Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Wayan Agus Dimas Anggara

NIM : 2211021020

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Desak Putu Parmiti, M.S.

: 2. Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Psi., M.A.

Resume Materi Topik 1

Pengertian Belajar dan Pilar-Pilar Belajar

A. Pengertian Belajar
Menurut Udin (2014) belajar diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan
pendalaman mengenai pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Schunk (2012)
mendefinisikan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari
proses latihan atau sebuah pengalaman. Witherington (1991) mendefinisikan bahwa belajar
merupakan perubahan pada segi kepribadian yang terwujud sebagai keterampilan, sikap,
kebiasaan, dan pemahaman.

Berdasarkan teori tersebut, maka belajar dapat disimpulkan sebagai sebuah proses
dalam perluasan wawasan yang mampu memberikan perubahan tingkah laku.

B. Ciri-ciri Belajar
1. Ciri-ciri yang Termasuk Hasil Belajar
Muhibbin (2011) menjelaskan bahwa terdapat ciri-ciri dari perubahan tingkah laku
yang tergolong sebagai hasil belajar yaitu:
a. Perubahan Intensional
Merupakan perubahan yang ada karena individu menyadari akan praktik yang
dilaksanakan. Perubahan tersebut seperti dalam segi pengetahuan, kebiasaan, sikap,
dan keterampilan.
b. Perubahan Positif-Aktif
Merupakan perubahan yang membawa dampak baik sehingga mampu bermanfaat
dan memperbaiki tingkah laku yang ada sebelumnya.
c. Perubahan Efektif-Fungsional
Merupakan perubahan yang ada karena sebuah pembelajaran yang efektif. Sehingga
perubahan yang terjadi memberikan efek dan makna tertentu.
2. Ciri-ciri yang Tidak Termasuk Hasil Belajar
Perubahan yang tidak termasuk sebagai hasil belajar adalah sebuah proses pertumbuhan
atau kematangan yang sudah sesuai kodratnya. Kematangan ini disebut oleh Davidoff
(1981) dengan istilah fixed action patterns atau pola-pola tingkah laku yang pasti. Fixed
action patterns memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Species Specific, artinya setiap spesies memiliki pola kematangan yang khusus.
b. Highly Stereotyped, artinya kematangan tersebut merupakan ciri-ciri baku dari
suatu spesies.
c. Completed, artinya memiliki fase yang lengkap.
d. Largely Unlearned, artinya tidak memerlukan pembelajaran yang khusus.
e. Resistant to Modification. artinya sangat sulit atau tidak dapat dimodifikasi.
f. Triggered Frequently by a Very Specific Environmental Stimulus, artinya pada saat
tertentu suatu kematangan mampu distimulus oleh lingkungan sekitar.

C. Pilar-pilar Belajar Menurut UNESCO


1. Learning to Know
Learning to Know, berarti belajar untuk mengetahui. Pilar ini bermaksud bahwa dasar
dari belajar itu adalah untuk mengetahui sesuatu.
2. Learning to Do
Learning to Do merupakan akibat dari adanya Learning to Know (Kodir, 2011). Dengan
mengetahui sesuatu, maka diharapkan bahwa individu harus mampu melakukan sesuatu
hal yang telah ia ketahui.
3. Learning to Live Together
Learning to Live Together, berarti bahwa belajar bermaksud agar individu mampu
hidup dengan lingkungan sekitarnya. Belajar bertujuan agar anak didik mampu
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
4. Learning to Be
Learning to Be bermakna bahwa belajar merupakan sebuah proses guna anak didik agar
mampu menjadi sesuatu hal yang ia inginkan. Dengan belajar maka anak didik akan
mampu membentuk sebuah jati diri. Belajar ditujukan guna membentuk jati diri yang
positif bagi anak didik.

Anda mungkin juga menyukai