Oleh:
Raka Teo Endrawan
E1J021067
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS
PERTANIAN
1
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
2
LEMBAR PENGESAHAN KERANGKA ACUAN MAGANG INDUSTRI
PERTANIAN
Oleh :
Raka Teo Endrawan
E1J021067
3
NIP : 196110281987021001
4
KATA PENGANTAR
` Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun damenyelesaikan Kerangka
Acuan Kegiatan Magang Industri pertanian (KAMIP) dengan judul “PENGELOLAAN
PERUSAHAAN BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq.)
TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) DAN TANAMAN MENGHASILKAN
(TM)”. Kegiatan MIP ini Insyaallah akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus sampai 07
Desember 2023 di PT. AGROMUKO Bunga Tanjung Estate,Desa Brangan Mulya, Kecamatan
Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Pada kesempatan ini penyusun dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa terima
kasih yang mendalam kepada yang terhormat kepada:
1. Orang tua yang sangat mendukung dalam pelaksanaan dan kelancaran Magang Industri
Pertanian
2. Bapak Dr.Ir. Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc Selaku Dosen Pembimbing Magang.
3. Ibu Dr.Ir Hesti Pujiwati, S.P, M.Si selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertaniann Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu.
4. Bapak Ir. Eko Suprijono, M. P selaku Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu.
5. Manager PT. Agromuko Bunga Tanjung Estate beserta seluruh staff dan karyawan.
Penulis menyadari, bahwa penulisan Kerangka Acuan Magang Industri Pertanian (KAMIP)
ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan tanggapan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini, atas bantuan
dari semua pihak penulis ucapkan terimakasih.
5
DATA MAHASISWA
a) Ayah : 081263412398
b) Ibu : 085850188277
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan untuk mendukung program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka atau MBKM, Program Studi Agroekoteknologi secara
mandiri mengelola pelaksanaan MBKM berupa kegiatan magang yang dinamakan
dengan Magang Industri Pertanian yang disingkat menjadi MIP. Kegiatan MIP
ditawarkan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan dan dinyatakan lulus 80 sks
dengan IPK minimal 2,50, yaitu mahasiswa yang memasuki semester V. Kegiatan
MIP dilaksanakan selama satu semester dan direkognisi dengan 20 sks.
Kegiatan Program Magang Industri Pertanian 20 sks di Program Studi
Agroekoteknologi disetarakan dengan belajar mata kuliah KKN 4 sks, Magang
(reguler) 4 sks, Agrowidyawisata 2 sks, dan mata kuliah-mata kuliah lain 10 sks,
baik yang ditawarkan di semester genap maupun semester ganjil. Kegiatan Magang
Industri Pertanian merupakan kegiatan untuk meningkatkan (1) pemahaman,
wawasan dan keterampilan melakukan pekerjaan, (2) kemampuan berkomunikasi
dan bekerja sama dalam tim, dan (3) kemampuan manajerial bagi mahasiswa.
Dengan demikian, sebagai calon Sarjana Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu, mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan, setelah menyelesaikan pendidikannya nanti.
Magang kerja merupakan bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja secara
langsung di dunia kerja. Magang kerja ini merupakan suatu kegiatan praktik bagi
mahasiswa dengan tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang
nantinya dapat digunakan untuk pengembangan profesi. Magang ini merupakan
suatu penugasan bagi mahasiswa untuk melaksanakan magang di perusahaan atau
instansi yang memiliki Standart Operational Procedure (SOP) dalam ruang lingkup
bidang pertanian. Kegiatan praktek kerja lapang/ magang merupakan kegiatan untuk
meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan, keterampilan melakukan
pekerjaan, kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan
managerial bagi mahasiswa. Dengan demikian, sebagai calon Sarjana Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, mahasiswa dapat
merealisasikan kompetensi seperti yang diharapkan, setelah menyelesaikan
pendidikannya nanti.
7
Kegiatan magang dilaksanakan di perusahaan perkebunan Kelapa Sawit di PT.
