Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

Rencana Usaha Warung Nasi Kucing atau Angkringan


Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan I
Erna Setiowati, S.E
Dosen Pengampu

Disusun Oleh:

Afid Andi Sonata (1220717037 )

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI PACITAN 2013

Proposal Warung Nasi Kucing Atau Angkringan


A. Latar Belakang Masalah
Wirausahawan merupakan pengusaha yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam
teknik dan komersial ke dalam bentuk praktek. Inti dari pengusaha adalah pengenalan
dan pelaksanaan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang perekonomian.
Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan
resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang
diperlukan. Kita sebagai seorang mahasiswa juga harus mampu dalam menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri yaitu dengan berwirausaha. Salah satunya dengan berbisnis
membuka usaha warung nasi kucing atau angkringan.
Nasi kucing atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan "sego kucing" adalah suatu menu yang
cara penyajiannya seperti nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung
angkringan. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang sedikit, seperti
menu untuk makan untuk kucing. Meskipun demikian nasi kucing menjadi sebuah
alternatif konsumsi kebutuhan masyarakat kalangan menengah kebawah. Karena rata -
rata harga nasi kucing hanya seribu rupiah (Rp. 1.000). Usaha berjenis pengganjal perut
ini memang terkenal paling bandel dalam cara bertahannya melawan kondisi ekonomi
baik ekonomi lagi seret. Keistimewaan lain dari usaha ini adalah tidak mengenal adanya
kasta, suku, agama dan ras. Semuanya memadu dalam kursi-kursi panjang dengan
pelindung terpal kombinasi biru dan oranye.
Biasanya warung ini ada di pinggir-pinggir jalan sehingga untuk menemukannya tidak
terlalu susah. Kenapa warung nasi kucing? Karena semua orang butuh hidup. Untuk
hidup diperlukan makan dan minum sehingga warung nasi merupakan peluang usaha
dengan pasar yang tidak terbatas serta harga yang relatif murah. Jadi, bisnis nasi kucing
termasuk bisnis yang cukup menjanjikan karena peminatnya cukup banyak dan
keuntungan yang didapat juga tidak sedikit.
Warung nasi kucing saya akan diberi nama “Angkring Nyampleng Wareg”, karena usaha
saya adalah warung nasi kucing. Kucing akan menjadi simbol dalam usaha saya sehingga
sangat cocok sebagai nama dan maskot usaha saya.
B. Perumusan Masalah
Dalam membuka suatu usaha diperlukan adanya perencanaan terlebih dahulu atau
perencanaan binis yang biasanya disebut dengan business plan. Perencanaan merupakan
cara untuk penetapan tujuan dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan serta
perencanaan bisnis dapat mendekati asumsi kebenaran sehingga usaha yang akan kita
jalankan dapat berjalan dengan baik karena rencana yang matang. Dengan membuat
perencanaan binis, kita sebagai wirausaha dapat berpikir kritis dan objektif. Dengan
demikian dalam proposal ini akan saya bahas mengenai beberapa hal yaitu:
C. Harapan Dalam Mengembangkan Usaha
Harapkan dari pendirian Warung Nasi Kucing atau Angkringan ini adalah :
1.) Mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam membuka warung nasi kucing?
2.) Hal-hal apa saja yang menjadikan sukses dalam membuka usaha warung nasi kucing?
3.) Merincikan modal usaha membuka warung nasi kucing?
4.) Mengetahui resiko pada usaha warung nasi kucing?
D. Kegunaan
Kegunaan dari pendirian Warung Nasi Kucing atau Angkringan adalah :
1. Warung nasi kucing menjadi salah satu peluang usaha bagi mahasiswa seperti saya yang
belum mempunyai usaha.
2. Dari sisi ekonomi, dapat mengefisiensikan pengeluaran bagi masyarakat luas yang
cenderung menghabiskan waktu di wilayah penjualan nasi kucing yang di pakai ngumpul
anak-anak muda dan masyarakat.
E. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Membuka Warung Angkringan
1. Pemilihan Lokasi
Dalam menentukan lokasi untuk usaha warung nasi kucing ini adalah di lingkungan
dekat rumah. Tempatnya strategis terletak di pinggir jalan raya, tempat keramaian pasar,
dan merupakan tempat yang biasanya di gunakan ngumpul para penjaga malam dan
anak-anak muda. Warung nasi kucing/Angkringan ini berupa kios kecil sederhana. Untuk
masakan dimasak di rumah, kemudian dibawa ke warung dan tempat cuci piring/ gelas
pun tersedia.
2. Menentukan Menu Masakan
Menu yang akan disajikan di dalam warung nasi kucing/ angkringan adalah nasi
goreng, nasi goreng tiwul, nasi sambal ikan, nasi telur, nasi teri, nasi ati, nasi tempe
kering, nasi usus, dan untuk menemani menyantap nasi kucing disediakan juga aneka
macam gorengan seperti mendoan/tempe goreng, tahu isi, bakwan, tape goreng, pisang
goreng, tape goreng, sate usus, sate telur, pangsit, kerupuk dan kepala sampai leher
ayam, sayap ayam, ceker ayam yang di bumbu bacem sebagai menu andalan produk
warung angkringan . Minuman yang disediakan juga beragam, seperti teh panas/ teh
anget, es teh, kopi/ es kopi, susu /es susu, jeruk panas/ jeruk anget, es jeruk, wedhang
jahe, susu jahe/ es susu jahe.
3. Juru Masak
Juru masak bisa dibilang sebagai kunci utama warung. Ciri khas rasa ada di tangan
juru masak dan juru masak tersebut memiliki cita rasa yang tinggi. Dalam hal ini, yang
akan menjadi juru masak di warung angkringan saya adalah ibu saya sendiri.
4. Supplier Murah
Mencari supplier murah tentu menjadi penting. Dengan supply barang murah akan
mampu menekan harga jual atau mendapatkan keuntungan lebih. Bukan membeli barang
murah dengan kualitas jelek. Tetapi memilih kualitas bagus dengan harga lebih murah.
Pencarian bisa dilakukan di pasar atau pedagang keliling. Keuntungan pedagang keliling
adalah barang diantar ke rumah dan bisa mendapatkan pembayaran tunda. Tetapi fasilitas
ini pun bisa didapat di pasar/pedagang grosir untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
5. Interior dan Perabot
Dekorasi warung akan memberikan kesan kepada konsumen. Akan didesain dengan
kesederhanaan juga lesehan, serta tersedia lahan parkir sepeda motor serta parkir mobil
yang memadai. Perlu mencari etalase yaitu gerobak dan terpal kemudian kursi panjang
kayu 3 buah, tikar, dan perabot dapur. Gelas dan sendok memiliki seni tersendiri.
Pemilihan yang tepat akan menambah kenyamanan konsumen.

