Modul Peluang Usaha
Modul Peluang Usaha
2022/2023
PELUANG USAHA 1
Modul Ajar Proyek Kreatif dan Kewirausahaan Pertemuan ke-2
1 INFORMASI UMUM
2 KOMPONEN INTI
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak pertanyaan
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai mengenai faktor keberhasilan dan
kegiatan pembelajaran dengan dipimpin kegagalan wirausaha
salah satu peserta didik untuk 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
memimpin doa dengan tepat dan antusias
3. Peserta didik menjawab presensi guru 3. Peserta didik menyimak materi tentang
dan kesiapan belajar peluang usaha yang disajikan oleh guru
4. Peserta didik menyimak Capaian dengan penuh antusias dan cermat
Pembelajaran, tujuan pembelajaran yang 4. Peserta didik membentuk kelompok
akan dicapai yang disampaikan oleh guru beranggotakan 3 orang, kemudian tiap
5. Peserta didik menyimak motivasi dari kelompok mengerjakan LKPD mencari
guru informasi tentang peluang usaha
6. Peserta didik menyimak dan merespon 5. Peserta didik membaca buku, handout
apersepsi dengan mengajukan atau literature lainnya dari buku atau
pertanyaan yang berkaitan dengan internet berkaitan dengan fitur/menu pada
materi yang akan dibahas perangkat lunak presentasi dengan penuh
7. Peserta didik menyimak garis besar responsive (berpikir kritis) dan kreatif
cakupan materi dan kegiatan yang akan 6. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada di LKPD dengan komunikasi
dan kerjasama yang baik
7. Peserta didik dalam kelompok melakukan
kegiatan menetapkan jenis peluang usaha
yang ada di lingkungan internal dan
eksternal SMK
8. Peserta didik mencari, menemukan dan
mencatat temuan dalam menetapkan jenis
peluang usaha yang ada di lingkungan
internal dan eksternal SMK penuh
antusias dan berpikir kritis
9. Peserta didik melakukan identifikasi dan
membandingkan paparan materi yang
telah diungkapkan dalam kelompoknya
dengan cermat dan tepat
10. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi LKPD dengan komunikasi yang
baik dan penuh antusias
11. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan terhadap presentasi temannya
dengan cermat dan lugas
12. Peserta didik menerima tanggapan dari
peserta didik lain dan guru
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Observasi Jawaban singkat
Formatif Presentasi
Sumatif
REMIDIAL
Sekolah : SMK Muhammadiyah Lumajang
Kelas / Semester : XI / Gasal
Mata Pelajaran : Proyek Kreatif dan Kewirausahaan
Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase F peserta didik mampu menetapkan jenis peluang usaha yang ada di lingkungan
internal dan eksternal SMK
Rencana Ulangan Remidiak : tanggal ...................................................
Nomor Soal
Indikator
yang Nilai
Nilai yang Bentuk Pelaksanaan
No. Nama Siswa dikerjakan Tes Ket.
Ulangan tidak Pembelajaran Remidial
dalam Rem
dikuasai
Tes Remidial
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Dian 50 2, 3 Diberikan Bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tuntas
Khusus dan tugas
Individu
2. Anton 65 3 Diberikan Tugas khusus 3, 4 98 Tuntas
3. Dst…………
Keterangan :
• Pada kolom ( 6 ), masing-masing 5ndicator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat
kesukaran berbeda-beda
• Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau tidak
tuntasnya dari peserta didik yang telah ikut remidial, karena nilai yang akan diolah adalah
nilai batas ketuntasan. Artinya bahwa Dian dan Anton memperoleh nilai setelah remidial
masing-masing 75 (batas ketuntasan).
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
• Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi yang disebut perusahaan untuk
mencapai tujuan atau sasaran yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (Supriyanto,
2009)
• Keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan salah satunya dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha atau bisnis, dengan kata lain dapat digunakan sebagai modal untuk
mengembangkan usaha (Riswan & Kesuma, 2014).