Agro Muko Bunga Tanjung Estate, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten
Mukomuko. Dimana perusahaan ini mengelola komoditi tanaman Kelapa Sawit mulai
dari pembibitan hingga pemanenan. Pelaksanaan magang ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman nyata mengenai permasalahan dan
penyelesaiannya di lapangan. Selain itu juga, melalui kegiatan magang ini diharapkan
mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang pemeliharaan
tanaman Kelapa Sawit dari mulai Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sampai pada
tahap Tanaman Menghasilkan (TM).
Perusahaan kelapa sawit SIPEF Group adalah perusahaan tertua di Sumatera
Utara dan sudah beberapa kali mengganti nama perusahaan. Untuk memperluas
jaringan bisnis dan melihat potensi alam yang ada di Kabupaten Mukomuko maka
perusahaan pun memilih mengembangkan bisnisnya di daerah Kabupaten
Mukomuko, karena tanah, iklim dan potensi alamnya cocok untuk ditanami kelapa
sawit maka didirikanlah pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nama PT.
Agromuko. Pemegang saham atau investor dari awal berdirinya perusahaan SIPEF
Group sampai memperluas jaringan bisnis sampai di Bengkulu yaitu perusahaan PT.
Agromuko adalah pihak Belgia sebagai pemegang saham dan pihak Belanda
mempunyai andil sebagai manajemen keuangannya.
PT. Agromuko Mukomuko Palm Oil Mill didirikan mulai tahun 1990 sesuai
dengan Akte Pendirian No. 2456 Th. 1990 dan mulai dioperasikan sejak tahun 1994
dengan kapasitas terpasang 60 ton tandan buah segar (TBS)/jam. PT. Agromuko
adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit di Desa
Teruntung, Kecamatan Teras Terujam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Perkebunan ini memiliki luas 22,928 hektar dan dilengkapi dengan pabrik
pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton TBS/jam dan di bangun di Desa
Teruntung, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko.
Kelapa sawit (Elaeis guinensis jack) merupakan salah satu jenis tanaman
perkebunan yang menduduki posisi salah satu tanaman terpenting di sektor
pertanian, apalagi pada sector pertanian di Indonesia, Hal ini dikarenakan kelapa
sawit mampu menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya jika dibandingkan
dengan tanaman penghasil minyak lainnya seperti kelapa . Selain itu Kelapa Sawit
juga memiliki banyak manfaat yaitu sebagai bahan bakar alternatif Biodisel, bahan
pupuk kompos atau tangkos, bahan dasar industri lainnya seperti industri kosmetik,
8
industri makanan, dan sebagai obat. Prospek pasar pada olahan kelapa sawit cukup
menjanjikan, karena permintaan mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak
hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh sebab itu, sebagai negara
tropis yang masih memiliki lahan yang cukup luas, Indonesia berpeluang besar untuk
mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan minyak nabati untuk produk
kebutuhan pangan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel) (Teoh,
2012).
Budidaya kelapa sawit meliputi beberapa tahapan kegiatan salah satunya
kegiatan pemeliharaan yang memerlukan perhatian intensif yaitu pemupukan. Hal
tersebut karena biaya pemupukan tergolong tinggi, kurang lebih 30 % dari total
biaya produksi atau 40 – 60 % dari biaya pemeliharaan sehingga menuntut pihak
praktisi perkebunan untuk secara tepat menentukan jenis dan kualitas pupuk yang
akan digunakan dan mengelolanya mulai dari pengadaan hingga aplikasinya di
lapangan baik secara teknis maupun manajerial (Winarna, Darmosarkoro dan
Sutarta, 2003).
Produksi kelapa sawit yang tinggi dipengaruhi oleh tiga faktor utama,
yaitu faktor lingkungan, faktor genetik dan teknik budidaya. Faktor lingkungan
meliputi iklim, dan kelas kesesuaian lahan. Faktor genetik meliputi penggunaan
bahan tanam atau varietas tanaman kelapa sawit yang unggul. Teknik budidaya
kelapa sawit merupakan faktor yang penting dalam memaksimalkan potensi
produksi kelapa sawit. Teknik budidaya yang tidak sesuai dengan standar
rekomendasi dapat mempengaruhi produksi tandan buah segar (TBS). Dengan
produksi yang tinggi, CPO yang dihasilkan juga akan tinggi sehingga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005).
