TIM PENGUSUL:
Ahmad Syawaluddin, S.Kom., M.Pd. NIDN: 0025107408 (Ketua)
Siti Raihan, S.Pd., M.Pd. NIDN: 0025059301 (Anggota 1)
Dibiayai oleh:
DIPA Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi dengan Universitas Negeri Makassar Sesuai Surat Keputusan Rektor Universitas
Negeri Makassar Nomor: 903/UN36 / HK / 2022 tanggal 15 Juli 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M.T., IPU. Ahmad Syawaluddin, S.Kom.,
M.Pd.
NIP. 19611016 198803 1 006 NIP. 19741025 200604 1 001
ii
iii
A. RINGKASAN
Learning organization berperan penting dalam meningkatkan kompetensi profil
lulusan PPG dan memberikan imbas manfaat dalam peningkatan kualitas pendidikan
melalui peningkatan kualitas lulusan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan,
belum diketahui learning organization mahasiswa khususnya komitmen mahasiswa
untuk menjadi guru Indonesia baru sebagai profil lulusan PPG PGSD UNM. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana learning organization mahasiswa PPG dapat
ditingkatkan sebagai upaya menyinergikan link and match profil lulusan dengan
kebutuhan kompetensi guru Indonesia baru bersertifikasi yang professional dan
bermartabat melalui penyelenggaraan PPG. Penelitian ini dilakukan pada sampel 110
mahasiswa PPG PGSD yang dipilih secara acak dengan menggunakan proportional
random sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode sequential explanatory. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara
komitmen mahasiswa PPG PGSD untuk menjadi guru Indonesia baru dengan learning
organization, antara penyelenggaraan PPG PGSD dengan learning organization, dan
antara mahasiswa untuk menjadi guru Indonesia baru dan penyelenggaraan PPG PGSD
dengan learning organization. Hasil analisis SITOREM menunjukkan bahwa gambaran
learning organization mahasiswa PPG PGSD, meliputi: strategic fit and management
commitment berfokus pada komitmen mahasiswa untuk menjadi guru indonesia baru,
dan leaders-participation in learning process ditinjau dari penyelenggaraan PPG
PGSD. Selain itu, terdapat faktor lain, yakni learning function organization, learning
spaces, learning solutions, learners, knowledge sharing culture, feedback, learning
value chains, dan learner-performance. Gambaran antara komitmen mahasiswa PPG
PGSD untuk menjadi guru Indonesia baru, meliputi: affective commitment (emotion
based) staying because you want to, continuance commitment (cost based) staying
because you need, dan normative commitment (Obligation Based) Staying because you
ought to. Gambaran penyelenggaraan PPG PGSD, meliputi: contributions, support
management, dan appreciation.
iii
iv
B. SUMMARY
iv
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-Nya,
tim peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Analisis Sequential
Explanatory Learning Organization Mahasiswa PPG Bidang Studi PGSD Ditinjau Dari
Komitmen Mahasiswa untuk Menjadi Guru Indonesia Baru”.
Keberhasilan dalam melaksanakan penelitian ini tidak lepas dari support,
bantuan, dan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu:
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. Selaku Rektor UNM.
2. Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani Rauf, M.T. selaku ketua dari LP2M UNM.
3. Program Studi PPG Universitas Negeri Makassar atas izinnya melaksanakan
penelitian.
4. Mahasiswa PPG bidang studi PGSD yang telah berkenan membantu sebagai sampel
dalam pengambilan data untuk keperluan penelitian ini.
5. Serta berbagai pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Besar harapan kami, hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat memberikan
manfaat dan menjadikan dasar informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kami juga berharap bahwa guru, siswa dan berbagai
pihak di lingkungan sekolah dasar dapat terus memberdayakan literasi khususnya
literasi dasar (baca, tulis dan berhitung) sebagai bekal kemampuan dasar yang
menunjang pembelajaran siswa. Hal ini penting, karena kemampuan literasi dasar siswa
merupakan kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa dan berpengaruh pada
ketercapaian kemampuan lainnya.
Sekian prakata dari kami, kritik dan saran terhadap hasil penelitian diperlukan
sebagai acuan tindak lanjut penelitian ini. Terima kasih.
Makassar, November 2022
Tim Peneliti
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN DAN SUMMARY iii
PRAKATA v
DAFTAR ISI vi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Rencana Target Capaian 4
vi
vii
5.1. Kesimpulan 22
5.2. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
Lampiran 1. Instrumen Penelitian 26
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas 27
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti 29
Lampiran 4. Riwayat Hidup Mahasiswa yang Terlibat 36
Lampiran 5. Kontak Penelitian 40
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian 41
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian 42
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan Penelitian 43
Lampiran 11. Lampiran SPTB 45
Lampiran 12. Luaran Penelitian 47
vii
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi dunia pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia
(SDM) unggul membutuhkan peran guru sebagai agen perubahan dan ujung
tombak dalam proses pendidikan. Upaya mewujudkan pendidikan nasional
berdasarkan nilai-nilai Pancasila tentunya membutuhkan kesiapan SDM guru
profesional dan unggul. Merujuk pada visi dan misi Presiden menuju Indonesia
Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar
Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Sasaran
strategis Kemendikbud (2020) yang akan dicapai pada tahun 2024, maka tujuan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang dengan mempersiapkan
SDM unggul berupa guru professional.
Direktorat Program Pendidikan Profesi Guru menyelenggarakan Program
Pendidikan Profesi Guru Pra-Jabatan (PPG Pra-Jabatan) dan Pendidikan Profesi
Guru Dalam Jabatan (PPG Dalam Jabatan) yang bertujuan untuk menjadikan guru
memiliki kompetensi unggul dan profesional yang berlandaskan nilai-nilai
Pancasila (Lubis, 2020). Dengan kata lain, Pendidikan Profesi Guru bertujuan
untuk menghasilkan profil lulusan berupa guru Indonesia baru yang memiliki jiwa
sebagai pembelajar mandiri, inovatif, agen perubahan, berkompetensi unggul
dalam pendidikan profesi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Guru Indonesia baru merupakan cerminan profil lulusan PPG, yakni guru
masa depan yang bersertifikasi guru professional diharapkan mampu menjadi agen
perubahan dalam perbaikan kualitas pendidikan melalui implementasi dan
pengimbasan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan kepada alumni PPG
UNM, diketahui bahwa 98% sampel memilih organisasi guru sebagai wadah yang
berperan penting dalam memfasilitasi mereka melakukan peningkatan kompetensi
dan pengimbasan kepada rekan guru yang lainnya di seluruh Indonesia (Suhandi
& Robi'ah, 2022). Keterlibatan guru lulusan PPG dalam organisasi dibutuhkan
sebagai perwujudan nyata guru Indonesia baru sebagai agen perubahan yang
menjadi virus baik dalam membawa perubahan dan memberikan dampak luas bagi
1
2
5
7
lebih. Hal tersebut dapat diartikan bahwa, setiap individu harus selalu belajar
untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang nantinya akan berpengaruh
pada tindakan yang dilakukan dalam organisasi. George P. Huber (1991)
menambahkan bahwa organisasi pembelajar adalah sebuah entitas belajar yang
memproses informasi sehingga dapat mengubah perilaku individu menjadi lebih
baik. Dari pengertian ini menunjukkan bahwa hasil dari belajar dapat mengubah
perilaku individu dalam suatu organisasi menjadi lebih baik.
Secara sederhana, organisasi pembelajar adalah organisasi yang terampil
dalam menciptakan, memperoleh, dan mentransfer pengetahuan, memodifikasi
perilakunya untuk memcerminkan pengetahuan dan wawasan baru. David A.
Garvin dalam Wibawa (2022), menjelaskan terdapat lima komponen yang harus
dimiliki oleh organisasi pembelajar, yaitu: pemecahan masalah dengan sistematis,
eksperimen dengan pendekatan baru, belajar dari pengalaman sendiri dan sejarah
masa lalu, belajar dari pengalaman dan praktik terbaik orang lain, dan mentransfer
pengetahuan dengan cepat dan efisien ke seluruh organisasi.
Salah satu bentuk organisasi pembelajar yang saat ini banyak
dikembangkan oleh berbagai organisasi baik pemerintah maupun swasta adalah
Corporate University (Corpu). Salah satu lembaga pemerintah yang sudah
menerapkan Corpu adalah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sesuai dengan
dasarnya sebagai organisasi pembelajar, Corpu memiliki tujuan utama yaitu
terwujudnya vidi-misi Lembaga melalui Learning Organization (Muliawan et al,
2021). Terdapat 10 komponen kunci dari organisasi pembelajar, yaitu: 1) Strategic
Fit and Management Commitment, 2) Learning Function Organization,
3) Learning Spaces, 4) Learning Solutions, 5) Leaders Participation in Learning
Process, 6) Learners, 7) Knowledge Sharing Culture, 8) Feedback, 9) Learning
Value Chains, 10) Learners Performance.
mendengar orang lain; mau berbagi; tidak merendahkan orang lain; tidak
mengambil keuntungan dari orang lain; mampu bekerjasama; mau terlibat
dalam kegiatan masyarakat; menyayangi manusia dan makhluk lain; setia;
cinta damai dalam menghadapi persoalan.
3. Unggul dalam Kompetensi Sosial
Sebagai anggota masyarakat, guru dapat berkomunikasi melalui lisan,
tulisan, atau isyarat secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional. Guru juga dapat bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang
tua atau wali peserta didik, dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang berlaku, serta menerapkan
prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Komunikasi merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Guru
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat memberikan
kejelasan pesan yang disampaikan, sehingga tidak menimbulkan kesalahan
informasi yang diterima. Kemampuan komunikasi guru yang hebat dicirikan
dengan penyampaian pesan yang sistematis dan runtut, menggunakan bahasa
baku, intonasi suara yang tepat, dan penggunaan bahasa tubuh yang sesuai.
4. Unggul dalam Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
dan budaya yang diampunya serta mengimplementasikannya dalam proses
pembelajaran. Guru sekurang-kurangnya memiliki (a) penguasaan terhadap materi
pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang
diampu, dan (b) penguasaan terhadap
konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang
secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu.
12
SITOREM Analysis
Komitmen Mahasiswa untuk
Menjadi Guru Indonesia Baru
+
Learning Organization
affective
commitment
Mahasiswa PPG PGSD
continuance
commitment
Contributions
Support Management
Appreciation
12
14
Baru; dan 3) Hubungan komitmen mahasiswa untuk menjadi guru Indonesia Baru
dengan learning organization mahasiswa PPG PGSD.
3.8.2 Angket
3.8.3 Dokumentasi
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
16
18
(cost based) staying because you need, 3) 30% normative commitment (Obligation
Based) Staying because you ought to.
Gambar 4.2. Komitmen Mahasiswa PPG untuk Menjadi Guru Indonesia Baru
32%
37%
contributions
support management
appreciation
32%
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Atak & Ertugut
(2010) An Empirical Analysis On The Relation Between Learning Organization
And Organizational Commitment menyimpulkan bahwa komitmen organisasi
mempengaruhi organisasi belajar dalam tingkatan yang bagus, hal ini berdasarkan
hasil dari pengolahan data bahwa koefisien determinasi (r2) sebesar = 0.406
mengindikasikan bahwa komitmen organisasi memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap learning organization sebesar 41%. Hal tersebut diperkuat dengan
adanya teori yang telah dipaparkan Dwiyanti & Bagia (2020) bahwa salah satu
definisi dari komitmen terhadap organisasi adalah keinginan kuat untuk tetap
menjadi anggota organisasi, dan kemauan untuk memberikan tingkat usaha yang
tinggi terhadap organisasi.
20
.
21
22
24
5.2 SARAN
Berdasarkan uraian kesimpulan, maka saran penelitian ini meliputi:
5.2.1 Peningkatan learning organization mahasiswa PPG PGSD dapat dilakukan
dengan meningkatkan komitmen mahasiswa untuk menjadi guru Indonesia
baru dan penyelenggaraan PPG PGSD dengan mempertahankan dan
meningkatkan indikator yang terdapat pada penyelenggaraan PPG dan
komitmen mahasiswa untuk menjadi guru Indonesia baru.
5.2.2 Indikator learning organization mahasiswa PPG PGSD dapat menjadi
rujukan dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan PPG PGSD dengan
menyinergikan link and match profil lulusan dengan kebutuhan kompetensi guru
Indonesia baru bersertifikasi yang professional dan bermartabat melalui
penyelenggaraan PPG.
