Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan Kognitif Remaja

Perkembangan kognitif merupakan evolusi yang terjadi dalam rentang kehidupan


manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahui
sesuatu. Menurut Piaget seorang anak dapat memahami dunia secara aktif menggunakan
skema, asimilasi, akomodasi organisasi, dan equilibrasi. Dengan kemampuan tersebut
seorang anak dapat mengolah informasi dengan lebih baik dan rumit. Perkembangan kognitif
pada masa remaja disebut sebagai tahap operasional formal (operasi kegiatan mental tentang
berbagai gagasan) (usia 11-15 tahun). Pada usia ini individu suadah memulai untuk
memikirkan pengalaman konkret dan berfikir secara lebih abstrak, idealis, dan logis. Kualitas
abstrak pada pemikiran operasioanal formal dapat di lihat dalam pemecahan masalah verbal.
Pemikir operasional konret membutuhkan elemen yang konkret dalam menarik sebuah
kesimpulan. Sebagai contoh mari kita ilustrasikan sebagai berikut “jika A=B dan B=C , maka
A = C”. sebaliknya pemikir operasional formal dapat memecahkan persoalan tersebut meski
hanya di sajikan secara verbal. (Mu’min, 2013)

Selain memiliki kemampuan abstraksi, pemikir operasional formal juga memiliki


kemampuan untuk idealisasi dan membayangkan kemungkinan- kemungkinan yang dapat
terjadi. Pada tahap ini, seorang anak sudah dapat melakukan pemikiran spekulasi tentang
kualitas ideal yang merka inginkan untuk diri mereka dan orang lain. Konsep operasional
formal juga membuktikan bahwa anak dapat mengengbangkan hipotesis deduktif dalam
memecahkan problem dan mencapai kesimpulan secara sistematis.

Dengan kata lain perkembangan seorang remaja secara mental dapat dilihat dari cara
berfikirnya yang bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam
memecahkan masalah daripada berfikir konkret. Menurut Piaget dalam Wong (2008), Remaja
tidak lagi dibatasi oleh realita dan aktualitas yang merupakan karakteristik periode berpikir
konkret; mereka juga memperhatikan kemungkinan yang akan terjadi. Pada saat ini mereka
jauh berfikir ke depan tanpa berfokus pada situasi saat ini, mereka bisa menggambarkan
(Mu’min, 2013) rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi, seperti kemungkinan belajar dan
bekerja; berpikir tentang bagaimana segala sesuatu dapat berubah di masa depan, seperti
hubungan dengan orang tua, dan akibat perbuatannya, misalnya dikeluarkan dari sekolah.
Remaja secara mental mampu memanipulasi lebih dari dua kategori variabel pada waktu
yang sama. Misalnya, mereka bisa mempertimbangkan hubungan antara kecepatan, jarak dan
waktu dalam membuat rencana perjalanan. Mereka dapat mendeteksi konsistensi atau
inkonsistensi logis dalam kelompok pernyataan dan evaluasi sistem, atau seperangkat nilai
dalam perilaku yang bisa lebih dianalisis. (Matondang, 2016)

Bibliography
Matondang, R. R. (2016). Perilaku Prososial Pada Remaja Ditinjau Dari Big Five Personality di SMA
Negeri 2 Binja. MEDAN AREA UNERVERSITY REPOSITORY.

Mu’min, S. A. (2013). TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET. Jurnal Al-Ta’dib.

Santrock, JW (2008). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, terjemahan Tri Wibowo BS.
Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Hlm

Anda mungkin juga menyukai