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah Masa sebelum panen (dari
saat tanam sampai panen pertama) berlangsung 30 – 36 bulan. Pemeliharaan masa
TBM ini banyak memerlukan tenaga dan biaya, dan merupakan penyempurnaan
pekerjaan pekerjaan persiapan dan pembukaan lahan serta persiapan menghadapi
masa produksi tanaman.Kegiatan pada masa TBM meliputi : konsolidasi,
pemeliharaan jalan, benteng, teras, parit dan lain-lain, penyisipan tanaman,
pemberantasan alang-alang, pemeliharaan piringan pohon, pemeliharaan penutup
tanah, pemupukan, kastrasi/sanitasi, polinasi, pemberantasan hama dan penyakit,
pembutan pasar (jalan) panen dan tempat pengumpulan hasil (TPH) (Lubis, 2008).
9
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) adalah suatu langkah untuk
menghasilkan tanaman kelapa sawit dengan produktivitas maksimal dengan biaya
produksi serendah mungkin dan mempertahankan produktivitas yang tinggi secara
berkelanjutan dan menjaga lingkungan perkebunan Setiap kegiatan pemeliharaan
tentu menghasilkan produksi kelapa sawit yang baik. Misalnya kegiatan
penyulaman. Penyulaman sangat krusial dilakukan untuk menjaga jumlah populasi
di lapangan. bagian dari teknik budidaya kelapa sawit. Aspek yang penting dalam
pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) kelapa sawit adalah pemupukan,
pengendalian gulma dan penunasan.
Tabel. 1 Dosis Pemupukan Kelapa Sawit Berdasarkan Unsur Tanaman.
10
pemupukan berimbang, yang mempertimbangkan analisis tanah dan daun, mampu
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan mengurangi risiko kekurangan atau
kelebihan unsur hara pada tanaman.
Penelitian oleh Lee dan Tan (2019) menunjukkan bahwa komposisi nutrisi dalam
pemupukan berpengaruh pada kualitas minyak kelapa sawit. Pemberian dosis yang
tepat dari mikronutrien seperti seng dan mangan dapat meningkatkan nilai gizi dan
stabilitas oksidatif minyak. ntegrasi pupuk organik seperti kompos dan bahan hijauan
ke dalam sistem pemupukan dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi
dampak negatif lingkungan.
Berbagai macam bentuk produk turunan minyak kelapa sawit (MKS) sehingga
tanaman ini memiliki harga yang strategis dan memberikan kontribusi yang tinggi
terhadap pendapatan ekspor bagi Indonesia. Kelapa sawit merupakan tanaman yang
utama di budidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Perkebunan kelapa sawit juga dapat dijadikan sebagai pendapatan masyarakat setiap
harinya untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga.
PT AGRO MUKO merupakan salah satu dari banyaknya perkebunan kelapa
sawit di Bengkulu yang mengelola komoditi tanaman kelapa sawit mulai dari
pembibitan, penanaman hingga pengolahan TBS nya. Pelaksanaan magang ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman nyata mengenai
permasalahannya di lapangan. Selain itu juga, melalui kegiatan magang ini
diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang
pemeliharaan tanaman Kelapa Sawit.
Pada kegiatan magang ini kami mengharapkan dapat mampu belajar mengenai
manajemen pemupukan yang dilakukan oleh PT AGRO MUKO Bunga Tanjug
Estate serta berbagai kegiatan yang nantinya akan dilakukan selama magang ini
berlangsung. Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ini nanti ya kami mengharapkan
bimbingan dan arahan dari para pekerja dan para ahli yang ada di PT AGRO MUKO
agar kami mampu belajar dan mendapatkan wawasan luas mengenai teknik dan
pengelolaan pemanenan pada Kelapa Sawit serta untuk melatih mahasiswa agar
mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dilapangan.
B. Tujuan umum
Adapun tujuan umum magang di PT AGRO MUKO Bunga Tanjung Estate antara lain :
a. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk praktik kerja secara langsung pada
kegiatan-kegiatan usaha profesional pada suatu perusahaan atau industri dan
11
instansi bidang pertanian.
b. Mengetahui dan memahami tata cara pemeliharaan kelapa sawit yang sesuai
dengan Standard/SOP.
c. Memahami tata niaga kelapa sawit dari lahan produksi lokal sampai dengan
tingkat ekspor.
