Anda di halaman 1dari 3

Nama: fahira

Kelas: 2B IAT
Nim: 12209041
Mata kuliah : Moderasi Beragama
Dosen Pengampu : Syukron Wahyudhi, S.Ag.,M.Ag.

Beberapa prinsip moderasi beragama menurut konsep Islam wasathiyah, sebagai

berikut.

A.Tawassuth (mengambil jalan tengah)

Tawassuth adalah sikap tengah-tengah atau sedang di antara dua sikap, yaitu tidak terlalu

jauh ke kanan (fundamentalis) dan terlalu jauh ke kiri (liberalis). Dengan sikap tawassuth ini,

Islam akan mudah diterima di segala lapisan masyarakat.1

B.Tawazun (berkeseimbangan)

Tawazun adalah pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi

semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrowi, teguh dalam prinsip, dapat

membedakan antara inhiraf (penyimpangan) dan ikhtilaf (perbedaan).2

1
]Kementerian Agama Republik Indonesia, Implementasi ..., hlm. 10-11.
2
] Kementerian Agama Republik Indonesia, Implementasi ..., hlm. 11-12.
C.I’tidal (adil dan tegas)

I’tidal maksudnya ialah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak

serta kewajiban secara proporsional. I’tidal merupakan bagian dari penerapan keadilan dan

etika bagi setiap muslim. Keadilan yang diperintahkan Islam diterangkan oleh Allah supaya

dilakukan secara adil, yaitu bersifat tengah-tengah dan seimbang dalam segala aspek

kehidupan, dengan menunjukkan perilaku ihsan. Adil berarti mewujudkan kesamaan dan

keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hak asasi tidak boleh dikurangi karena tidak adanya

kewajiban. Tanpa keadilan, nilai-nilai agama terasa kering dan tiada bermakna, karena keadilan

menentukan hidup yang beradab.

Moderasi harus senantiasa mendorong upaya untuk mewujudkan keadilan sosial yang dalam

agama dikenal dengan al-mashlahah al-‘ammah. Dengan berdasar pada al-mashlahah al-

‘ammah, fondasi kebijakan publik akan membawa esensi agama di ruang publik. Setiap

pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menerjemahkannya dalam kehidupan nyata demi

kepentingan umum.3

D.Tasamuh (toleransi)

Tasamuh adalah suatu sikap pendirian seseorang yang siap sedia menerima aneka

pandangan dan prinsip yang beraneka ragam. Tasamuh (toleransi) ini erat kaitannya dengan

masalah kebebasan, kemerdekaan hak asasi manusia, dan tata kehidupan bermasyarakat,

sehingga mengizinkan berlapang dada terhadap adanya perbedaan pendapat dan keyakinan

setiap individu. Orang yang memiliki sifat tasamuh akan menghargai, membiarkan,

membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan kebiasaan, kelakuan dan

3
Kementerian Agama Republik Indonesia, Implementasi ..., hlm. 12-13.
sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya. Tasamuh berarti suka mendengar dan

menghargai pendapat orang lain. Ketika tasamuh mengandung arti kebesaran jiwa, keluasan

pikiran, dan kelapangan dada, maka ta’ashub adalah kekerdilan jiwa, kepicikan pikiran dan

kesempitan dada.4

4
Kementerian Agama Republik Indonesia, Implementasi ..., hlm. 13.

Anda mungkin juga menyukai