Anda di halaman 1dari 3

Materi pembelajaran

 seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/jiwa/gagasan/perasaan manusia


 seni merupakan Kemahiran/keterampilan/kelakuan manusia yang luar biasa
 seni merupakan penciptaan yang menghasilkan karya
 seni merupakan karya yang memiliki nilai estetis
 seni merupakan karya yang memiliki makna simbolik
1. seni/kesenian adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui
pola kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.

2. Seni Tari
Menurut Edi Sedyawati, seorang arkeolog yang menaruh minat besar pada seni tari
memahami seni tari sebagai berikut:

 Pengertian tari bersifat terbatas adalah susunan gerak beraturan yang dengan sengaja
dirancang untuk mencapai suatu kesan tertentu.
 Pengertian tari bersifat umum adalah bentuk upaya untuk mewujudkan keindahan
susunan gerak dan irama yang dibentuk dalam satuan-satuan komposisi.
Pengertian seni tari menurut BPA Soerjodiningrat seorang tokoh tari gaya Yogyakarta
dalam bukunya berjudul Babad lan mekaring Djoged Djawi, sebagai berikut:

Ingkang dipun wastani djoged inggih punika ebahing sadaja saranduning badan,
kasarengan ungeling gangsa (gamelan), katata pikatuk wiramaning gendhing,
djumbuhing pasemon kalajan pikadjenging djoged (BPA. Surjadiningrat, 1934: 3)

Yang disebut dengan tari adalah bergeraknya seluruh anggota badan, diiringi bunyi gamelan
(instrumen gamelan), ditata berdasarkan irama lagu pengiring (gendhing), menyatunya
simbolisasi dengan maksud sebuah tarian.

Pengertian seni tari menurut Soedarsono dalam bukunya Djawa dan Bali; Dua Pusat
Perkembangan Drama tari tradisional di Indonesia. Sebagai berikut: tari adalah ekspresi jiwa
manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah.

Menurut Bagong Kussudiardjo, tari adalah keindahan bentuk dari anggota badan
manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa harmonis.

Dari pendapat tokoh-tokoh tari dapat disimpulkan bahwa pengertian seni tari adalah
gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang didalamnya
terdapat unsur keindahan.

3. Unsur-unsur keindahan dalam seni tari


 Wiraga adalah raga atau tubuh, terdiri dari gerak kaki sampai kepala dan merupakan
media utama/ pokok gerak tari
 Wirama adalah ritme atau tempo (seberapa lamanya rangkaian gerak ditarikan serta
ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama)
 Wirasa adalah perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak
 Wirupa adalah rupa atau wujud, terdiri dari warna busana dan rias
4. Jenis-jenis tari
A. Menurut. Perkembangannya:
 tari tradisional : dapat dipahami sebagai sebuah tata cara yang berlaku di sebuah
lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun-temurun.
 Tari Tradisional Kerakyatan adalah tari yang tumbuh secara turun-temurun
dalam lingkungan masyarakat etnis, atau berkembang dalam rakyat
 Tari Tradisional Kebangsawanan adalah tari yang tumbuh dan berkembang
secara turun temurun di lingkungan kebudayaan kaum bangsawan. Umumnya
disebut tari klasik, yaitu tari yang mencapai kristalisasi artistik yang tinggi dan
telah mengalami perkembangan yang panjang (Yogyakarta: bedaya, srimpi,
golek, lawung ageng, lawung alit, klana raja, klana topeng. Surakarta: bedaya,
srimpi, wireng, golek)
 Tari modern: tari yang lepas dari kaidah-kaidah atau konvensi tradisional
 Tari modern murni: tari modern yang bertolak dari kemampuan teknik tubuh
penari itu sendiri
 Tari modern modivikasi unsur tradisional atau disebut tari kreasi baru: tari
modern yang dikembangkan dari unsur-unsur tari tradisional.
 Tari kontemporer : tari yang mengambil tema-tema yang bersifat kekinian (up to
date)

B. Menurut. Bentuk Penyajiannya: berorientasi pada penyaji (penari) berdasarkan nilai


kuantitatif dari penari yang tampil di atas pentas.
 Tari solo (tunggal) : disajikan oleh satu orang penari (remo, gambiranom, margapati)
 Tari duet (berpasangan) : tari yang disajikan oleh dua orang penari secara interaktif
(wireng, beksan, karonsih, padang wulan, jaipong)
 Tari trio : jenis tari yang disajikan oleh tiga orang penari (cinta segi tiga – tayub seorang
tandak dengan dua orang pengibing)
 Tari kwartet : disajikan oleh empat orang penari yang pada umumnya menampakkan
pola simbolisasi dari penampakan jumlah penari (srimpi)
 Tari massal : ditampilkan secara besar-besaran/ didukung oleh benyak penari (saman,
seudati, baris) artinya tari tersebut tidak mencapai aspek artistiknya jika disajikan
secara tunggal, duo, atau trio
 Tari berganda : penyajian tari tunggal yang dapat diduplikasi dan dipresentasikan
secara bersama pada waktu yang sama. Pada dasarnya sajian tari berganda diikat
bedasarkan tata formasi (pola lantai)
 Tari kolosal : penyajian tari yang disajikan dalam bentuk kolosal. Dapat berupa sajian
tari tunggal atau drama tari
 Tari kelompok : bentuk penyajian tari berkelompok dengan pola susunan unsur-unsur
gerak dipresentasikan oleh ikatan kelompok/ ground bess.
 Display (arak-arakan) : bentuk penyajian tari yang menunjukkan formasi berarak-
arakan (karnaval). Tata formasi penari ditentukan oleh urutan tokoh-tokoh atau
bagian-bagian memanjang (reog, jaran monelan, sisingaan)
C. Menurut. Bentuk koreografinya
 Tari Drama: tari yang disajikan dengan menggunakan unsur-unsur drama, baik gerak
tari, vokal dan juga pendekatannya. Bentuk tari ini lebih bersifat naratif atau
kronologis dari sebuah peristiwa tetentu/ drama tari (wayang wong, wayang topeng)
 Tari Dramatik : sebuah bentuk sajian tari yang tidak mengangkat kronologi sebuah
cerita (naratif), tetapi titik perhatian dari penggarapannya adalah mengungkapkan
perasaan batin dari tokoh-tokoh tertentu. Dapat menjadi bagian dari dramatari dan
dapat berdiri sendiri (gatut kaca gandrung, bujangganong)

Anda mungkin juga menyukai