12
Menghasilkan (TBM) sampai pada Tanaman Menghasilkan (TM) Kelapa Sawit
dengan baik.
e. Untuk mempelajari pengelolaan Tandan Buah Segar (TBS) sampai Crude Palm
Oil (CPO)
13
4) Melakukan pemupukan dan penaburan
f. Pengelolaan panen kelapa sawit
1) Persiapan alat panen (dodos, agrek, pembersih pelepah,
gancu, angkong, ephi pyte spraying)
2) Menghitung angka kerapatan panen
3) Pemanenan kelapa sawit yang sudah matang
4) Pengangkutan buah yang sudah dipanen dan pengumpulan
brondol
g. Pengelolaan TBS sampai ke CPO
1) Pengangkutan TBS ke
pabrik
2) Menganalisis penggilingan buah segar CPO
3) Melakukan pemisahan minyak sawit, minyak inti, serat
dan cangkang
14
BAB II
RENCANA KEGIATAN MAGANG
A. Metode
Metode pelaksanaan kegiatan di PT AGRO MUKO ini dilakukan melalui
wawancara, pengumpulan data dan pengamatan dan praktik kerja lapangan serta
mempraktikkan metode kegiatan yang berupa rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1) Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan dan peninjauan secara
langsung pada objek kegiatan di lapangan.
2) Studi Literatur
Teknik yang dilakukan dengan cara penelusuran sumber-sumber tulisan
untuk mencari ide atau referensi.
3) Wawancara dan Diskusi
Teknik ini dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan pembimbing
lapangan atau karyawan untuk memperoleh informasi tentang objek yang
dipelajari sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
4) Praktik kerja
Teknik ini dilakukan dengan cara bekerja langsung dilapangan dibawah
bimbingan serta pengawasan pembimbing lapangan.
5) Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara pengambilan gambar menggunakan kamera
untuk mengabadikan setiap kegiatan yang dilaksanakan.
B. Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Magang
1. Tahapan Pelaksanaan
15
Adapun tahapan pelaksanaan yang dilakukan secara keseluruhan di PT AGRO
MUKO Bunga Tanjung Estate, yaitu:
• Melakukan praktek kerja langsung dengan mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan di perusahaan, meliputi kegiatan budidaya
dan pasca panen di perkebunan kelapa sawit PT AGRO
MUKO Bunga Tanjung Estate .
• Mengumpulkan data primer dengan pengamatan langsung dan
mewarnai pihak- pihak yang berhubungan dalam kegiatan.
• Melakukan pengamatan harian dengan mempersiapkan
logbook. Kegiatan yang diikuti secara langsung adalah
kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan (penyiraman,
pruning, pemupukan, teras/siring, pengendalian OPT), panen dan
pemasaran.
2. Mekanisme pelaksanaan
Adapun mekanisme pelaksanaan yang dilakukan secara keseluruhan
di PT AGRO MUKO Bunga Tanjung Estate , yaitu :
1) Pemberitahuan Magang ke Perusahaan
Menghubungi pihak perusahaan bahwa akan melaksanakan magang selama
99 hari di perusahaan tersebut dan mengirimkan surat pengantar dari jurusan
ke perusahaan.
2) Pembuatan Kerangka Acuan Magang Industri Pertanian (KAMIP)
Setelah menghubungi pihak instansi dan telah diberikan izin, maka
selanjutnya adalah menentukan judul magang untuk pembuatan kerangka
acuan magang Industri Pertanian (KAMIP)dengan dibimbing oleh dosen
pembimbing magang. KAMIP inilah yang akan menjadi pedoman dalam
melaksanakan magang di perusahaan. Tetapi KAMIP ini bersifat fleksibel,
artinya dapat berubah sesuai dengan kondisi di lokasi magang. Setelah
KAMIP selesai maka dikirimkan ke pihak perusahaan.
3) Pengenalan Lokasi dan Karyawan Perusahaan
Setelah sampai di lokasi magang maka dikenalkan kepada seluruh karyawan
perusahaan dan dibawa berjalan-jalan disekitar kawasan sekaligus
mengenalkan area kerja agar dapat melaksanakan magang dengan baik.
4) Mengikuti Seluruh Kegiatan Budidaya Kelapa Sawit.
