bersama bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Dika M. Rifai, S.Ak sebagai dosen
pengampu pada mata kuliah akuntansi biaya. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Akuntansi termasuk rumpun ilmu sosial dan akuntansi akan
menghasilkan informasi keuangan yang digunakan di berbagai lembaga dan
instansi seperti perusahaan dan pemerintahan. Akuntansi merupakan 3 salah satu
bidang ilmu yang pada saat ini banyak dibutuhkan dalam dunia kerja. American
Institute of Certified Public Accountant memberikan definisi mengenai
akuntansi sebagai, “seni (art) mencatat, mengklasifikasikan den meringkas
transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang,
atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginterpretasikan hasilnya”.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Harga Pokok Produksi Metode Harga Produk Bersama
4. Produk Sampingan
Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi
secara Bersama, tetapi produk tersebut nilai atau kuantitasnya lebih rendah
dibandingkan dengan produk utama.
Produk sampingan adalah satu atau beberapa macam produk yang
mempunyai nilai relatif kecil dan dihasilkan secara serempak dengan produk
utama yang mempunyai nilai lebih tinggi (Supriyono, 2011).
Menurut Bustami, produk sampingan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Produk sampingan yang siap dijual setelah dipisah dari produk utama.
b. Produk sampingan yang memerlukan proses lebih lanjut
c. Ptoduk sampingan yang siap dijual setelah titik pisah dari produk utama,
tetapi dapat diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga yang lebih
tinggi.
5. Karakteristik Produk Sampingan
Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya ptoduk
tersebut dijual pada saat terpisah dari produk utama.
a. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama,
tanpa pengolahan lebih lanjut.
b. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut
terpisah dari produk utama.
6. Akuntansi Produk Sampingan
a. Metode tanpa harga pokok
Metode tanpa harga pokok adalah suatu metode dalam perhitungan
produk Bersama tidak memperoleh alokasi biaya Bersama dari
pengolahan produk sebelum dipisah.
1) Pengakuan atas pendapatan kotor
Dalam metode ini penjualan atau pendapatan produk sampingan
dalam laporan laba rugi dapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha atau
pendapatan lain-lain.
b) Diperlakukan sebagai penambahan penjualan atau
pendapatan produk utama.
c) Diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan.
d) Diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi.
Contoh :
Keterangan :
Biaya untuk menghasilkan gelas sebesar Rp. 16.000.000,
sedangkan harga pokok pengganti produk sampingan sebesar Rp.
400.000, maka biaya yang dialokasikan sebesar Rp. 15.600.000
2) Harga pokok pembatalan biaya (reversal)
Metode harga reversal adalah produk sampingan mendapat
alokasi biaya terlebih dahulu sebelum dipisah dari produk utama.
Rumusan :
Penjualan Rp. Xxx
Taksiran laba kotor (Rp. Xxx)
HPP Rp. Xxx
Taksiran biaya proses lanjutan (Rp. Xxx)
Taksiran biaya pemasaran (Rp. Xxx)
Taksiran biaya administrasi (Rp. Xxx )
Biaya produk sampingan Rp. Xxx
Contoh :
Bahan baku Rp. 180.000, tenaga kerja Rp. 300.000, dan biaya
overhead Rp. 120.000. biaya lain-lain :
Produk utama Produk sampingan
Unit yang dihasilkan 20.000 1.000
Hasil penjualan Rp. 2.700.000 Rp. 36.000
Biaya proses sebelum titik pisah Rp. 738.000 Rp. 6.600
Beban penjualan Rp. 520.000 Rp. 3000
Beban administrasi Rp. 327.000 Rp. 1.500
Perusahaan mengestimasi laba sebesar 20%
Pisahkan biaya Bersama produk untuk produk utama dan produk
sampingan dengan menggunakan reversal.
Produk Utama Produk sampingan
Biaya bersama Rp. 600.000
Penjualan Rp. 36.000
Taksiran Laba (Rp. 7.200)
(20% x 36.000)
HPP Rp. 28.800
Biaya Proses Lanjutan (Rp. 6.600)
Biaya Penjualan (Rp. 3.000)
Biaya Administrasi (Rp. 1.500)
Biaya produk Rp. 17.700 Rp. 17.700
sampingan
Biaya Produk Utama Rp. 582.300
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN