JUDUL PROGRAM
Disusun Oleh:
Ferawati Vimala Dewi (2021.22.0738)
Lian Febrianti (2021.22.0744)
Wandani (2021.22.0768)
Salah satu kebutuhan manusia ketika sudah beranjak dewasa ialah pendidikan. Karena pendid
ikan pengetahuan keterampilan,nilai,moral,kepercayaan dan kebiasaan (suardi,M,2018; Hodson,
D 2009) melalui pendidikan orang dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu yang membuat d
irinya menjadi manusia yang kritis dalam berpikir dan bertindak oleh karena itu dengan adanya p
endidikan seorang anak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dan tentunya ketika seora
ng anak ingin bersekolah itu akan membutuhkan seorang guru yang bertugas untuk membimbing
dirinya .
Proses pendidikan dan penilaian guru penggerak sangat penting dalam proses pengembanga
n diri siswa karena dengan adanya guru penggerak akan terciptanya pembelajaran yang relavan d
an kontekstual sehingga dapat memberi dampak sebaik-baiknya bagi siswa tersebut. Guru pengg
erak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik ,ak
tif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan untuk mengimplementasikan pembelajaran y
ang berpusat kepada murid.Dalam pandangan secara umum motivasi diri sangatlah perlu diterap
kan dalam diri siswa. Karena motivasi dapat membentuk seberapa besar minat belajar siswa.moti
vasi juga mempengaruhi sesebarapa banyak siswa akan mempelajari dari suatu kegiatan pembela
jaran atau seberapa banyak penerapan siswa dalam menangkap informasi yang disajikan kepada
mereka.
Guru penggerak secara khusus dimiliki oleh siswa SDN 2 ardirejo kepanjen malang.namun p
ada kenyataannya dengan adanya guru penggerak pun belum tentu dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa karena memberikan bimbingan kepada seorang siswa sangatlah sulit karena mereka
mempunyai karakter yang berbeda-beda dan tentunya akan sangat sulit sekali bagi guru penggera
k untuk dapat membimbngnya. Dengan adanya kasus tersebut , peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH GURU PENGGERAK TERHADAP MOTIVASI BEL
AJAR SISWA KELAS IV SDN 2 ARDIREJO KEPANJEN,MALANG”.
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dituliskan oleh peneliti maka peneliti berk
einginan untuk memperdalam pengetahuan mengenai beberapa masalah, yaitu:
A.bagaimana pengaruh guru penggerak terhadap motivasi Belajar siswa di SDN 2 Ardire
jo kepanjen,malang
1.6 LUARAN
penelitian ini menghasilkan sebuah karya ilmiah Dan juga jurnal-jurnal khususnya yang d
apat digunakan sebagai acuan penelitian yang berikutnya.
C.siswa dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang baru melalui guru penggerak
2.3 PEMBELAJARAN
2.3.1 STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENGGERAK
Strategi merupakan suatu rencana tindakan yang berbentuk tatanan langkah yang
menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian Strategi
Pembelajaran. Menurut Darmasyah (2010), pengertian strategi pembelajaran yaitu cara
pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Strategi Pembelajaran Card Sort. Dalam buku
Silberman (2001), dijelaskan bahwa Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengejakan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau
mengulangi informasi.
Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas
yang telah letih. Kelebihan strategi pembelajaran Card Sort antara lain: mampu menumbuhkan
kegembiraan dalam kegitan belajar mengajar. Materi yang disampaikan akan lebih menarik
perhatian siswa. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan bagi siswa.
Mampu meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai taraf ketuntasan belajar. Penilaian
dilakukan bersama pengamat dan pemain. Kekurangan strategi pembelajaran Card Sort antara
lain: membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan mencari
jawaban. Guru harus meluangkan waktu yang lebih. Waktu untuk membuat persiapan lebih
lama. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan ketrampilan yang memadai dalam mengelola
kelas. Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah. Suasana kelas menjadi “gaduh” sehingga dapat mengganggu kelas lain.
Langkah-langkah dan prosedur Card Sort adalah sebagai berikut: setiap peserta didik
diberi potongan kertas yang tercakup dalam satu atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih
kategori: Karakteristik hadis sahih; Nouns, verbs, adverbs, dan preposition; Ajaran Mu’tazilah.
Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu
dengan kategori yang sama. (Anda dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau
membiarkan peserta didik menemukannya sendiri. Peserta didik dengan kategori yang sama
diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas. Seiring dengan presentasi
dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran. Menurut
Sunaryo (1989), pengertian Small Group Discussion atau diskusi kelompok kecil ialah suatu
proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tetap muka
secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan dan memecahkan
masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 jenis penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yang umumnya pengambilan sampelnya
dilakukan secara random, dan data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian, lalu
dianalisis secara kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan
sugiyono (2009:14).
Tujuan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif adalah untuk meneliti populasi
atau sampel dengan menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian,analisa kuantitatif atau
statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah dibuat dan umumnya metode kuantitatif
terdiri atas metode survei dan metode eksperimen ,dengan adanya pendekatan deskriptif k
uantitatif ini maka dengan mudah untuk mendeskripsikan bagaimana seseorang mampu m
emotivasi dirinya dalam belajar terutama untuk mengetahui sejauh apa yang ia pahami dalam
tentang berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh gurunya.hal ini bisa dilihat berdasarkan
pengaruh dari guru penggerak terhadap motivasi belajar siswa di SDN 2 Ardirejo Kepanjen,
Malang.
3.2 lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD NEGERI 2 ARDIREJO,kec,kepanjen,kab.malang,jawa
timur.waktu penelitian ini adalah dua bulan untuk proses pencarian dan pengolahan data terhitun
g sejak proposal ini disetujui untuk dilanjutkan dalam proses penelitian dan satu bulan menungg
u pengumuman penerimaan proposal.
3.3 Sumber data penelitian
Sumber data dalam penelitian kuantitatif adalah kata-kata yang diperoleh dari wawancara
dan Tindakan yang diperoleh dari observasi langsung,terdapat pula sumber data tertulis atau foto
yang murupakan data tambahan dan menjadi pelengkap Muhajir (1996).
3.3.1.Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan dan dianggap dapat mem
berikan data yang valid (Moleong,2008:157). Data primer pada penelitian ini adalah data yang di
peroleh secara langsung melalui wawancara dengan siswa kelas IV SDN ARDIREJO, observasi l
angsung juga digunakan sebagai data primer dalam peneitian.Hasil wawancara akan disajikan dal
am bentuk transkip dari rekaman suara dan foto sebagai hasil observasi.
3.3.2. Data sekuder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari studi kepustakaan ,buku,jurnal dan
koran serta tertulis linnya yang berhubungan degan masalah yang diteliti (Sugiyono,2015: 178) p
ada penelitian ini ,data sekunder yang digunakan adalah data berupa jurnal penelitian terlebih ter
dahulu,buku-buku atau informasi yang diperoleh dari media online/internet yang relavan dan me
ndukung validitas penelitian ini.
3.4 instrumen penelitian
Instrumen peneliitan merupakan alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dat
a dan membantu peneliti mendapatkan hasil yang baik dan cermat,lengkap serta sistematis,sehin
gga data mudah untuk diolah (Arikunto,2002: 136 ).instrumen juga disebut sebagai pedoman pen
elitian ,baik pedoman,pengamatan,wawancara,kuisioner dan documenter atau pedoman yang ses
uai dengan metode penelitiannya.instrumen utama penelitian pada penelitian ini yakni hanphone
sebagai alat perekam dan komunikasi antara peneliti dan subjek penelitian,kamera sebagai alat d
okumentasi dan buku catatn,serta pedoman wawancara ,observasi dan dokumentasi.
3.5 Teknik pengumulan data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur sistematis untuk memperoleh data dalam sebu
ah penelitian. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan peneliti
untuk mendapatkan data objektif. Berikut adalah beberapa macam teknik pengumpulan data.
3.5.1. Observasi
Obeservasi adalah teknik pengambilan data dengan proses pencatatan yang dilakukan pen
eliti terhadap seseorang atau kejadian tanpa adanya komunikasi dari sescorang yang sedang diteli
ti (Indriantoro dan Bambang, 2002:157). Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengamati bagaimana pengaruh guru penggerak terhadap siswa kelas IV di SDN 2 Ardirejo
Kepanjen, Malang dengan cara melihat langsung atau mengobservasi dengan datang ke lokasi
tersebut.
3.5.2. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara lis
an yang dilakukan oleh dua belah pihak, antara pencari informasi (interviewer) dengan sumber in
formasi (interviewee) (Margono, 1997:165). Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan d
ata yang lebih valid dengan wawancara kepada subjek penelitian. Metode wawancara yang digun
akan dalam penelitian ini adalah semi terstruktur. Oleh karena itu, dalam wawancara ini akan dig
unakan pedoman wawancara yang memuat sejumlah pertanyaan terkait Namun, ketika berada di
lapangan pertanyaan-pertanyaan tersebut juga dapat dikembangkan hingga peneliti menemukan t
itik temu sebagai tujuan penelitian ini. Tujuan dari penggunaan metode tersebut agar peneliti dap
at memperoleh informasi yang sesuai dengan harapan.
3.5.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mencari data berupa catatan, transkip, surat kabar buku, majala
h, notulen rapat dan agenda (Arikunto, 2010:274). Dokumentasi merupakan catatan dari sebuah
peristiwa yang telah berlalu. Dokumen yang berupa tulisan dapat berupa catatan harian, agenda,
sejarah kehidupan. Dokumen yang berupa gambar dapat berupa foto, sketsa dan lain-lain. Teknik
pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan teknik obser
vasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2015:326). Dokumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah foto-foto yang memperlihatkan siswa kelas IV SDN 2 ARDIREJO
ketika di wawancarai dengan datang ke lokasi tersebut.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam sebuah penelitian bertujuan untuk menentukan sampe
l yang akan digunakan (Sugiyono, 2015:300). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sam
pling, Purposive sampling adalah Teknik pengambilan sampel dengan kriteria tententu, yang dim
ana kriteria tersebut ditentukan oleh penelit (Sugiyono, 2015:301). Adapun sampel dalam penelit
ian ini adalah siswa SDN 2 ARDIREJO yang dilakukan oleh 5 Siswa dari kelas IV SDN 2
ARDIREJO kepanjen malang . Orang-orang tersebut dijadikan informan karena dianggap dapat
memberikan data yang valid terhadap pengerauh guru penggerak Selain itu, informan yang ditent
ukan oleh peneliti merupakan orang-orang yang memiliki keterkaitan dengam penelitian yang ak
an dilakukan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses untuk mengatur urutan data baik berupa hasil wawancara dan
obervasi maupun dokumentasi seperti yang kemukakan oleh Patton (Moleong, 2001:103). Tekni
k analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-kangkah interaktif sep
erti yang dikemukakan oleh Miles. Huberman dan Saldana (2014:31) adalah sebagai berikut:
1. Kondensasi Data (Data Condensation): diartikan sebagai proses pemilihan dan memfokus
kan pada hal-hal yang penting, dengan merangkum dan penyederhanakan serta transfom
masi data mentah yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Pada penelitian kali ini, k
ondensasi data dilakukan sejak pengumpulan data dimulai yakni dengan wawancara kepa
da informan yang sudah ditentukan. Kondensasi ini dilakukan dengan cara membuat catat
an, riangkasan atau mengkode data dan menyisihkan data atau informasi yang tidak relev
an
2. Display Data (Data Display): penyajian data setelah pendeskripsian informasi yang dilanj
utkan dengan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kuantitatif
dapat berupa teks naratif, tabel dan bagan. Setelah mengumpulkan data terkait dengan
pengaruh guru penggerak terhadap siswadengan menggunakan media hanphone di SDN 2
ARDIREJO . Penelitian ini menyajikan data mahasiswa mengenai pengaruh guru
penggerak terhadap motivasi belajar siswa .