Pada hari kerja di PT AGRO MUKO Bunga Tanjung Estate yaitu pukul
16
07.00-15.00 WIB mengikuti kegiatan budidaya kelapa sawit seperti
pembibitan, penanaman, pemupukan, dan pemanenan. Kegiatan dilakukan
dengan bantuan karyawan PT AGRO MUKO Bunga Tanjung Estate .
5) Pembuatan Laporan Magang dan Evaluasi Akhir
Setelah magang selesai maka akan dibuat laporan magang dan akan di
evaluasi untuk penilaian magang.
● Kegiatan Utama Magang
a) Kegiatan 1. Orientasi
Kegiatan orientasi dilaksanakan pada saat di lokasi magang dengan
dipandu oleh pembimbing lapangan. Kegiatan orientasi akan
dilaksanakan selama 3 hari. Kegiatan orientasi dilakukan di lokasi
magang yaitu di PT AGRO MUKO Bunga Tanjung Estate . Kegiatan
orientasi yang akan dilaksanakan bertujuan agar peserta magang
mengenal seluruh lingkungan dengan cara bersosialisasi dengan tenaga
kerja di PT AGRO MUKO . Kegiatan orientasi yang akan dilaksanakan
meliputi :
17
Kegiatan mempelajari cara pembibitan kelapa sawit dan
manajemennya, akan dilaksanakan oleh peserta magang dengan dipandu
oleh pembimbing lapangan. Pada kegiatan mempelajari pembibitan
kelapa sawit akan dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
praktik kerja, wawancara, diskusi, dan studi literatur serta dokumentasi
kegiatan. Target pemahaman yang perlu dicapai dalam kegiatan ini adalah
informasi tentang penyiapan bibit, penyiapan lahan pembibitan,
pengaturan cahaya dan pemasangan naungan.
c) Kegiatan 3. Pengelolaan Lahan dan Penanaman
Pengelolaan merupakan salah satu hal yang penting untuk
dilakukan. Lahan yang menjadi lokasi penanaman kelapa sawit diolah
terlebih dahulu seperti pembersihan lahan, pembuatan lubang tanaman
dan diukur jarak antar lubang tanam.
Pada kegiatan pengolahan lahan dan penanaman peserta magang
akan mempelajari kesesuaian kebun kelapa sawit yang telah dicanangkan,
mempelajari pembuatan lubang tanam dan penanaman. Kegiatan
pengolahan lahan dan penanaman akan dilakukan oleh peserta magang
dipandu oleh pembimbing lapangan. Dalam mengumpulkan data peserta
magang menggunakan metode observasi, wawancara, diskusi, praktik
kerja,
18
fosfor (P), kalium (K), dan unsur hara mikro seperti zat besi, mangan,
tembaga, seng, boron, dan lain-lain. Tujuan utama pemupukan kelapa
sawit adalah untuk:
19
● Pengendalian hama dan penyakit, melakukan pengendalian hama
dan penyakit yang menyerang kelapa sawit.
● Pengendalian gulma, melakukan pengendalian gulma pada
tanaman kelapa sawit.
20
janjang sebelum panen dengan interval kurang dari 10 hari.
Kegiatan pasca panen :
- Tandan buah segar (TBS) harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah.
- Bongkar Muat
- Proses Penyejukan (Pre Cooling)
- Curing
f) Kegiatan 6. Manajemen Pemasaran Kelapa Sawit
Pemasaran kelapa sawit merupakan suatu kegiatan usaha untuk
memasarkan tandan buah segar (TBS) melalui alur pemasaran. Fungsi
pemasaran merupakan unsur penting dalam proses pemasaran tandan
buah segar ( TBS ). Setiap lembaga akan melakukan fungsi pemasaran
mulai dari fungsi pembelian hingga fungsi penjualan.
Strategi pemasaran merupakan suatu cara atau proses untuk
meningkatkan volume penjualan produk dalam sebuah perusahaan.
Strategi pemasaran dibutuhkan agar dapat memikat hati para konsumen
tentang produk yang dipasarkan. Strategi pemasaran yang tepat dan baik
akan menjadikan para konsumen lebih tertarik dengan produk yang kita
pasarkan dibanding dengan strategi pemasaran mainstream atau umum
digunakan oleh banyak perusahaan lainnya, dengan terciptanya strategi
pemasaran yang baik maka dapat dilihat tingkat penjualan pada saat
melakukan evaluasi.
Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi
keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan
terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka
promosi merupakan salah satu senjata ampuh perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan
dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya,
keunggulan, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya.
Strategi produk dalam memikat konsumen memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka melalui sebuah produk. Kualitas produk serta
pelayanan adalah sesuatu yang perlu dijaga dan ditingkatkan, karena hal
tersebut akan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Strategi harga
memberikan pengaruh besar terhadap persepsi konsumen atas kualitas.
Kesalahan menetapkan harga jual akan berdampak pada sikap konsumen
21
yang kurang baik terhadap produk, layanan dan nama perusahaan. Harga
merupakan penentu keberhasilan suatu perusahaan karena hargalah yang
menentukan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan. Dengan
penetapan harga yang sesuai juga akan membantu memperluas jaringan
pemasaran produk. Konsumen cenderung membeli pada harga yang
relatif murah dan membandingkannya dengan harga kompetitor sebagai
referensi perbandingan. Strategi distribusi dalam pemasaran adalah
merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi
22
Gotong-Royong Membersikan masjid dan kompleks sekitar
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk pengenalan awal peserta magang. Kegiatan
gotong-royong yang dilakukan peserta magang dengan masyarakat sekitar secara
langsung otomatis akan memberikan kesan yang baik serta sekaligus mempererat
silaturahmi.
4. Senam Pagi Setiap Sabtu bersama Staff, Karyawan serta Masyarat PT
Agromuko
Melakukan kegiatan senam pagi bersama-sama bukan hanya bisa langsung
berinteraksi kepada masyarakat setempat, juga memberitahu dan mengajak
masyarakat untuk bisa merileksasikan tubuh serta menjaga tubuh tetap fit.
Mengingat pentingnya olahraga yang belum tentu di terapkan dikehidupan sehari-
hari.
23
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN MAGANG
TIMELINE KEGIATAN MAGANG INDUSTRI
No Kegiatan Lokasi Bulan ke
1 2 3 4 5
Pekan ke Pekan ke Pekan ke Pekan ke Pekan ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Keberangkatan ke Bengkulu
tempat magang
2 Orientasi Tempat
magang
3 Pembibitan Tempat
magang
4 Pengolahan lahan Tempat
dan penanaman magang
5 Pengendalian gulma Tempat
magang
6 Pengendalian hama Tempat
dan penyakit magang
7 Panen dan pasca Tempat
panen magang
8 Pemasaran Tempat
magang
9 Presentasi hasil Tempat
magang magang
11 Kepulangan dari
tempat magang
24
DAFTAR PUSTAKA
Brown, P. H., Bellaloui, N., Wimmer, M. A., Bassil, E. S., Ruiz, J., Hu, H., ... & Hafeez, A.
(2017). Boron in plant biology. Plant biology, 19(2), 181-195.
Endah. 2012. Pengendalian Terpadu Oryctes rhinocerosdi Perkebunan Kelapa sawit. PPKS
Medan.
Fauzi, Y., E. Widyastuti, Y. Satyawibawa. 2008. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta.
Kiswanto, Purwanta, H. J., Wijayanto B. 2008. Teknologi Budidaya Kelapa Sawit. Bogor.
Lubis, A.U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia Edisi ke-2. Pusat
Sunarko. 2014. Budidaya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan. Jakarta (ID): Agromedia
Pustaka.
Suryono A. 2012. Pengelolaan pemanenan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT Aneka
Intipersada Pinang Sebatang Estate, Kabupaten Siak, Riau [Skripsi]. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Teoh, C. H. (2012). Key Sustainability Issues in the Palm Oil Sector. A Discussion Paper for
MultiStakeholders Consultations (Commissioned by the World Bank Group).
Washington DC, International Finance Corporation, The World Bank.
25
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS PERTANIAN
Pembimbing lapangan
26
(……………………………….)
27
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS PERTANIAN
10
11
12
13
14
28
15
29
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
30
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
……………….. 2023
Pimpinan Perusahaan/Instansi,
(………………………………) (…………………………………)
31