F. Metode Pelaksanaan Program


Berdasarkan hasil survei saya, yaitu masih terbatas adanya warung angkringan yang
ada diberbagai wilayah Pacitan dan saya memiliki gagasan dengan mendirikan Warung
Angkringan atau Nasi Kucing. Pertama, survei tempat yang mungkin berpotensi besar
pada kelancaran berdagang nasi kucing. Survei ini telah saya laksanakan dan hasilnya
masih ada tempat strategis yang masih kosong yang belum dimanfaatkan masyarakat
setempat. Kedua, dalam penentuan lokasi juga minim dana sewa dikarnakan warung
tersebut bongkar pasang tidak permanen. Ketiga, rehabilitasi lokasi dengan
membersihkan rumput, sampah dan penataan lokasi. Keempat, Penyediaan peralatan
pemanas air dengan angklo, termos es, gelas besar/kecil, sendok
besar/kecil. Kelima, penyediaan bahan-bahan yang habis dipakai seperti gula, kopi, susu,
jahe arang, kantong plastik.
G. Jadwal Kegiatan Program
Bulan ke-I Bulan ke-II
Minggu ke- Minggu ke-
Rincian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Survei Lokasi
2.Pembersihan Lokasi
3. Penataan Warung
4.
Menyediakan Perleng
kapan
5. Penyediaan Bahan
6. Perancangan Akhir
H. Rancangan Biaya
a. Inventaris
ü Gerobak angkringan +Kursi+Terpal + Tikar Rp. 1.300.000
ü Gelas Cangklong 2 lusin @Rp. 25.000 Rp. 50.000
ü Gelas Biasa 2 lusin @Rp. 15.00 Rp. 30.000
ü Lepek Kramik Rp. 12.000
ü Cerek/Gembor air 3buah @Rp. 35.000 Rp. 105.000
ü Teko plastik besar Rp. 10.000
ü Ceret Rp. 25.000
ü Angklo Rp. 30.000
ü Termos Es Rp. 30.000
ü Tempat sendok Rp. 2.000
ü Garpu 1/5 lusin Rp. 6.000
ü Nampan 5 buah @Rp. 4.000 Rp. 20.000
ü Tempat sampah plastik 3 buah @Rp. 3.000 Rp. 9.000
ü Sendok besar/kecil 2 lusin @Rp. 12.500 Rp. 25.000
ü Ember sedang 3 buah @Rp. 10.000 Rp. 30.000 +
ü JUMLAH Rp. 1.684.000
Total biaya Inventaris Rp. 1.684.000

b. Opersional (bahan habis pakai)