• Menurut Budiarto (2016), aspek-aspek yang dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan
usaha atau bisnisnya adalah: (a) pasar, (b) teknologi dan inovasi, (c) permodalan, dan (d) manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjandari, Erna, dkk. 2016. Modul Mata Pelajaran Kewirausahaan. Jakarta : Guru
Pembelajar
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian membuat keputusan dalam perencaan bisnis
2. Menyebutkan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam perencaan bisnis
3. Menjelaskan teknik pemecahan membuat keputusan dalam perencaan bisnis
4. Menyajikan bentuk-bentuk peluang usaha
5. Mencipta peluang usaha yang sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing secara kreatif
dan inovatif
URAIAN MATERI
Bedasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan (decision
making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah
melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja
meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik. Setiap kegiatan yang dilakukan dalan organisasi itu
dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu
dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi
hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan
oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah
tersebut.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
1) Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
2) Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3) Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
4) Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif -alternatif tandingan.
5) Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
6) Pengambilan keputusan efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7) Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
8) Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
9) Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagaimana
sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual dibuat oleh seorang pemimpin sendirian,
sedangkan keputusan kelompok dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam
:
1) Sekelompok pimpinan
2) Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
3) Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok.
Mengenai pembuatan keputusan individual dan kelompok Siagian menyatakan bahwa ada 3
kekuatan yang selalu mempengaruhi suatu keputusan yang dibuat. Tiga kekuatan itu :
1. Dinamika individu di dalam organisasi
Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama dalam hal ini adalah pemimpinnya.
Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi,
pengalaman yang banyak akan memberi kesan dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya.
2. Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi
Dinamika kelompok mempunyai pengaruh besar, oleh karena itu pemimpin hendaknya
mengusahakan agara kelompok lebih cepat menjadi dewasa.
3. Dinamika lingkungan organisasi
Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting untuk diperhatikan.
Antara organisasi dan lingkunganitu saling mempengaruhi.
Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama saja
dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi :
1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengidentifikasikan masalah yang ada di
dalam suatu organisasi.
2. Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu
memecahkan masalah yang ada.
3. Pembuatan alternatif alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif-
alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang
pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan
dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan
itu terdiri dari berbagai macam pengertian :
a. Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan
tersusun secara kronologis
b. Perkiraan dalam arti Prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
c. Perkiraan dalam arti Konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini sifatnya
subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu
alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai
akan berhasil atau sebaliknya.
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak
yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga
mempunyai alternatif yang lain.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan
yang telah dibuat.
3. Teknik Modern
a. Teknik Delphi
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey,
Helmer, dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand Corporation, yang pada
saat sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-
keputusan yang mengandung resiko dan ketidakpastian, misal forecasting jangka
panjang. Teknik Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang
merangsang kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang
lain untuk mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini
juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses ter-struktur untuk
mengumpulkan dan membawa pengetahuan dari sekelompok ahli dengan cara
serangkaian kuesioner maupun yang di-kontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan
Ziglio, 1996). Menurut Helmer (1977) Delphi merupakan perangkat komunikasi yang
berguna diantara sekelompok ahli sehinggamemudahkan pembentukan kelompok itu.
Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara panel
secara geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan para ahli teknik
sistematis untuk menangani masalah kompleks dengan suatu tugas.Inti dari teknik ini
cukup mudah, yaitu terdiri dari serangkaian kuesioner dikirim baik lewat mail atau
melalui sistem komputerisasi, untuk pra-ahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang
untuk mendapat tanggapan dan pengembangan individu sebagai carauntuk menimbulkan
masalah yang nantinya akan diperbaiki oleh pra-ahli. Partisipan untuk teknik Delphi
tidak saling kenal satu sama lain. Biasanya secara fisik berjauhan dan tidak saling
bertemu. Semua komunikasi antar partisipan dengan cara kuesioner dan umpan balik
dari pemantau seorang Staf.
(Tugas Kelompok)
1. Setelah kelompok kalian mengamati analisis SWOT dan analisis 5W + 1H dari perusahaan
di sekitar lingkungan kalian, tahap berikutnya adalah buatlah rencana usaha yang dari hasil
analisis kalian !
2. Buatlah analisa SWOT dan 5W + 1H dari usaha yang akan kalian jalankan !
3. Buatlah analisis pemecahan masalah SO, WO, ST, dan WT !
RUBRIK ASESMEN RENCANA USAHA
INSTRUMEN PENILAIAN
Keterangan :
1. Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
2. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik melakukan: