Anda di halaman 1dari 15

A.

Latar Belakang

Lingkungan permukiman dan perumahan merupakan kebutuhan dasar

manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Lingkungan

sehat adalah suatu yang meliputi kesehatan mental, fisik, dan sosial yang

bebas dari segala unsur penyakit ataupun kecatatan (Rahayu, 2016).

Lingkungan yang sehat dan sejahtera hanya dapat dicapai dengan

pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan

sehat salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan sampah yang baik.

Di PSTW Khusnul Khotimah sendiri, kondisi lingkungan yang sehat

masih belum memadai. Hasil observasi Ners Muda terhadap lingkungan

wisma Kenanga, Cempaka, Anggrek, Nusa Indah, Seroja dan Teratai baik di

lingkungan kamar maupun di lingkungan wisma masih harus memerlukan

perhatian khusus dan harus di sikapi bersama. Wawancara dari salah satu

Nenek S dari wisma Anggrek mengatakan perhatian terhadap kebersihan

lingkungan wisma anggrek dari penghuni wisma masih sangat kurang,

kebiasaan membuang sam[ah sembarang dan juga kerapian wisma. Maka dari

itu materi tentang lingkungan sehat menjadi pilihan kelompok untuk acara

Training of Trainer ( TOT ) di UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru.

B. Tujuan Kegiatan

1) Tujuan Umum

Training of Trainer ( TOT ) di berikan dengan tujuan agar

pramulansia mampu memahami tentang lingkungan sehat.


2) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti Training of Trainer ( TOT ) selama lebih kurang 45

menit di harapkan pramulansia mampu :

a. Mengetahui/ menjelaskan pengertian tentang lingkungan sehat.

b. Mengetahui/ menjelaskan tentang kebersihan dan kerapian kamar.

c. Mengetahui pentingnya kebersihan kamar mandi.

d. Mengetahui/ menjelaskan syarat pembuangan kotoran yang

memenuhi aturan kesehatan.

C. Pelaksanaan Kegiatan

1) Topik/Materi

Sosialisasi pramulansia tentang lingkungan sehat

2) Metode

 Diskusi

 Tanya jawab

3) Sasaran

Petugas Pramulansi di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru

4) Media

 Laptop

 Infocus

 Leaflet

5) Pengorganisasian

 Leader :

 Observer :

 Fasilitator :
-

 Dokumentasi :

Bersdasarkan fungsi dan tugasnya

1. Leader yaitu

a. Memimpin FGD ( Forum Group Discusion ) : Merencanakan,

mengontrol dan mengendalikan jalannya FGD.

b. Membuka acara

c. Melakukan perkenalan anggota tim

d. Melaksanakan presentase

e. Menjelaskan kontrak waktu

2. Observer yaitu

a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan FGD dari awal sampai akhir.

b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta

selama kegiatan berlangsung.

c. Mengawasi jalannya FGD mulai dari membuka hingga proses

mpenutupan.

d. Menyimpulkan hasil kegiatan FGD yang tealh di laksanakan.

3. Fasilitator yaitu

a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.

b. Ikut serta dalam kegiatan diskusi.

c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan mpotivatir pada peserta

diskusi untuk aktif mengikuti forum diskusi tersebut.


4. Dokumentasi yaitu

Mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.

6. Waktu dan tempat

 Hari/Tanggal :

 Jam : 10:00 s/d selesai WIB

 Tempat : Aula UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru

7. Setting tempat

MEDIA

PRECEPTOR
L O

PPPPP PPPPP

F F PPPPP F F
F

D
Keterangan :

L : Leader

Preseptor : Pembimbing akademik dan klinik

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pramu Lansia

D : Dokumentasi
8. Kegiatan TOT

No Waktu Kegiatan TOT Kegiatan Peserta

1 10 menit Pembukaan

 Mengucapkan salam  Menjawab salam

 Menanyakan perasaan pramulansia  Menjawab

 Memperkenalkan mahasiswa  Memperhatikan

 Memperkenalkan dosen atau preceptor  Memperhatikan

 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan

 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan

2 30 menit Penyampaian materi dan tanya jawab

 Menjelaskan tentang pengertian  Menyebutkan pengertian

lingkungan sehat lingkungan sehat

 Menjelaskan ruang lingkup rumah sehat


 Bertanya
 Menjelaskan pengertian rumah sehat

 Menjelaskan syarat-syarat air bersih


 Mendengarkan dan
 Menjelaskan syarat pembuangan kotoran
memperhatikan
yang memenuhi aturan kesehatan

 Menjelaskan keuntungan membuang


 Mendengarkan dan
sampah dengan benar
memperhatikan
 Memberikan reinforcement positif

 Menjawab pertanyaan
 Mendengarkan dan
 Memberikan dorprize kepada peserta
yang dapat menjawab pertanyaan memperhatikan

3 15 menit Penutupan

 Meminta peserta untuk mengungkapkan  Menjawab

perasaan setelah kegiatan

 Memberikan reinforcement positif atas  Memperhatikan

keaktifan peserta

 Memberikan dorprize kepada peserta  Memperhatikan

yang dapat mengungkapkan perasaan

setelah kegiatan
 Memperhatikan
 Memberikan reinforcement positif bagi

peserta yang aktif


 Memperhatikan
 Menyimpulkan dan menutup diskusi
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam

9. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

1. 80 % Pramulansia panti dan mahasiswa menghadiri acara tepat waktu

2. 80% Tempat dan media serta alat pelatihan tersedia sesuai rencana

3. 80 % Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana

b. Evaluasi Proses

1. 80 % Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang dibrencanakan


2. 80 % Pramulansia yang menghadiri mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhir.

3. 80 % Pramulansi berperan aktif selama jalannya diskusi dengan

bertanya.

c. Evaluasi Hasil

1. 80% Pramulansia mampu menjelaskan pengertian tentang lingkungan

sehat.

2. 80% Pramulansia mampu menjelaskan tentang kebersihan dan kerapian

kamar.

3. 80% Pramulansia mampu menjelaskan pentingnya kebersihan kamar

mandi.

4. 80% Pramulansia mampu menjelaskan syarat pembuangan kotoran

yang memenuhi aturan kesehatan.


LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN SEHAT

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik

berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk

manusia lainnya. Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di

antara elemen-elemen di alam tersebut. Lingkungan sehat adalah jika sampah,

air limbah dan tinja di buang secara benar.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup lingkungan sehat antara lain :

1. Perumahan

2. Pembuangan kotoran manusia

3. Pembuangan air limbah

4. Pembuangan sampah

C. KONDISI LINGKUNGAN YANG KURANG BERSIH

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan bisa menjadi solusi yang

tepat. Bereskan semua tempat yang bisa dijadikan lalat, nyamuk, dan tikus

sebagai tempat bersarang. Barang bekas atau barang yang tidak di

pergunakan lagi sebaiknya dibuang atau dibakar saja. Jangan biarkan sampah

bertumpuk di tempat sampah usahakan setiap hari sampahnya di buang/

bersihkan.
Wisma yang bersih dan segar tidak akan mengundang binatang

pengganggu seperti tikus dan lalat. Bukan hanya wisma didalam rumah yang

harus diperhatikan, tetapi lingkungn luar rumah juga harus diberikan

perhatian yang lebih. Karena mereka ( binatang pengganggu ) semuanya

berasal dari luar. Kalau diluar bersih tidak ada jalan bagi binatang

mengganggu untuk masuk kerumah. Kalau gidup bertetangga, ajak

tetangganya bersama-sama menyadari pentingnya menjaga kebersihan. Jika

menganggap kebersihan itu penting, jalankan kebersihan sebagai tugas

sehari-hari. ( Bagaimana lalat, nyamuk, dan tikus itu akan tetap ada, tetapi

kalau kita menjaga kebersihan, kita tidak akan terganggu ).

D. RUMAH SEHAT

1. Pengertian

Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan

keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan. Umah sehat adaah suatu tempat

untuk berlindung terhadap gangguan dari luar antara lain untuk

melindungi dari panas, hujan, angin dan gangguan lainnya sehingga dapat

tinggal dari rasa aman dan tentram serta rumah tersebut memenuhi syarat-

syarat kesehatan.

2. Kriteria Rumah Sehat

a. Memenuhi kebutuhan fisiolohgis, suhu ruangan tidak banyak berubah

antara 18-20 oc.

b. Menghindari terjadinya kecelakaan.

c. Kontuksi bangunan harus kuat dan benar.

d. Ada sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam dan

lain-lain terutama untuk anak-anak.


e. Tidak mudah terbakar.

f. Ada sumber air yang sehat, cukup kualiatas dan kuantitas.

g. Ada tempat pembuangan sampah, kotoran dan air yang yang baik

h. Bagian dalam rumah harus cukup tersedia kamar untuk orang tua,

anak dan tamu. Dimana luas kamar 8 m perkapita per luas tanah.