ü Arang Rp. 30.000 : 6 hari = Rp. 5.000/hari Rp. 5.000
ü Gas LPG 5 kg Rp.15.000: 3 hari = Rp. 5.000 Rp. 5.000
ü Gula 2 kg @Rp. 11.000 Rp. 22.000
ü Susu 3 kaleng @Rp. 8.500 Rp. 25.500
ü Rokok isi 16 2 bgks @Rp. 13.500 Rp. 27.000
ü Kopi 1 kg Rp. 15.000
ü Teh 5 bgks @Rp. 1500 Rp. 7.500
ü Jahe 1/5 kg Rp. 10.000
ü Jeruk 1/5 kg Rp. 4.000
ü Es Batu 4 @Rp. 1.000 Rp. 4.000
Oprasional (bahan habis pakai/hari)
ü Beras 3 kg @Rp. 8.500 Rp. 25.500
ü Cabe rawit campur cabe merah kriting Rp. 7.000
ü Bawang putih 1/4 Kg Rp. 3.000
ü Bawang Merah 1/4 Kg Rp. 4.000
ü Tomat Rp. 3.000
ü Ketumbar Rp. 2.000
ü Kunyit Rp. 1.000
ü Kemiri Rp. 2.000
ü Gula merah 4lbr @Rp. 1.000/2lbr Rp. 4.000
ü Kecap 6 saset @Rp. 1.000/3sct Rp. 2.000
ü Kepala+leher ayam 1 kg Rp. 13.000
ü Ceker ayam 1/5 Kg Rp. 7.000
ü Sayap ayam 1 Kg Rp. 13.000
ü Jerohan ayam Rp. 7.000
ü Telur puyuh 1/5 Kg Rp. 11.500
ü Telur 1/5 Kg Rp. 8.000
ü Ikan teri 1/5 Kg Rp. 5.000
ü Tempe 8 lembar @Rp. 2.000 Rp. 16.000
ü Tahu Rp. 10.000
ü Tape Rp. 4.500
ü Trigu 1 Kg Rp. 7.000
ü Tepung beras1/5 Kg Rp. 5.000 +
JUMLAH Rp. 285.500
Total biaya oprasional Rp.285.500

Ø Daftar Harga Makanan


1. Nasi goreng Rp. 1.000
2. Nasi sambal ikan Rp. 1.000
3. Nasi telur Rp. 1.000
4. Nasi orek tempe Rp. 1.000
5. Nasi sambal teri Rp. 1.000
6. Nasi ati Rp. 1.000
7. Nasi usus Rp. 1.000
8. Gorengan (mendoan, tahu isi, bakwan, tape) Rp. 500
9. Sate usus Rp. 1.000
10. Sate telur Rp. 1.500
11. Pangsit Rp. 1.000
12. Kerupuk Rp. 500
13. Kepala ayam bacem Rp. 2.500
14. Sayap ayam bacem Rp. 2.500
15. Ceker ayam bacem Rp. 1.000
16. Tempe/ tahu bacem Rp. 500

Ø Daftar Harga Minuman


1. Teh panas/ teh anget Rp. 1.500
2. Es teh Rp. 2.000
3. Kopi Rp. 2.000
4. Kopi / besar Rp. 2.500
5. Susu Rp. 2.000
6. Susu panas/ anget / besar Rp. 2.500
7. Jeruk panas/ jeruk anget Rp. 2.000
8. Es jeruk Rp. 2.000
9. Wedhang jahe Rp. 2.000
10. Wedhang jahe / besar Rp. 2.500
11. Susu Jahe Rp. 2.000
12. Susu Jahe / besar Rp. 3.000
13. Es Susu Jahe Rp. 3.000
14. Es Susu Rp. 3.000

c. Perhitungan Penjualan Makanan dan Minuman (Target per hari ) Kurang lebihnya:
· Minuman
ü Teh panas/ anget 5 gelas @Rp. 1.500 Rp. 7.500
ü Es Teh 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Kopi 5 gelas @Rp 2.000 Rp. 10.000
ü Kopi 5 gelas besar @Rp. 2.500 Rp. 15.000
ü Susu 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Susu panas/ anget 5 gelas besar @Rp. 2.500 Rp. 12.500
ü Jeruk panas/ anget 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Es Jeruk 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Wedang Jahe 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Wedang Jahe 5 gelas besar @Rp. 2.500 Rp. 12.500
ü Susu Jahe 5 gelas @Rp. 2.000 Rp. 10.000
ü Susu Jahe 5 gelas besar @Rp. 3.000 Rp. 15.000
ü Es Susu Jahe 3 gelas @Rp. 3.000 Rp. 9.000
ü Es Susu 5 gelas @Rp. 3.000 Rp. 15.000 +
Jumlah Rp.156.500