25
DAFTAR PUSTAKA
24
26
Nomor Butir
Indikator Learning Organization
Pertanyaan
Strategic fit and management commitment berfokus pada 1
komitmen mahasiswa untuk menjadi guru indonesia baru
Leaders-participation in learning process ditinjau dari 2
penyelenggaraan PPG PGSD
Learning function organization 3
Learning spaces 4
Learning solutions 5
Learners 6
Feedback 8
Learner-performance 10
Nomor Butir
Indikator Penyelenggaraan PPG PGSD
Pertanyaan
contributions 1-5
appreciation 11-15
28
Alokasi
N Bidang Instansi Waktu
Nama Jabatan
o Keilmuan Asal (Jam/Minggu
)
1 Ahmad Ketua Teknologi Universita
Syawaluddin Pembelajaran s Negeri
12 Jam
, S.Kom., Makassar
M.Pd.
2 Siti Raihan, Anggota I Pengembanga Universita
S.Pd., M.Pd. n Kurikulum s Negeri 12 Jam
Makassar
3 Anggota II Universita
s Negeri 12 Jam
Makassar
4 Arma Mahasisw - Universita
a s Negeri 4 Jam
Makassar
5 Putri Mahasisw - Universita
Dwiyanti a s Negeri 4 Jam
Makassar
3. Objek Penelitian Penciptaan (jenis material yang akan diteliti dan segi
penelitian)
Analisis Sequential Explanatory Learning Organization Mahasiswa PPG
PGSD ditinjau dari Komitmen Mahasiswa untuk menjadi Guru Indonesia
Baru perlu diangkat sebagai penelitian dasar unggulan Perguruan Tinggi
(PDUPT) karena berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan
PPG PGSD dengan menyinergikan link and match profil lulusan dengan
kebutuhan kompetensi guru Indonesia baru bersertifikasi yang professional dan
bermartabat melalui penyelenggaraan PPG. Penelitian ini berfokus pada
pengungkapan fenomena learning organization mahasiswa PPG PGSD ditinjau
dari komitmen mahasiswa untuk menjadi guru Indonesia baru dan
penyelenggaraan PPG PGSD
4. Masa Pelaksanaan
29
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Negeri
UNSAT
Tinggi Makassar
Bidang Ilmu Pendididikan IPS
Teknik Komputer
KeSDan
Judul Pemanfaatan Model
Skripsi/Tesis/Disertasi E-Learning dalam
Meningkatkan
Minat dan Hasil
Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah
IPS
31
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan usulan penelitian.
Makassar, November 2022
Yang menyatakan,
Ahmad Syawaluddin,
S.Kom.,M.Pd.
NIP. 197410252006041001
34
B. Riwayat Pendidikan
No. S1 S2
Nama
Perguruan Universitas Negeri
1 Universitas Jambi
Semarang
Tinggi
Volume/
Nama
No. Judul Artikel Ilmiah Nomor/
Jurnal
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP.
Semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup meneri sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP.
Makasaar, November
2022
Mahasiswa
39
ARMA
40
Semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup meneri sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP.
Makassar, November
2022
Mahasiswa
Putri Dwiyanti
42
No Uraian Jumlah
01 Bahan
1. Pembuatan proposal, laporan, quetinare dan ATK
lainnya untuk keperluan penelitian (1 Paket x @
Rp. 2.000.000-, = Rp. 2.000.000-,)
2. Bahan Penelitian lab, bahan penelitian lapangan,
Rp. ,-
cinderamata untuk responden dsb (1 unit x @ Rp.
600.000,- = Rp. 600.000,-)
3. Peralatan penunjang penelitian dengan nilai tertentu
dan dicatat sebagai barang inventaris (1 unit x @
Rp. 700.000,- = Rp. 700.000,-)
02 Pengumpulan Data
1. Biaya rapat persiapan penelitian (1 paket x @ Rp.
1.595.000,- = Rp. 1.595.000,-)
2. Laboran, teknisi, dan sejenisnya (1 OB x @ Rp.
1.300.000,- = Rp. 1.300.000,-)
Rp. ,-
3. Petugas yang mengadministrasi penelitian (1 OB x
@ Rp. 600.000,- = Rp. 600.000,-)
4. Petugas pengambilan/pengumpulan data (10
OH/OR x @ Rp. 20.000 = Rp. 200.000.-)
5. Transport local pengumpulan data (1 OK (Kali) x
48
71