Untuk daerah tropis, sebiknya loteng tinggi, sehingga volume udara

dalam ruangan cukup. Ventilasi udara harus baik, demikian juga

penerangan ruangan harus cukup.

i. Bagian luar rumah agar memiliki luas perkarangan yang cukup

sehingga dapat ditanami tanaman penghijauan, buah-buahan, sayur

mayur dan bunga. Lingkungan sekitar rumah tidak boleh tercemar

polusi. Tersedia fasilitas air, listrik dan sambungan telepon. Memiliki

jalan yang dapat dilalui kendaraan untuk menuju sarana-sarana

pelayanan umum seperti pasar, rumah sakit, sekolah dan tempat

ibadah.

j. Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi

persyaratan kebersihan. Ditempat inilah makanan diolah. Bila dapur

kotor, maka makanan yang dimasak kotor pula dan hal ini berbahaya

untuk kesehatan anggota keluarga penghuni rumah tersebut.

k. Tersedia jamban sehat, WC bersih, kakus dibuat, direncanakan

cermat. Gunakan material, bahan terpilih. Buatlah WC duduk

berjongkok.
3. Manfaat Rumah Sehat

a) Rumah adalah tempat berlindung terhadap gangguan luar.

b) Rumah merupakan tempat pembinaan keluarga. Rumah sabagai

tempat tinggal dan pertumbuhan keluarga mempunyai peranan yang

besar dalam pembinaan watak penghuninya.

c) Tempat kegiatan keluarga, rumah sebagai tempat pemenuhan

penghuninya dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan rumah tangga

sehari-hari.

4. Pemeliharaan Rumah Sehat

Pemeliharaan rumah sehat yang meliputi pembersihan dan perbaikan

rumah dilaksanakan secara teratur :

1. Atap yang bocor harus segera diperbaiki, jangan sampai kerangka

rumah menjadi lapuk

2. Langit-langit, dinding rumah harus dibersihkan apabila perlu dicat

juga bagian-bagian rumah yang lainnya serta halaman harus selalu

dibersihkan.

3. Lingkungan disekitar rumah harus dibersihkan secara teratur

seperti kandang, halaman, saluran limbah dan lain-lain.

4. Pergeseran udara (ventilasi) didalam rumah harus lanvar, sehingga

udara kotor dalam ruangan dapat berganti dengan udara yang

bersih dari luar.

5. Apabila udara dalam rumah tidak beredar, rumah menjadi pengap,

lembab dan tidak sehat sehingga penyakit lebih mudah

menyerang. Baiknya luas ventilasi rumah sekitar 1/5 luas jendela.


6. Cukup mendapat penerangan (sinar) didalam rumah harus cukup

terang. Dengan adanya sinar matahari yang masuk kedalam rumah

dapat mengurangi dan mencegah terjadinya perkembangbiakan

penyakit. Sehingga rumah harus ada jendela. Sinar matahari pagi

sangat baik untuk kesehatan dan dapat membunuh kuman

penyakit.

7. Cukup mempunyai isolasi udara (dinding kedap suara).

E. PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA

1. Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan :

 Tidak mengotori tanah permukaan

 Tidak mengotori air permukaan

 Tidak mengotori air dalam tanah

 Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat

bertelur atau perkembangbiakan vektor penyakit lainnya.

 Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain.

 Pembuatannya mudah dan murah.

2. Jenis jamban keluarga :

 Jamban leher angsa

 Jamban cemplung

 Jamban duduk

3. Syarat pembuatan kakus/jamban yang baik:

 Tertutup

 Lokasi tidak mengganggu pemandangan dan tidak menimbulkan

bau
 Lantainya disapu & disikat bersih

 Dindingnya sering dibersihkan

F. PEMBUANGAN AIR LIMBAH

1. Air limbah disalurkan melalui :

 Pipa atau got ketempat penampungan air limbah

 Sungai yang letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi, dan

tempat cucian

2. Syarat pembuangan air limbah yang sehat :

 Tidak mengotori sumur dan sungai

 Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat, kecoa

 Tidak menyebabkan kecelakaan

 Tidak mengganggu pemandangan

G. PEMBUANGAN SAMPAH

1. Cara pembuangan sampah :

 Sampah dibuang ke tanah

 Dibakar

 Dibuat kompos

 Makanan ternak

2. Keuntungan membuang sampah yang benar

 Terhindar dari timbulnya penyakit

 Dapat menghasilkan pupuk

 Kepuasan sendiri

 Menciptakan keindahan

 Menimbulkan suasana nyaman


DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT.Rhineka Cipta

Jakarta.

Promosi Kesehatan, 2008.(Online), (http://iqbal-iqi.blogspot.com/, di akses pada 5

desember 2019).

Perilaku hidup bersih dan sehat. 2011 (Online).

http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan -sehat, diakses pada

5 desember 2019.

Pradana , A.2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. ( Online), (http://info-html,

diakses pada 5 desember 2019

Anda mungkin juga menyukai