Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI PELATIHAN BT&CLS

Nama : Anak Agung Made Agus Dwi Suprastha


Nim : C1222066
Kelompok :KADAL

1. Penatalaksaan Pasien Dengan Gangguan Sirkulasi


a. Pengertian syok inadekuwat atau tidak tercapainya perfusi dan
oksigenasi sel dalam tubuh manusia.
b. Syok pada pasien trauma
- Syok hipovolemik atau hemorhagik yaitu hilangnya cairan dan
darah, isi vaskuler lebih sedikit
- Syok kardiogenik yaitu jantung tiddak memompa dengan adekuat
dan cedera jantung, secara internal kerusakan otot janting dan
gangguan katub, dan secara eksternal tamponade jantung dan
tension pneumotoraks
- Syok neurogenic ( hipotensi neurogenic) yaitu adanya cedera
spinal, gangguan atau hilangnya system simpatik, volume darah
normal pembuluh darah melebar/ vasodilatasi, sistolik diastolic
normal atau melebar, kulit hangat kering dibawah yang cedera.
c. Pasien trauma biasanya mengalami syok hemorhagik.
d. Sumber pendarahan internal atau berongga thoraks, abdomen, pelvil
femur dan retriperitoneal. Eksternal pemeriksaan anterior, posterior dan
lateral.
e. Assessment, tanda dan gejala penurunan kesadaran, takikardi, RR
cepat dangkal, kulit pucat, lembab CRT <<. Dan melakukan survey primer
airway (kontorl snoring, gurgling, stridor), breathing ( RR, saturasi
oksigen dalam batas normal, IAPP, oksigen tambahan), circulasi (nadi
cepat lemah regular/ ireguler, akral pucat dingin lembab sianosis, stop
perdarahan, capillary reill time), disability dan exposure bila stabil
dilakukan survel sekunder melakukan pemeriksaan heat to toe, ttv.

2. Materi penetalaksaan kegawatdaruratan kardiovaskuler


a. Elektrokardiografi : ilmu yang mempelari aktivitas listrik jantung.
Elektrokardiogram : suatu grafik yang menggambarkan rekam listrik
jantung. Fungsi EKG aritmia jantung, hipertrofi atrium dan ventrikel,
iskemik dan infark miokard
b. System konduksi, SA NODE 60-100x/mnt, AV NODE 40-60x/mnt,
SERABUT PURKINJE 20-40x/mnt
c. Atrial Depolarization, gelompang P lebar kurang dari 0,12 detik, tinggi
kurang dari 0,3 mv, selalu positif di lead II, selalu negative di lead AVR
d. Cara menginterpretasikan EKG STRIP, irama teratur atau tidak,
frekuensi heart rate, gelombang P normal atau tidak, hubungan dengan
QRS komplek, interval PRnya normal atau tidak, kompleks QRSnya
normal atau tidak.

3. Materi evakuasi dan tranportasi


a. Prinsip umum tau kemampuan institusi, persiapan dan tau kebutuhan
pasien, identifikasi kebutuhan pasien yang melebihi sumber daya local
b. Teknik dasar pemindahan 3A, kenali kemampuan penolong dan korban,
gunakan kekuatan paha punggung lurus bench press tidak bungkuk,
sedekat mungkin dengan objek, bagoan terberat korban : torso, jangan
muter badan
c. Syarat Korban Untuk Dapat di Evakuasi
 Penilaian awal sudah dilakukan lengkap, dan keaadan umum
korbandipantau terus.
 Denyut nadi dan napas korban stabil dan dalam batas normal.
 Perdarahan yang sudah diatasi dan dikendalikan.
 Patah tulang yang ada sudah ditangani.
 Mutlak tidak ada cedera.
 Rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan
penolong dan korban.
4. Koruspsi di Indonesia
Menurut perspektif hukum di Indonesia, efenisi korupsi dijelaskan
dalam UU No.31 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No.20 tahun
2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Di dalamnya dijelaskan
bahwa korupsi adalah usaha memperkaya diri atau orang lain dengan cara
melawan hukum.
a. Korupsi adalah perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok
b. Korup adalah busuk suka menerima uang suap, memakai kekuasaan
untuk kepentingan sendiri
c. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi
d. Berdasarkan pasal-pasal tersebut ada 30 bentuk tindak pidana korupsi
yang dikelompokkan dalam :
 Suap-menyuap
 Penggelapan dalam jabatan
 Perbuatan curang
 Pemerasan
 Benturan kepentingan dalam
 Gratifikasi
 Kerugian keuangan negara

Anda mungkin juga menyukai