· Makanan
**Rokok eceran isi 16 x 2 bgks= 32 btg
@Rp. 1.000/btg Rp. 32.000
ü Nasi sambal teri 100 bks @Rp. 1.000/bks Rp. 100.000
ü Nasi orek tempe 50 bgk @Rp. 1.000/bks Rp. 50.000
ü Kepala ayam bacem 1 kg=12 biji @Rp. 2.500 Rp. 30.000
ü Sayap ayam bacem 1 kg=10 biji @Rp. 2.500 Rp. 25.000
ü Ceker ayam bacem 1/5 kg=15 @Rp. 1.000 Rp. 15.000
ü Sate jerohan ayam 15 tsuk @Rp. 1.000 Rp. 15.000
ü Sate telur puyuh 1/5 kg=11 tsuk @Rp. 1.500 Rp. 16.500
ü Tempe/ tahu bacam 20 biji @Rp. 500 Rp. 10.000
ü Tempe/ tahu/ bakwan/ tape (goreng)
100 biji @Rp. 500 Rp. 50.000+
Jumlah Rp. 343.500

v Penjualan dari minuman/ hari Rp. 156.500


Penjualan dari makanan/ hari Rp. 343.500+
Jumlah Rp. 500.000
v Total Penjualan per hari Rp. 500.000 (Pendapatan Kotor)
v Total Hasil Penjualan Per Bulan
*Penjualan per hari Rp. 500.000 x 30 hari Rp. 15.000.000
**Biaya oprasional per hari Rp. 285.500 x 30 hari Rp. 8.565.000+
***Jumlah Rp. 15.000.000 – Rp. 8.565.000 = Rp. 6.435.000
(Pendapatan Kotor)

I. RATA-RATA PENJUALAN
A. Jumlah rata-rata penjualan dan pengunjung setiap harinya sangat bervariatif, jadi saya
memasang target penjualan per harinya sampai total keseluruhan per bulan sebagai
gambaran keseluruhan kurang lebihnya yaitu pendapatan per bulan Rp.
6.435.000 (Pendapatan Kotor)

B. Analisa Keuangan Rata – rata omset / bln :* Rp. 6.435.000

(Pendapatan kotor)*

a. Bahan Baku Modal awal Biaya Inventaris ( rata-rata) Rp.1.684.000


b. Gaji Pemasak: Per hari (rata-rata) = Rp. 12.500 x 30 hari Rp. 375.000
c. Biaya Pemakaian ( listrik 10 wht ) dan
(Air) Per Hari Rp. 1.500 x 30 hari= Rp. 45.000 (rata-rata) Rp. 45.000
d. Biaya Perawatan/ lain-lain per hari Rp. 1.000 x 30 hari Rp. 30.000+
JUMLAH Rp.2.134.000
Biaya Pengeluaran Bulan Pertama Rp. 2.134.000
*(Pendapatan Kotor ) – (Modal awal + Gaji pemasak +
Biaya listrik dan air + lain-lain) :
Rp. 6.435.000 - Rp. 2.134.000 = Rp.4.301.000
**Total laba bersih pada bulan pertama : Rp. 4.301.000 terpotong bahan baku modal
awal yang mencapai Rp. 1.684.000 biaya inventaris yang masa pakai panjang.
a. Gaji Pemasak: Per hari (rata-rata) = Rp. 12.500 x 30 hari Rp. 375.000
b. Biaya Pemakaian ( listrik 10 wht ) dan
(Air) Per Hari Rp. 1.500 x 30 hari= Rp. 45.000 (rata-rata) Rp. 45.000
c. Biaya Perawatan/ lain-lain per hari Rp. 1.000 x 30 hari Rp. 30.000+
JUMLAH Rp. 450.000
Biaya Pengeluaran Bulan Kedua Rp. 450.000
*(Pendapatan Kotor per bulan ) – ( Gaji pemasak +
Biaya listrik dan air + lain-lain) :
Rp. 6.435.000 - Rp. 450.000 = Rp. 5.985.000
**Total Laba Bersih Pada Bulan Kedua: Rp. 5.985.000 tambah modal awal yang
mencapai Rp. 1.684.000 biaya iventaris yang masa pakai panjang pada bulan ke dua
tidak terpotong.

Anda mungkin juga menyukai