3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan (Conchution Drawing and Verfication): akhir dari a
nalisis data dengan penarikan kesimpulan yang menghasilkan hipotesis dan deskripsi atau
gambaran objek yang tidak jelas menjadi jelas. Adanya data yang didapatkan baik dari w
awancara, observasi maupun dokumentasi. Maka peneliti melakukan penarikan kesimpul
an mengenai pengaruh guru penggerak serta hasil analisis yang berkaitan bagaimana
pengaruh guru penggerak terhadap motivasi belajar siswa yang dilakukan oleh siswa di
SDN 2 ARDIREJO kepanjen malang.
Untuk menganalisis kevalidan setiap butir kuesioner yaitu dengan melihat r tabel dimana jum
lah responden (n) dalam penelitian ini berjumlah 51 orang, Maka r tabel dalam penelitian ini seb
esar 0.233. Jika nilai r hitung lebih besar besar dari r tabel maka item tersebut valid, sebaliknya ji
ka nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka item tersebut tidak valid. Selanjutnya dengan meng
hitung taraf signifikansi (sig.2-tailed). Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka item tersebut
valid, sebaliknya jika signifikansi lebih dari 0.05 dikatakan tidak valid. Uji Reliabilitas Uji reliab
ilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi respoden dalam menjawab pernyataa
n dalam kuesioner. Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan cronbach’s alpha
dengan nilai alpha 0.60. Jika nilai alpha lebih besar dari hasil output maka dikatakan reliabel. Se
baliknya jika nilai alpha lebih kecil dari hasil output maka dinyatakan tidak reliabel.
BAB IV
4.1 BIAYA
No Kegiatan Bulan Ke :
3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyusunan Pr √ √
oposal
2 Pengajuan Pro √
posal
3 Tahap pengum
pulan Data √
4 Analisis data √
5 Penulisan lapo √
ran akhir
Keterangan : bulan 7 menunggu pengumuman penerimaan proposal.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
DAFTAR PUSTAKA
Baro’ah. Siti. (2020). Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan. JurnalTawadhu. 4(1), 1063-1073.
Irwansyah.Rian.(2020).“Menakar konsep merdeka belajar”.https://intens.news/menakar konsep-
merdeka-belajar/. Diakses 17 Mei 2022.
Kholisdinuka, A. (2020). “Lebih dari guru biasa, guru penggerak kemendik budi bakal punya
ini”. 11 November 2020.
Manizar, E. (2015). Peran guru sebagai motivator dalam belajar. Tadrib, 1(2), 204-222.
Manullang. 1991. Pengembangan Motivasi Berprestasi. Pusat Produktivitas Nasional. Departe
men289Pengaruh Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Tenaga Kerja Republik
IndonesiaMedia, Kompas. "Terobosan Merdeka Belajar Nadiem Makarim, Ubah Sistem
Zonasi hingga Hapus UN". Jakarta: KOMPAS.com. Diakses tanggal 15 Mei 2022.
Muniarti, Erni (2021). Analisis kompetensi pedagogic guru pada pembelajaran daring dimasa
pandemic covid-19. Eduktif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(40, 1418-1427.
Mustaghfiroh. Siti. (2020). Belajar “Perspektif Aliran progresivisme John Dewey”.Jurnal studi
guru dan pembelajaran. 3(10. 141-146.
Nadiem, A.M. (2020). Pemaparan Program Guru Dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode
5 Tentang “Guru Penggerak”
Pendi, Y.O. (2020). Merdeka belajar yang tercermin dalam kompetensi professional guru
bahasa inggris SMP Negeri 01 Sedayu. In seminar Nasional Pendidikan. (Vol. 1).
Sapardan.